Claim Missing Document
Check
Articles

Found 106 Documents
Search
Journal : Jurnal Geodesi Undip

ANALISIS PERUBAHAN LAHAN UNTUK MELIHAT ARAH PERKEMBANGAN WILAYAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS : KOTA MEDAN) Michel Christiansen Sipayung; Bambang Sudarsono; Moehammad Awwaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.832 KB)

Abstract

ABSTRAKKota Medan adalah sebuah ibukota dari Provinsi Sumatera Utara. Sebagai kota terbesar ke tiga di Indonesia, Kota Medan merupakan kota dengan pertumbuhan dan perkembangan wilayah yang cukup pesat. Hal ini disebabkan karena cepat nya pertumbuhan penduduk di Kota Medan. Dampak dari pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan adalah terjadinya perubahan fisik khususnya penggunaan lahan sebagai daerah pemukiman. Selain itu, pemerintah setempat juga mengembangkan infrastruktur pendukung yang menyebabkan peningkatan penggunaan lahan kosong. Pada penelitian ini menggunakan data antara lain batas administrasi Kota Medan tahun 2017, citra landsat 7 tahun 2007, 2012 dan citra landsat 8 tahun 2018, citra SPOT 6 tahun 2018 dan data kependudukan Kota Medan tahun 2018. Analisis pola perkembangan wilayah Kota Medan dilakukan menggunakan metode Global Moran’s I. Metode yang dilakukan untuk mengetahui arah perkembangan fisik wilayah adalah overlay intersect menggunakan data penggunaan lahan tahun 2007-2012 dan 2012-2018. Perubahan penggunaan lahan di Kota Medan pada tahun 2007 dan 2012 sebesar 1.665,07 hektar dan perubahan penggunaan lahan di Kota Medan pada tahun 2012 dan 2018 sebesar 1.115,62  hektar. Wilayah kecamatan di Kota Medan yang mengalami perkembangan adalah Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan dan Kecamatan Medan Marelan. Arah perkembangan fisik wilayah Kota Medan tahun 2007 hingga 2012 dan 2012 hingga 2018 adalah mengarah ke sebelah selatan Kota Medan. Hasil validasi menunjukkan bahwa terdapat delapan titik sampel yang tidak sesuai antara hasil digitasi dengan keadaan di lapangan. Delapan titik tersebut adalah klasifikasi Perdagangan Jasa sebanyak dua penggunaan lahan, Kawasan Industri sebanyak satu penggunaan lahan, Permukiman sebanyak empat penggunaan lahan dan Penggunaan Lain sebanyak satu penggunaan lahan.Kunci : Arah perkembangan, Citra Landsat, Global Moran’s I, Kota Medan, Penggunaan Lahan  ABSTRACT Medan is the capital city of the Indonesian province of North Sumatra. As the third largest city in Indonesia, Medan City has a rapid regional growth and development. This is due to rapid population growth in the city of Medan. It causes physical changes in the region, especially on its land use as a residential area. In addition, the local government is also developing supporting infrastructure that causes an increase of land use.The data used in this study are based on The Administrative Boundaries of Medan City in 2017, Landsat 7 in 2007, 2012, and Landsat 8 in 2018, SPOT 6 in 2018, and Medan City Population Data in 2018. Analysis of the development pattern of the Medan City area was carried out using The Global Moran's I method. The method used to determine the direction of the region's physical development was an intersect overlay using land use data for 2007-2012 and 2012-2018. Changes in land use in Medan City in 2007 and 2012 amounted to 1,665.07 hectares and Medan City land use change in 2012 and 2018 amounted to 1,115.62 hectares. The developing districts in Medan City are Medan Belawan District, Medan Labuhan District, and Medan Marelan District. The direction of the physical development of Medan City in 2007 to 2012 and 2012 to 2018 is lead to the south of Medan City. The validation results shows that there are eight sample points that do not match the digitization results with the conditions in the field. The eight points are commercial  for two land uses, Industrial Estate for one land use, Settlement for four land uses and Other Use for one land use.Keyword: Development Direction, Global Moran's I, Landsat, Land Use, Medan City
STUDI DISTRIBUSI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN PANTAI KABUPATEN DEMAK MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT Jiyah Jiyah; Bambang Sudarsono; Abdi Sukmono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.674 KB)

