Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS

KERAJINAN BERBAHAN LIMBAH KAYU (DRIFTWOOD) DAN EVALUASI TATA LETAK FASILITAS KERJA I Gede Nyoman Suta Waisnawa; I Made Sudana; Ida Bagus Swaputra
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 2 No 1 (2016): Nopember 2016
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.793 KB)

Abstract

Program Ipteks bagi Produk Ekspor (IbPE) di Ari Deco” yang beralamat di Kecamatan Abian Semal dan ”Kubu Shop” yang beralamat di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Produk kerajinan (Driftwood) yang menghasilkan produk berupa patung binatang, meja, kursi, bingkai cermin, tempat lampu, dan barang seni. Adapun hasil luaran kegiatan adalah perencanaan tata letak fasilitas kerja sangat penting karena peletakan fasilitas seperti mesin-mesin dan peralatan kerja serta stasiun kerja bersifat permanen. Tata letak yang baik akan memberikan luaran yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, man hours yang lebih kecil, dan atau mengurangi jam kerja mesin. Stasiun kerja yang tertata dan peningkatan sarana dan fasilitas produksi berupa perkakas kerja yang dibutuhkan dalam menproduksi kerajinan. Stasiun kerja yang tertata dengan peningkatan jumlah fasilitas produksi mampu meningkatkan produkstivitas mitra. Proses pemotongan dan pembentukan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Sebelumnya menggunakan 2 unit nails gun dengan 4 unit produk per hari, dan saat ini sudah mampu menggunakan 4 unit nail guns secara bersamaan, sehingga proses perakitan dapat mengerjakan 6-8 unit produk per hari. Jumlah order produk di tahun ke-1 per September 2016 adalah 388 unit dengan nilai transaksi sebesar Rp 168.304.000,00. Berdasarkan data penjualan tahun 2015 sebesar 203 unit maka telah terjadi peningkatan pesanan produk sebesar 52%, dengan peningkatan omzet sebesar 59%. Perbaikan tata letak fasilitas kerja diharapkan mampu meningkatkan produksi dan produktivitas pengrajin/pekerja karena pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman sehingga beban kerja menjadi lebih ringan.
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN (PPK) DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI BALI Wayan Suryathi; I Gede Nyoman Suta Waisnawa; I Komang Mahayana Putra; Ni Ketut Sukasih
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 4 No 2 (2018): November 2018
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.639 KB) | DOI: 10.31940/bp.v4i2.1014

Abstract

Adapun tujuan jangka panjang pengabdian masyarakat ini dalam skema Pengembangan Kewirausahaan ini adalah:1) terwujudnya pusat pendidikan dan pelatihan mahasiswa yang dapat mengcover potensi , bakat dan minat entrepreneurship secara berkesinambungan, 2) adanya wadah pendidikan dan pelatihan bisnis dengan struktur pembinaan dan pengelolaan yang mandiri, 3) mengembangkan berbagai kreativitas, ide, gagasan inovatif sebagai pintu awal memperoleh peluang bisnis yang profitabilitas. Tujuan jangka pendek adalah: 1) merekrut tenant minimal sebanyak 20 mahasiswa, 2) melaksanakan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan jiwa dan karakter entrepreneurship, ketrampilan manajerial dan ketrampilan teknis, 3) menghasilkan 5 wirausaha baru dengan produk/jasa berbasis IPTEK Adapun rencana jangka pendek dalam pengabdian ini adalah : Menyediakan tempat dan ruang yang terkoordinir bagi wirausaha mahasiswa sebagai unit informasi dan layanan jasa dan produk, Memberikan sarana prasarana penunjang yang diperlukan dalam pelatihan fungsi-fungsi perusahaan bagi mahasiswa sesuai potensi dan bakat wirausaha muda, baik yang telah memiliki usaha maupun mahasiswa yang baru akan mendirikan usaha, Menyediakan narasumber dari berbagai para ahli, pakar praktisi, pakar bahasa, pakar pengembangan kepribadian, dosen, teknisi untuk membimbing dan melatih peningkatan ketrampilan manajerial, ketrampilan teknis dan karakter entrepreneurship dibidang kelompok bisnis yang telah dibentuk, Menjalin kerjasama dengan lembaga bisnis dan keuangan, perusahaan tekhnologi dan informasi serta media massa sebagai mitra usaha. Sedangkan target khususnya adalah pemberdayaan potensi,bakat dan minat kewirausahaan mahasiswa melalui, sehingga dapat memperkenalkan, melaunching dan menjual produk/jasa. Selanjutnya dapat memiliki pelanggan untuk mengembangkan usaha yang telah dirintis. Metode yang akan dipergunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah: Mengadakan sosialisasi kepada mahasiswa dan dosen diJurusan administrasi Niaga Membentuk tim pembina dan pelaksana penyaringan potensi, minat dan bakat mahasiswa calon tenant Pembentukan kelompok bidang bisnis yang terbagi menjadi kelompok usaha jasa/service dan kelompok usaha produksi, Mengadakan pelatihan dan pembimbingan peningkatan karakter kewirausahaan, ketrampilan manajerial dan ketrampilan teknis dalam menghasilakan wirausaha baru ( minimal 5 orang) Pemberian bantuan sarana prasarana praktek atau permodalan usaha Membuat buku panduan pelatihan dan praktek kerja mahasiswa, Mengadakan kemungkinan memorandum of understanding (MOU) dengan pihak industri sebagai pendamping dan tempat magang Melakukan evaluasi pembinaan dan pengembangan kewirausahaan setiap tahun
PEMBERDAYAAN USAHA KECIL BENGKEL MOBIL I Gede Nyoman Suta Waisnawa; IB Swaputra; I Made Rajendra
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 1 No 1 (2015): November 2015
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1465.862 KB)

