Claim Missing Document
Check
Articles

Found 106 Documents
Search
Journal : Jurnal Geodesi Undip

ANALISIS SPASIAL DENGAN GRAVITY MODEL DAN NETWORK ANALYSIS DALAM PERHITUNGAN NILAI EKONOMI KAWASAN WISATA RELIGI DI KOTA SEMARANG (STUDI KASUS : MASJID AGUNG JAWA TENGAH, SAM POO KONG, DAN MASJID KAPAL) Wijayanti Hutomo Putri; Bambang Sudarsono; Yasser Wahyuddin
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKota Semarang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah sekaligus metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini juga merupakan pusat kegiatan industri, pemerintahan, dan juga termasuk pusat kawasan wisata dengan menawarkan sejumlah destinasi wisata yang beragam.  Salah satu bentuk wisata unggulan di Kota Semarang adalah wisata religi, dimana banyak kawasan peribadatan yang justru memiliki daya tarik nilai wisata tersendiri dengan ragamkeunikannya masing-masing, seperti kawasan peribadatan Masjid Agung Jawa Tengah, Sam Poo Kong, dan Masjid Kapal. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk memetakan zona nilai ekonomi kawasan (ZNEK) terhadap ketiga kawasan tersebut untuk menganalisis nilai guna langsung, nilai keberadaan dan nilai total ekonomi. Pada penelitian ini, penulis juga menganalisis ketertarikan pengunjung berdasarkan data penduduk per kecamatan dengan metode Gravity Model serta analisis akesesbilitas berdasarkan fasilitas umum seperti bandara, terminal, dan stasiun dengan metode Network Analysis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, perhitungan dilakukan dengan perangkat lunak Maple 19. Survei toponimi dilakukan dengan survei lapangan menggunakan Mobile Topographer. Hasil dari penelitian ini adalah nilai TEV kawasan Masjid Agung Jawa Tengah sebesar Rp. 10.772.093.919.000,-, TEV Sam Poo Kong sebesar Rp. 1.953.077.167.900,-, dan TEV Masjid Kapal sebesar Rp.2.120.220.538.630,-. Hasil nilai interaksi spasial dipengaruhi oleh faktor jarak dan letak lokasi wisata religi. Pada network analysis dihasilkan data jarak dan kecepatan dari fasilitas umum seperti bandara,stasiun dan terminal ke wisata religi. Kata Kunci : Gravity Model, Kota Semarang, Network Analysis, Nilai Ekonomi Kawasan,Wisata Religi ABSTRACTSemarang City is the capital of Central Java province as well as the largest metropolitan in Central Java Province. The city is also the center of industrial, governmental activities, and is also the center of a tourist area by offering a number of various tourist destinations. One of the leading forms of tourism in the city of Semarang is religious tourism, where many religious areas have their own tourist attractions with their various uniqueness, such as the religious areas of the Great Mosque of Central Java, Sam Poo Kong, and Masjid Kapal. Based on this, this research is intended to map the zone of regional economic value (ZNEK) to the three areas to analyze direct use value, existence value and total economic value. In this study, the authors also analyzed visitor interest based on population data of each sub-district and religious population data with the Gravity Model and accessibility analysis based on public facilities such as airports, terminals and stations using the Network Analysis method. The method used in this research is multiple linear regression, the calculation is done with Maple 18 software. The toponymy survey was conducted by field survey using a Mobile Topographer. The results of this study are the TEV value of the Great Mosque of Central Java area of Rp. 10,772,093,919,000, -, TEV Sam Poo Kong of Rp. 1,953,077,167,900, -, and TEV of the Ship Mosque of Rp. 2,120,220,538,630, -. The results of the spatial interaction value are influenced by the distance and location of religious tourism sites. In network analysis, data on distance and speed are generated from public facilities such as airports, stations and terminals to religious tourism.
PEMANFAATAN WEBGIS UNTUK PEMETAAN PERSEBARAN SPBU DI KOTA SEMARANG Shindy Mariska Zulkarnain; Bambang Sudarsono; arief Laila Nugraha
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.842 KB)

