Eunike Raffy Rustiana
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Abdimas

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WARGA BINAAN KASUS NARKOBA DALAM PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA SEMARANG Azam, Mahalul; Rustiana, Eunike Raffy
Jurnal Abdimas Vol 17, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu kelompok yang berisiko tinggi terkena HIV dan AIDS terbanyak ke-2 di Semarang dengan proporsi kasus 21,21%, para pengguna Napza menghadapi dua risiko untuk terkena HIV/AIDS, yaitu mereka yang menggunakan Napza suntik dan melakukan hubungan seksual terutama dengan lebih dari satu pasangan, atau melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom. Salah satu upaya awal menurunkan prevalensi kasus pada kelomok tersebut adalah melalui upaya pencegahan yaitu dengan peningkatan pengetahuan dan sikap sikap warga binaan kasus narkoba. Penyuluhan sebagai salah satu metode pendidikan terbukti cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji rerata tingkat pengetahuan dan sikap peserta penyuluhan dalam pencegahan HIV/AIDS. Ratarata hasil post test baik pengetahuan atau sikap mengalami peningkatan dari pre testnya. Melalui penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi dan pemutaran film tentang fakta HIV/AIDS cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap warga binaan lembaga pemasyarakatan. Kombinasi metodemetode ini dapat menambah ketertarikan audiens terhadap pesan/informasi yang disampaikan sehingga peserta dapat mengikutinya dan memahami materi yang disampaikan secara lengkap. Disarankan bagi Lapas untuk melakukan follow up dengan pembentukan pendidik sebaya di lingkungan Lapas yang dimaksudkan untuk memberdayakan warga binaan agar secara aktif dapat melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS secara mandiri. Untuk kegiatan pengabdian selanjutnya dapat dilakukan dengan kegiatan pembentukan dan pelatihan bagi pendidik sebaya di Lapas. 
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WARGA BINAAN KASUS NARKOBA DALAM PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA SEMARANG Azam, Mahalul; Rustiana, Eunike Raffy
Jurnal Abdimas Vol 17, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu kelompok yang berisiko tinggi terkena HIV dan AIDS terbanyak ke-2 di Semarang dengan proporsi kasus 21,21%, para pengguna Napza menghadapi dua risiko untuk terkena HIV/AIDS, yaitu mereka yang menggunakan Napza suntik dan melakukan hubungan seksual terutama dengan lebih dari satu pasangan, atau melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom. Salah satu upaya awal menurunkan prevalensi kasus pada kelomok tersebut adalah melalui upaya pencegahan yaitu dengan peningkatan pengetahuan dan sikap sikap warga binaan kasus narkoba. Penyuluhan sebagai salah satu metode pendidikan terbukti cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji rerata tingkat pengetahuan dan sikap peserta penyuluhan dalam pencegahan HIV/AIDS. Ratarata hasil post test baik pengetahuan atau sikap mengalami peningkatan dari pre testnya. Melalui penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi dan pemutaran film tentang fakta HIV/AIDS cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap warga binaan lembaga pemasyarakatan. Kombinasi metodemetode ini dapat menambah ketertarikan audiens terhadap pesan/informasi yang disampaikan sehingga peserta dapat mengikutinya dan memahami materi yang disampaikan secara lengkap. Disarankan bagi Lapas untuk melakukan follow up dengan pembentukan pendidik sebaya di lingkungan Lapas yang dimaksudkan untuk memberdayakan warga binaan agar secara aktif dapat melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS secara mandiri. Untuk kegiatan pengabdian selanjutnya dapat dilakukan dengan kegiatan pembentukan dan pelatihan bagi pendidik sebaya di Lapas.Â