Claim Missing Document
Check
Articles

Optimasi Penjadwalan Proyek Menggunakan CPM Dan PDM (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Balai Nilah Dan Manasik Haji Kua Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir) Elfira Safitri; Sri Basriati; Latifah Hanum
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 5, No 2 (2019): JSMS Juli 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v5i2.7631

Abstract

Proyek yang besar memerlukan durasi penyelesaian yang panjang serta biaya yang besar. Biaya dan waktu dapat dioptimalkan menggunakan penjadwalan yang tepat. Metode yang biasa digunakan untuk penjadwalan adalah Critichal Path Method (CPM) dan Precedence Diagram Method (PDM). CPM dan PDM memiliki persamaan dalam proses penyelesaiannya dimana kedua metode ini akan menganalisa hubungan kegiatan sesuai kebutuhan metode selanjutnya membuat diagram kerja kemudian melakukan perhitungan maju dan mundur, menghitung float, dan membuat jalur kritis. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan CPM diperoleh durasi pengerjaan selama 109 hari dengan upah pekerja sebesar Rp. 287.760.000,00. Sedangkan perhitungan PDM diperoleh durasi pengerjaan selama 70 hari dengan upah pekerja sebesar Rp. 185.600.000,00. Perbandingan hasil perhitungan CPM, PDM dan perhitungan awal perusahaan menunjukkan perhitungan PDM paling optimal.
Penyelesaian Model Transportasi Menggunakan Metode ASM, RDI dan MODI (Studi Kasus : PT. Melayu Bumi Lestari) Sri Basriati; Debby Cahyani
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 3, No 2 (2017): JSMS Juli 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v3i2.4478

Abstract

Permasalahan transportasi membahas pendistribusian suatu barang dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan, dengan tujuan meminimumkan biaya pengiriman. Permasalahan transportasi sering dijumpai pada dunia bisnis, salah satunya terdapat pada PT. Melayu Bumi Lestari yang bergerak dalam bidang pendistribusian gas LPG. Perusahaan tersebut dalam mendistribusikan produknya harus dengan waktu yang tepat dan biaya yang kecil agar mencapai keuntungan yang besar. Metode ASM dan RDI merupakan metode yang berbeda untuk menyelesaikan masalah transportasi. Kedua metode tersebut berbeda dengan metode MODI yang menggunakan solusi awal untuk menentukan solusi optimal. Metode ASM diawali dengan megurangi biaya pada baris dan kolom dengan biaya terkecil, sedangkan metode RDI di awali dengan mencari nilai minimum pada persediaan atau permintaan. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh, bahwa biaya distribusi dengan menggunakan metode MODI sebesar Rp 2.302.790, metode ASM sebesar Rp 2.337.840 dan metode RDI sebesar Rp 2.303.620. Jadi dari ketiga metode tersebut dapat disimpulkan bahwa metode MODI merupakan metode yang lebih efisien untuk meminimumkan biaya transportasi pada PT. Melayu Bumi Lestari.
Penyelesaian Biaya Fuzzy Dalam Sistem Transportasi Fuzzy (Studi Kasus: CV. Anak Daro) Sri Basriati; Elfira Safitri; Resti Riafani
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 5, No 1 (2019): JSMS Januari 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v4i1.7402

Abstract

Artikel ini membahas tentang Penyelesaian Biaya Fuzzy Dalam Sistem Transportasi Fuzzy (Studi Kasus: CV. Anak Daro)
Optimalisasi Kandungan Gizi Makanan Pada Penderita Diabetes Mellitus Menggunakan Metode Simpleks Modifikasi (Studi Kasus: Rumah Sakit Islam Ibnu sina Pekanbaru) Elfira Safitri; Sri Basriati; Riska Armeliza
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 5, No 2 (2019): JSMS Juli 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v5i2.7638

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyebab kematian nomor 4 terbesar di dunia dan menyebabkan kematian lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain sehingga di perlukan perhatian khusus. Penderita diabetes mellitus membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk meminimalisirkan kandungan gula. Permasalahannya adalah bagaimana cara mengoptimalkan kandungan gizi makanan penderita diabetes mellitus. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menyusun perencanaan konsumsi atau yang biasa kita sebut dengan diet untuk memenuhi kandungan gizi pada penderita diabetes mellitus. Penyelesaian masalah kandungan gizi pada penderita diabetes mellitus diperlukan suatu metode yang mampu menyelesaikan permasalahan dengan tujuan lebih dari satu yaitu model Goal Programming. Salah satu metode goal programming yang digunakan adalah metode simpleks modifikasi. Hasil perhitungan diperoleh bahwa jumlah konsumsi  yang optimal untuk penderita diabetes mellitusadalah jumlah beras yang dikonsumsi sebanyak 3,808 gr per sekali makan, jumlah tempe yang dikonsumsi  sebanyak 0,109 gr per sekali makan dan jumlah telur yang dikonsumsi sebanyak 2,712 gr per sekali makan dengan biaya minimum sebesar Rp 44.910. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa kandungan gizi energi, lemak dan karbohidrat terpenuhi karena nilainya masih berada dalam batas interval yang ada, sedangkan untuk kandungan gizi protein tidak terpenuhi karena melebihi batas interval.
Pendistribusian Penjualan Beras Menggunakan Best Candidate Method Dan Modi Sri Basriati; Elfira - Safitri; Ayu - Octariana
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 7, No 2 (2021): JSMS Juli 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v7i2.13364