Abstract

ABSTRACT Semarang is the fifth largest city after Jakarta, Medan, Surabaya, and Bandung, with a population of nearly two million people. With a dense population, then the distribution of fuel oil (BBM) in the city of Semarang is getting bigger. Therefore, PT. Pertamina as the official agent of the fuel oil supplier is also growing rapidly, thus causing a lot of Gas Station (SPBU) establishment, especially in Semarang.With the development of today’s technology, the maps can be created in digital form with the use of Geographic Information Systems (GIS). In order to be more efficient in its use, then the map is integrated into a web, so users can access them anywhere and anytime. This research was developed using an HTML website framework, the java programming language, PHP, and MySQL with phpMyAdmin features as base data, and GPS handheld as the determinant position coordinate.The final result of this research is GIS application in distribution of Gas Station (SPBU) in Semarang based website which can be accessed on the spbu-semarang.com situs. This website shows the location and the facilities at the Gas Station (SPBU) and served through the google Maps, so can make it easy to find the location of Gas Station (SPBU) in Semarang.  Keywords : GIS, SPBU, Semarang City  ABSTRAKKota Semarang merupakan Kota ke lima terbesar setelah Jakarta, Medan, Surabaya dan Bandung dengan jumlah penduduk mencapai 2 juta jiwa. Seiring dengan perkembangan kepadatan penduduk dan  jumlah kendaraan bermotor  juga  semakin meningkat,  maka pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Semarang semakin besar dan berkembang  pesat, oleh karena itu PT.Pertamina sebagai agent resmi penyalur BBM juga kian berkembang  pesat sehingga menyebabkan banyaknya pendirian SPBU di wilayah Kota Semarang.Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini peta dapat dibuat secara digital yakni dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG), untuk lebih dapat efisien lagi peta tersebut diintergrasikan kedalam sebuah web agar bisa diakses oleh pengguna di mana saja dan kapan saja.Penelitian ini dikembangkan menggunakan Kerangka website HTML, bahasa pemrograman java, PHP dan MySQL dengan fitur phpMyAdmin sebagai basis data, dan GPS handheld sebagai penentuan posisi koordinat.Hasil akhir penelitian ini berupa aplikasi SIG Persebaran SPBU di Kota Semarang berbasis website yang dapat di akses pada situs spbu-semarang.com dengan menampilkan lokasi dan fasilitas yang ada di SPBU yang disajikan melalui Google Maps sehingga bisa dengan  mudah menemukan lokasi SPBU yang ada di Kota Semarang  Kata Kunci : SIG,SPBU,Kota Semarang      *) Penulis PenanggungJawab
ANALISIS PENGUKURAN BIDANG TANAH MENGGUNAKAN GNSS RTK-RADIO DAN RTK-NTRIP PADA STASIUN CORS UNDIP Mualif Marbawi; Bambang Darmo Yuwono; Bambang Sudarsono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.436 KB)

Abstract

ABSTRAKPengukuran dan pemetaan bidang tanah merupakan sebagian dari kegiatan pendaftaran tanah di Indonesia salah satunya bertujuan untuk menjamin kepastian hukum dan perlindungan kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah yang dinyata kan dalam bentuk sertipikat. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan biasanya dengan menggunakan  alat  theodolite, total station dan pita ukur. Terkait dengan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan navigasi, kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dapat dilakukan dengan menggunakan survei GNSS metode RTK (Real Time Kinematic) baik RTK-Radio maupun RTK-NTRIP.Pada penelitian ini dilakukan adalah pengukuran bidang tanah dengan beberapa kriteria luasan bidang menggunakan GNSS metode RTK-Radio dan RTK-NTRIP beserta pengaruh panjang baselinenya. Lokasi penelitian ini berada di daerah Mulawarman dengan panjang baseline 1,5 km dan di daerah Marina dengan panjang baseline 11 km dari stasiun CORS UNDIP. Kemudian hasil pengukuran di hitung nilai kesalahan linear, kesalahan jarak, kesalahan elevasi, perbedaan luas, dan uji obstruksi, sedangkan uji jangkauan hanya untuk RTK-Radio. Untuk validasi hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan hasil pengukuran electronic total station.Hasil pengukuran bidang tanah menggunakan GNSS metode RTK-Radio dengan panjang baseline < 400 m dan dengan luasan bidang < 520 m2 diperoleh akurasi luas dengan standar deviasi ±1,986 m2 sedangkan untuk RTK-NTRIP dengan panjang baseline 1,5 – 11 km diperoleh akurasi luas dengan standar deviasi berkisar antara ±2,622 hingga ±4,075 m2, untuk uji jangkauan dengan RTK-Radio diperoleh jangkauan maksimal sejauh 420 m, untuk uji obstruksi kategori obstruksi ringan dan sedang diperoleh solusi pengukuran fix sedangkan untuk obstruksi sedang sampai berat seperti bangunan dan gedung tinggi  didapat solusi pengukuran float and autonomous. Dan dari uji ketelitian peta memenuhi standar produksi pembuatan peta dengan skala 1 : 500.Kata Kunci : Bidang Tanah, GNSS, RTK-Radio, RTK-NTRIPABSTRACTSurvey and mapping of land use is a part of land registry activities in Indonesia, one of which aims to guarantee legal certainty and the protection of the rights of a holder to land parcels that are expressed in the form of the certificate. Normaly theodolite, total station are the tools used. Related on to the development and advancement of information technology and the current survey of the activities of navigation and mapping areas of land can be done by using the method of GNSS RTK (Real Time Kinematic) surveying to kinds of RTK-Radio or RTK-NTRIP.In this research is the measurement of several land parcels with an area of the field criteria using RTK GNSS RTK-Radio and RTK-NTRIP method along with the influence of the baseline length. The location of this research is in the area Mulawarman with baseline length of 1.5 km and in the Marina area with length baseline 11 km from UNDIP CORS station. Then the measurement results calculated value linear error, fault distance, elevation error, vast differences, and obstruction test, meanwhile the test range only for RTK-Radio. To validate the measurement results are compared with the results of measurements by electronic total station.The results of the measurements of land using GNSS RTK-Radio method with a long baseline < 400 m and with a total area of field < 520 m2 wide accuracy obtained with a standard deviation around ± 1,986 m2 meanwhile for RTK-NTRIP with long baseline 1.5 – 11 km wide accuracy obtained with standard deviation ranges between ± 2,622 to ± 4,075 m2, to test the range of the RTK-Radio obtained the maximum range as far as 420 m, for the obstruction test with mild obstruction and medium obstruction category obtained a fix measurement solutions meanwhile for moderate to severe obstruction such as buildings and tall buildings acquired measurement solutions float and even autonomous. And the accuracy test meets the standard map production with a scale of 1: 500.Keywords : Land Use, GNSS, RTK-Radio, RTK-NTRIP*)  Penulis, Penanggungjawab 
KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN SISTEM GeoKKP UNTUK PENERBITAN SERTIPIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KENDAL PROVINSI JAWA TENGAH Patriot Ginanjar Satriya; Bambang Sudarsono; Bandi Sasmito
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1352.802 KB)

