Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Edukasi Pencegahan Asma Pada Masyarakat Di Desa Kebonsari Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan Dian Kartikasari; Jumaroh; Hana Nafiah
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.867 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v2i2.647

Abstract

Asthma is a disease that causes shortness of breath and cough due to inflammation of the airways. Asthma attacks caused by the patient can not perform daily activities so that it can cause decreased productivity and reduce the quality of life. Community service activities were carried out to 20 people by giving a pretest (initial observation) before being given education and a posttest (final observation) after education. The results of this community service activity showed that one day after conducting health counseling about asthma prevention, most of the 20 respondents had knowledge with a good category, namely opening 17 respondents (85%) while those with less than 3 respondents (15%). Education about asthma prevention can help the community, especially asthma sufferers, to anticipate recurrence.
Kecemasan Caregiver Pasien Skizofrenia Di Poliklinik Jiwa Rs. H. A Zaky Djunaid Di Masa Pandemi Covid-19 Ari Setiawan Andrianto; Hana Nafiah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga sebagai caregiver mempunyai peran yang sangat penting dalam proses penyembuhan pasien skizofrein. Banyaknya beban Caregiver dapat menimbulkan kecemasan danakan mempengaruhi kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien. Peran penting caregiver pada penyembuhan adalah sebagai pemberi asuhan terhadap pasien dengan memberikan koping yang baik kepada pasien skizofrenia. Tujuan Penelitian ini mendeskripsikan Kecemasan Caregiver Pasien Skizofrenia Di Poliklinik Jiwa RS. H. A Zaky Djunaid Di Masa Pandemi Covid-19.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 56 responden. Alat pengumpulan data menggunakan Kuesioner Kecemasan HARS. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 39 responden (69,6%) caregiver pasien skizofrenia memiliki kecemasan sedang sedangkan 17 responden (30,4%) mengalami kecemasan ringan di RS H. A Zaky Djunaid Pekalongan. Simpulan Bagi Profesi Keperawatan diharapkan Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien skizofrenia perlu mempertimbang pemberian penyuluhan yang baik dan nantinya dapat diaplikasikan kepada keluarga dan masyarakat sekitar, sehingga dapat menumbuhkan pemahaman dalam perawatan pasien skizofrenia.
Gambaran Stress Mahasiswa Keperawatan dalam Menghadapi Praktik Klinik selama Pandemi Covid-19 Hana Nafiah; Herni Rejeki
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program praktik klinik mahasiswa merupakan suatu bentuk kegiatan orientasi untuk jenjang karir professional. Mahasiswa praktik sebagian besar telah berjuang dengan berbagai tantangan dalam pengalaman klinik dan berjuang ditengah stress yang mereka hadapi. Pada situasi Covid-19, sumbres stress yang dihadapi melebihi stress karena pengalaman praktik. Penelitian adalah penelitian diskriptif yang dilakukan untuk mengetahui gambaran stress mahasiswa dalam mengahdapi praktik klinik selama pandemic covid-19. Sebanyak 72 orang mahasiswa yang tercatat mengikuti praktik klinik terlibat dalam penelitian. Instrument yang digunakan adalah Perceived Stress Scale (PSS 10). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebanyak 72,22% mahasiswa berada pada stress tingkat sedang, 25% tingkat rendah dan 2,78% tingkat tinggi. layanan pertolongan pertama psikologis harus tersedia bagi mahasiswa yang menghadapi praktik klinik di masa pandemic covid-19 yang rentan. Selain itu, program pelatihan psikologis termasuk layanan konseling dan sistem pendukung harus dilakukan untuk membantu mahasiswa keperawatan mengatasi stresor selama wabah di masa depan.