Abstract

ABSTRAK                 Kecamatan Wedung dilalui oleh sungai utama dari DAS Serang yaitu Sungai Wulan yang bermuara di Pantai Utara Jawa, tepatnya di pesisir Kecamatan Wedung. Sungai Wulan yang digunakan oleh para nelayan sebagai jalur menuju laut lepas cenderung mengalami kerusakan dan pencemaran lingkungan. Sedimentasi di muara sungai telah meningkat dari tahun ke tahun. Sedimentasi yang tinggi dapat ditunjukkan dari tingginya nilai Total Suspended Solid (TSS) di perairannya.  TSS adalah material padatan, termasuk bahan organik dan anorganik yang tersuspensi di daerah perairan. Nilai konsentrasi padatan tersuspensi total yang tinggi dapat menurunkan aktivitas fotosintesis tumbuhan laut baik yang mikro maupun makro sehingga oksigen yang dilepaskan tumbuhan menjadi berkurang dan mengakibatkan ikan-ikan menjadi mati. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilakukan penelitian dengan judul Studi Distribusi Total Suspended Solid (TSS) di Perairan Pantai Kabupaten Demak Menggunakan Citra Landsat.Penelitian ini dilakukan dengan data temporal menggunakan  Landsat 7 akuisisi citra pada tahun 2003, dan 2013, serta Landsat 8 dengan akuisisi citra pada tahun 2016. Nilai distribusi TSS setiap tahun diperoleh dengan perhitungan algoritma dari penelitian sebelumnya yang disesuaikan dengan TSS insitu.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah algoritma empiris yang sesuai untuk pemetaan TSS di perairan pantai Kabupaten Demak dengan persamaan : TSS = -140,8x + 913,8 serta peta dari distribusi TSS di Kabupaten Demak pada tahun 2003, 2013, dan 2016. Kata Kunci: Algoritma Empiris, Perairan Pantai, Kecamatan Wedung, Total Suspended Solid .  ABSTRACT Wedung Subdistrict is traversed by main river of Serang watershed which is Wulan River which estuary in Northern Coast of Java, rather in the coastal Subdistrict Wedung. The tendency of wulan river can create damage and environment pollution. the sedimentation in estuary river increased from another year to other. High sedimentation can be showed from high value of TSS in waters. TSS are solid materials, including organic and anorganic, that are suspended in the water. The value of total suspended solids concentration can lower the activity of photosynthetic marine plants both micro and macro that released oxygen plant to be reduced and result in fish being dead. According to the condition, this research took a title which is entitle Study The Distribution of Total Suspended Solid (TSS) in The Coastal Waters of Demak Using Landsat Imagery.The research using temporal data from landsat 7 imagery in 2003  and 2013 and landsat 8 in 2016. Then distribution value of TSS in every year is produced by the calculation of algorithm prior to the research that adapted  to TSS insitu. The results which obtained from this research are the most suitable empirical algorithm for estimating TSS concertration in the coastal waters of Wedung Subdistrict. The equation are TSS= -140,8x + 913,8, and then  map  of TSS distribution in Demak in 2003, 2013 and 2016. Keywords:Coastal waters of Demak,  Empirical Algorithm , Total Suspended Solid, Wedung Subdistrict
ANALISIS KETELITIAN TITIK KONTROL HORIZONTAL PADA PENGUKURAN DEFORMASI JEMBATAN PENGGARON MENGGUNAKAN SOFTWARE GAMIT 10.5 Ayu Nur Safi'i; Bambang Sudarsono; Moehammad Awaluddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.562 KB)

