Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Analysis Of Stroke Patient’s Quality Of Life Based On Response Time In The Emergency Department Hikmah Lia Basuni; Saifurrahman Saifurrahman
JURNAL KESEHATAN PRIMER Vol 7 No 1 (2022): JKP (Jurnal Kesehatan Primer)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jkp.v7i1.582

Abstract

Background: Stroke is a neurological emergency condition that requires immediate treatment. Response time in the emergency room is the initial stage of patient handling in an effort to prevent death and disability. Disability caused in stroke patients is one of the factors that affect the patient's quality of life. This study aims to analysis of stroke patient’s quality of life based on response time in the emergency department. Methods: This study used the Cross Sectional method. The population in this study was all stroke patients who visited the emergency department of Dr. R. Soedjono Selong Hospital with a total sample of 50 patients. The quality of life of patients was measured by EuroQol with good and bad categories, Response time was categorized into fast and slow, data were analyzed using Chi Square test. Results: The sexes of the respondents were male (42%), female (58%) with a dominant age of 51-60 years (26%). The onset of attacks in the morning (58%), the average response time in the emergency room was 134 minutes with the fast category (88%). The average quality of life is 9.22 in the poor category (82%). Chi Square test showed p value 0.111 > 0.05, which means that there is no relationship between response time and the quality of life of stroke patients. Conclusion: Knowledge and understanding of early stroke symptoms is important for the community to prevent delays in patients being taken to health facilities which have an impact on the delay time in handling stroke patients. The availability of Computerized Tomography Scan (CT Scan) in health care facilities is highly recommended to support the advanced management of stroke patients. Latar Belakang: Stroke merupakan keadaan darurat neurologi yang memerlukan penanganan segera. Waktu tanggap di ruang IGD merupakan tahap awal penanganan pasien dalam upaya mencegah kematian dan kecacatan. Kecacatan yang di timbulkan pada pasien stroke menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini menganalisis kualitas hidup pasien Stroke berdasarkan waktu tanggap di IGD. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua penderita stroke yang berkunjung ke IGD RSUD Dr.R. Soedjono Selong dengan total sampel 50 pasien, kualitas hidup pasien di ukur dengan EuroQol dengan katagori baik dan tidak baik, Respon time dikategorikan menjadi cepat dan lambat, data di analisis menggunakan uji Chi Square. Hasil: Jenis kelamin responden laki-laki (42%), perempuan (58%) dengan usia dominan 51-60 tahun (26%). Timbulnya serangan pada waktu pagi (58%), rata-rata waktu tanggap di ruang emergensi 134 menit dengan kategori cepat (88%). Kualitas hidup rata-rata 9,22 pada kategori tidak baik (82%). Uji Chi Square dengan p value 0,111 > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan waktu tanggap dengan kualitas hidup pasien stroke. Kesimpulan: Pengetahuan dan pemahaman tentang gejala dini Stroke penting diberikan bagi masyarakat guna mencegah keterlambatan pasien dibawa kefasilitas kesehatan yang berdampak terhadap delay time penanganan pasien stroke. Ketersediaan Computerize Tomography Scan (CT Scan) pada fasilitas pelayanan kesehatan sangat di sarankan untuk menunjang penatalaksanaan lanjut pasien Stroke.
Correlation Between Risk Perception and Outcome Expectancies on Dietary Compliance in Diabetes Mellitus Patients Arina Qona'ah; Nikmatul Fauziah; Gusmaniarti; Hikmah Lia Basuni
Babali Nursing Research Vol 3 No 3 (2022): November
Publisher : Babali Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.09 KB) | DOI: 10.37363/bnr.2022.33122

