Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ALTERNATIF PEWARNAAN PADA KAIN TRADISIONAL ENDEK DENGAN TEKNIK AIR BRUSH I Made Sukerta; I Made Legawa; Eka Martiningsih; Anom Adiaksa
ABDIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 10, No 02 (2017): Desember 2017
Publisher : LPPM UNIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.528 KB) | DOI: 10.36412/abdimas.v10i02.363

Abstract

Endek adalah salah satu kain khas hasil karya tangan orang Bali. Coraknya yang unik dan kental dengan nuansa etnik menjadikan endek banyak digunakan oleh berbagai kalangan, bahkan juga digunakan sebagai seragam para pegawai dinas pemerintahan daerah Bali dan juga pegawai swasta seperti pegawai bank, hotel, travel maupun rumah sakit. Beberapa tahun belakangan, endek juga mendapatkan promosi besar-besaran sehingga namanya menjadi kian terangkat bahkan hingga ke tingkat mancanegara. Patra atau motif yang dituangkan dalam kain ikat atau tenun khas Bali, endek, bukan hanya estetika keindahan semata, namun juga mempunyai pesan yang bercerita (story telling) tentang budaya. Akan tetapi dengan semakin berkembangnya era globalisasi dan perdagangan di aras Internasional (MEA) maka produk-produk tradisional mulai kalah bersaing dari sisi harga.  Karena produk luar Bali biasanya memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan produk lokal, walaupun dari sisi kualitas produk luar lebih rendah.  Kesenjangan dalam  hal harga inilah merupakan  salah satu kendala dari mitra yaitu Ud. Anugrah dan UD. Artha Dharma.  Berkaitan dengan pemecahan  masalah tersebut maka pelaksanaan program IbPE (Ipteks Bagi Produk Ekspor) pada tahun pertama ini bertujuan untuk meningkatkan posisi pasar mitra dengan cara memberikan pembinaan pada proses produksi seperti penataan stasiun kerja, dan penambahan desain agar menghasilkan desain yang lebih beragam sehingga pengrajin mampu menual produk secara bersaing di pasaran.  Pada pembinaan desain telah dilakukan beberapa diversifikasi desain yang sederhana sehingga dalam proses produksi seperti pemilihan benang, bahan dasar,  pewarnaan, dan penenunan lebih sederhana. Hal ini akan berdampak pada biaya produksi yang lebih sedikit, sehingga produk kain endek dapat dijual dengan harga bersaing di pasaran. Selain diversifikasi desain, tim Universitas Mahasaraswati Denpasar juga telah memberikan pendampingan dalam diversifikasi jenis produk secara fungsional, misalnya seperti pembuatan destar, pakaian seragam dan juga sudah menyasar pada aksesoris seperti clutch (dompet dan sandal).  Pembinaan pada tahun pertama sudah mendorong UKM mitra  mampu bersaing dalam harga dengan produk luar.  Pembinaan pada tahun kedua adalah dengan melakukan teknik pewarnaan metode airbrush.  Dengan metode ini pewarnaan mampu dilakukan lebih cepat sehingga proses produksi akan dipercepat sampai 2-4 hari kerja.  Kata Kunci:  Endek, Desain, Diversifikasi, Patra, Pewarnaan 
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK KOPI BIJI SALAK Ni Wayan Dewinta Ayuni; I Made Anom Adiaksa; I Gusti Agung Mas Krisna Komala Sari
Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol 13 No 2 (2017): JBK- Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.189 KB) | DOI: 10.31940/jbk.v13i2.702

Abstract

Kopi adalah salah satu jenis minuman yang sangat digemari masyarakat. Salah satu inovasi dalam minuman kopi adalah bahan baku biji kopi yang digunakan. Dewasa ini berkembang suatu bahan baku pengganti biji kopi dengan biji salak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kepuasan pelanggan (customer satisfaction index) dari produk kopi biji salak. Beberapa atribut yang diuji dalam penelitian ini adalah aroma, acidity, body, flavor, aftertaste, sweetness, conformance, aesthetic, dan inovasi yang dianalisis dengan metode customer satisfaction index (CSI) dengan memperhitungkan perbandingan tingkat performance dan importance dari masing-masing atribut. Hasil menunjukkan bahwa terdapat beberapa atribut yang memiliki tingkat performance lebih besar dibandingkan tingkat importance nya, yaitu . Indeks kepuasan konsumen terhadap produk kopi biji salak sebesar 75.35% atau pada level puas.
Implementasi Green Tourism dalam Pemberdayaan Masyarakat untuk Pengembangan Wisata Edukasi di Dusun Petapan Desa Aan Kabupaten Klungkung I Made Agus Putrayasa; Ni Nyoman Sri Astuti; Ni Wayan Dewinta Ayuni; I Made Anom Adiaksa
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 6 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1325.557 KB) | DOI: 10.31940/bp.v6i1.1861