Abstract

Abstrak Jembatan merupakan salah satu prasarana untuk menunjang kelancaran transportasi di darat. Kebanyakan jembatan mengalami kerusakan infrastruktur yang disebabkan oleh keadaan alam, proses kimiawi dalam komponen jembatan, bencana alam, kerusakan pemakaian yang berlebihan maupun menua. Dengan perkembangan teknologi pemetaan dan teknologi komputer/informatika yaitu adanya kemunculan alat ukur GPS memungkinkan dibuat sistem monitoring/ pengamatan secara berkala supaya didapatkan data yang akurat mengenai pergerakan struktur maupun deformasi yang terjadi pada suatu jembatan. Selama ini untuk mengetahui informasi mengenai struktur dan perubahan dimensi jembatan belum banyak dilakukan karena memerlukan biaya yang tidak sedikit.Dalam penelitian ini, metode pengukuran deformasi yang digunakan adalah metode pengukuran dengan alat ukur GPS. Karakteristik deformasi yang dikaji meliputi posisi dan besar pergeseran. Software yang digunakan untuk pengolahan data GPS adalah Scientific Software GAMIT.Ketelitian dari pengukuran dengan hasil simpangan baku pada absis X berkisar antara 0,96 mm sampai 1,37 mm, sedangkan untuk simpangan baku pada ordinat Y berkisar dari 1,05 mm sampai dengan 1,53 mm. Besar Pergeseran untuk easting dan northing sebesar ± 2 mm ke arah kuadran II pada bulan Februari- April 2014, sedangkan untuk bulan Februari-Mei 2014 terjadi pergesaran sebesar  ± 2-3 mm ke arah kuadran II . Kata Kunci : Jembatan, Deformasi, GPS, GAMIT                                 AbstractBridge is one of the infrastructures to support transportation continuity on land. Most bridges have an infrastructure damage caused by natural circumstances, chemical processes in the bridge components, natural disaster, and damage of excessive wear or aging. With the development of mapping technology and computer technology / informatics, namely the emergence of GPS measuring devices which allows system monitoring / observation at regular intervals in order to obtain accurate data on the movement and deformation structures that occur on a bridge.Until now, the attempt to find out information about the structure and dimensions change of the bridge has not commonly done yet since itrequires a lot of cost.In this study, deformation measurement method used is the method of measurement with GPS measuring devices. Deformation characteristics examined include the shifts value and positions. Software used for processing GPS data is Scientific Software GAMIT.The standard deviation results that showed the accuracy of the measurements on the X abscissa ranged from 0.96 mm to 1.37 mm, whereas for the Y ordinate ranges of 1.05 mm to 1.53 mm. The shift value to easting and northing is ± 2 mm toward quadrant II in February -April 2014, while in February - May 2014 occurred a shift of ± 2-3 mm toward quadrant II. Keyword: Bridge, Deformation, GPS, GAMIT
ANALISIS NILAI EKONOMI KAWASAN MENGGUNAKAN TRAVEL COST METHOD (TCM) DAN CONTINGENT VALUATION METHOD (CVM) UNTUK PEMBUATAN PETA ZONA NILAI EKONOMI KAWASAN DENGAN SIG (Studi Kasus : Kawasan Museum Purbakala Sangiran, Kabupaten Sragen) Ega Siva Bellamy; Bambang Sudarsono; Hana Sugiastu Firdaus
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1234.723 KB)

Abstract

Potensi pariwisata di Indonesia yang beraneka ragam dan salah satunya wisata sejarah situs purbakala dapat menarik perhatian pengunjung. Besarnya potensi wisata situs purbakala yang ada di Indonesia dapat berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu situs purbakala dengan keunikan isinya yang dapat dijadikan tujuan wisata adalah Museum Purbakala Sangiran. Besarnya potensi Kawasan Museum Purbakala Sangiran maka perlu dibuat Peta ZNEK untuk mengetahui nilai ekonomi kawasan berdasarkan Willingness To Pay dengan  metode TCM (Travel Cost Method) dan CVM (Contingent Valuation Method) pada kawasan tersebut, dan Peta Utilitas Kawasan berdasarkan tipologi kawasan. Metode penarikan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik sampling insidental, yaitu responden yang ditemui secara kebetulan datang berkunjung di Kawasan Museum Purbakala Sangiran. Data yang digunakan adalah 100 responden untuk TCM dan 100 responden untuk CVM. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi linear menggunakan Microsoft Excel dan perhitungan menggunakan Maple 17. Serta dilakukan juga uji asumsi klasik (normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan multikolinearitas), validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 23. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik menunjukkan semua data berdistribusi normal, tidak terjadi heteroskedastisitas, terbebas dari autokorelasi dan tidak memiliki multikolinearitas. Uji validitas dan reliabilitas menunjukan hasil valid dan reliabel pada model yang digunakan. Hasil perhitungan nilai total ekonomi diperoleh nilai guna langsung sebesar Rp. 639.849.194.800,-. Nilai keberadaan sebesar Rp. 50.457.653.780,- sehingga diperoleh nilai total ekonomi Kawasan Museum Purbakala Sangiran sebesar Rp. 690.306.848.600,-.
KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN MENGGUNAKAN METODE SEGMENTASI BERBASIS ALGORITMA MULTIRESOLUSI (Studi Kasus Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat) Virgus - Arisondang; Bambang - Sudarsono; Yudo - Prasetyo
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.832 KB)