Abstract

Introduction: Diabetic patients' non-compliance with diet can increase the risk of complications and decrease quality of life. Dietary compliance can be influenced by motivation, self-efficacy, knowledge, intentions, and family support. This study aims to analyze the relationship between perceived risk and expected outcomes with dietary compliance in patients with type 2 diabetes mellitus. Methods: 150 respondents were obtained from five Primary Health Care in Surabaya through the cluster sampling method. The instruments used were a risk perception, a healthy diet-outcome expectation scale, and dietary compliance questionnaire. Data were analyzed using Spearman’s Rho statistics (α≤0.05). Results: Most of the patients had moderate risk perception (67.3%) and high outcome expectation (48%). There was a significant relationship between perceived risk (p = 0.000) and expected outcome (p = 0.000) with dietary compliance in type 2 DM patients. Conclusion: Diabetic patients' perceptions of their disease and the expected results have a positive effect on patient adherence to diet. Patients need accurate information about their disease so that they can create good perceptions and expectations.
Edukasi Metode Face, Arm, Speech Test (Fast) Sebagai Deteksi Dini Stroke Di Area Prehospital Pada Masyarakat Di Desa Wanasaba Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupeten Lombok Timur Hikmah Lia Basuni; Apriani Susmita Sari; Ahyar Rosidi
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan kedaruratan neurologis yang membutuhkan penanganan segera. Kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh stroke hingga saat ini masih menjadi prevalensi tertinggi di Indonesia dan penyebab kematian kedua di dunia. FAST merupakan metode yang sangat sederhana dan mudah di pahami dalam deteksi dini Stroke. FAST mendeteksi Stroke melalui tiga tanda dan gejala yaitu perubahan kesimetrisan wajah, kekuatan ekstremitas dan kemampuan berbicara. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang metode FAST sebagai deteksi dini stroke. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pemberian edukasi melalui metode ceramah, leaflet dan demotrasi FAST. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat berusia di atas 35 tahun. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada 31 Maret 2022. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengetahuan peserta kegiatan meningkat setelah dilakukan edukasi
LITERASI KESEHATAN: MENGENAL LEBIH DEKAT TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN GASTRITIS PADA MAHASISWA STKIP HAMZAR Maruli Taufandas Maruli; Apriani Susmita Sari; Hikmah Lia Basuni; Muh. Jumaidi Sapwal; Ririnnisahawaitun Ririnnisahawaitun; Ahyar Rosidi; Anatun Aupia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi Vol. 6 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Abdimas Kesosi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/abdimas.v6i1.133

Abstract

The condition that is often experienced by students is gastritis. Gastritis is one of the disorders of the digestive system that occurs due to an imbalance of stomach acid; gastritis often occurs if the diet is irregular, such as in students who have to go to college every morning. Some students sometimes don't have time to have breakfast which causes a person to experience stomach ache or gastritis. Gastritis can be a serious problem for students/adolescents, be it acute gastritis or chronic gastritis that students can experience. One of the causes of gastritis is a poor diet, not having breakfast before going to college. To minimize gastric disturbances or gastritis, of course, the role of health workers is required to provide health education or health literacy so that students understand what must be done to prevent gastritis. The purpose of this PKM is to prevent and minimize the occurrence of gastritis in students/adolescents. The method used in this service is in the form of health education or health counseling aimed at students, how to measure the level of understanding of the material provided is then carried out pretest and posttest. The results of community service in the form of an increase in the level of student knowledge about gastritis were strengthened by the results of the Wilcoxon test p value 0.001, p value <0.05, there was an effect of health literacy about gastritis on the level of student knowledge about gastritis.
Hubungan Pola Pemberian Makan Dan Tingkat Pendidikan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-59 Bulan Apriani Susmita Sari; Apriana Sartika; Dina Alfiana Ikhwani; Hikmah Lia Basuni; Sahram Sahram
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 17 No. 4 (2022): Jurnal Ilmia Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jikd.v17i4.1202

Abstract

Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita (Bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Pola makan pada balita sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan pada balita. Jika pola makan pada balita tidak tercapai dengan baik, maka pertumbuhan balita juga akan terganggu. pendidikan orang tua juga berpengaruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola pemberian makanan dan tingkat pendidikan dengan kejadian Stunting pada anak usia 12-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sedau Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini adalah jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 29 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis statistik menggunakan uji Fisher dan Sperman Rank dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05). Terdapat hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sedau Kabupaten Lombok Barat (p=0,002). Tidak terdapat hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sedau Kabupaten Lombok Barat (p=0,443). Pola pemberian makan mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian stunting sedangkan pendidikan tidak berhubungan dengan kejadian stunting.
FIRST AID TRAINING IN ACCIDENT FOR SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS: EFFORTS TO IMPROVE STUDENT’S KNOWLEDGE AND SKILLS Arina Qona'ah; Erna Dwi Wahyuni; Anestasia Pangestu Mei Tyas; Amellia Mardhika; Hikmah Lia Basuni; Anita Dwi Ariyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v5i1.45099

