Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBUATAN USAHA ISI ULANG AIR MINUM DI BALONG MULYO REMBANG STUDI KASUS : PADA UKM ACREP RO REMBANG Andung Jati Nugroho; Bisri Santoso
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 1 No. 6: Februari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.481 KB) | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v1i6.1501

Abstract

Usaha isi ulang air minum merupakan, usaha yang sangat mejanjikan terutama dikawasan pesisir Rembang tepatnya di Kecamatan Kragan. Usaha isi ulang air minum diharapkan kemudian hari dapat berkembang dan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan pesisir. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui layak atau tidaknya usaha isi ulang air minum. Dengan menggunakan modal sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kelayakan finansial. Suatu usaha atau bisnis dapat dikatakan layak atau tidak layaknya dapat ditinjau dari suatu kelayakan fiansial, dikarenakan hal tersebut adalah salah satu aspek keberhasilah suatu usaha yang harus dilakukan dalam sebuah usaha tersebut. Kelayakan dari suatu kegiatan usaha diperhitungkan atas dasar besarnya laba finansial yang didapatkan. Kesimpulan yang dapat di ambil adalah usaha isi ulang air minum dengan pola modal pribadi yang dilakukan oleh usaha isi ulang Acrep RO di Keragan, layak untuk dijalankan jika dilihat dari segi finansialnya. Hal tersebut dinilai dari payback periode yang tidak mebutukan waktu yang lama yaitu 1 tahun 4minggu. Berdasarkan hasil yang diperoleh ditinjau dari hasil LB (laba bersih) Rp. 174.000.000, NPV Rp. 61.214.773,95, BCR Rp.604.904.130 dan IRR 1% maka dapat disimpulkan usaha isi ulang air minum layak untuk di jalankan. .
the ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BETON READY MIX DENGAN METODE OMAX (OBJECTIVE MATRIX) PADA PT PIONIRBETON INDUSTRI PRASETYO AJI; Andung Jati Nugroho
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Elektro dan Komputer Vol 2 No 3 (2022): November Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Elektro dan Komputer
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/juritek.v2i3.447

Abstract

PT Pionerbeton Indiustri is one of the companies engaged in the production of ready mix concrete, which is a subsidiary of PT Indocement Tunggal Perkasa, Tbk for casting projects located in JL. Ahmad yani (South Ringroad), Padukuhan Modalan RT 02, Banguntapan Village, Banguntapan District, Bantul Regency DIY. The method used in the study was to use the OMAX (Objective Matrix) method. This research was conducted for 12 months, namely January-December 2021. This research was conducted using the OMEX (Objecktive Matrix) method, so that in processing the data is carried out by following the steps of OMAX (Objecktive Matrix). The purpose of this study is to determine the ratios that most affect the rise and fall of productivity levels with the Objecktive Matrix method. Based on calculations using the Objecktive Matrix method, it shows that the productivity data of PT Pionirbeton Industri has a low value in September material, which is 471,134,817 due to the late supply of raw materials which results in decreased productivity in September.
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Gula Dan Biaya Kualitas Dalam Menunjang Efektivitas Produksi : (Studi Kasus: PT Madu Baru Pg Madukismo) Bagas Wahyu Dwi Nugroho; Ndoro Jatun Kuncoro Jakti; Muhammad Alif Nur Rochman; Andung Jati Nugroho
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/tmit.v2i2.100