Abstract

Usaha jasa perawatan dan perbaikan kendaraan berat (truk ekspedisi niaga) dan kendaraan ringan/kendaraan pribadi seperti minibus, jeep dan sebagainya. Meningkatnya kepemilikan kendaraan oleh masyarakat di Bali menimbulkan permasalahan dan peluang usaha yang menjanjikan atau prospektif. Data Pemprov Bali menunjukan jumlah kendaraan yang beredar di wilayahnya sudah mencapai 2,7 juta unit kendaraan terdiri dari 2,1 juta unit motor dan 600 ribu unit mobil. Usaha Jasa perawatan dan perbaikan kendaraan/mobil mulai tumbuh baik diperkotaan maupun di pedesaan. Usaha jasa perawatan dan perbaikan kendaraan/mobil terdiri dari berbagai bidang keahlian diantaranya: keahlian mesin (engine) yang meliputi : Ganti Oli, Tune Up/Setting Mesin, Overhaul/Turun Mesin, Kelistrikan Engine dan Sistem Rem, sedangkan keahlian Chasis dan Body (Rangka dan Badan) yang meliputi : Setel Rangka, Ketok Body dan Pengecatan (Body Repair & Painting). Usaha jasa perawatan dan perbaikan kendaraan memerlukan kemandirian yang didasari jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), lahan/lokasi tempat usaha yang memadai serta harus memiliki peralatan kerja (tools) yang cukup banyak jenisnya mulai dari peralatan ringan hingga peralatan berat. Modal keuangan mutlak diperlukan dalam melaksanakan/ mengoperasikan usaha ini. Layanan/service terhadap kendaraan harus dilakukan dengan baik sehingga mampu memberikan layanan yang memuaskan bagi pelanggan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, keberadaan bengkel layanan jasa perawatan dan perbaikan kendaraan ada yang tergolong besar, menengah dan kecil. Usaha bengkel yang tergolong kecil kepemilikannya adalah perseorangan dimana pemiliknya adalah tenaga mekanik yang melayani perawatan dan perbaikan kendaraan secara langsung dibantu oleh 2 sampai 3 orang mekanik pembantu. Pekerjaan/order perawatan dan perbaikan kendaraan yang mampu dilayani rata-rata 3-5 kendaraan per hari. Pekerjaan perbaikan bodi kendaraan secara total memerlukan waktu yang relatif lama yaitu 3 sampai 4 minggu. Perbaikan atau perawatan mesin atau mekanikal kendaraan memerlukan waktu yang beragam. Perbaikan mesin total (Ovehaul) atau turun mesin memerlukan waktu antara 1 sampai 2 minggu. Waktu proses pengerjaan/penyelesaian pekerjaan perawatan dan perbaikan saat ini masih perlu ditingkatkan. Kecepatan waktu proses penyelesaian pekerjaan perawatan dan perbaikan kendaraan serta kualitas layanan yang dilakukan akan mampu memuaskan pelanggan/konsumen. Usaha layanan jasa service kendaraan akan dapat memuaskan pelanggan apabila dilakukan dengan baik dan didukung oleh peralatan/perkakas mekanik yang memadai, ruang/area stasiun kerja yang layak serta manajemen kerja yang baku. Melalui program Iptek bagi Masyarakat dilakukan upaya penambahan peralatan/perkakas mekanik (tools) yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan (customer) . Peralatan kerja mekanik sebagai upaya dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan telah diberikan diantaranya : 1 unit Katrol lifting engine, 1 Unit mesin Bor Bangku diameter mata bor 16 mm, Kompressor, 1 unit Inverter Las Listrik, Regulator Las Asetilin serta Tool kit untuk kerja mekanik. Pelatihan penggunan/pengoperasian mesin perkakas yang baru dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan mekanik sehingga mampu meningkatkan kualitas layanan pada pelanggan.Perencanaan tata letak peralatan pada bengkel service kendaraan yang baik dan ergonomi akan dapat memudahkan mekanik melaksanakan tuntunan dari tugas-tugas yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi. Tata letak dari perkakas bengkel dapat mempengaruhi efesiensi proses layanan perawatan dan perbaikan dari mekanik. Hal ini menunjukkan bahwa, tata letak perlu mendapat perhatian yang serius agar proses layanan jasa lebih efesien dan waktu penyelesaian suatu pekerjaan menjadi lebih singkat. Waktu penyelesaian overhaul engine semula 1-2 hari hingga dapat diselesaikan dalam waktu 1 hari dan tepat waktu, sedangkan waktu pengecatan total membutuhkan 3-4 minggu dapat diselesaikan dalam waktu 3 minggu dengan kualitas cat yang lebih baik. Pelayanan jasa perawatan dan perbaikan terhadap pelanggan harus tercatat dengan baik sehingga seluruh aktivitas yang terkait dengan pengeluaran dan pemasukan kas serta pemesanan suku cadang dapat diketahui dengan jelas. Pencatatan ini dilakukan secara praktis dengan nota rangkap, sehingga setiap aktivitas harian dapat dicatat dan direkap dalam buku aktivitas bengkel.Aktivitas layanan jasa perawatan dan perbaikan harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi adalah upaya manusia dalam memecahkan masalah untuk membuat kehidupan lebih sejahtera, lebih baik, lebih enak dan lebih mudah. Oleh karena itu, pengetahuan tentang teknologi mekanik perlu ditingkatkan. Peningkatan pengetahuan teknologi mekanik dapat dilakukan melalui pelatihan.
PEMBERDAYAAN POTENSI WISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA PEKRAMAN NEGARA, BATUAN, SUKAWATI GIANYAR I Nyoman Meirejeki; I Ketut Suarta; I Gede Nyoman Suta Waisnawa; I Made Widiantara; A. Agung Putu Swabawa
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 4 No 2 (2018): November 2018
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.413 KB) | DOI: 10.31940/bp.v4i2.1187

