Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penyuluhan Kelompok Pedagang Kaki Lima melalui Kebersihan Lingkungan sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat Iin Nurbudiyani; Endang Sri Suyati; Arna Purtina
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.103 KB) | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v5i2.1145

Abstract

When you hear the term Street Vendors (PKL), it comes to mind that conditions are slum, dirty, irregular, black, dirty, unhealthy, without tariffs on the price of food or drink menus. Then its existence disturbed the view, seized the sidewalks of the road so that it became the target and object of the order officers because it was selling on the side of the road which was not an area for sale. The police pursued to be disciplined, disappeared briefly appeared again, cat and mouse with trantib officers. Especially in the middle of the city, the protocol road, which is often for officials to pass guests or state guests. Street vendors on one side disturb the eyes, with carts that are worn, dirty, but their existence is needed by the community. They are often referred to as informal sector actors who remain vulnerable to the fluctuation of the dollar. The proof at the time of the company's financial crisis went bankrupt, but street vendors still exist to sell. Even employees who are laid off and laid off become street vendors. In Palangkaraya Street Vendors are almost biased to be found on every street corner, Perda No. 13 of 2009 which regulates the Arrangement, Ordering, and Supervision of Street Vendors seems to have not run optimally. Through this community service, we would like to participate in providing counseling on how beneficial it is to maintain and regulate the street vendors' environment as an effort to improve the economy and public health.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN ETIKA BERWIRAUSAHA Iin Nurbudiyani; Arna Purtina; Rita Rahmaniati
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 6, No 2 (2020): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.495 KB) | DOI: 10.31602/jbkr.v6i2.3166

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Langkah-langkah menanamkan nilai pendidikan karakter terhadap peserta didik; 2) Pelaksanaan pendidikan karakter dalam etika wirausaha (praktik kewirausahaan).  Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Subjek Penelitian ini adalahkepala sekolah, Guru dan Peserta didik.Adapun prosedur penelitian ini yaitu: (1) Melakukan studi pendahuluan ke lokasi penelitian yaitu SMA Muhammadiyah Palangkaraya; (2) Menyusun instrumen penelitian; (3) Merancang prosedur pengambilan data;  (4) Pelaksanaan; dan 5) Analisis data. Teknik pengumpulan data melalui  wawancara tidak terstuktur, angket dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif melalui reduksi data, penyajian data (display data), verifikasi dan  simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)  Langkah-langkah menanamkan nilai pendidikan karakter pada peserta didik terdiri dari beberapa tahapan; mulai dari perencanaan guru menyusun Rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang menarik dengan meintegrasikan nilai-nilai karakterdan evaluasi pembelajaran untuk mengukur dan melihat sejauhmana pendidikan karakter tersebut diterapkan dalam etika wirausaha; 2) Pelaksanaan pendidikan karakter dalam etika wirausaha di SMA Muhammadiyah 1 Palangkarayadengan menanamkan karakter disiplin, jujur, kreativitas, ulet, dan komunikatif secara umum dengan kategori baik, yang ditunjukkan: (a) Kegiatan praktikpenjualan langsung dengan kategori cukup baik; (b) Kegiatan praktik kewirausaan kelompok dengan kategori baik; (c) Penggunaan poster untuk meningkatkan gairah berwirausaha dengan kategori baik; (d) Pemberian reward bagi peserta didik maupun guru mendapatkan respon positif.___________________________________________________________________ This study aims to determine the: 1) Steps to instill the value of character education in students and to find out how to; 2) Implement character education in entrepreneurial ethics (entrepreneurial practice). This research was conducted using qualitative methods. The subjects of this study were teachers and students. The procedures for this research are: (1) Conducting a preliminary study to the research location, namely SMA Muhammadiyah Palangkaraya; (2) Develop research instruments; (3) Design data collection procedures; 4) Implementation; and (5) Analysis data collection techniques through unstructured interviews, observation, questionnaires and documentation. The data obtained were analyzed using qualitative descriptive through data reduction, data presentation (data display), verification and conclusions. The results showed that: 1) The steps to instill the value of character education in students consisted of several stages; starting from teacher planning in compiling entrepreneurial learning plans, implementing interesting learning by integrating character values, as well as conducting and evaluating to measure and see to what extent character education is well implemented by students; 2) Implementation of character education in entrepreneurial ethics at SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya by instilling disciplined, honest, creative, tenacious, and communicative characters. The results of the implementation of character education: (a) Direct selling practice activities in a fairly good category; (b) Entrepreneurship practice activities with good categories; (c) The use of posters to increase entrepreneurial enthusiasm with good categories; (d) Giving rewards to students and teachers getting a positive response.
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Motivasi Belajar Ade S. Permadi; Arna Purtina; Muhammad Jailani
Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6 No 1 (2020): Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/tunas.v6i1.2071