Abstract

PT Madu Baru PG Madukismo merupakan sebuah industri yang bergerak pada pembuatan gula pasir yang terletak di Desa Jl. Padokan, Rogocolo, Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi dalam dunia industri, menyebabkan banyaknya permintaan produk dari konsumen sehingga banyak perusahaan yang saling berlomba untuk selalu meningkatkan kualitas produk. Metode penelitian yang digunakan adalah seven tools (mengenalisis kecacatan produk), dan pendekatan studi kasus dengan mengamati aktivitas biaya kualitas. Hasil dari penelitian ini adalah Terdapat 3 jenis kecacatan yang dominan terjadi pada saat produksi gula yaitu krikilan sebesar 23,128%, scrap sugar basah sebesar 19,036% dan gula mengabu sebesar 22,043%. Dan biaya kualitas dari PG Madukismo pada bulan Oktober 2022 belum efektif dikarenakan adanya penurunan biaya pengendalian sebesar 1,021%. Sedangkan biaya kegagalan mengalami peningkatan sebesar 6,01% yang disebabkan oleh naiknya jumlah produk cacat dari masing – masing jenis kecacatan produk gula yang terjadi di PG Madukismo. Sehingga dari hasil analisis penelitian ini menghasilkan sebuah solusi berupa produk reminder atau sirine pabrik karena supaya para pekerja selalu fokus dan tidak meninggalkan mesin saat terjadinya proses produksi. Hal ini bertujuan agar para pekerja selalu ingat terhadap tanggung jawabnya pada proses produksi dengan selalu menjaga fokus saat mesin bekerja sehingga proses produksi terkontrol dan hal ini akan meminimalisir kecacatan produk.
Analisis Produktivitas Dengan Metode Objective Matrix (OMAX) dan Fault Tree Analysis (FTA) Pada PT. XYZ Nico Muhammad Fawzy; Andung Jati Nugroho
Jurnal Penelitian Rumpun Ilmu Teknik Vol. 2 No. 3 (2023): Agustus : Jurnal Penelitian Rumpun Ilmu Teknik
Publisher : POLITEKNIK PRATAMA PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/juprit.v2i3.2015

Abstract

PT. XYZ is a foundry company that has difficulty achieving production targets compared to previous years. This study aims to evaluate the level of productivity using the Objective Matrix (OMAX) method. The highest productivity value in September 2022 with a value of 540. Meanwhile, the lowest productivity value was in October 2022 with a value of 340. The amount of total production compared to the total use of raw materials plays an important role in increasing productivity. In the productivity criteria of effective working hours, the criteria of machine working hours, and production effectiveness show good values. While the criteria for the effectiveness of product defects are not good because they show the lowest value. Based on the analysis of the fault tree analysis (FTA) method, it was found that there were 10 basic events that caused problems from low productivity, namely the presence of inexperienced operators, no assembly marks on the mold, no mold density standards, no schedule for calibration, leaky storage roofs, lack of quality control in the supply of raw materials, no separation between raw materials, Sifting is not clean, lack of regular machine maintenance, and induction furnaces that are not cleaned every production session.
ANALISIS PENGENDALIAN BAHAN BAKU GULA SEMUT MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) Muhammad Irfan Hamdan; Andung Jati Nugroho
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 7 (2023): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Juli 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v2i7.1151

Abstract

PT Pradja Agro Indoland merupakan perusahaan pengolahan gula semut yang berlokasi di Purworejo, Jawa Tengah. Proses produksi yang dilakukan dengan beberapa tahapan tidak menutup kemungkinan mengalami ketidaksesuaian, yang dapat mengakibatkan produk tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh perusahaan. Pada bagian PPIC seringkali menemukan kekurangan dan kelebihan bahan baku. Bahan baku gula semut tersebut akan mengalami hambatan kekurangan dalam proses produksi dan jika kelebihan baku dapat mengakibatkan bahan baku rusak dan akan mempengaruhi hasil produksi. Sehingga metode Economic Orders Quantity (EOQ) dapat mengendalikan masalah kekurangan dan kelibihan bahan baku dengan data yang diperoleh atau dibutuhkan serta memformulasikan rencana pengendalian bahan baku gula semut tesebut. Metode ini digunakan untuk penerapan mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang, baik untuk ruangan Gudang dan ruangan kerja, menyelesaikan masalahmasalah yang timbul dari banyaknya persediaan yang menumpuk sehingga mengurangi resiko yang dapat timbul karena persediaan bahan baku
ANALISIS TATA LETAK ALAT PRODUKSI BUKU TAHUNAN MENGGUNAKAN SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) DAN BLOCPLAN (STUDI KASUS: CV RENJANA OFFSET) Wisnu Alfian Majid; Andung Jati Nugroho
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI DAN INOVASI Vol. 1 No. 3 (2023): Juli
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jisi.v1i3.319