Gambaran Self Efficacy Pada Keluarga Sebagai Caregiver Pasien Skizofrenia Di Puskesmas Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Lestari Ana Fanto Fani; Hana Nafiah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Caregiver memberikan berbagai macam tugas bantuan perawatan diri kepada penderita skizofrenia. caregiver membutuhkan penyesuaian emosional yang cukup besar karena harus berusaha berdamai dengan perasaan negatif yang muncul pada diri mereka, Beban dan stress yang di alami oleh caregiver skizofrenia berhubungan dengan adanya self efficacy. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran self efficacy pada keluarga sebagai caregiver skizofrenia. Sampel: Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 58 responden dengan teknik total sampling di Puskesmas Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain mendiskripsikan variabel penelitian. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik usia caregiver rata-rata usia 50 tahun, jenis kelamin terbanyak perempuan 34 orang (58,6%). Tingkat pendidikan paling banyak adalah SD 44 orang (75,9%). Caregiver penelitian ini mayoritas tidak bekerja terdapat 27 orang (46,6%). Hubungan caregiver dengan pasien skizofrenia adalah orang tua 35 orang (60,3%). Caregiver merawat pasien skizofrenia rata-rata 8 tahun. Karakteristik pasien skizofrenia rata-rata berusia 34 tahun, dan paling banyak laki-laki 33 orang (56,9%). Hasil penelitian distribusi dalam self efficacy memiliki skor yang terbanyak adalah dalam kategori tinggi dengan hasil 32 caregiver (55,2%). Kesimpulan: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi pihak pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pemantauan terhadap caregiver dalam self efficacy.
Gambaran Dukungan Keluarga Sebagai Caregiver Pada Pasien Skizofrenia Di Wilayah Kerja Puskesmas Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Mu'izzul Hidayat; Hana Nafiah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orang dengan skizofrenia mempunyai kesulitan dalam melaksanakan tugas, kurang energi dan dorongan, kemudian mengalami penurunan terhadap produktivitas dan pada akhirnya penderita skizofrenia memerlukan bantuan dari caregiver. Dukungan keluarga merupakan suatu sikap, tindakan, maupun penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Jenis dukungan yang diberikan meliputi dukungan penilaian, informasi, instrumental dan emosional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dukungan caregiver pada pasien skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. Sampel dalam penelitian ini adalah 62 caregiver pasien skizofrenia yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Wonopringgo Kabupaten Pekalongan dengan teknik total sampling. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini meunjukkan rata-rata usia 48,95 tahun. Caregiver 60% perempuan, 71% berpendidikan SD. Caregiver 44% sebagai IRT. 58% caregiver sebagai orang tua. Rata-rata caregiver merawat pasien skizofrenia selama 8,29 tahun. Dukungan keluarga diperoleh hasil 56 (90%) dalam kategori baik dan 6 (10%) cukup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penting dilakukan scrrening mengenai dukungan keluarga dengan menggunakan kuesioner ini dapat dijadikan tumpuan dalam melakukan pengkajian dukungan keluarga.
KEGIATAN VAKSINASI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN IMUNITAS MASYARAKAT DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Hana Nafiah; Dyah Putri Aryati
Jurnal Batikmu Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Batik Mu
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/batikmu.v2i1.986

Abstract

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau Covid-19 dinyatakan sebagai kasus pandemic global. Penyebaran virus covid-19 saat ini yang semakin memburuk dari hari kehari. Strategi penting diambil oleh pemerintah saat ini adalah dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Vaksinasi merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga jika suatu saat terpajan dengan panyekit tersebut maka hanya mengalami sakit ringan. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan berjudul kegiatan vaksinasi sebagai upaya meningkatkan imunitas masyarakat di tengah pandemic Covid-19. Kegiatan ini dilakukan di fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) dengan sasarannya adalah mahasiswa dan masyarakat sekitar UMPP. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 2-5 Agustus 2021. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya masyarakat berseia melakukan vaksinasi covid-19 dengan berbagai alasan. Angka cakupan masyarakat yang mengikuti vaksinasi sejumlah 1678 peserta dari jumlah yang ditargetkan adalah 1482 peserta. Diperlukan koordinasi sinergis dari para akademisi, tenaga kesehatan, dan pemerintah. meningkatkan edukasi dan mengubah pola pikir masyarakat guna untuk saling menjaga kesehatannya masing-masing.