Abstract

ABSTRAKSaat ini informasi ketersediaan sumber daya lahan dapat diperoleh dari data citra penginderaan jauh. Perkembangan dari metode identifikasi objek mengarah pada metode klasifikasi berbasis objek, salah satunya adalah metode segmentasi.Metode ini berfungsi untuk membentuk segmen objek dan mengetahui efektifitas dan ketelitian klasifikasi tutupan lahan secara otomatis di wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan data citra satelit ALOS AVNIR-2 tanggal akuisisi 27 September 2008 menggunakan algoritma Multiresolution Segmentation dengan parameter skala 50, bentuk 0,3 dan kekompakan 0,5. Pengolahan data citra diawali dengan penggabungan layer, koreksi geometrik, dan pemotongan citra. Proses berikutnya adalah segmentasi citra, penentuan populasi objek, dan klasifikasi NearestNeighbor menggunakan perangkat lunak eCognition Developer 8.9. Hasil klasifikasi diuji dengan penilaian akurasi (accuracyassessment) dan validasi objek menggunakan aplikasi GoogleEarth.Metode segmentasi ini menghasilkan 5.350 segmen yang diklasifikasikan ke dalam lima kelas, yaitu badan air sebanyak 372 segmen, lahan terbangun sebanyak 2.051 segmen, lahan terbuka sebanyak 1.013 segmen, vegetasi sebanyak 812 segmen, dan objek yang tertutup oleh awan dan bayangan sebanyak 1.102 segmen. Luas masing-masing objek adalah badan air seluas 7.680,109 hektar, lahan terbangun seluas 41.261,562 hektar, lahan terbuka seluas 18.334,655 hektar, vegetasi seluas 18.916,952 hektar, dan luas objek yang tertutup awan dan bayangan adalah 8.647,324 hektar. Hasil penilaian akurasi menghasilkan nilai akurasi keseluruhan 99,962% dan nilai akurasi Kappa 99,948%.Sebagai kesimpulan metode segmentasi ini menghasilkan tingkat efektifitas dan akurasi yang tinggi didukung oleh resolusi spasial citra yang baik.Kata kunci: algoritma multiresolusi, ALOS AVNIR-2, eCognition, segmentasi, tutupan lahan. ABSTRACKNowadays the information about land resources should be extracted by remote sensing image data. Object identification method development has tendency to classification method based on object, one of the methods is segmentation.This method has a function to make a segment of object and determine effective and accuracy through landcover classification in Purwakarta Regency, West Java. This research uses satellite image data of ALOS AVNIR-2 which is acquired in September 27, 2008, using Multiresolution Segmentation algorithm with scale parameter 50, shape 0,3, and compactness 0,5. The process of image data begins with layer stacking, geometric correction, and image cropping. The next process are running image segmentation, population deciding, and Nearest Neighbor classification using eCognition Developer 8.9. The result of classification has been tested by accuracy assessment and object validation using Google Earth.             This method produces 5.350 segments classified into five classes, those are 372 segments of water body, 2.051 segments of manmade object, 1.013 segments of open field, 812 segments of vegetation, and 1.102 segments of object that covered with cloud and shadow. The width of each object is 7.680,109 hectares of water body, 41.261,562 hectares of manmade object, 18.334,655 hectares of open field, and 8.647,324 hectares of object that covered by cloud and shadow. The result of accuracy assessment has produces a value 99,962% of overall accuracy and 99,948% of Kappa accuracy. As a conclusion, this segmentation method has a good effective and accuracy supported by good image spatial resolution.Keywords: ALOS AVNIR-2, eCognition, landcover, multiresolution algorithm, segmentation.
ANALISIS PENGUKURAN BIDANG TANAH DENGAN MENGGUNAKAN GNSS METODE RTK-NTRIP PADA STASIUN CORS UNDIP, STASIUN CORS BPN KABUPATEN SEMARANG, DAN STASIUN CORS BIG KOTA SEMARANG Rizki Widya Rasyid; Bambang Sudarsono; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.841 KB)

