Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI FPB DI KELAS IV SDN 178 GEGERKALONG KPAD Malasari; Neneng Sri Wulan; Elli Suharti
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 1 (2023): Volume 08, Nomor 01, June 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v8i1.8409

Abstract

This research aims to improve the learning outcomes of students of class IV on FPB materials using the PBL learning model. This research included Class Action Research (PTK) using model types from Kemmis and McTaggart. This study was conducted in Class IV SDN 178 Gegerkalong KPAD teaching year 2022/2023 semester on the subject of the language of the largest federal factor. (FPB). This study is a collaborative class action study conducted over two cycles. The purpose of learning using the PBL model is to improve learning outcomes in creating a primary factorization structure and being able to set FPB values. Data collection methods use observation, interview, and test techniques. The results of this class action study showed that there was an increase in learning outcomes from cycle 1 to cycle 2. Cycle 1 gains an average of 67, while cycle 2 gains a average of 85. Thus, PBL learning can increase the learning outcomes of students in Class IV SDN 178 Gegerkalong KPAD by 27%.
Peningkatan Kemampuan Literasi Dasar Membaca Peserta Didik dengan Metode ADaBta melalui Pendekatan TaRL di Kelas II Sekolah Dasar Saufha Mulyani; Neneng Sri Wulan; Ida Sumiati
Jurnal Pacu Pendidikan Dasar Vol 3 No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : PGSD UNU NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22021/pacu.v3i1.390

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dasar membaca pada peserta didik kelas 2 dengan menggunakan metode ADaBta (Amati, Dengarkan, Baca dan certakan) melalui pendekatan pembelajaran TaRL (Teaching at The Right Level) sesuai dengan capaian masing-masing peserta didik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Tindakan kelas (PTK) yang menggunakan model Kemmis dan Taggart. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas 2B SDN 195 Isola menggunakan metode dan pendekatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi dasar membaca peserta didik mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan persentase level cerita dari semula 24% menjadi 33%, kemudian level kata dan paragraf mengalami penurunan dari 52% menjadi 43%, karena peserta didik mengalami kenaikan level dari level membaca kata dan paragraf ke level membaca cerita. Sedangkan level pemula dan huruf belum mengalami peningkatan yaitu sebesar 24%. Dari hasil penelitian ini maka direkomendasikan bahwa guru harus melakukan identifikasi menyeluruh terhadap peserta didik dan menerapkan pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan peserta didik sebagaimana filosofi pendidikan yang diutarakan Ki Hajar Dewantara bahwasanya pendidikan harus sesuai dengan kodrat dan zaman peserta didik,salah satunya dengan menerapkan pembelajaran melalui pendekatan TaRL.
ANALISIS PEMBIASAAN GERAKAN LITERASI DI SEKOLAH DASAR Maulana Ramdani; Rifa Sani; Salsa Luthfianti Sutardi; Fariza Nur Aulia; Neneng Sri Wulan
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 10 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membaca merupakan salah satu kegiatan yang paling penting dalam kehidupan manusia. Semua kegiatan belajar dilandaskan dari kemampuan membaca. Gerakan Literasi Sekolah merupakan salah satu program pemerintah yang ditujukan pada pendidikan terutama di sekolah, maka membutuhkan adanya dukungan serta partisipasi dari seluruh warga sekolah tersebut dalam hal ini salah satu faktor pendukung pertama dalam Program GLS tersebut. Tujuan dari adanya penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana proses dan dampak dari kegiatan literasi sekolah di sekolah dasar. Penelitian ini digunakan metode studi literatur melalui literatur-literatur berupa jurnal, dan artikel ilmiah yang sesuai dengan topik pembahasan yang akan diambil. Kemudian hasil penelitian yang telah terkumpul disusun menjadi sebuah gagasan menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan kajian, kegiatan literasi di sekolah dasar memberikan dampak yang positif bagi siswa. Namun, pada penerapannya terdapat beberapa kendala yang harus dilalui. Dari hasil data yang dikaji maka kegiatan literasi sangat perlu untuk diterapkan di sekolah dasar.
Menghindari Tindakan Bullying di SD Plus Al-Muhajirin Purwakarta Neneng Sri Wulan; Anisa Fitriani; Juliati Ningsih; Maria Khofifah Rhamadan; Vena Elvana
Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023): Agustus: Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/jipm-nalanda.v1i3.446

Abstract

Bullying/bullying is unpleasant behavior both verbally, physically, or socially in the real world and in cyberspace that makes a person feel uncomfortable, hurt and even pressured, whether done by individuals or groups (Sri Wahyuningsih, 2021). This study aims to analyze bullying behavior and the teacher's role in dealing with bullying behavior among students towards the formation of student character. This negative behavior is most likely done because they have been the victim of bullying from someone more powerful, for example a parent, sibling, senior or peer. Factors that cause bullying can be divided into 2 causes, namely internal and external causes. Internal causes are personality characteristics, past violence, and parental attitudes while external causes are the social and cultural environment. Bullying can be prevented from an early age, because bullying is not something that can only be done by adults, but can be done by all ages, therefore it can be prevented as early as possible. And because of that students carry out socialization of acts of bullying in elementary schools in fostering a sense of concern for fellow peers for elementary students.
Pelatihan Pembelajaran Berbasis 21st Century Skills di Sekolah Indonesia Johor Bahru Malaysia Neneng Sri Wulan; Hafiziani Eka Putri; Puji Rahayu; Erna Suwangsih; Acep Ruswan; Srie Mulyani; D Wahyudin; Hisny Fajrussalam
Bulletin of Community Engagement Vol 3 No 2 (2023): Bulletin of Community Engagement
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/bce.v3i2.583

Abstract

The 21st-century skills are skills that students must master to survive and compete in this 4.0 industrial revolution era. Teachers need to have good professional competence in order to facilitate students to develop 21st-century skills. This also applies to elementary school teachers. Therefore, the teacher needs training that can provide knowledge and skills for teachers to present such learning. The training program participant is an elementary school teacher at the Indonesian School of Johor Bahru Malaysia. The problem identified is that not all SIJB's primary school teachers have diverse educational backgrounds, and the learning presented is not based on 21st-century skills. The participants of this training are 19 teachers. The program is web-based training using the ADDIE model. This training is conducted in three stages, namely the pre-implementation, implementation, and post-implementation stages. At the implementation stage, there are eight meetings containing materials on 21st Century Skills-based learning in Indonesian Language, Mathematics, Science, Social Studies and Civics, English, Arts, ICT, innovative learning models and learning life skills. Participants were given a pretest and posttest understanding of 21st Century learning. The pretest results showed an average value of 60.8, which means that participants' understanding of 21st Century learning is still quite good and the posttest average score of 84.5, which means that understanding participants is good. The result shows that the participants' understanding increased after attending the training. Based on the questionnaire results, the participant's response was quite good, and hoped that the training activities could be carried out on an ongoing basis. Keywords: 21st Century Skills Training Program, Professional Competency of Elementary Teacher