Abstract

Toko Empat Saudara Pekanbaru merupakan salah satu toko yang bergerak dalam bidang pendistribusian beras. Pendistribusian beras harus mengalokasian sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya transportasi dari suatu sumber ke tujuan yang berbeda. Model transportasi merupakan pendistribusian suatu barang dari suatu sumber (supply) ke tujuan (demand) bertujuan untuk mengoptimalkan jumlah pengiriman ke tujuan dalam sekali pengiriman, sehingga dapat menekan biaya serendah mungkin. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Best Candidate Method. Best Candidate Method merupakan metode untuk mencari solusi layak awal minimum biaya transportasi dengan cara membandingkan total ongkos antara kombinasi satu dengan kombinasi lainnya. Selanjutnya, solusi optimal akan ditentukan menggunakan metode MODI. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan solusi layak awal minimum biaya pendistribusian penjualan beras di Toko Empat Saudara menggunakan Best Candidate Method. Berdasarkan hasil penelitian pendistribusian beras di Toko Empat Saudara Pekanbaru menggunakan Best Candidate Method menghasilkan solusi belum optimal dengan biaya Rp. 996.566 setelah dilakukan pengecekkan menggunakan metode MODI mengahasilkan solusi optimal Rp. 976.665.
Aplikasi Metode Improved Exponential Approach untuk Mendapatkan Solusi Optimum Pendistribusian Komoditas Sri Basriati; Elfira Safitri; Wina Yustari
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 5, No 2 (2019): JSMS Juli 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v5i2.7659

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Tirta Sumber Mekarsari adalah permintaan dari masing-masing tujuan pendistribusian lebih kecil daripada persediaan di gudang, sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan stok di gudang tertentu. Salah satu metode yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut adalah metode improved exponential approach. Metode ini mengalokasikan nilai dengan memprioritaskan pengalokasian pada nilai nol yang memiliki penalti eksponen bernilai nol, selanjutnya nol yang memiliki penalti eksponen bernilai 1, memilih sel yang memiliki biaya tereduksi terbesar dan nol yang memiliki penalti eksponen minimum. Pengalokasian ini berlangsung hingga semua permintaan dan persediaan terpenuhi. Berdasarkan metode tersebut diperoleh penghematan biaya untuk PT. Tirta Sumber Mekarsari sebesar Rp 1.450 dari biaya keseluruhannya sebesar Rp 2.049.800.
Optimalisasi Keuntungan Pengetaman Kayu Berkah Mandiri dengan Program Pecahan Linier Menggunakan Metode Hasan-Acharjee Sri Basriati; Elfira Safitri; Resti Molina
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 6, No 2 (2020): JSMS Juli 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v6i2.10551

Abstract

Metode Hasan-Acharjee merupakan suatu metode baru untuk menyelesaikan program  pecahan linier dengan cara mengubah program pecahan linier ke bentuk program linier. Tujuan penelitian masalah program pecahan linier pada Usaha Pengetaman Kayu Berkah Mandiri untuk mengoptimasikan harga jual dan modal awal yang digunakan. Permasalahan tersebut akan diselesaikan dengan menggunakan metode Hasan-Acharjee dengan cara mentransformasikan fungsi tujuan dan fungsi kendala, sehingga diperoleh masalah program linier baru. Selanjutnya masalah program linier baru akan diselesaikan dengan metode simpleks. Berdasarkan hasil penelitian, Usaha Pengetaman Kayu Berkah Mandiri akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 661.016,9492- apabila hanya menjual 6 set lengkap produk (jendela, pintu dan bahan bangunan rumah) dengan bahan dasar kayu rengas. Perbandingan harga jual dan modal awal yang digunakan pada Usaha Pengetaman Kayu Berkah Mandiri adalah 1 : 1,51.
Penerapan Graf Kompatibel Untuk Penentuan Waktu Tunggu Optimal Dan Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas Di Perempatan Jalan Tuanku Tambusai-Soekarno Hatta Sri Basriati; Sri Wahyuni
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 2, No 1 (2016): JSMS Januari 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v2i1.3105