Abstract

Introduction: Lamongan is one of the areas on the north coast with very high traffic accident rate. First aid for accident victims is an important part of the management of accident victims. Students who are in the adolescent age group can become first responders for accident victims. The purpose of this community service activity is to increase students' knowledge and skills in providing first aid to accident victims. Methods: First aid training activities for accidents use lecture, discussion, demonstration and role play methods. The training participants were 50 students of SMKN 1 Lamongan. The material presented in the training includes basic life support, dressings and splints as well as evacuation and transportation. Training using audio visual media and teaching aids. Evaluation of the training using the questionnaires given at the beginning and at the end of the training. Results: The results of the pre test showed that 28 students (56%) had low knowledge, while 22 students (44%) had moderate knowledge. The results of the post test after being given education and training to students were as many as 20 students (40%) had moderate knowledge and 30 students (60%) had high knowledge. Conclusion: First aid training for accident victims for SMKN 1 Lamongan students can increase students' knowledge and skills in performing first aid to accident victims. Students are expected to act as first responders for traffic accident victims.
Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Melalui Media Audiovisual : Improving Students' Understanding of The Physiological Anatomy of The Human Body Through Audiovisual Media Ririnisahawaitun; Hikmah Lia Basuni; Nandang DD Khairari; Rusmalinda
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.652 KB)

Abstract

Abstrak: Teknologi merupakan sarana pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk teknologi berupa media audiovisual yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Kegagalan dalam pemahaman belajar Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia bagi siswa sekolah kesehatan bisa berdampak buruk dalam menentukan tindakan keperawatan di klinik. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang anatomi fisiologi tubuh manusia. Pelaksanaannya yaitu dengan pemberian media audiovisual tentang anatomi tubuh manusia selama 15 menit, yang sebelum dan setelah pemberian materi  dilakukan pretest dan posttest. Terdapat 22 siswa di SMK Kesehatan Hamzar Bayan Lombok Utara yang mengikuti kegiatan ini. Sebelum diberikan konsep teori anatomi tubuh manusia dengan media audiovisual, tingkat pemahaman siswa sebagian besar pada kategori kurang sebesar 68,2%, namun pada posttest tingkat pemahaman siswa mengalami peningkatan dengan kategori pemahaman baik meningkat menjadi 81,8%. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa pemberian teori tentang anatomi fisiologi tubuh manusia melalui media audiovisual dapat meningkatkan pemahaman siswa.   Abstract: Technology is an educational tool that can influence the development of science, including technology in the form of audiovisual media used to improve students' understanding of the Human Body Physiology Anatomy lesson. Failure to understand the learning Anatomy of Human Body Physiology for health school students can have a devastating effect on determining nursing actions in clinics. The purpose of this activity is to improve students' understanding of the physiological anatomy of the human body. The implementation is by providing audiovisual media about the anatomy of the human body for 15 minutes, which before and after giving the material is carried out pretest and posttest. There were 22 students at SMK Kesehatan Hamzar Bayan North Lombok who participated in this activity. Before being given the concept of anatomical theory of the human body with audiovisual media, the level of student understanding was mostly in the less category of 68.2%, but in the posttest the level of student understanding increased with the good understanding category increasing to 81.8%. From this, it can be concluded that providing theories about the physiological anatomy of the human body through audiovisual media can improve students' understanding.  
Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penyembuhan Luka Episiotomi di Wilayah Kerja Puskesmas Suela Apriani Susmita Sari; Apriana Sartika; Sulistiawati Safitri; Hikmah Lia Basuni; Mardiatun Mardiatun
Bima Nursing Journal Vol 4, No 2 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v4i2.1090

