Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Perengkahan Katalitik Distilat Asam Lemak Minyak Sawit (DALMs) menggunakan Katalis HCl Berpenyangga Gamma Alumina Rismawati Rasyid; Alda Titania Dewanti; Rahmania Malik; Anshariah Anshariah; Ruslan Kalla
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.1401

Abstract

Distilat asam lemak minyak sawit merupakan hasil samping dari pengolahan minyak sawit yang masih mengandung asam lemak bebas sehingga berpotensi sebagai bahan baku energi alternatif. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketergantungan akan bahan bakar fosil semakin hari semakin meningkat, sedangkan bahan bakar fosil tidak dapat diperbaharui. Hal inilah yang mendorong para peneliti mengembangkan riset terkait bahan baku terbarukan dan metode terbaik untuk menghasilkan bahan bakar alternatif. Salah satu metode pembuatan biofuel adalah perengkahan katalitik yang menghasilkan beberapa produk biofuel, yaitu biogasoline (C5–C11), biokerosin (C12–C15) dan biodiesel (C16–C20). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi katalis HCl/g-Al2O3­ (1, 3, 5 dan 7)% dan HCl/Ni/g-Al2O3­ (1, 3, 5 dan 7)% terhadap produk biofuel hasil perengkahan katalitik distilat asam lemak minyak sawit (DALMs). Reaksi perengkahan katalitik dioperasikan pada suhu konstan 370oC, tekanan 1 atm dan volume reaktan 50 ml. Rendemen tertinggi diperoleh sebesar 80% dengan menggunakan katalis HCl/g-Al2O3­ (1%) ; selektivitas terhadap biogasoline (C5–C11) 5,27%, biokerosin (C12–C15) 30,4%, dan biodiesel (C16–C20) 28,79%. Perolehan nilai rendemen yang sama juga diperoleh dengan menggunakan katalis HCl/Ni/g-Al2O3­ (1%) yaitu sebesar 80%; selektivitas terhadap biogasoline (C5–C11) 4,51%, biokerosin (C12–C15) 28%, dan biodiesel (C16–C20) 37,3%.
Konversi Gliserol (Hasil Samping Proses Biodiesel) menjadi Akrolein dengan Metode Gelombang Ultrasonik Isran Asnawi; Ruslan Kalla; Rismawati Rasyid
Majalah Teknik Industri Vol 29 No 2 (2021): Majalah Teknik Industri Desember 2021
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik ATI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses biodiesel menghasilkan limbah berupa crude gliserol. Crude gliserol tersebut merupakan peluang untuk dikembangkan menjadi produk gliserol komersil melalui proses pemurnian. Gliserol ini kemudian dapat dikonversi menjadi produk lain yang bernilai tambah, salah satunya adalah akrolein. Mengingat tingginya permintaan akrolein di Indonesia, maka pada penelitian ini bertujuan untuk mengonversi gliserol menjadi akrolein menggunakan metode gelombang ultrasonik dari bahan baku limbah biodiesel. Limbah biodiesel yaitu crude gliserol terlebih dahulu dimurnikan dengan metode pengasaman, adsorpsi, dan penguapan. Hasil pemurnian kemudian dilanjutkan pada proses konversi menjadi produk akrolein dan dilakukan analisa konversi gliserol dan analisa yield akrolein. Pemurnian tersebut menghasilkan gliserol dengan kadar 86,15%. Gliserol tersebut kemudian dikonversi menjadi akrolein menggunakan gelombang ultrasonik dengan parameter proses adalah massa gliserol-air 1:8, katalis H2SO4 1%, waktu proses 20-40 menit, dan suhu 30-60 oC. Hasil parameter proses terbaik diperoleh pada kondisi suhu 60 oC dan waktu sonikasi 40 menit dengan perolehan nilai konversi sebesar 50,69% dan yield akrolein sebesar 11,3%.
PEMBUATAN ADSORBEN DARI SABUT KELAPA SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT Pb(II) Kardiman Kardiman; La Ifa; Rismawati Rasyid
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 14 No. 02 (2019): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan industri maupun laboratorium pengujian semakin meningkat sehingga memungkinkan banyak industri yang menghasilkan limbah, salah satu logam berat berbahaya dan dominan yang sering ditemukan dari limbah laboratorium pengujian adalah logam Pb(II). Penelitian ini bertujuan mempelajari waktu kontak dan pH optimum yang dibutuhkan sabut kelapa dalam mengadsorbsi Pb(II) dan untuk mendapatkan daya serap yang optimum; Penelitian ini dilakukan dengan metode adsorpsi dari sampel limbah yang mengadung Pb(II) dengan menggunakan adsorben dari sabut kelapa. Pembuatan adsorben sabut kelapa diawali dengan pembuatan karbon aktif pada suhu 150°C dan aktivasi menggunakan NaOH 30 % selama 24 jam. Proses penyerapan logam Pb(II) menggunakan adsorben sabut kelapa diamati melalui waktu kontak 1 jam, 2 jam, 3 jam pada pH 3, 7, 11, yang kemudian di analisis menggunakan AAS. Berdasarkan hasil penelitian kondisi optimum adsorben sabut kelapa dapat menyerap 39,69 % logam Pb(II) yang terkandung dalam air limbah dengan waktu kontak optimum selama 3 jam pada pH 3.
Triglycerides Hydrocracking Reaction of Nyamplung Oil with Non-sulfided CoMo/γ-Al2O3 Catalysts Rismawati Rasyid; Rahmaniah Malik; Heri Septya Kusuma; Achmad Roesyadi; Mahfud Mahfud
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis 2018: BCREC Volume 13 Issue 2 Year 2018 (August 2018)
Publisher : Masyarakat Katalis Indonesia - Indonesian Catalyst Society (MKICS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9767/bcrec.13.2.734.196-203