Abstract

 ABSTRAKTanah merupakan sumberdaya yang penting dalam menunjang kehidupan dan penghidupan manusia, sehingga segala sesuatu yang menyangkut tanah akan selalu mendapat perhatian. Namum dewasa ini seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi, kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang tanah dapat dilakukan dengan menggunakan GNSS metode RTK-NTRIP untuk mendapatkan informasi mengenai posisi secara cepat dan tingkat akurasi yang tinggi.Dalam penelitian ini kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran bidang tanah dengan kriteria kondisi daerah terbuka dan daerah yang memiliki banyak obstruksi menggunakan GNSS metode RTK-NTRIP pada stasiun CORS UNDIP, stasiun CORS BPN Kabupaten Semarang dan stasiun CORS BIG Kota Semarang yang selanjutnya hasil dari pengukuran bidang tanah tersebut dibandingkan dengan hasil pengukuran bidang tanah dengan metode terestris dengan menggunakan Total Station.Perbandingan pengukuran bidang tanah dengan metode rapid static dan metode RTK-NTRIP berdasarkan posisi horizontal (X,Y) diperoleh rata-rata kesalahan pergeseran nilai jarak atau lateral terkecil sebesar 0,305 m dengan nilai standar deviasi ( S) sebesar ± 0,499 m pada base station BPN Kabupaten Semarang, berdasarkan jarak antar titik diperoleh rata-rata kesalahan jarak antar titik terkecil sebesar 0,262 m dengan nilai standar deviasi ( D) sebesar ± 0,495 m pada base station BIG Kota Semarang, dan berdasarkan luas bidang tanah diperoleh rata-rata kesalahan luas bidang tanah terkecil sebesar 3,837 m² dengan nilai standar deviasi ( L) sebesar ± 6,503 m² pada base station BPN Kabupaten Semarang. Akurasi dari pengukuran bidang tanah dengan menggunakan metode RTK-NTRIP terhadap pengukuran terestris menggunakan Total Station berdasarkan posisi horizontal (X,Y) diperoleh nilai standar deviasi ( S) terkecil sebesar ± 0,422 m pada base station BIG Kota Semarang, berdasarkan jarak antar titik diperoleh nilai standar deviasi ( D) terkecil sebesar ± 0,322 m pada base station BPN Kabupaten Semarang, dan berdasarkan luas bidang tanah diperoleh nilai standar deviasi ( L) terkecil sebesar ± 5,331 m² pada base station BIG Kota Semarang.Berdasarkan uji t (Distribusi Student) dengan selang kepercayaan 95 %, hasil pengukuran GNSS dengan metode RTK-NTRIP memenuhi standar toleransi ukuran luas berdasarkan Peraturan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Kata Kunci : Bidang Tanah, GNSS, CORS, NRTK, RTK-NTRIP ABSTRACTLand is an important resource in supporting human life and livelihood, so that everything related to the land will always get attention. but today along with the development of science and technology advances, the act of measuring and mapping land parcels can be done using GNSS RTK-NTRIP methods to obtain information about the position quickly and a high degree of accuracy.In this research activity undertaken is the land plots measurement with criteria conditions of open areas and areas that have a lot of obstruction using GNSS RTK-NTRIP methods on base station CORSUNDIP, base station CORS BPN District Semarang, and base station CORS BIG Semarang City, and using GNSS rapid static methods which further results from the measurement land plots compared with the results of the measurement land plots with terrestrial methods using a Total Station.Comparative measurements of land plots by the method of rapid static and method of RTK-NTRIP by the horizontal position (X, Y) obtained an average error value shifts distance or smallest lateral of 0,305 m with a standard deviation scores (σS) around ± 0.499 m at the base