Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

PERMBERDAYAAN LITERASI FISIK PADA MANUSIA (STUDI KASUS DI PANTI JOMPO TRESNA WERDHA BUDI MULIA 3 JAKARTA) Kurnia Tahki
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.893 KB)

Abstract

Abstract This study aims to provide an understanding of the importance of applying physical literacy in everyday life to the elderly who are in nursing homes or elderly flats in East Jakarta. The method used in this research is qualitative with a case study approach. Specifically for data collection techniques in this study using interviews, observation, and documentation studies, while the analysis technique uses the approach developed by Miles and Hubermen. The results of the research conducted, show if the first. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya implementasi literasi fisik dalam kehidupan sehari-hari, kepada para lansia yang berada di panti jompo atau rusun lansia di Jakarta Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan study kasus. Khusus untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi sedangkat teknik analisisnya menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Miles and Hubermen. Hasil penelitian yang dilakukan, menunjukan apabila pertama.
EFEKTIFITAS PELATIHAN KOMPETENSI MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN WELL-BEING PELATIH OLAHRAGAEFEKTIFITAS PELATIHAN KOMPETENSI MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN WELL-BEING PELATIH OLAHRAGA Kurnia Tahki; Sujarwo; Yunita; Tridinda Aprilia
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Motivational competence must be possessed by sports coaches because it is very beneficial both to motivate athletes and to motivate oneself coaches themselves. Coaches who have motivational competence will feel that they are more comfortable, calm, and meaningful. This research was conducted to determine the effectiveness of motivational competency training in improving the well-being of sports coaches. To find out the effectiveness of motivational competency training, it is seen from the difference in the well-being of coaches before and after attending training. This study used an experimental method with a pre-test post-test one group design model. The population of this study was sports coaches in Depok City, West Java Province, while the research sample was taken using convenience sampling techniques or based on the coach's willingness to participate in this study. A total of 86 trainers attended the training, but not all data can be used because only 67 trainers participated in a complete series of research (pre-test, intervention in the form of motivational competency training, and post-test). Data collection on well-being used a well-being questionnaire from Keyes, while data analysis used t-tests and descriptive statistics. The results showed that there was a significant difference in well-being of sports coaches between before and after attending motivational competency training (p= 0.000 < 0.05). The average well-being score of a trainer before attending motivational competency training is 68.25 with a minimum score = 43 and a maximum score = 84 (SD = 9,044). Meanwhile, the average score of trainers after attending motivational competency training is 74.06 with a minimum score = 59 and a maximum score = 84 (SD = 7,328). These results conclude that motivational competency training is effective for improving the well-being of sports coaches. Abstrak Kompetensi motivasi harus dimiliki oleh pelatih olahraga karena sangat bermanfaat baik untuk memotivasi atlet maupun untuk memotivasi diri pelatih sendiri. Pelatih yang memiliki kompetensi motivasi akan merasakan bahwa dirinya lebih nyaman, tenang, dan bermakna. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas pelatihan kompetensi motivasi dalam meningkatkan well-being pelatih olahraga. Untuk mengetahui efektifitas pelatihan kompetensi motivasi tersebut dilihat dari perbedaan well-being pelatih sebelum dan setelah mengikuti pelatihan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan model pre-test post-test one group desain. Populasi penelitian ini adalah pelatih olahraga Kota Depok Provinsi Jawa Barat, sementara sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik convenience sampling atau berdasarkan kesediaan pelatih dalam mengikuti penelitian ini. Sebanyak 86 pelatih mengikuti pelatihan, namun tidak semua data dapat digunakan karena hanya 67 pelatih yang mengikuti secara lengkap rangkaian penelitian (pre-test, intervensi berupa pelatihan kompetensi motivasi, dan post-test). Pengumpulan data tentang well-being menggunakan kuesioner well-being dari Keyes, sementara analisis data menggunakan uji-t dan statistik deskriptif Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan well-being pelatih olahraga yang signifikan antara sebelum dan setelah mengikuti pelatihan kompetensi motivasi (p= 0,000 < 0,05). Nilai rata-rata well-being pelatih sebelum mengikuti pelatihan kompetensi motivasi sebesar 68,25 dengan nilai minimum=43 dan nilai maksimum=84 (SD=9,044). Sedangkan nilai rata-rata pelatih setelah mengikuti pelatihan kompetensi motivasi sebesar 74,06 dengan nilai minimum=59 dan nilai maksimum= 84 (SD= 7,328). Hasil ini menyimpulkan bahwa pelatihan kompetensi motivasi efektif untuk meningkatkan well-being pelatih olahraga.
PELATIHAN MANAJEMEN DIRI PADA PELATIH PEMULA OLAHRAGA DI DESA CISAAT JAWA BARAT Aryati; Kurnia Tahki
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The purpose of this Community Service Program is to provide training to Beginner Sports Trainers on self-management. The method of implementing activities is the instructor method which comes from academics and practitioners who are competent in their fields. The learning provided is not only fixated on providing material verbally, but the material can be practiced through physical activity. The target output to be achieved is that novice sports coaches can understand and practice knowledge according to the needs in the field of sports. Keywords: Self-Management, Beginner Sports Trainers Abstrak Tujuan pada Program Pengabdian Pada Masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada Pelatih Olahraga Pemula tentang manajemen diri. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan metode instruktur yang berasal dari akademisi dan praktisi yang sudah berkompeten dibidangnya. Pembelajaran yang diberikan tidak hanya terpaku dalam pemberian materi secara verbal, namun materi dapat dipraktekan melalui aktivitas fisik.. Target luaran yang akan dicapai adalah pelatih pemula Olahraga dapat memahami dan mempraktekan ilmu sesuai dengan kebutuhan dibidang olahraga. Kata kunci: Manajemen Diri, Pelatih Pemula Olahraga
