Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Teori Komunikasi Dalam Perspektif Komunikasi Islam Faridah Faridah; Ruslan Ruslan; Nurhidayat Muhammad Said; Muhammad Yusuf
RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Retorika
Publisher : LP2M Universitas Islam Ahmad Dahlan Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/retorika.v5i1.1753

Abstract

Tulisan ini berusaha mengkaji tentang teori komunikasi dalam perspektif komunikasi Islam, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penelusuran kepustakaan, data diperoleh dengan cara observasi dan dokumentasi. Peneliti dalam penelitian ini juga melakukan reduksi data, display data, dan ferivikasi data, selanjutnya untuk keabsahan data menggunakan perpanjangan penelitian. Temuan analisis mengungkapkan bahwa teori komunikasi merupakan kebutuhan komunikasi karena teori komunikasi adalah pedoman, acuan, payung dan referensi dari aktivitas komunikasi, namun pada aktivitas komunikasi banyak ditemukan tentang teori-teori komunikasi yang lebih menekankan pada kepentingan individu dibandingkan dengan kepentingan bersama. Sebagian besar teori barat terlalu menekankan pada visi individualisme, cenderung aktif mencapai tujuan personalnya, namun komunikasi dalam perspektif komunikasi Islam ditemukan pentingnya mewujudkan kebersamaan dan adanya etika dalam komunikasi. Komunikasi dalam perspektif Islam mengharuskan pelibatan emosi yakni komunikasi dengan ekspresi sebagai bentuk aspek nonverbal (visual) yang terdapat dalam Q.S.Al-Rahman ayat 1-4, selanjutnya dalam aspek verbal dan vocal diatur dalam beberapa ayat dan surat yaitu qaulan sadidan (perkataan yang tegas dan benar), qaulan balighan (perkataan yang membekas), qaulan ma’rufan (perkataan yang baik, qaulan kariman (perkataan yang mulia), qaulan layyinan (perkataan yang lemah lembut), qaulan maysuran (perkataan yang pantas), qaulan tsaqila (perkataan yang berat), qaulan adziman (perkataan yang besar), ahsanu qaulan (perkataan yang paling baik)
The Meaning of the Term Fitrah in the Quran: A Concept of Islamic Education Ruslan Ruslan; Ahmad Syukron Latif
Al-Musannif Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Madrasah Tsanawiyah DDI Cilellang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56324/al-musannif.v6i1.118

Abstract

The concept of Islamic education began to be oriented towards Western theory, and the study of the Quran as a source of Islamic education began to diminish. This research examines (1) the meaning of the term fitrah in the Quran and (2) its implications for the concept of Islamic education. This literature review study uses tafsir maudui (thematic interpretation) and pedagogical approaches in analyzing the data. The data sources consist of Quran, commentary books, and several relevant books and journals. The results of the research show that fitrah in the Quran is the default factory setting for humans. Fitrah is a divine chip implanted by God in humans so that they are ready to believe in monotheism, purify themselves, and worship God. Humans who carry out their fitrah have three characteristics: accepting and practicing Islam, being sincere, and having a strong faith. Actualization of the concept of human fitrah in Islamic education can be carried out by (1) making fitrah a basic human potential that needs to be developed, (2) making education the main path in developing fitrah, (3) creating a conducive educational environment (helping the development of fitrah), and (4) cultivating a work ethic in which there is harmony and balance between the depth of religious appreciation and activities that lead to increased welfare.