Abstract

Pengabdian ini dilakukan di Desa Pekraman Negara, desa Batuan, sukawati, Gianyar. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengidentifikasikan potensi dan daya tarik dan merancang jalur trekking sebagai produk wisata unggulan yang akan ditawarkan di desa pekraman Negara. Metode pelaksanan pengabdian dan pengumpulan data yang digunakan adalah metode: observasi, wawancara, focus group discussion, partisipatory research action,dan pendampingan. dengan menggunakan judgement sampling method. Sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis sintesis. Berdasarkan hasil pembahasan menunjukkan bahwa di desa pekraman Negara terdapat potensi wisata yang bisa dikembangkan menjadi produk wisata, yaitu; 1). sumber daya alam yang berupa: sungai, sawah, dan tebing, 2) sumber daya budaya yang berupa: tempat beribadah, upacara tradisional, benda hasil karya seni dan kegiatan budaya, dan rumah adat tradisional Bali. Sarana pariwista yang sudah eksis berupa: usaha kuliner, yoga, gallery lukisan dan gallery gold & silver. Produk wisata yang dibangun dalam pengabdian ini adalah jalur trekking yang proses pelaksanaanya: identifikasi potensi dan menentukan tempat signage, pembuatan signage, penataan jalur trekking, pemasangan signage, pembentukan kelembagaan, dan membuat program marketing. Implikasi dari pembuatan jalur trekking dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa pekraman Negara
Pengembangan Sistem Pembayaran untuk Desa Wisata Tri Eka Buana dengan Online Payment I G P Fajar Pranadi Sudhana; I Gde Agus Jaya Sadguna; I Gede Nyoman Suta Waisnawa; Ayu Dwi Yulianthi; A A Ayu Ngurah Harmini
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 7 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/bp.v7i1.2171

