Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Hexagro

POLA SALURAN PEMASARAN DAN FARMER’S SHARE JAMBU AIR CV CAMPLONG nfn Iswahyudi; nfn Sustiyana
Hexagro Journal Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v3i2.277

Abstract

Buah jambu air cv Camplong merupakan komoditi lokal unggulan Kabupaten Sampang. Untuk meningkatkan dayasaing produk lokal, tidak hanya dari sisi kualitas dan kuantitasnya tetapi perlu dikaji dari aspek pemasarannya. Pada pemasaran komoditi jambu air cv camplong belum diketahui saluran pemasaran yang paling efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pola saluran pemasaran dan farmer’s share buah jambu air cv camplong di Kabupaten Sampang. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive yaitu Desa Taddan Kecamatan Camplong. Penentuan responden menggunakan metode snowball sampling terdiri dari petani, pengumpul dan pedagang. Metode analisis menggunakan deskriptif dengan didukung perhitungan farmer’s share. Hasil penelitian ini adalah tiga pola saluran ambu air cv camplong yaitu (1) Petani – pengumpul kecil – pedagang  besar dalam provinsi – pedagang pengecer dalam provinsi – pengecer – konsumen. (2) Petani – pengumpul  dalam desa –pedagang besar provinsi – supermarket – konsumen.(3) Petani – pengecer – konsumen. Nilai Farmer Share’s yang tergolong efisien berada pada saluran pemasaran 1 (50%) dan  saluran pemasaran 3 (80%), sedangkan pada saluran pemasaran 2 tergolong tidak efisien (34,78%). Diantara ketiga saluran pemasaran tersebut yang paling efisien dan direkomendasikan pada penelitian ini adalah saluran pemasaran 3 karena mempunyai nilai farmer’s share yang paling tinggi yaitu sebesar 80%. Kata kunci: Distribusi, Farmer’s Share, Jambu Air
MODEL PENGENDALIAN SUPPLY (PENAWARAN) TEMBAKAU MADURA PADA SUBSISTEM HULU SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PENURUNAN TINGKAT KONSUMSI ROKOK Mohammad Saedy Romli; nfn Iswahyudi; nfn Ahmad; Kustiawati Ningsih
Hexagro Journal Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v3i2.278

Abstract

Komoditas tembakau mempunyai nilai ekonomis tinggi serta merupakan sumber pendapatan petani, penerimaan pemerintah dari dalam negeri dan penyerapan tenaga kerja. Konsumsi per kapita rokok  meningkat 4,3 persen per tahun meskipun disisi lain industri rokok selalu dihadapkan pada kampanye pengurangan konsumsi rokok dengan alasan kesehatan. Penelitian ini bertujuan membuat model pengendalian penawaran tembakau Madura sebagai upaya mendukung pengurangan konsumsi rokok. Data yang digunkan adalah data cross section  dengan total sampel sebanyak 180 orang. Model pengendalian penawaran tembakau diestimasi dengan fungsi produksi cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elastisitas penawaran terhadap harga output sebesar 0,83, elastisitas penawaran terhadap harga bibit sebesar -0,18, elastisitas penawaran terhadap harga tenaga kerja sebesar -0,23, elastisitas penawaran terhadap harga pupuk sebesar -0,22 dan elastisitas penawaran terhadap harga pengairan sebesar -0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga output merupakan faktor penentu utama dalam penawaran tembakau Madura. Kata kunci: model pengendalian supply, tembakau madura
Evaluasi Risiko Dalam Rantai Pasok Cabai Di Kabupaten Sumenep Sustiyana Sustiyana; Iswahyudi Iswahyudi
Jurnal Hexagro Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v4i2.470

Abstract

Setiap komoditi pertanian mempunyai risikonya tersendiri, terutama pada komoditi strategis yang mempunyai daya beli tinggi seperti komoditi cabai. Risiko dialami oleh tiap stakeholder yang berperan dalam rantai pasok mulai dr produsen, pedagang, hingga ke konsumen, sehingga keberagaman risiko tersebut perlu dikaji secara komprehensif. Dalam penelitian ini menggunakan metode purposive dengan analisis deskriptif kualitatif dengan teknik brainstorming dalam Focus Group Discussion pada stakeholder terkait. Berdasarkan hasil penelitian risiko tertinggi dialami oleh petani yaitu sebesar 41%, pengepul 16%, pedagang besar 23%, pedagang eceran 13%, dan konsumen 7%.