Abstract

Latar Belakang: Senam nifas dan latihan otot dasar panggul dapat meningkatkan kekuatan otot dasar panggul dan meningkatkan sirkulasi darah ke luka sehingga mempercepat penyembuhan luka perineum. Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, secara teratur setiap hari, ibu sudah boleh melakukan mobilisasi termasuk senam nifas.Tujuan: Mengetahui pengaruh senam nifas terhadap penyembuhan luka episiotomi di Wilayah Kerja Puskesmas Suela. Metode: Desain penelitian ini menggunakan quasy eksperimental dengan menggunakan pendekatan pre and post test with control group design. Jumlah sampel sebanyak 38 responden, kelompok intervensi 19 responden dan kelompok kontrol 19 responden yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Uji statistik yang digunakan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol yaitu wilcoxon, dan perbandingan pada kedua kelompok menggunakan mann whitney. Hasil: Peningkatan yang signifikan pada penyembuhan luka episiotomi di kelompok intervensi dengan nilai p= 0,000<0,05. Pada kelompok intervensi didapatkan nilai pre test sebesar 2,89 dan nilai pos test sebesar 1,21. Peningkatan yang signifikan pada penyembuhan luka episiotomi di kelompok kontrol dengan nilai p=0,000<0,05. Pada kelompok kontrol didapatkan nilai pre test sebesar 2,89 dan nilai post test 1,84. Adanya pengaruh senam nifas terhadap penyembuhan luka episiotomi dengan signifikasi 0,000. Pada kelompok intervensi didapatkan nilai sebesar 1,68 dan pada kelompok kontrol didapatkan nilai sebesar 1,05. Kesimpulan: Terdapat pengaruh senam nifas terhadap penyembuhan luka episiotomi di Wilayah Kerja Puskesmas Suela.
Pengaruh Pengaruh Media Audiovisual terhadap Tingkat Pemahaman Siswa tentang Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Ririnisahawaitun; Hikmah Lia Basuni; Nandang DD Khairari; Baiq Fina Farlina; Hariawan Junardi
ProHealth Journal Vol 19 No 2 (2022): Prohealth Journal
Publisher : STIKes Hamzar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59802/phj.202219293

Abstract

Teknologi merupakan sarana pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk teknologi berupa media audiovisual yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pelajaran Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Kegagalan dalam pemahaman belajar Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia bagi siswa sekolah kesehatan bisa berdampak buruk dalam menentukan tindakan keperawatan di klinik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media audiovisual terhadap tingkat pemahaman siswa tentang anatomi fisiologi tubuh manusia di SMK Kesehatan Hamzar Bayan Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini adalah penelitian quasy experiment dengan desain non-equivalent control group design. Sampel penelitian sebanyak 44 siswa diambil dengan menggunakan total sampling, yang kemudian dibagi menjadi 22 siswa sebagai kelas kontrol dan 22 siswa sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberikan materi dengan media audiovisual, sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan buku paket. Pemahaman siswa dinilai dengan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian didapatkan, setelah dilakukan intervensi, tingkat pemahaman siswa kelompok eksperimen sebagian besar pada kategori pemahaman baik sebanyak 18 siswa (81,2%), sedangkan pemahaman siswa kelompok kontrol sebagian besar pada kategori kurang baik sebanyak 15 orang (68,2%). Berdasarkan hasil dari uji dengan independent sampe t-test didapatkan p value 0,000 < 0,05. Dengan demikian disimpulkan ada pengaruh media audiovisual terhadap tingkat pemahaman siswa tentang anatomi fisiologi tubuh manusia.
EDUKASI STIMULASI MOTORIK KASAR PADA IBU-IBU YANG MEMILIKI ANAK USIA 12-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERUAK Ahyar Rosidi; Sasteri Yuliyanti; Apriani Susmita Sari; Hikmah Lia Basuni; Intan Azkia Paramitha; Moh Syukri
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 5 No. 2 (2023): Indonesian journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KKemampuan motorik merupakan salah satu proses tumbuh kembang yang harus dilalui dalam kehidupan anak, baik motorik halus maupun motorik kasar. Pemberian edukasi melalui pengabdian masyarakat tentang stimulasi motorik kasar pada anak usia 12-24 bulan sangat penting bagi masyarakat sebagai upaya dalam mendukung pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) untuk mengetahui penyimpangan perkembangan anak dan skrining penyimpangan perkembangan anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada orang tua terkait bagaimana menstimulasi motorik kasar pada anak usia 12-24 bulan. Metode yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan terkait bagaimana cara menstimulasi dan mengukur motorik kasar pada anak dengan menggunakan DDST. Sasaran pada kegiatan ini adalah ibu-ibu yang memiliki anak usia 12-24 bulan yaitu sebanyak 52 orang. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat yaitu sebelum diberikan edukasi pengetahuan peserta pengabdian masyarakat sebagian besar berada pada kategori pengetahuan kurang yaitu sebanyak 27 orang (52,0%) dan setelah pemberian edukasi pengetahuan peserta meningkat, sebagian besar peserta berada pada kategori pengetahuan baik yaitu sebanyak 35 orang (67,3%). Dari hasil ini dapat dilihat bahwa ada peningkatan pengetahuan ibu setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan, selain itu responden sudah mampu mengukur perkembangan anak secara sederhana menggunakan DDST.