Abstract

A good facility layout will affect the smooth production process. Preliminary observations on CV Renjana Offset are still not good enough to apply because they do not take into account the degree of closeness. This can be seen from the location of the machine and work stations that look far apart and the existence of intersecting material flows resulting in backtracking, such as the printing work station to the coating work station, the material transfer distance is 12.4 m and has to pass through the garden and back of the CV Renjana Offset office with distances that are too long cause the production time to be longer. The method used to design the layout of production facilities at CV Renjana Offset is the Systematic Layout Planning and Blocplan methods. This method was chosen because it is in accordance with the characteristics of the company and can minimize the distance between production stations and no longer intersecting production process flows. This research was conducted with the aim of knowing and getting an increase in the efficiency of the initial material handling layout with layout suggestions. The results of the calculation of the total area needed for assistance are 171.5 m². The results of SLP and Blocplan processing are 10 alternative layouts and the Adjacency score, R Score, and Rel-dist score feature values ​​are presented for each layout alternative. Of the 5 alternative layouts produced, there is a layout for the production of yearbook products which is chosen as the best layout because it has an Adjacency Score of 1.00, layout 2 has an R Score of 0.87, and the Rel-dist Score of the second layout has a value of 202. Based on three parameters, The selected layout is layout 2. Calculation of distances using the rectilinear method at each facility for the yearbook product layout is 28.29 m.
ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL PADA PEKERJA BAGIAN FETTLING MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX DI PT SINAR SEMESTA Adam Unggul Sulaksono; Andung Jati Nugroho
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 7 (2023): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Juli 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v2i7.1217

Abstract

PT Sinar Semesta merupakan perusahaan Industri yang bergerak di bidang pengecoran logam yang terletak di Jl. Raya Solo-Yogya Km. 26 Klepu, Ceper, Klaten. Proses produksi pengecoran yang cukup lama karena banyaknya pesanan mengharuskan para oprator produksi memiliki kekuatan fisik maupun mental supaya proses produksi berjalan dangan lancar dan tidak terjadinya kecelakaan kerja. Dari data jumlah kecelakaan kerja selama tahun 2019 dan 2021 terdapat 3 kali kecelakaan kerja. Maka dari itu untuk mengetahui beban kerja mental pada setiap oprator di bagian fettling, dilakukan analisis dengan metode NASA-TLX (National Aeronautics and Space Administranion Task Load Index). Setelah dilakukan analisis didapatkan hasil dan dapat disimpulkan bahwa memiliki nilai presentase tertinggi sebesar 86,67% dengan kategori tingkat beban kerja “Sangat Tinggi” dan indikator yang paling mempengaruhi adalah Kebutuhan Fisik karena usaha fisik yang diperlukan dalam pekerjaan begitu besar seperti mengangkat beban, menghaluskan produk dan juga merepair produk, dengan posisi kerja yang tidak tepat seperti jongkok dan membungkuk. Hal tersebut menyebabkan kelelahan kerja yang berlebih karena mengeluarkan usaha fisik yang besar dengan posisi kerja yang tidak tepat
ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE REBA (RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT) DAN RULA (RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT) PADA AKTIVITAS PEKERJA (STUDI KASUS PADA UMKM KETELA MAS Yanur Berlianti Utami; Andung Jati Nugroho
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 7 (2023): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Juli 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v2i7.1221