Abstract

abstrak
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT CANGKANG KOPI ARABIKA DALAM BENTUK BRIKET SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Ida Bagus Gde Widiantara; I Made Anom Adiaksa
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 1 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan pemerintah Indonesia dalam bidang energi sudah cukup jelas dalam mengembangkansumber energi terbaharukan (renewable energy) yang dihasilkan dari sumber daya energi alami yang tidak akan habis dan berkelanjutan. Biomassa merupakan salah satu alternatif energi/bahan bakar dari salah satu limbah perkebunan adalah cangkang kulit kopi yang selama ini hanya dianggap sebagai sampah tetapi denganpengolahan serta metode yang tepat dapat dijadikan sebuah sumber energi. Melihat permasalahan ini peneliti mencoba untuk mengarangkan, mencampur dengan tepung tapioka sebagai perekat dan terakhir memadatkannya.Dari hasil uji laboratorium, briket cangkang kulit kopi belum menujukkan hasil yang baik dengan nilai kalor sebesar 5631,21 cal/gr dimana nilai ini belum masuk pada standar sebuah briket. Tetapi, setelah penulis melakukan wawancara dengan petani, cangkang kulit kopi yang telah kering akibat proses pengarangan dapat dipergunakan langsung sebagai pupuk organik, mengingat para petani juga terkendala oleh pupuk kopi.
ANALISIS NPV PEMBANGUNAN RESORT LEPANG DI DUSUN LEPANG KABUPATEN KLUNGKUNG I Made Anom Adiaksa
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.204 KB)