Penyuluhan Manajemen Stress pada Kader Aisyiyah Ranting Timur II Pekajangan Kabupaten Pekalongan Aisyah Dzil Kamalah; Hana Nafiah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stress dapat terjadi pada setiap orang. Salah satu penyebab stress adalah beban kerja yang tinggi atau tugas yang banyak. Ibu adalah seseorang yang memiliki tugas merawat anggota keluarga dan melakukan pekerjaan rumah. Terlebih pada kondisi Covid seperti saat ini. Ibu mengalami keterbatasan dalam aktivitasnya dan mengalami penambahan tugas yaitu menemani anak melakukan pekerjaan sekolah yang dilakukan secara Online. IbM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu – ibu dalam melakukan manajemen stress. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Agustus 2020. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi dan Tanya jawab. Kegiatan ini dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan dan menjaga jarak setiap peserta. Hasil kegiatan IbM yaitu, peserta yang hadir sejumlah 25 orang. 80% peserta dapat melakukan relaksasi nafas dalam, 100% peserta mengatakan jika stress mengatasinya dengan cara spiritual yaitu dengan berdzikir dan berdoa pada Allah SWT. Kesimpulan : penyhuluhan manajemen stress pada ibu – ibu kader Aisyiyah Ranting Timur II Pekajangan dapat meningkatkan pengetahuan sebesar 40%.
Gambaran Pengetahuan dan Peran Kader dalam Penanganan Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan Hana Nafiah; Aisyah Dzil Kamalah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan jiwa adalah suatiu keadaan terganggunya fungsi pada proses pikeir, emosi, kemauan dan perilaku psikomotor. Kader kesehatan mempunyai peran penting dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap kader dalam melaksanakan perannya dalam penanganan masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran pengetahuan kader dan penanganan gangguan jiwa. Metode dalam penelitian adalah diskripsif dengan pendekatan cross sectional. Sample dalam penelitian yaitu 71 kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 41 orang (57,7%) berpengetahuan baik, 42 orang (59,1%) memiliki peran yang baik dalam penanganan gangguan jiwa. Dari hasil yang diperoleh dapat menjadi rekomendasi pihak Puskesmas Kedungwuni II untuk lebih meningkatkan screening awal atau deteksi dini tentang kesehatan jiwa di masyarakat sehingga angka kejadian gangguan jiwa dapat turunkan.
Gambaran Pengetahuan dan Peran Kader dalam Penanganan Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan Hana Nafiah; Aisyah Dzil Kamalah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan jiwa adalah suatiu keadaan terganggunya fungsi pada proses pikeir, emosi, kemauan dan perilaku psikomotor. Kader kesehatan mempunyai peran penting dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap kader dalam melaksanakan perannya dalam penanganan masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran pengetahuan kader dan penanganan gangguan jiwa. Metode dalam penelitian adalah diskripsif dengan pendekatan cross sectional. Sample dalam penelitian yaitu 71 kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 41 orang (57,7%) berpengetahuan baik, 42 orang (59,1%) memiliki peran yang baik dalam penanganan gangguan jiwa. Dari hasil yang diperoleh dapat menjadi rekomendasi pihak Puskesmas Kedungwuni II untuk lebih meningkatkan screening awal atau deteksi dini tentang kesehatan jiwa di masyarakat sehingga angka kejadian gangguan jiwa dapat turunkan.
Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Pengabaian Lansia oleh Keluarga di Kabupaten Pekalongan Dyah Putri Aryati; Hana Nafiah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan jumlah lansia yang semakin melesat, terjadi pergeseran struktur demografi yang berisiko terhadap pengabaian lansia sehingga membutuhkan pelayanan yang komprehensif. Salah satu pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu posyandu lansia yang erat kaitannya dengan kader kesehatan. Peran kader dalam penyelenggaraan posyandu lansia sangat besar karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penemu masalah kesehatan lansia khususnya di komunitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan kader kesehatan tentang pengabaian lansia. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif yang menggambarkan pengetahuan kader kesehatan tentang pengabaian lansia. Sampel dalam penelitian ini adalah 71 kader di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II.. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden 42 orang (59,2%) berpengetahuan kurang, 29 orang (40,8%) memiliki pengetahuan yang baik. Kurangnya pengetahuan kader tentang pengabaian lansia disebabkan oleh kurangnya informasi yang didapatkan kader. Oleh sebab itu diperlukan peran dari perawat untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang pengabaian lansia.