Abstract

Postur kerja dari seorang pekerja di dalam melaksanakan aktivitas kerjanya merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan hasil kerja. Postur kerja yang kurang baik dan dilaksanakan secara berulang-ulang pada sistem kerja ataupun fasilitas kerja yang tidak ergonomis tentunya akan mengakibatkan lebih cepatnya timbul kelelahan pada para pekerja tersebut. Terutama bagi UMKM Ketela Mas dimana salah satu bentuk peranan manusia masih menggunakan aktivitas pemindahan material secara manual (Manual Material Handling) MMH. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah REBA dan RULA. Dimana, metode REBA dan RULA adalah metode yang digunakan untuk mengukur seluruh postur tubuh pekerja yang nantinya akan diidentifikasi resiko yang dialami pekerja parah atau tidak. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil score pada metode REBA, tabel rekapiulasi pengkategorian skor REBA diketahui pada postur kerja pengupasan singkong didapatkan score 7, dengan status level resiko tinggi maka diperlukan segera tindakan. Pada postur kerja pemarutan singkong didapatkan score 7, dengan status level resiko tinggi maka diperlukan segera tindakan. Pada aktivitas pengangkutan singkong didapatkan score 7, dengan status level resiko tinggi maka diperlukan segera tindakan. Pada aktivitas pemindahan kulit singkong didapatkan score 11, dengan status level resiko sangat tinggi maka diperlukan perbaikan saat ini juga. Sedangkan untuk metode RULA pada aktivitas pengupasan singkong score akhir dari dari penilaian RULA adalah 6, yang dimana score 6 masuk didalam action level 3 yang berarti penanganan lebih lanjut, butuh perubahan segera. Pada aktivitas pemarutan singkong, score akhir dari dari penilaian RULA adalah 7, yang dimana score 7 masuk didalam action level 4 yang berarti Sangat beresiko, lakukan perubahan sekarang. Pada aktivitas pengangkutan singkong, score akhir dari dari penilaian RULA adalah 7, Yang dimana score 7 masuk didalam action level 4 yang berarti sangat beresiko, lakukan perubahan sekarang. Pada aktivitas pemindahan kulit singkong score akhir dari dari penilaian RULA adalah 7, Yang dimana score 7 masuk didalam action level 4 yang berarti Sangat beresiko, lakukan perubahan sekarang
ANALISIS PPRODUKTIVITAS PRODUK KOMPOR BATIK MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS PADA CV ASTOETIK INDONESIA) Danang Adi Pratama; Andung Jati Nugroho
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 9 (2023): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, September 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v2i9.1487

Abstract

Produktivitas suatu perusahaan dapat diukur dengan membandingkan keluaran (keluaran dengan masukan) pada akhir waktu tertentu dengan masukan (masukan dengan keluaran) pada awal periode yang sama. CV Astoetik Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memproduksi kompor batik elektrik dengan merek Astoetik/ Astutik. Temuan ukuran produktivitas dapat digunakan sebagai informasi dan pertimbangan dalam melaksanakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, oleh karena itu pengukuran produktivitas diperlukan untuk mengetahui tingkat produktivitas berbagai produk yang ada. Teknik Objective Matrix (OMAX) digunakan untuk mengukur output dan input. Produktivitas dari tenaga kerja total, produktivitas bahan baku, target produksi, produktivitas produk yang rusak, dan produktivitas penggunaan daya digunakan sebagai kriteria dalam penelitian ini. Nilai maksimum produktivitas dicapai oleh perusahaan antara Januari 2022 dan Desember 2022. Pada bulan Oktober 2022, produktivitas mencapai titik tertinggi sepanjang tahun 2022 dengan nilai sebesar 815, sedangkan pada Maret 2022, turun ke titik terendah baru dengan nilai sebesar 239. Era produksi yang buruk pada tahun 2022 dianalisis menggunakan diagram sebab akibat. Operator yang lalai, pelatihan personel yang tidak memadai, barang yang rusak, dan manajemen bahan baku yang buruk semuanya merupakan penyebab penurunan produktivitas. Diagram sebab dan akibat digunakan untuk menganalisis penurunan produktivitas dan menemukan cara untuk meningkatkan produktivitas di sektor produksi
Analisis Resiko Kecelakaan Kerja Dengan Metode Hazard Identification Risk Assessment & Risk Control (HIRARC) : Studi Kasus: PT Madubaru PG PS Madukismo Shinta Wati; Andung Jati Nugroho
Jurnal Penelitian Rumpun Ilmu Teknik Vol. 2 No. 3 (2023): Agustus : Jurnal Penelitian Rumpun Ilmu Teknik
Publisher : POLITEKNIK PRATAMA PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/juprit.v2i3.2256

Abstract

Every work environment certainly contains high potential hazards so that prevention and control efforts are needed so that work accidents do not occur. Because the production process uses machines and the work at each station has different risks of work accidents and potential sources of danger, it is necessary to analyze the Potential Hazards and Risks of Work Accidents in the Production Section of PG Madukismo using the Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) Method. The results showed that in the work activities at PG Madukismo there was 1 work activity with extreme risk category, 34 activities with high risk category, 67 work activities with moderate risk category work activities and 15 work activities with low risk category. The control that can be done is to supervise the use of PPE such as masks, safety shoes, safety gloves, safety glasses, ear plugs, safety harnesses and helmets during the work process. Implementing engineering control by making handrails on stairs that do not have handles and making protective fences and installing toe boards and others. Administrative control is by installing warning signs and safety guards, understanding and carrying out work activities according to the SOP.