Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Sumber Daya dengan Melakukan Perencanaan Manajemen Proyek Menggunakan Metode CPM dan PERT di PT. Anugrah Damai Mandiri Hani Ratika Dewi; Apid Hapid Maksum; Muhamad Taufiq Rachmat
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i2.5394

Abstract

Kerugian dari penundaan proyek termasuk pembengkakan biaya dan berkurangnya kredibilitas perusahaan baik untuk penyedia layanan maupun pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk membuat manajemen proyek yang efektif dan efisien untuk mengatasi terjadinya keterlambatan proyek serta menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam menyelesaikan proyek dan mengukur probabilitas PT. Anugrah Damai Mandiri mampu menyelesaikan proyek serta membandingkan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek secara normal dan secara crashing (dipercepat). Teknik CPM digunakan dalam penelitian ini agar dapat menganalisis jaringan dan jalur kritis dalam proyek. Distribusi peluang kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik PERT berdasarkan tiga perkiraan pendekatan untuk setiap aktivitas, yaitu pendekatan waktu realistis, pesimis, dan optimis. Data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi dari arsip perusahaan dan wawancara terhadap karyawan dan owner. Hasil penelitian menunjukan bahwa waktu optimal menyelesaikan proyek selama 17 hari, dan PT. Anugrah Damai Mandiri memiliki probabilitas 50% mampu menyelesaikan proyek tersebut. Keterlambatan proyek di PT. Anugrah Damai Mandiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu metode, lingkungan, material, dan sumber daya manusia.Kata Kunci: Penjadwalan Proyek, CPM, PERT, dan Manajemen Proyek.
Studi Alur Pengadaan Barang dan Jasa (Studi kasus: Perum PNRI) Timothy Lorenzo Manik; Muhamad Taufiq Rachmat; Apid Hapid Maksum
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i2.5759

Abstract

Procurement management in a state-owned enterprise refers to acquiring goods or services or works from external suppliers. The goal of procurement in a state-owned enterprise is to ensure that the company obtains the goods, services, or works it needs in a cost-effective and efficient manner. By optaining supplies from vendors, many benefit would be received to company. For example, high quality goods or services, growth of efficiency, chance of competitiveness in market and many more. In this research, the main object is to identify flow of direct appointment and direct election and vendor performance evaluation of procurement goods and services in Perum Percetakan Negara RI. As for the flow of these methods are similar which are Request for procurement of goods or services, Preparation for procurement goods or services, Procurement process of goods or services, Determination or proposal, Approval letter, Contract sign, Delivery of goods or services and handover. In the process of procurement, work order is issued, in which issued by department of Procurement.
Analisis Pengendalian Kualitas Produk Part Arm Rear Brake KWBF Dengan Metode Six Sigma (DMAIC) One Azalea Muchammad; Apid Hapid Maksum; Muhamad Taufiq Rachmat
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i2.5743

Abstract

PT. CKA is a private industry engaged in the production of metal stamping parts, tools, and dies. In making this product, we used the concept of production based on orders. In the manufacturing process, operator performance is considered less than optimal due to waste. These products require high accuracy and a fixed duration so that the process does not produce defective or unfavorable products. PT. CKA is committed to maintaining product quality through consistent manufacturing practices. In practice, the Kwbf Arm Rear Brake Part is the product that most often shows manufacturing defects. The application of this research connects various activities, such as identifying factors that cause product damage and then analyzing the causes of product damage using Lean Six Sigma. This study intends to analyze the factors that cause defects using the Six Sigma approach with the DMAIC concept, then, through fishbone diagram analysis and 5W+1H, make a proposal based on the stabilized type. Implementation suggestions resulted in SOP adjustments, work systems, and additional tools. The results of the study show that the DPMO value is 5674, which means that for one million there is a possibility of 6190.75 possible defects in the product produced. Kwbf's Arm Rear Brake Part products have a sigma level of 4.03, with the highest percentage of defects found in Blunt Serration (32%), Spot Welding Points Not Centered (30%), and Scratch Materials (26%). After analysis, it can be concluded that the causes of defects are human factors, methods, machines, the environment, and tools.
Analisis Efektivitas Mesin Shearing menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada PT. Anugrah Damai Mandiri Hidayanti Hidayanti; Apid Hapid Maksum; Muhamad Taufiq Rachmat
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i2.5395