Abstract

Bali merupakan salah satu tujuan pariwisata dunia. Tingkat kunjungan wisatawan yang cenderung meningkat membutuhkan fasilitas penunjang pariwisata. Resort merupakan salah satu fasilitas penunjang pariwisata dengan mengutamakan panorama alam sebagai daya dukung utama. Pembangunan resort mengutamakan 60% alam dan 40% bangunan.Klungkung merupakan salah satu kabupaten di Bali yang memiliki panorama yang masih asri serta lokasi berada ditengah-tengah obyek pariwisata memberikan keputusan bahwa resort menjadi suatu pilihan investasi. Data primer diperoleh dengan metode wawancara serta data sekunder dicari pada pihak-pihak terkait seperti instansi pemerintah, kontraktor, konsultan dan lain-lain. Data tersebut dipergunakan sebagai parameter perhitungan dengan metode estimasi aspek pendapatan dan pembiayaan. Kelayakan investasi dilihat dari nilai NPV.Hasil analisis menghasilkan bahwa investasi layak untuk dilaksanakan, hal ini ditunjukkan dengan nilai NPV Rp. 21.546.383.086,18 bernilai positif. Investasi masih tetap layak untuk dilaksanakan ketika terjadi peningkatan biaya operasional sebesar 15% sedangkan pendapatan tetap dilihat dari nilai NPV Rp 13.182.597.625,16 bernilai positif.. Investasi sensitif ketika terjadi penurunan pendapatan sebesar 15% dan operasional tetap dilihat dari nilai NPV RP -1,393,825,010.06 serta pada saat terjadi penurunan pendapatan sebesar 15% dan peningkatan biaya operasional sebesar 15% secara bersamaan dilihat dari nilai nilai NPV RP -9,039,838,985.41 secara bersamaan.
RANCANG BANGUN PEMBELAH TEMPURUNG DAN PEMARUT DAGING KELAPA I Ketut Suherman; Made Anom Adiaksa
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 4 No 3 (2014): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelapa merupakan hasil pertanian yang sangat penting sehingga menduduki peringkat kedua setelahpadi. Diperkirakan luas lahan perkebunan kelapa di Indonesia mencapai 36 juta hektare dengan jumlah petani sebanyak 7.890.000 orang Selain itu melihat perkembangan pariwisata yang semakin membaik dari tahun ke tahun khususnya pariwisata di Bali tentunya membawa dampak yang sangat besar kepada industri kerajinan tangan, seperti gayung air, kancing baju, tutup lampu hias dan sebagainya. Dimana bahan utama dari kerajinan tersebut yaitu dari tempurung kelapa, yang dapat dilihat pada saat ini pengerjaannya masih secara manual konvensional yang memerlukan banyak tenaga dan waktu yang lama dalam jumlah produksi besar sehingga, kualitas dan kuantitas hasil pengerjaan tersebut masih rendah. Berdasarkan permasalahan di atas, dirancang mesin pembelah tempurung dan pemarut daging kelapa, dimana mesin ini memiliki fungsi utama untuk membelah tempurung kelapa menjadi dua dan memarut daging kelapa tanpa perlu melakukan pencongkelan serta penjemuran, sehingga tempurung masih utuh dan tidak pecah menjadi berkeping-keping yang dapat mengurangi nilai ekonomis dari tempurung kelapa itu sendiri. Rancangan mesin pembelah tempurung dan pemarut daging kelapa menggunakan satu buah poros utama, dimana masing-masing ujung poros berisikan pisau pemotong untuk pembelah tempurung dan di ujung lainnya berisikan pemarut daging kelapa. Rancangan mesin ini menggunakan penggerak motor listrik dengan daya 0,25 Hp dengan putaran 1400 rpm dan dihubungkan ke poros utama dengan puli dan sabuk V dengan perbandingan putaran 1:1. Berdasarkan hasil pengujian mesin, diketahui bahwa proses dengan menggunakan mesin pembelah tempurung dan pemarut daging kelapa dapat meningkatkan produktivitas dibandingkan dengan cara tradisional atau manual.
PEMETAAN OBYEK WISATA SPIRITUAL DI DESA BAKAS BANJARANGKAN-KLUNGKUNG I Made Anom Adiaksa; I Gusti Agung Oka Sudiadnyani; Wayan Hesadijaya Uthavi
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol. 8 No. 1 (2022): Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.61 KB) | DOI: 10.31940/bp.v8i1.53-60

Abstract

Bakas adalah desa yang berada di kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Indonesia. Adapun juga letak dan kondisi geografis Desa Bakas kurang lebih 3 km dari kota kecamatan Banjarangkan. Mata pencaharian atau pekerjaan masyarakat Desa Bakas, mulai dari petani, Pegawai Negeri Sipil, hingga menjadi pedagang. Luas wilayah Desa Bakas 2,82 km², dan sebagian besar lahan dimaanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Desa Bakas memiliki beberapa objek yang menarik berupa wisata alam dan budaya. SK Pokdarwis dikeluarkan Desa Bakas tahun 2018. Desa Bakas secara topografi ada perbukitan dengan persawa-hannya yang membentang, sekaligus menjadi ikon Desa Bakas. Sisi barat desa merupakan Tukad Melangit yang sekaligus menjadi batas desa. Mata air yang berada di pinggir sungai Desa Bakas ini memiliki potensi besar untuk dapat dikelola secara professional untuk meningkatkan pendapatan desa. Kondisi lingkungan sekitar serta potensi alam yang masih alami sangat mendukung untuk pengembangan ini. Pelaksanaan pengabdian ini telah dilaksanakan dengan beberapa aspek seperti aspek pembangunan, aspek sosial masyarakat dan aspek keberlanjutan program. Aspek pembangunan menyangkut pembangunan penunjang wisata seperti tulisan identitas lokasi, gerbang masuk lokasi, papan penunjuk lokasi serta pengecatan. Aspek social dilihat dari tingkat partisipasi aktif kelompok mitra mencapai 90% dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Aspek keberlanjutan program dimana telah terbentuk kelompok Bungsih Tourism Destination (BTD) yang secara aktif bersama tim pelaksana melakukan perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. Kelompok ini yang mengelola sekaligus melakukan perawatan dan pengembangan lokasi.
Optimalisasi Objek Wisata Edukasi di Dusun Petapan Kabupaten Klungkung Putu Indah Ciptayani; Ni Wayan Dewinta Ayuni; Ni Made Kariati; I Made Anom Adiaksa
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol. 8 No. 1 (2022): Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.508 KB) | DOI: 10.31940/bp.v8i1.46-52

