Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan Tes Kompetensi Representasi Gerak Lurus Beraturan (TKR-GLB) Judyanto Sirait
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 12, No 1 (2023): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains (In Press)
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v12i1.5675

Abstract

Kinematika merupakan salah satu topik dalam fisika yang membahas tentang gerak sebuah benda pada lintasan lurus. Topik ini menjadi dasar untuk mempelajari topik lain seperti gerak melingkar, parabola dan rotasi. Siswa mempelajari topik ini sejak sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Jadi tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan siswa menyelesaikan tes representasi gerak lurus dengan melibatkan tiga bentuk representasi yakni tabel, grafik, dan formula. Penelitian survey dilakukan untuk mengukur kompetensi representasi siswa dengan melibatkan 8 sekolah menengah atas (SMA) di kota Pontianak. Sebanyak 672 siswa terlibat dalam penelitian ini untuk menjawab tes sebanyak 24 butir berbentuk pilihan ganda. Jawaban  siswa yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0 kemudian dikonversi ke skor 100. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata kompetensi representasi siswa adalah 43.64 dengan kategori sedang. Persentase siswa pada kategori tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut adalah 14.88%, 36.14%, dan 48.96%. Selanjutnya skor kompetensi representasi siswa paling tinggi yakni dari grafik ke tabel (57.07) sedangkan yang paling rendah adalah 35.65 dari formula ke grafik. Skor kompetensi representasi siswa berada di bawah 50 jika melibatkan representasi formula. Ini mengindikasikan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mentransformasi formula. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa tidak mampu menentukan slope positif atau negatif dari data posisi yang diberikan. Untuk itu pendidik harus memberikan perhatian khusus ketika mengajarkan konsep gerak lurus yang melibatkan tabel, grafik dan formula serta konsep slope.
Development and Validation of Physics Learning Motivation Survey (PLMS) using Rasch Analysis Judyanto Sirait
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 5 (2023): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i5.3481

Abstract

Motivation can affect the success of students’ learning. Teachers need a valid instrument to measure students’ motivation while learning physis. This study aims to describe the process of developing and validating of physics learning motivation survey (PLMS) for senior high school. Research and development approach is implemented in this study by following stages: define, design, develop, and disseminate. In the previous study, the survey has been generated 40 items with eight factors including teachers’ factor, carrier plan, learning strategy, self-efficacy, instructional media, learning environment, learning interest, and online/offline instruction. The present study is to validate empirically the survey using Rach analysis by involving 947 senior high school students in Kalimantan Barat. The results from Rach analysis show that 35 items are acceptable which have infit and outfit mean square value from 0.5 to 1.5 logits. Then item reliability and person reliability are 0.99 and 0.91 respectively. This indicates that the PLMS is valid and reliable to measure students’ motivation in learning physics
Pengembangan Modul Ajar Kinematika Gerak Lurus Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka Belajar Nofia Madani; Judyanto Sirait; Erwina Oktavianty
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jpf.v11i2.8626

Abstract

This research is based on changes in the curriculum from the 2013 Curriculum to the Merdeka Curriculum, so that there are adjustments to teaching tools in the form of teaching modules by applying the principle of differentiated learning. Therefore, this study aims to develop a linear motion kinematics teaching module based on differentiation learning for class XI in the Merdeka curriculum. The model used to develop teaching modules is ADDIE (analyze, design, develop, implement, and evaluate) which in this study was carried out only up to the develop stage. In the analyze stage, there is an analysis of the teacher's performance and an analysis of the needs of the students as well as the results of the students' initial assessment. At the design stage, it includes activities for compiling learning objectives and learning objectives flow, selecting suitable learning strategies and creating teaching module storyboards. The results of the storyboard will be executed at the develop stage so that it becomes a complete teaching module. After that, the teaching module is validated by expert validators. Based on the validation results, an average validation percentage of 87.5% was obtained with very decent criteria. Therefore, the teaching modules developed are feasible to be implemented to students
Workshop on Preparation of Case Method and Team-Based Project Learning Device Masriani Masriani; Wolly Candramila; Ira Lestari; Judyanto Sirait; Ade Mirza; Revi Lestari Pasaribu; Syamswisna Syamswisna; Hairida Hairida; Rini Muharini; Laili Fitri Yeni
International Journal of Public Devotion Vol 6, No 2 (2023): August - December 2023
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/ijpd.v6i2.4015