Abstract

Ketika sebuah mesin manufaktur mampu beroperasi tanpa henti untuk jangka waktu tertentu, beroperasi pada kecepatan yang telah ditentukan, dan menghasilkan produk yang memenuhi standar yang telah ditentukan, maka dikatakan mesin bekerja secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan mesin shearing sehingga perusahaan dapat memutuskan strategi perawatan mesin untuk mencegah downtime. Teknik Overall Equipment Effectiveness (OEE) digunakan dalam penelitian ini. Teknik ini dapat diterapkan dengan membagi output aktual dengan output maksimum yang mampu diproduksi oleh mesin atau peralatan dalam kondisi operasi yang ideal. Wawancara dengan perusahaan mengenai statistik downtime mesin dan pengamatan di tempat untuk menilai kelayakan mesin shearing dilakukan sebagai bagian dari prosedur pengumpulan data. Rata-rata angka OEE menurut analisis data adalah 68,98%, yang menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk pengembangan bisnis untuk meningkatkan nilai kinerja mesin. Nilai OEE rata-rata yang rendah mungkin dipengaruhi oleh ketersediaan. Sedangkan komponen performance inilah yang berdampak pada tingginya nilai OEE.Kata Kunci: mesin, efektivitas, OEE, dan output
Optimization of Scheduling using Heuristic Approach with Campbell Dudek Smith Algorithm (CDS) at PT OSIN Raihan Afif Makarim; Apid Hapid Maksum; Muhamad Taufiq Rachmat
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI) Vol 10 No 01 (2023): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2023
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v10i01.583

Abstract

PT OSIN salah satu perusahaan yang menjalankan bisnis usaha di bidang manufaktur otomotif. Perusahaan menerapkan model produksi flow shop yang pola produksinya line to line secara seri menggunakan metode penjadwalan produksi First Come First Serve. Permasalahan pada metode FCFS dinilai belum cukup optimal dalam mengatasi pemenuhan permintaan produk yang tidak pasti, sehingga menyebabkan keterlambatan jadwal produksi yang berdampak pada aliran atau distribusi barang dan dapat menimbulkan makespan yang tinggi pada kegiatan produksi. Usulan perbaikan metode dilakukan untuk memperbaiki waktu penjadwalan produksi yang berfokus dalam meminimasi nilai makespan yang ada pada sistem urutan penjadwalan. Penelitian menggunakan pendekatan heuristik algoritma Campbell, Dudek, Smith (CDS) dalam mengatasi permasalahan penjadwalan. Metode CDS adalah metode heuristik penjadwalan produksi yang dikembangkan dari algoritma Johnson dalam memperoleh beberapa iterasi urutan dari 6 jenis proses pengerjaan pada work center yang bertujuan untuk menganalisis total waktu pada tiap proses pengerjaan (makespan). Perbandingan dari kedua metode tersebut menggunakan metode FCFS dengan mengurutkan penjadwalan sesuai dengan urutan waktu pemesanan di awal menghasilkan total makespan sebesar 2.408,75 menit, sedangkan penggunaan algoritma CDS yang menggunakan 5 iterasi menghasilkan nilai makespan yang lebih kecil sebesar 881,3 menit. Dari kedua perbandingan metode didapatkan kesimpulan dengan menerapkan sistem penjadwalan dengan metode CDS dapat dijadikan sebagai usulan perbaikan kerja dalam mengatasi waktu keterlambatan pengiriman dan proses penjadwalan produksi.