Abstract

The purpose of this research are to study the temperature influence in hydrocracking process of the nyamplung oil (Calophyllum inophyllum) using a non-sulfided CoMo/γ-Al2O3 catalyst and to develop a simple kinetic model in interpreting the data of hydrocracking products. The experiment was carried out in a pressurized batch reactor operated pressure up 30 bar. The CoMo catalyst supported with γ-Al2O3 was prepared through impregnation method without sulfidation process. The operating temperature varied from 200 to 350 oC. The results show that the non-sulfided CoMo/γ-Al2O3 catalysts, nyamplung oil triglycerides can converted into gasoil and gasoline-like hydrocarbons. The triglyceride hydrocracking reaction of nyamplung oil followed a several stages, i.e., hydrogenation, dehydrogenation, and cracking. Based on the compounds contained in liquid product, hydrocracking reaction was dominated by decarboxylation. The products obtained in hydrocracking process of nyamplung oil are classified to gasoil (C11-C18) and gasoline (C5-C10).  The triglycerides hydrocracking reaction of nyamplung oil was assumed by following a series reaction mechanism and a simple kinetic model used for determined the kinetics constants. The highest reaction conversion is 99.10% obtained at temperature of 350 °C for 160 minutes reaction time. 
Perengkahan Katalitik Distilat Asam Lemak Minyak Sawit (DALMs) Menggunakan Katalis HCl Berpenyangga γ-Al2O3 Rismawati Rasyid; Alda Titania Dewanti; Rahmaniah Malik; Anshariah Anshariah; Ruslan Kalla
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 7 No. 2 (2022): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v7i2.792