station BPN District Semarang, based on the distance between the point obtained an average error distance between the smallest point of 0.262 m with a standard deviation (σD) around± 0,495 m at the base stationBIG Semarang City, and based on areas of land plots obtained an average smallest error areas of land plots of 3.837 m² with a standard deviation (σL)around± 6.503 m² at the base station BPN District Semarang. Accuracy of measurement plots using the RTK-NTRIP against the terestrial measures using Total Station based on the horizontal position (X,Y) obtained value of the smallest standard deviation (σS)around± 0.422 m at the base station BIG Semarang City, based on the distance between the point obtained value of the smallest standard deviation (σD)around± 0.322 m at the base station BPN District Semarang, and based on areas of land plots obtained value of the smallest standard deviation (σL)around± 5,331 m² at the base station BIG Semarang City.By t test (Student Distribution) with 95% confidence level, the results of measurement using GNSS RTK-NTRIP methods meet the standards of tolerance spacious plots under The Rules of The National Land Agency (BPN). Keyword : Land Plots, GNSS, CORS, NRTK, RTK-NTRIP*) Penulis, Penanggung jawab
Analisis Kesesuaian Penggunaan Lahan Terhadap RTRW Menggunakan Sistem Informasi Geografis (Studi kasus : Kec.Pedurungan dan Kec.Tembalang,Kota Semarang) Nur Aris Adi Nugroho; Bambang Sudarsono; LM Sabri
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK           Pertumbuhan Penduduk di  Kota Semarang berakibat pada kemajuan wilayah tersebut terutama perkembangan pembangunan wilayah. Pembangunan yang cepat maka menimbulkan masalah pada saat penataan ruang. Perubahan penggunaan lahan yang cepat maka akan berpengaruh terhadap kesesuaian terhadap RTRW tahun 2011-2031.Jumlah pertumbuhan penduduk yang cepat ada di Kecamatan Pedurungan dan Tembalang.Aktivitas yang dikerjakan pada analisis ini yaitu dengan menggunakan citra satelit penggunaan lahan pada tahun 2016 serta 2019 beserta metode digitasi on screen. Tata cara yang direncanakan oleh analisis ini yaitu dengan menggunakan cara overlay union yang berfungsi untuk mengetahui informasi transisi penggunaan lahan,kesesuaian atas penggunaan lahan serta kesesuaian ata perubahan kegunaan lahan dengan dibandingkan oleh Rencana Tata Ruang Wilayah.Referensi data yang diperuntukkan untuk analisis kali ini ialah citra SPOT-6 edisi tahun 2016 serta 2019Kata Kunci : Kesesuaian ,Penggunaan Lahan,RTRW,Sistem Informasi Geografis  ABSTRACTPopulation growth in Semarang City results in the progress of the region, especially the development of regional development. The rapid development creates problems during spatial planning. Rapid land use changes will affect the suitability of the RTRW for 2011-2031. The number of rapid population growth is in Pedurungan and Tembalang Districts. Activities carried out in this analysis are using satellite images of land use in 2016 and 2019 along with the digitization method. on screen. The procedure planned by this analysis is to use the overlay union method which functions to find out information on land use transitions, suitability of land use and suitability or land use changes compared to the Regional Spatial Plan. The data reference intended for this analysis is image SPOT-6 editions in 2016 and 2019
PEMETAAN SEKTOR EKONOMI INFORMAL PENDUKUNG KEGIATAN CIVITAS ACADEMICA DI KAWASAN UNIVERSITAS DIPONEGORO TEMBALANG Ridho Alfirdaus; Arwan Putra Wijaya; Bambang Sudarsono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.239 KB)