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kembali bagaimana pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terhadap motivasi belajar siswa di SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya. Penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu satu variable dependen dan satu variable independen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, sedangkan variable dependen dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang dilakukan peneliti pada studi awal penelitian, dapat diketahui bahwa populasi dalam penelitian adalah sebanyak 316 orang siswa di SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya. Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik simple random sampling. Penarikan jumlah sampel dihitung dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dengan derajat kesalahan yaitu 5%. Pendekatan dalam penelitian kuantitatif dengan model penelitian yang bersifat expost facto. Disebut penelitian expost facto karena peneliti berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti. Hasil hipotesis tentang pemanfaatan teknologi dan informasi (X) terhadap motivasi belajar siswa (Y) melalui uji statistic dengan menggunakan program SPSS dalam penelitian ini memperoleh nilai sig. 0,01 < 0,05 yang berarti bahwa pemnafaatan teknologi dan informasi (X) berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa (Y), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima.
Strategi Mengembangkan Minat Peserta Didik Dalam Pelajaran Akuntansi Di SMA Muhammadiyah Palangkaraya Iin Nurbudiyani; Endang Sri Suyati; Arna Purtina
Neraca: Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 5 No 1 (2019): Neraca: Jurnal Pendidikan Ekonomi
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.672 KB) | DOI: 10.33084/neraca.v5i1.1110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui minat peserta didik dalam pembelajaran Akuntansi, (2) Mengatahui strategi pembelajaran dalam mengembangkan minat peserta didik dalam pelajaran akuntansi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan mengalisis fenomena dan peristiwa. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, penyebaran angket dan dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa: Minat belajar dan pengembangan strategi pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar peserta didik kelas XII yang dilakukan guru sudah bervariasi, walaupun pelaksanaannya masih terdapat beberapa kekurangan. Namun kekurangan tersebut dapat diperbaiki didalam proses pembelajaran, terlihat dalam hasil penelitian yang kami peroleh yaitu peserta didik sudah terlihat dalam strategi mengembangkan minat siswa dalam pembelajaran akuntansi pada peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya dalam katagori baik.
Faktor Penghambat Ekstern Penerapan Program MYOB sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI Di SMKN 2 Palangka Raya Arna Purtina
Neraca: Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 5 No 2 (2020): Neraca: Jurnal Pendidikan Ekonomi
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.873 KB) | DOI: 10.33084/neraca.v5i2.1425

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang: (1) Penerapan program MYOB sebagai sumber belajar dalam pembelajaran akuntansi, (2) Faktor penghambat ekstern program MYOB sebagai sumber belajar dalam pembelajaran akuntansi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data metode observasi, wawancara dan dokumentasi.Sebagai informan utama adalah guru akuntansi, siswa kelas XI Akuntansi dan Operator laboratorium. Pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Prosedur pengolahan data mulai dari tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan program MYOB pada SMK Negeri 2 Palangka Raya, dengan adanya input proses dan output dalam pembelajaran akuntansi. Jenis Program MYOB yang dipelajari sekarang hanya program MYOB Acounting. Dari program MYOB siswa mendapatkan pemahaman dalam belajar akuntansi, meskipun ada kesulitan mereka mengatasi dengan bekerja sama dengan teman-teman. Program ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar karena dapat mencapai mencapai kompetensi tertentu. (2) Faktor penghambat ekstern: listrik padam mengakibatkan aktivitas praktek terhambat, dan laboratorium akuntansi digunakan secara bergantian.
Pemberdayaan Literasi Sains melalui kegiatan Story Telling bagi Masyarakat Pedalaman Fathul Zannah; Arna Purtina; Ahmad Syarif; Ade Shalahuddin Permadi
Jurnal SOLMA Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v11i1.7928