SOSIALISASI DAN PELAKSANAAN ALL STARS KINDERGARTEN SPORTS FESTIVAL Boyke Adam Hatena Manopo; Kurnia Tahki; Rina Ambar Dewanti; Aryati; Rizka Antoni
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Early age is the age when children begin to recognize themselves and the environment around them, therefore at this time, children must be given various stimuli or stimuli so that their growth and development is good. Early childhood education is a coaching effort aimed at children from birth to 6 years of age which is carried out by giving educational stimuli to help the physical and spiritual growth and development of children in preparation for life and can adapt to their environment and have readiness to enter further education. Age 4-6 years is a mature age for early childhood to maximize movement activity, and physical fitness. Therefore, this service aims to socialize basic movement activities to carry out early childhood sports festival activities with the theme "Socialization and Implementation of All Stars Kindergarten Sports Festival" on January 28, 2023 at the velodrome rawamangun field. The event went smoothly and was followed happily by early childhood children. Abstrak Usia dini merupakan usia dimana anak mulai mengenal diri dan lingkungan di sekitarnya oleh karena itu pada masa ini anak harus diberi berbagai stimulus atau rangsangan agar tumbuh kembangnya menjadi baik. Pendidikan usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut. Usia 4-6 tahun merupakan usia matang bagi anak usia dini untuk memaksimalkan aktifitas gerak, dan kebugaran fisiknya. Maka dari itu pengabdian ini bertujuan untuk mensosialisasikan aktifitas gerak dasar melaksanakan kegiatan festival olahraga anak usia dini dengan tema “Sosialisasi dan Pelaksanaan All Stars Kindergarten Sports Festival“ telah pada tanggal 28 Januari 2023 di lapangan velodrome rawamangun. Acara berjalan lancar dan diikuti riang gembira oleh adik adik usia dini.
EFEKTIFITAS PELATIHAN PERWASITAN TENIS LAPANGAN UNTUK PEMULA Kurnia Tahki; Aan Wasan; Sujarwo; Sandi Prayudho
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Purpose. This study aims to provide an understanding of the rules of the field tennis game in participants of Tennis Refereeing Training for Beginners. Method. This research is a Quantitative Descriptive Research. The sample in this study was students of the Faculty of Sports Science, State University of Jakarta who participated in the Field Tennis T&P course and 30 general participants. Data collection is carried out by providing pretest and posttest to determine the level of understanding of the rules of the court tennis game. The data analysis technique used used a t-test to see the difference between understanding the rules of the court tennis game before and after training. Result. Most participants' understanding of the rules of court tennis belonged to the medium category with an average frequency distribution value of 57.06. It is known that the value of t is 14.122 and the significance value of p is 0.000 < 0.05, meaning that H0 is rejected and Ha is accepted. The mean understanding of participants before attending the training was 26.4000 with a Standard Deviation value of 5.90499.... While the mean understanding of participants before attending the training was 57.0667 with a Standard Deviation value of 10.77972. Thus, it can be concluded that there are significant differences in the understanding of court tennis rules in trainees before and after attending the Tennis Refereeing Training for Beginners. Conclusion. There was an increase in understanding after the Tennis Refereeing Training for Beginners training and the level of understanding of most participants belonged to the medium category. For this reason, it is necessary to increase experience to become a professional referee in order to sharpen understanding of the rules of the field tennis game. Thus, the referee will not make many mistakes in making decisions at the time of the match. Abstrak Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman peraturan permainan tenis lapangan pada peserta Pelatihan Perwasitan Tenis Untuk Pemula. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta yang mengikuti matakuliah T&P Tenis Lapangan dan peserta umum yang berjumlah 30 orang. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap peraturan permainan tenis lapangan. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan uji t untuk melihat perbedaan antara pemahaman peraturan permainan tenis lapangan sebelum dan setelah diberikan pelatihan. Hasil. Pemahaman sebagian besar peserta tentang peraturan tenis lapangan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai distribusi frekuensi sebesar 57,06. Diketahui bahwa nilai t sebesar 14,122 dan nilai signifikansi p sebesar 0,000 < 0,05, berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Mean pemahaman peserta sebelum mengikuti pelatihan sebesar 26.4000 dengan nilai Standar Deviasi sebesar 5.9049 Sementara mean pemahaman peserta sebelum mengikuti pelatihan sebesar 57.0667dengan nilai Standar Deviasi sebesar 10.77972. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tentang pemahaman peraturan tenis lapangan pada peserta pelatihan sebelum dan setelah mengikuti Pelatihan Perwasitan Tenis Untuk Pemula. Kesimpulan. Terdapat peningkatan pemahaman setelah dilakukan pelatihan Pelatihan Perwasitan Tenis Untuk Pemula dan tingkat pemahaman sebagian besar peserta termasuk kategori sedang. Untuk itu perlunya peningkatan pengalaman untuk menjadi wasit secara professional agar lebih mempertajampemahaman terkait peraturan permainan tenis lapangan. Dengan demikian, wasit tidak akan melakukan banyak kesalahan dalam mengambil keputusan pada saat pertandingan.