Abstract

ABSTRAKSektor ekonomi adalah salah satu sektor yang mendukung kegiatan masyarakat dalam bertukar kebutuhan hidup. Sektor ekonomi dibagi menjadi sektor ekonomi formal dan sektor ekonomi informal. Kecamatan Tembalang adalah salah satu kecamatan yang berada di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, yang sejak tahun 1996 menjadi area perluasan Universitas Diponegoro (UNDIP). Pada awalnya kawasan ini berupa area kebun dan pertanian, ketika Universitas Diponegoro mulai membangun kampus pertamanya di Tembalang, kawasan ini berkembang pesat dan saat ini menjadi semakin padat sehingga perlu fasilitas penunjang untuk mendukung kegiatan civitas academica UNDIP sebagai penduduk. Salah satu sektor ekonomi pendukung kegiatan adalah sektor ekonomi informal, yang juga ikut bertambah seiring bertambahnya tahun, oleh karena itu perlu diadakan penelitian.Metode dalam penelitian ini diawali dengan survei lapangan dengan menggunakan hand phone dan bantuan software MAPPT untuk mendapatkan data koodinat dan wawancara untuk mendapatkan data atribut setiap sektor ekonomi informal tahun 2011 dan 2016. Data hasil survei lapangan selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan ArcGIS dan metode nearest neighbourhood sehingga dapat mengetahui pola persebaran dan kondisi sektor ekonomi setiap kategori.Hasil penelitian terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu pada pola persebaran sektor ekonomi informal secara kesuluruhan, pola persebaran sektor ekonomi informal setiap kategori, dan pola persebaran sektor ekonomi berdasarkan jarak terhadap centroid kampus UNDIP. Semua analisis menunjukan hasil pola persebaran yang mengelompok, dan mempunyai arah pertumbuhan ke tenggara, dengan pergeseran centroid standard deviation ellips adalah 67,36015 m.Kata Kunci : Nearest neighbourhood, Pola Persebaran, Sektor ekonomi informal, Software MAPPT, Standard Deviation EllipsABSTRACT Economic sector is one of sector which supporting activities' people exchanging living needs. Being divided economic sector become formal economic sectors and informal economic sectors. District Tembalang is one sub-district in the city of Semarang, Central Java Province, since 1996 become expansion area Diponegoro University (UNDIP). Initially this region is form gardens and agricultural areas, when the Diponegoro University start building its first campus in Tembalang, this area was growing rapidly and at present becomes solid so necessary support facilities to support the activities of the academic community UNDIP as a resident. One of supporting economic sector is informal economic sector, which also increases exponentially year, therefore it is necessary to study. The method in this research begins with a field survey using hand phone and software help MAPPT to get data coodinates and interview to get the attributes of each sector of the informal economy in 2011 and 2016. The results of data collection was processed and analyzed using ArcGIS and nearest neighbourhood methode so known distribution pattern and economic sector conditions every category. The results of the analysis is divided into three main sections, they are at the pattern of spread of the informal economy as a whole, the pattern of spread of the informal economy every category, and the distribution pattern of economic sectors based on the distance to the centroid of Diponegoro University campus. All results of the analysis showed that clumped distribution pattern, and have a direction of growth to the southeast, with a standard deviation ellipse centroid shift is 67,36015 m.Keywords: Distribution Pattern, Informal Economic Sector, MAPPT Software, Nearest Neighbourhood, Standard Deviation Ellips
ANALISIS PERUBAHAN ZONA NILAI TANAH AKIBAT PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN MENGGUNAKAN DATA NJOP DI KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG Rama Aditya Wiwaha; Bambang Sudarsono; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kecamatan Pedurungan merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang yang memiliki pembangunan yang cukup pesat mengingat Kota Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Pedurungan sendiri juga mengalami pembangunan yang cukup pesat dimana terdapat pembangunan mal baru, hotel, tempat makan modern dan relokasi Pasar Barito. Nilai tanah dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan baik kenaikan maupun menurunnya nilai tanah, dalam hal ini memiliki banyak faktor penyebabnya, perubahan guna lahan dan pembangunan suatu wilayah akan sangat berpengaruh pada nilai tanah di sekitar wilayah tersebut. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode overlay yang merupakan salah satu analisis dari SIG. Analisis dilakukan dengan melakukan pembuatan zona nilai tanah tahun 2015 dan 2019 dengan menggunakan data Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Kecamatan Pedurungan tahun 2015 dan 2019, pada zona nilai tanah di bagi menjadi 49 zona kemudian dilakukan overlay zona nilai tanah tahun 2015 dan 2019 untuk mengetahui perubahan nilai tanahnya. Hasil dari penelitian ini perubahan zona nilai tanah yang terjadi pada Kecamatan Pedurungan berdasarkan NJOP tahun 2015 dan 2019 memiliki rata rata  164,56% dengan kenaikan dalam persentase terbesar sebesar 270,55% dan persentase terkecil sebesar 94,27%. Berdasarkan nilai NIR yang berdasarkan dari nilai NJOP Kecamatan Pedurungan Tahun 2015 dan 2019 mengalamai perubahan nilai terbesar sebesar Rp. 7.165.000/m2 yang berada pada lokasi sekitar jalan Majapahit yang sering dilewati orang dari dalam kota maupun luar kota.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI STASIUN KERETA API JALUR SEMARANG - BANDUNG BERBASIS ANDROID Handoko Dwi Julian; Bambang Sudarsono; arief Laila Nugraha
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.873 KB)