Abstract

Background: Taman Baca Baraoi merupakan sebuah taman baca yang ada di daerah pedalaman Kalimantan Tengah, Desa Tumbang Baraoi, kecamatan petak malai, Kabupaten katingan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemberdayaan literasi sains ke masyarakat usia sekolah dasar di Desa Tumbang Baraoi tersebut. Metode: Kegiatan story telling menggunakan buku mengenai sains. Hasil: Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta kegiatan tertarik dengan kegiatan yang dilaksanakan. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil observasi terhadap motivasi belajar sains yang mengalami peningkatan. Sebelum kegiatan, motivasi instrinsik peserta sebesar 2,7 meningkat menjadi 4,6 setelah kegiatan, diiringi dengan self efficacy dari 3,2 meningkat menjadi 4,5, self determination meningkat dari 2,9 menjadi 4,5 dan motivasi kelas meningkat dari 2,7 menjadi 4,5. Berdasarkan data literasi sains juga mengalami peningkatan setelah kegiatan yaitu 32,8 meningkat menjadi 73,7. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan yang telah dilaksanakan memebrikan dampak yang positif kepada peserta kegiatan. Kesimpulan: Kegiatan serupa seperti ini perlu untuk terus dilakukan karena tentunya masyarakat di Desa Tumbang Baraoi tersebut memiliki akses Pendidikan yang sangat minim.
Penerapan Program Myob Sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas XI Di SMKN 2 Palangka Raya Arna Purtina
Pedagogik: Jurnal Pendidikan Vol 14 No 2 (2019): Pedagogik: Jurnal Pendidikan
Publisher : Institute For Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.422 KB) | DOI: 10.33084/pedagogik.v14i2.1036

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis tentang: (1) Penerapan program MYOB sebagai sumber belajar dalam pembelajaran akuntansi, (2) Faktor pendukung dan penghambat program MYOB sebagai sumber belajar dalam pembelajaran akuntansi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sebagai informan utama adalah guru akuntansi, siswa kelas XI Akuntansi dan Operator laboratorium. Pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Dengan prosedur pengolahan data mulai dari tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan program MYOB pada SMK Negeri 2 Palangka Raya, adanya input proses dan output dalam pembelajaran akuntansi. Jenis Program MYOB yang dipelajari sekarang hanya program MYOB Acounting. Dari program MYOB siswa mendapatkan pemahaman dalam belajar akuntansi, meskipun ada kesulitan mereka mengatasi dengan bekerja sama dengan teman-teman. Program ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar karena dapat mencapai mencapai kompetensi tertentu. (2) Faktor pendukung program MYOB sebagai sumber belajar dalam pembelajaran akuntansi. Faktor pendukung: (a) Tersedia laptop, LCD di Laboratorium sangat mendukung proses pembelajaran, (b) Siswa memiliki kemauan yang kuat dan disiplin yang tinggi serta adanya perhatian dan pengawasan orang tua akan lebih bersemangat dalam belajar akan menimbulkan ketekunan belajar yang pada akhirnya akan mudah dalam meraih prestasi belajar yang optimal. Faktor penghambat: (1) Faktor Intern: laptop sering lambat saat digunkaan akibat virus, program MYOB yang di pelajari hanya program MYOB Acounting, kurangnya rasa tanggung jawab dalam menggunakan fasilitas laboratorium akuntansi jumlah laptop masih minim, menu dalam program MYOB tersedia dalam bahasa inggris, kemampuan pemahaman siswa saat pembelajaran berbeda-beda. (2) Faktor Ekstern: listrik padam mengakibatkan aktivitas praktek terhambat, laboratorium akuntansi digunakan secara bergantian.
Pelatihan Strategi Pemasaran Produk Unggulan Olahan Hasil Ikan bagi Masyarakat Desa Wisata Ujung Pandaran Arna Purtina; Sonedi Sonedi; Ahmad Syarif
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i3.5816

