Kuala Langsa merupakan salah satu desa di Kecamatan Langsa Barat yang terletak bagian barat pesisir Kota Langsa, Provinsi Aceh. Mayoritas masyarakat desa tersebut berprofesi sebagai nelayan. Hasil tangkapan nelayan dan hasil tambak dipasarkan di pasar tradisional di Kota Langsa, namun limbah ikan yang dihasilkan dibuang begitu saja tanpa pengolahan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Selain itu, ikan hasil tangkapan jaring pinggir juga sering melimpah, jenis ikan yang beraneka ragam dengan ukuran yang kecil kurang diminati konsumen sehingga sering melimpah. Disisi lain, para ibu-ibu warga desa Kuala Langsa tidak memiliki keterampilan dalam menciptakan produk bernilai guna untuk membantu perekonomian mereka, sehingga mereka hanya berfokus sebagai ibu rumah tangga. Oleh karena itu, tim pelaksana PKM Universitas Samudra melaksanakan pelatihan pengolahan limbah ikan menjadi kecap ikan dengan metode fermentasi enzim papain. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat desa Kuala Langsa, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang menjaga lingkungan yang bersih, meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah ikan menjadi kecap ikan, meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memasarkan produk, dan meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menciptakan produk kecap ikan yang bernilai komersial. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi empat tahapan utama, yaitu survey lapangan, sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan untuk memonitoring dan mengevaluasi perkembangan hasil kegiatan. Hasil kegiatan ini menghasilkan produk kecap ikan dengan rasa yang gurih khas ikan dan aroma sedap yang dihasilkan dari perpaduan ikan dan bumbu rempah. Selain itu, keterampilan masyarakat desa Kuala Langsa juga meningkat dalam mengolah dan meningkatkan nilai guna limbah ikan menjadi kecap ikan, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.