Abstract

Distilat asam lemak minyak sawit merupakan hasil samping dari pengolahan minyak sawit yang masih mengandung asam lemak bebas sehingga berpotensi sebagai bahan baku energi alternatif. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketergantungan akan bahan bakar fosil semakin hari semakin meningkat, sedangkan bahan bakar fosil tidak dapat diperbaharui. Hal inilah yang mendorong para peneliti mengembangkan riset terkait bahan baku terbarukan dan metode terbaik untuk menghasilkan bahan bakar alternatif. Salah satu metode pembuatan biofuel adalah perengkahan katalitik yang menghasilkan beberapa produk biofuel, yaitu biogasoline (C5–C11), biokerosin (C12–C15) dan biodiesel (C16–C20). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi katalis HCl/γ-Al2O3 (1, 3, 5 dan 7)% dan HCl/Ni/γ-Al2O3 (1, 3, 5 dan 7)% terhadap produk biofuel hasil perengkahan katalitik distilat asam lemak minyak sawit (DALMs). Reaksi perengkahan katalitik dioperasikan pada suhu konstan 370oC, tekanan 1 atm dan volume reaktan 50 ml. Rendemen tertinggi diperoleh sebesar 80% dengan menggunakan katalis HCl/γ-Al2O3 (1%) ; selektivitas terhadap biogasoline (C5–C11) 5,27%, biokerosin (C12–C15) 30,4%, dan biodiesel (C16–C20) 28,79%. Perolehan nilai rendemen yang sama juga diperoleh dengan menggunakan katalis HCl/Ni/γ-Al2O3 (1%) yaitu sebesar 80%; selektivitas terhadap biogasoline (C5–C11) 4,51%, biokerosin (C12–C15) 28%, dan biodiesel (C16–C20) 37,3%.
Uji Aktifitas Katalis NaOH/Ni/gamma Al2O3 pada Proses Transesterifikasi Minyak Kelapa Sawit Alda Titania Dewanti; Muhammad Fitrah; Budi Setiawan; Andi Suryanto; Rismawati Rasyid
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 6 No. 1 (2021): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v6i1.829

Abstract

Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang potensial untuk diproduksi secara berkesimbungan. Minyak kelapa sawit salah satu bahan baku yang dapat dikonversi menjadi biodisel. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh katalis (NaOH/Ni/γ-Al2O3) pada reaksi transesterfikasi minyak kelapa sawit terhadap persentase rendemen biodiesel, densitas, persentase etil ester, serta konversi asam lemak bebas dari produk biodiesel dari minyak kelapa sawit. Proses pembuatan biodiesel melalui transesterifikasi minyak kelapa sawit dengan pereaksi etanol pada suhu 60oC dengan penambahan katalis NaOH/Ni/γ-Al2O3 . Setelah waktu reaksi yang ditentukan, produk biodiesel didiamkan selama 24 jam ini bertujuan agar terjadi pemisahan antara sisa etanol, dan gliserol. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, produk biodiesel terbaik pada penelitian ini adalah produk dengan persentase katalis 4% dan waktu reaksi 3 jam. Produk biodiesel ini, menghasilkan persentase rendemen sebesar 94,26% dan persentase etil ester sebesar 89,21% dan nilai konversi FFA sebesar 85,28%.
Pemanfaatan Lignin Dari Limbah Kulit Buah Coklat Sebagai Adsorben Logam (Cu) Dengan Penambahan CaCO3 Deritawati; Waliyadin; Rismawati Rasyid; Nurjannah
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 2 No. 2 (2017): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v2i2.889

Abstract

Logam Cu dalam konsentrasi tertentu dapat memberikan efek toksik yang berbahaya bagi kehidupan manusia dan lingkungan di sekitarnya. Salah satu cara sederhana dan ekonomis yang dapat dilakukan untuk menyerap logam Cu dengan cara adsorpsi dengan menggunakan bahan berpori. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Waktu dan pH optimum pada proses penyerapan Cu oleh lignin. Sampel kulit Cacao didapatkan di Mamuju Sulawesi Barat, sampel diprepasi terlebih dahulu kemudian diektraksi dengan Benzen:Ethanol. Setelah itu lignin diisolasi menggunakan NaOH, kemudian diendapkan menggunakan H2SO4 sehingga didapatkan sampel lignin murni. Lignin yang telah dikeringkan dikontakkan dengan larutan Cu pada Variabel pH dan Waktu. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pH dan waktu kontak berpengaruh terhadap banyaknya konsentrasi Cu yang diadsorsi oleh lignin. Semakin banyak waktu yang dikontakkan antara larutan Cu dan lignin maka semakin banyak pula Cu yang diadsorpsi oleh lignin. Sedangkan pH basa akan menyebabkan berkurangnya daya kerja adsorben dari lignin, dan lebih baik pada pH Asam. Penelitian dapat disimpulkan bahwa pH optimum pada proses penyerapan logam Cu oleh lignin ialah pada pH larutan 6. Waktu kontak optimum pada proses penyerapan logam Cu oleh lignin ialah pada waktu 40 Menit.