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar dapat memahami bagaimana cara pemasaran produk olahan mereka dengan strategi pemasaran sehingga dengan strategi tersebut memberikan pemahaman untuk dapat menawarkan produk, serta dapat memberikan pemahaman dan skill penggunaan teknologi untuk memasarkan produk secara online. Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini adalah mulai dari mempersiapkan dilanjutkan pada berlangsungnya kegiatan dan terakhir dilakukan pengevaluasian.  dalam bentuk pemaparan materi pelatihan, diskusi mendalam tentangstrategi pemasaran, dan praktik membuat media pemasaran yang mudah di kenali oleh orang lain. Kegiatan pengabdian ini memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat, karena mereka yang awalnya strategi pemasaran yang dilakukan masih tradisional dan cakupan pemasaran produk yang masih terbatas. Dari paparan materi dan diskusi materi strategi pemasaran. Antusiasme peserta sosialisasi ini sangat besar hingga banyak gagasan baru yang dapat diaplikasikan pada pemberian merk produk, kemasan yang lebih menarik dan lain-lain. Pengabdian kepada masyarakat yang laksanakan begitu bermanfaat bagi masyarakat dan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman serta skill berkaitan dengan strategi pemasaran. This service activity aims to understand the public understand how to market their processed products with a marketing strategy. This strategy provides an understanding of being able to offer products and provide understanding and skills in using technology to market products online. The method used in this community service starts with preparing, continuing with the activities, and finally evaluating. In the form of presentation of training materials, in-depth discussions on marketing strategies, and the practice of creating marketing media that are easily recognizable by others. This service activity directly benefits the community because those who initially carried out marketing strategies were still traditional, and the scope of product marketing was still limited. From the material exposure and discussion of marketing strategy material. The participants' enthusiasm for this socialization was so great that they could provide many new ideas in product branding, more attractive packaging, etc. Community service that is carried out is very beneficial for the community and can increase knowledge and understanding as well as skills related to marketing strategies. 
SIMBOL BUDAYA MASYARAKAT DAYAK NGAJU DI MUSEUM BALANGA PALANGKA RAYA Lastaria; Muhammad Tri Ramdhani; Arna Purtina
Jurnal Hadratul Madaniyah Vol. 9 No. 2 (2022): Jurnal Hadratul Madaniyah
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penduduk asli Kalimantan Tengah adalah suku Dayak Ngaju. Masyarakat Dayak Ngaju kaya akan budaya dan adat istiadat. Namun, selama ini budaya dan adat istiadat yang dimiliki oleh masyarakat Dayak Ngaju hanya disampaikan dari mulut ke mulut sehingga masyarakat Dayak Ngaju tidak memiliki bentuk budaya dalam bentuk publikasi. Simbol merupakan bentuk cerminan budaya suku Dayak Ngaju yang dapat dilihat dari benda-benda yang mengandung makna dan fungsi berdasarkan kepercayaan budayanya. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik rekaman, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 4 benda yang mengandung simbol budaya, yaitu benda (a) uang logam, (b) balanga (guci), (c) pasu, dan (d) mihing.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN CRITICAL INVESTIGATION GROUP UNTUK MENGEMBANGKAN RASA INGIN TAHU SISWA Nurun Ni&#039;mah; Arna Purtina; Dedy Setyawan
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol 14, No 1 (2023): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/ve.v14i1.1909

Abstract

ABSTRAKPenelitian  ini  bertujuan  untuk  menemukan  suatu  model  pembelajaran yang  dapat  mengembangkan rasa ingin tahu siswa. Pengembangan model pembelajaran ini dilandasi oleh fakta dan pemikiran bahwa proses pembelajaran yang selama  ini  dilaksanakan  belum dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu. Penelitian ini menggunakan penelitian R&D dengan metode  penelitian dan pengembangan  menggunakan model ADDIE yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa 1)               Model Pembelajaran Critical Investigation Group dinyatakan valid dengan kriteria validasi 86% untuk RPP dan 94% untuk LKS. 2) Model Pembelajaran Critical Investigation Group dapat diterapkan untuk melihat perkembangan karakter rasa ingin tahu siswa karena dilihat dengan adanya peningkatan karakter rasa ingin tahu ketika digunakannya model pembelajaran Critical Investigation Group dalam pembelajaran dari presentase rata-rata 84% menjadi 97%. 3) Hasil belajar siswa di setiap pertemuan dapat dilihat bahwa ada peningkatan ketuntasan secara klasikal. Hal tersebut terlihat dari presentase di pertemuan pertama dan kedua yang awalnya pada pre-test 63% menjadi 72% dan pada post-test 77% menjadi 90%.Kata Kunci: Model Pembelajaran, Critical Investigation Group, Rasa Ingin Tahu ABSTRACTThis study aims to find a learning model that can develop students' curiosity. The development of this learning model is based on the facts and thoughts that the learning process that has been implemented so far has not been able to facilitate students to develop the character of curiosity. The Critical Investigation Group learning model is carried out using research and development methods through the ADDIE development model, namely Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation. The results of this study stated that 1) The Critical Investigation Group Learning Model was declared valid with 86% validation criteria for lesson plans and 94% for student worksheets. 2) The Critical Investigation Group Learning Model can be applied to see the development of students' curiosity character because it can be seen by the increase in the curiosity character when the Critical Investigation Group learning model is used in learning from an average percentage of 84% to 97%. 3) Student learning outcomes in each meeting can be seen that there is an increase in classical completeness. This can be seen from the percentage at the first and second meetings which was initially 63% at the pre-test to 72% and at the post-test 77% to 90%.Keywords: Learning Model, Critical Investigation Group, Curiosity