Abstract

Dusun Petapan merupakan salah satu dusun di Desa Aan yang terletak di Kabupaten Klungkung. Desa Aan memiliki potensi wisata yang sedang dikembangkan, akan tetapi pengelolaan kawasan belum optimal. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah mengoptimalkan objek wisata yang telah ada dengan membangun infrastruktur wisata edukasi. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, penyiapan lokasi, pengerjaan pembangunan, pemantauan lapangan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini berupa dipasangnya papan penunjuk objek wisata, papan nama objek wisata, wahana permainan edukasi anak-anak dan penataan jalan menuju kawasan wisata. Survey yang dilakukan menunjukkan persepsi masyarakat terhadap objek wisata sebesar 78%, dengan tiga aspek yang masih perlu ditingkatkan yaitu variasi permainan edukasi (75%), papan penunjuk (69%) dan staf (65%).
EXPERIMENTAL STUDY OF THE EFFECT OF REACTOR TEMPERATURE RECONSTRUCTION ON FUEL CONSUMPTION AND DISTILLATE QUANTITY Ida Bagus Puspa Indra; I Made Anom Adiaksa; Gusti Ngurah Ardana
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol. 22 No. 2 (2022): July
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.912 KB) | DOI: 10.31940/logic.v22i2.174-178

Abstract

Temperature is a measure or degree of hotness or coldness of an object or system which is defined as a physical quantity that is divided between two or more objects that are in thermal equilibrium. The second law of thermodynamics states that there is no reversible process in which heat flows naturally from a high-temperature object to a low-temperature object, and not vice versa. Heat is energy that is transferred due to a temperature difference. This heat transfer always occurs and the process stops until thermal equilibrium occurs. In a high temperature distillation column, the distillate fluid will tend to be at the top and the bottom will tend to be cooler even though the heat treatment is carried out at the bottom. Thermal equilibrium is reached in a relatively long time because the distillation system is open. The addition of the pump aims to reconstruct the temperature so that it reaches thermal equilibrium more quickly. The process is carried out for 60 minutes using 25 liters of raw materials of the same quality and the temperature is set at 90 degrees Celsius. The average temperature difference in the reactor is 86.11%, the decrease in fuel consumption is 30.3%, and the increase in distillation quantity between the reactor without a pump compared to the reactor with a pump is 16.67%.
EXPERIMENTAL ANALYSIS OF THE EFFECT ADDITION HEAT COVER IN DISTILLATION REACTOR Gusti Ngurah Ardana; Made Anom Adiaksa; Putu Darmawa
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol. 22 No. 2 (2022): July
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.557 KB) | DOI: 10.31940/logic.v22i2.179-183

Abstract

Distillation is the process of separating two or more components of a liquid based on their boiling points in which the material to be evaporated is contained. Distillation is simply done by heating/evaporating the liquid and then changing the vapor phase to liquid with the help of a condenser. Research on the distillation column or reactor has been carried out to improve the distillation system but is still discussing the reactions that occur due to heating and the final product of the distillation process. An analysis based on the second law of thermodynamics is developed, known as exergy analysis to obtain information about the thermodynamic efficiency and locations that have low energy efficiency so that energy savings can be targeted. The distillation reactor as one of the vital tools at the separation stage is very important to note is the manufacture of the reactor. To reduce heat loss that occurs by adding a heat protective layer (heat cover) on the distillation reactor. The heat protection materials used are burlap sacks and glass wool to be implemented for rural communities and also become prototypes of appropriate technology application tools. The use of a 3 cm jute alloy on the inside and 3 cm glass wool on the outside gave the highest heat transfer value of 7864.21 watts. The increase was 43% of those who only used burlap. An increase of 37% over those using only glass wool. A 3% improvement over an alloy of 3 cm glass wool inside and 3 cm burlap on the outside.