Abstract

Sejak tahun 2019, Desa Tri Eka Buana yang terletak di kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem Bali, melalui tim pengabdian Politeknik Negeri Bali telah mendapatkan hibah PPDM untuk membentuk desa wisata dengan potensi alam dan penghasil minu-man tradisional arak bali. Berbagai macam kegiatan dari solusi yang ditawarkan telah dilaksanakan pada tahun I di 2019. meliputi menyusun Master Plan pengembangan desa wisata, merumuskan sistem pengawasan kebersihan desa, melaksanakan sosialisasi tata ruang desa wisata, sosialisasi dan penyuluhan kepariwisataan, dan menyusun program pemasaran Desa Wisata melalui digital marketing. Salah satu kegiatan yang telah terlaksana adalah pengambangan website Desa Wisata Tri Eka Buana.Transaksi online semakin diminati, bahkan sudah menjadi tren di kalangan masyarakat luas. Selain dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun tanpa ada batasan waktu atau jarak. E-payment menawarkan berbagai macam kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan pembayaran. Berbagai macam metode pembayaran dapat diintegrasikan kedalam sistem sehingga memudahkan pelanggan yang akan melakukan pembayaran sesuai pemesanan yang dilakukan. Desa wisata Tri Eka Buana Sidemen Karangasem Bali dapat me-manfaatkan sistem payment online ini guna membantu oprasional desa wisata kedepannya. Pengembangan sistem online payment ini dapat dikembangkan dengan membangun website desa wisata, menambahkan fasilitas ecommerce ke dalam website yang telah dibangun, melakukan registrasi dan aktivasi ke salah satu layanan payment gateway, dan mengintegrasi website desa wisata Tri Eka Buana dengan layanan payment gateway.
DIVERSIVIKASI DESAIN GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PENGERAJIN LIMBAH DRUM BEKAS I Made Rajendra; I Ketut Suherman; NK Dessy Hariyanti; I Made Sudana; IGN Suta Waisnawa; IA Dwita Krisna Ari
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 3 No 1 (2017): Nopember 2017
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.184 KB)

Abstract

Salah satu produk karya seni yang lahir melalui sebuah proses kreatif adalah kerajinan berbahan dasar drum bekas pelumas yang keberadaannya saat ini mulai dilirik oleh wisatawan mancanegara. Kerajinan ini berpusat di Desa Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Produk karya seni yang dihasilkan oleh pengerajin ini berupa hiasan dinding dengan motif yang bervariasi, seperti: bentuk bunga, frame kaca cermin, berbagai jenis motif satwa, seni instalasi berbentuk robot dari plat drum dan suku cadang kendaraan bekas. Akan tetapi, Â produk karya seni berupa handy craft ini dari segi jumlah dan varian desainnya masih terbatas. Desain yang diproduksi masih terpaku pada bentuk-bentuk baku dengan teknik pengerjaan yang masih kasar. Hal ini dapat dilihat pada hasil pemotongan, pengelasan dan permainan bentuk yang kurang bervariasi, sehingga produk-produk yang dihasilkan oleh pengerajin belum terlihat adanya pembaharuan yang signifikan dan produktivitasnya masih rendah. Melalui PPM (Program Pemberdayaan Masyarakat) diupayakan mendorong produktivitas dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan, di antaranya: pelatihan diversivikasi desain, brainstorming ide-ide baru, pengenalan produk nirmana, pelatihan pengelasan, dan chrome. Hasil pelatihan ini telah mampu menambah ragam produk dengan melahirkan 2 (dua) produk baru yang inovatif dengan kualitas semakin baik, sehingga produktivitas diukur dari jumlah jenis produk dapat dikatakan telah meningkat. Â
ANALISIS SISTEM KERJA KERAJINAN LIMBAH KAYU (DRIFTWOOD) UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI I Gede Nyoman Suta Waisnawa; I Made Sudana; Ida Bagus Swaputra
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 4 No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.921 KB) | DOI: 10.31940/bp.v4i1.853

Abstract

Analisis sistem kerja pada Ari Deco dan Kubu Shop terutama perbaikan sistem kerja dan aliran material serta pengelompokan proses yang dapat meminimasi waktu perpindahan, meningkatkan kenyamanan pekerja pada kegiatan produksi, pemanfaatan ruang proses produksi menjadi aman dan fleksibel. Tata letak yang baik akan memberikan keluaran yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, man hours yang lebih kecil, mengurangi jam kerja mesin. Pola aliran Zig-Zag digunakan untuk proses produksi lebih panjang dari pada luas area, Luaran yang dicapai adalah Stasiun Kerja yang tertata, layout aliran material yang efesien di dukung dengan perkakas kerja yang memadai sehingga mampu mengoptimalkan capaian target produksi. Perbaikan dan penghematan penggunaan material, perkakas, dan pendayagunaan usaha manusia serta memberikan suasana lingkungan kerja yang nyaman dan aman. Dampak dari program adalah peningkatan kapasitas produksi pengrajin Ari Deco sebesar 67,5% dan Kubu Shop sebesar 46,15% sedangkan omzet pengrajin sekitar 69,9% (penjualan per September 2016 sebesar Rp.187.605.000).