Abstract

Masalah kemacetan menjadi masalah yang paling kompleks yang terjadi di persimpangan jalan.Upaya untuk mengurangi kemacetan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan waktu tunggu di persimpangan jalan saat lampu merah dan pengelompokkan arus-arus yang saling kompatibel.Arus lalu lintas yang kompatibel yaitu dua buah arus lalu lintas jika keduanya dapat berjalan bersamaan dengan aman atau tidak menimbulkan kecelakaan.Graf kompatibel mengandung dua buah himpunan di mana titik-titiknya menunjukkan objek-objek yang akan diatur, dan sisi-sisinya menunjukkan pasangan objek yang kompatibel (sesuai). Penggambaran objek dan hubungan antar objek dalam graf kompatibel dapat digunakan dalam penyelesaian masalah lalu lintas  ini dalam pengaturan arus-arus lalu lintas. Hasil penelitian inidiperoleh waktu tunggu di perempatan Jalan Tuanku Tambusai-Soekarno Hatta selama 670 detik sedangkan dengan menggunakan graf kompatibel menghasilkan 180 detik. Perhitungan hasil waktu tunggu total optimal berdasarkan graf kompatibellebih optimal (minimal) dibandingkan dengan pengaturan yang sudah diterapkan. Kelompok arus  yang saling kompatibel berada pada satu warna lampu juga diperoleh dalam penerapan graf kompatibel.
Optimasi Hasil Produksi Model Fuzzy Linear Programming (FLP) Menggunakan Metode Mehar (Studi Kasus: Usaha Uni Risna Payakumbuh) Sri Basriati; Elfira Safitri; Rahmi Yatul Husna M
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 5, No 2 (2019): JSMS Juli 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v5i2.7654

Abstract

Usaha Uni Risna merupakan industri rumahan yang memproduksi makanan tradisional khas Minang seperti Galamai, Wajik, Pinyaram dan Kue Sapik. Pemilik industri belum sepenuhnya mampu menentukan berapa kali makanan tradisional tersebut yang harus diproduksi agar diperoleh keuntungan yang maksimal karena mengandung beberapa ketidakpastian, seperti ketidakpastian jumlah bahan baku dan kondisi perekonomian yang tidak stabil. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan model fuzzy linear programming (FLP) menggunakan metode Mehar. Penyelesaian dimulai dengan merubah model FLP menjadi model program linier dengan menggunakan ranking function selanjutnya diselesaikan dengan metode simpleks. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh solusi optimal untuk proses produksi Galamai dilakukan sebanyak  kali dan proses produksi Kue Sapik dilakukan sebanyak   kali. Sedangkan untuk Wajik dan Pinyaram tidak dilakukan produksi. Usaha Uni Risna memperoleh keuntungan sebesar Rp.
Penentuan Rute Distribusi pada Multiple Depot Vehicle Routing Problem (MDVRP) Menggunakan Metode Insertion Heuristic (Studi Kasus : Orange Laundry di Kota Pekanbaru) Sri Basriati; Dina Aziza
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 3, No 1 (2017): JSMS Januari 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v3i1.4465

Abstract

Penelitian ini dilakukan di dua titik koordinat Orange Laundry dengan dua belas customer yang tersebar di sekitar wilayah tersebut. Upaya pendistribusian yang efisien dilakukan dalam mendistribusikan pakaian yang telah selesai dilaundry agar memperoleh biaya distribusi yang minimum, salah satunya yaitu dengan meminimumkan total jarak tempuh kendaraan. Jarak tempuh yang minimum dipengaruhi oleh bagaimana rute perjalanan yang dilalui, oleh karenanya akan dilakukan penentuan rute yang nantinya akan digunakan untuk jalur pendistribusian. Penentuan rute dilakukan dengan menggunakan metode Insertion Heuristic. Metode ini menentukan solusi dengan membentuk rute dari nilai saving terbesar, melakukan penyisipan customer jika memenuhi kendala yang ada, dan mengurutkan rute. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa solusi yang mungkin untuk dilakukan oleh Orange Laundry agar memperoleh biaya distribusi yang minimum yaitu dengan menggunakan lima kendaraan dan lima rute perjalanan, masing-masing kendaraan melakukan perjalanan maksimal satu kali. Pelayanan dilakukan oleh kedua titik koordinat laundry. Titik koordinat laundry yang pertama melayani 4 customer dalam rute 1 dan rute 2. Sementara titik koordinat laundry yang kedua melayani 8 customer dalam rute 3, rute 4, dan rute 5.