Abstract

The era of globalization requires students as the nation's next generation to have 21st century skills. However, most students have not received or been trained in 21st century skills while in college. Learning with a constructivist approach with the case method model and team-based project is one strategy to solve this problem, but most of the lecturers in the PMIPA FKIP Untan department have not been able to distinguish and apply the two learning models. This is due to the low understanding of educators related to the case method and team-based project learning models. The aim of this workshop is to improve lecturers' understanding and skills in developing learning tools using the case method and team-based projects. This workshop begins with a presentation of material on the case method and team-based project learning tools using the lecture method and continues with a review of the RPS that has been prepared by the lecturer. All activities are carried out online. The results of the workshop were that 96.5% of the lecturers had understood the RPS using the case method and 93% of the team-based project. As many as 65.5% of lecturers stated that this activity was very helpful in preparing lesson plans with the case method and team-based projects. Meanwhile, 96% of participants wanted to do similar activities again. This indicates that this workshop has provided understanding and assisted participants in preparing lesson plans using the Case Method and Team Based Project. The results of this workshop have motivated lecturers to produce learning tools, especially better lesson plans.
Analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan Tes Kompetensi Representasi Gerak Lurus Beraturan (TKR-GLB) Judyanto Sirait
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v12i1.5675

Abstract

Kinematika merupakan salah satu topik dalam fisika yang membahas tentang gerak sebuah benda pada lintasan lurus. Topik ini menjadi dasar untuk mempelajari topik lain seperti gerak melingkar, parabola dan rotasi. Siswa mempelajari topik ini sejak sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Jadi tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan siswa menyelesaikan tes representasi gerak lurus dengan melibatkan tiga bentuk representasi yakni tabel, grafik, dan formula. Penelitian survey dilakukan untuk mengukur kompetensi representasi siswa dengan melibatkan 8 sekolah menengah atas (SMA) di kota Pontianak. Sebanyak 672 siswa terlibat dalam penelitian ini untuk menjawab tes sebanyak 24 butir berbentuk pilihan ganda. Jawaban  siswa yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0 kemudian dikonversi ke skor 100. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata kompetensi representasi siswa adalah 43.64 dengan kategori sedang. Persentase siswa pada kategori tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut adalah 14.88%, 36.14%, dan 48.96%. Selanjutnya skor kompetensi representasi siswa paling tinggi yakni dari grafik ke tabel (57.07) sedangkan yang paling rendah adalah 35.65 dari formula ke grafik. Skor kompetensi representasi siswa berada di bawah 50 jika melibatkan representasi formula. Ini mengindikasikan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mentransformasi formula. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa tidak mampu menentukan slope positif atau negatif dari data posisi yang diberikan. Untuk itu pendidik harus memberikan perhatian khusus ketika mengajarkan konsep gerak lurus yang melibatkan tabel, grafik dan formula serta konsep slope.
Pengembangan tes keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi getaran harmonis di SMA Siti Aisyah; Judyanto Sirait; Hamdani Hamdani
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v12i2.6430

Abstract

Berpikir kritis memiliki eksistensi yang bersifat fundamental dalam pembelajaran, terkhusus dalam pembelajaran fisika. Berpikir kritis juga sejalan dengan tuntutan pembelajaran abad 21 sehingga penting dilatih pada saat pembelajaran. Penelitian ini memiliki tujuan agar dapat menghasilkan tes keterampilan berpikir kritis untuk materi getaran harmonis yang layak digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang memakai prosedur pengembangan ADDIE. Tes yang dikembangkan berupa 18 soal pilihan ganda yang telah divalidasi lima validator ahli dengan nilai Indeks Aiken V untuk aspek materi bernilai 0,767 (tinggi), aspek konstruksi 0,812 (sangat tinggi) dan aspek bahasa 0,903 (sangat tinggi). Tes yang telah dibuat terlebih dahulu diuji coba skala kecil pada 36 peserta didik dan uji coba skala besar pada 172 peserta didik dari tiga SMA di Pontianak. Tingkat keterbacaan sudah terpenuhi yang memiliki rata-rata sebesar 6,691. Hasil uji coba menunjukkan 16 soal valid dan 2 soal tidak valid. Reliabilitas tes bernilai 0,744 dengan kategori tinggi. Analisis tingkat kesukaran menunjukkan 4 soal sedang dan 14 soal sukar. Nilai daya pembeda menunjukkan 2 soal dengan kategori rendah sekali dan 16 soal lainnya dengan kategori tinggi, sedang dan rendah. Angket respon peserta didik terhadap tes juga menunjukkan respon yang baik dengan persentase 70%. Secara keseluruhan terdapat 16 dari 18 soal yang dinyatakan layak. Berdasarkan hasil dan analisis, tes ini dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu instrumen untuk mengukur keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi getaran harmonis di SMA.