Abstract

Abstrak Kereta Api merupakan salah satu jenis moda transportasi massal yang efisien untuk jumlah penumpang yang tinggi. Pada era sekarang ini, peranan Transportasi Kereta Api sangatlah penting bagi masyarakat luas dan pengaplikasian Sistem Informasi Geografis semakin populer dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan analisis spasial. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran koordinat lapangan menggunakan Global Positioning System (GPS) sebagai data utama dan data atribut sebagai data pendukung serta Google Maps yang berguna untuk menampilkan jalur kereta api Semarang-Bandung. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah aplikasi yang dibangun dengan bahasa pemrograman java menggunakan software Eclipse dan ADT ( Android Development Tool). Hasil akhir dari penelitian ini berupa Aplikasi Harina Train Online berbasis mobile GIS yang dioperasikan dengan sistem Android dan memiliki beberapa fitur utama seperti visualisasi jalur kereta api Semarang-Bandung, informasi setiap stasiun kereta yang dilewati, tarif tiket kereta api, jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api, serta informasi alternatif transportasi. Kata Kunci : Jalur Kereta Api, GPS, Mobile GIS, Aplikasi, Android. Abstract Train is one kind of efficient mass transportation for the high number of passengers. In this era, the role of transport is very important for the society and the Application of geographic information system utilized increasingly popular for various interest of spatial. In this research, the coordinates of the field were taken by Global Positioning System (GPS) as the main data and attribute data as supporting data and visualize railway on Google Maps. In this study who later became an application built with the Java programming language using the Eclipse software and ADT ( Android Development Tool). The end result of this research is Harina Train Online Application based mobile GIS that operate on the android system has several key features such as visualization of railroad Semarang-Bandung, any information that is passed the train station, train ticket fares, schedules train departure and arrival, as well as alternative transportation information. Keyword: Railway, GPS, Mobile GIS, Applications, Android.
Co-Authors Abdi Sukmono, Abdi Adi Nur Ikhsan Adnan Khairi Adri Panjaitan Agree Isnasatrianto Ajeng Dwi Maturinsih Aji Apri Setiawan Alfin Nandaru Amalia Permata Dewi, Amalia Permata Amalia Tyo, Almaas Zain Andika Malik Andri Suprayogi Annisa Usolikhah Archita Permata Santynawan Arga Fondra Oksaping Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arliandy Pratama Arliandy Pratama Aruma Hartri Arwan Putra Wijaya Atriyon Julzarika Aulia Imania Sukma Aulia Rizky Awwaluddin, Moehammad Ayu Nur Safi'i Aziz Anjar Santoso Bagas S, Naldius Bambang Darmo Yuwono Bambang Darmo Yuwono Bandi Sasmito Bashit, Nurhadi Benita Roseana Bledug Kusuma Budi Prayitno David Beta Putra DEDI SETYAWAN Dina Wahyuningsih Dinda Anisa Anggraini Dini Ramanda Putri Dwi Yulinanda Pratiwi Dyah Widyaningrum Ega Siva Bellamy Elsa Regina Rizkitasari Enersia Ihda K. U Fadlil Zen, Alif Ahmad Faidal, Faidal Faizal Hafidz Muslim Fajar Rudi Purwoko Fajri Ramadhan Fanani Arif Ghozali Fathul Qodir, Fathul Fauzi Janu Amarrohman, Fauzi Janu Fetra Kristina Harianja Galih Rakapuri Gita Amalia Sindhu P. Guntur Bagus Pamungkas Hadi Winoto Hamid Nasrullah Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus, Hana Sugiastu Handoko Dwi Julian HARDIAN ASTIANINGRUM Hasbie Rachmat Bachtiar Hisni Theresia Br Sinuraya Imam Mudita Indriyanto, Ignatius Wahyu Ita Asriani JACKIE SUPRAWITO NABABAN Jamal Jamal Jiyah Jiyah Jolangga Agung Budiman Kartiko Ardhi Widananto Khoirul Isnaini Aulia Laode M Sabri Lisa Nur Nur Istiqomah Lukman Jundi Fakhri Islam Maschoer, Maschoer Ma’ruf, Anang Mega Dwijayanti Meita Arddinatarta Michel Christiansen Sipayung Miftakhul ‘Ulya Rimadhani Moehammad Awaluddin Moehammad Awwaluddin MOHAMMAD YUSUP LUTFI Mualif Marbawi Muhammad Annis Wichi Luthfina Muhammad Arizar Hidayat Muhammad Asadullah Al Fathin Muhammad Fadhli Auliarahman Muhammad Haris Febriansya Nizma Humaidah Nur Aris Adi Nugroho Nur Rizal Adhi Nugroho Nur Wahidah Sudarsono, Nur Wahidah Nurhadi Bashit Nurul Huda Oki Samuel Damanik Panusunan Nauli Siregar Patriot Ginanjar Satriya Pratiwi Purba, Eleven Eleven Putri Ardianti Kinasih Putri, Erni Dwi Hapsari Raka Angga Prawira Rama Aditya Wiwaha Restu Fadilla Ridho Alfirdaus Rika Enjelina Pidu Riski Kadriansari Rizki Fadillah Rizki Widya Rasyid Rudi Cahyono Putro S Anugrahini Irawati, S Anugrahini Sanches Budhi Waluyo Sasongko Adhi Sawitri Subiyanto Sendy Brammadi Shindy Mariska Zulkarnain Siti Fathimah Siti Haeriah Sonny Mawardi Surbakti, Christman Sutomo Kahar Sutomo Kahar Syafiri Krisna Murti Sylvia Tri Yuliani Theodorus Satriyo Singgih Tika Christy Novianty Tito Wisnu Pramono Aji Tjiong Susilo Dinoto Togi Pardo Siagian Tri Rahmawati Winda Kusuma Tristika Putri Tristika Putri Try Jokosantoso Tsana’a Alifia Nauthika Ummi Athiyyah Yuniarti Vinsensia Hutagaol Virgus - Arisondang Virgus Arisondang Virgus Arisondang Wahyuddin, Yasser Wicke Widyanti Santosa Wijayanti Hutomo Putri Yasser Wahyuddin Yogi Wahyu Aji Yovi Adyuta Isdiantoro Yudo Prasetyo