Abstract

AbstrakBadan Pertanahan Nasional (BPN) adalah lembaga pemerintah non kementrian yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral. Guna mengurangi masalah pertanahan, pada tahun 2011 BPN membuat aplikasi GeoKKP yaitu sistem pelayanan pertanahan yang telah terkomputerisasi, sehingga data tentang bidang tanah baik tekstual maupun spasialnya dapat terintegrasi dengan baik.Kabupaten Kendal merupakan daerah yang sedang berkembang di Jawa Tengah, dimana perkembangannya tidak dapat lepas dari aspek pertanahan. Maka dari itu seberapa efektifkah pemanfaatan GeoKKP dalam penerbitan sertipikat di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal dan apakah ada peningkatan kinerja Kantor Pertanahan setelah adanya sistem GeoKKP.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektifkah penerbitan sertipikat tanah setelah adanya sistem GeoKKP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis. Suatu metode penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan, dengan cara memaparkan data yang diperoleh sebagaimana adanya, yang kemudian dianalisis dan menyusun beberapa kesimpulan.Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah dalam penerbitan sertipikat di Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal sudah efektif, terbukti dengan tidak adanya keterlambatan waktu dalam penerbitan permohonan sertipikat tanah, peralihan hak jual-beli, pemecahan bidang, penggabungan bidang.Kata Kunci : BPN, Sertipikat Tanah dan GeoKKPAbstract Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) is a non- ministerial government agency that has the task of carrying out government duties in the land sector in national, regional and sectoral. In order to reduce the problem of land, in 2011 BPN make GeoKKP application is a system that has computerized land services, so that the data on the field both textual and spatial land can be well integrated.Kendal is an emerging area in Central Java, where its development can not be separated from the land aspect. Therefore how effective GeoKKP use in publishing certificate at Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal and whether there is an increase in performance after the Kantor Pertanahan GeoKKP system. The results of the study are in the publishing certificate in Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal has been effective, as evidenced by the absence of a time delay in the issuance of land certificates, transfer, field splitting, merging fields.This study was conducted to determine how effective the issuance of certificates of land after GeoKKP system. This study is a descriptive analysis. A research method to obtain a picture of the situation, by exposing the data as it is obtained, which is then analyzed and compiled several conclusions.Keywords: BPN, Land Certificate and GeoKKP*)Penulis Penanggung Jawab
ANALISIS SPASIAL PERKEMBANGAN FISIK WILAYAH KABUPATEN KLATEN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PREDIKSINYA TAHUN 2025 DENGAN CA MARKOV MODEL Benita Roseana; Sawitri Subiyanto; Bambang Sudarsono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 8, Nomor 4, Tahun 2019
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.721 KB)

Abstract

ABSTRAKKonversi lahan yang terus meningkat mengancam pemenuhan kebutuhan pangan. Pengendalian laju perubahan penggunaan lahan sangat diperlukan agar keberlanjutan lingkungan dapat tetap terjaga. Salah satu upaya untuk menjaga keberlanjutan tersebut adalah dengan mempelajari arah perkembangan fisik yang terjadi beberapa tahun sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas dan pola perkembangan wilayah Kabupaten Klaten pada tahun 2006-2018, prediksi perkembangan fisik Kabupaten Klaten pada tahun 2025 dengan Cellular Automata Markov Model dan kesesuaiannya terhadap RTRW Kabupaten Klaten tahun 2011-2031, dan faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik wilayah Kabupaten Klaten berdasarkan regresi logistik. CA-Markov Model digunakan untuk memprediksi kondisi di waktu yang akan datang secara spasial. Regresi Logistik digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang terdiri dari jarak ke jalan, jarak ke hutan, jarak ke pusat kegiatan, jarak ke permukiman 2018, dan kepadatan penduduk per piksel. Perkembangan Kabupaten Klaten tahun 2025 diprediksi menggunakan CA-Markov. Kabupaten Klaten dalam kurun waktu dari tahun 2006 dan tahun 2010 mengalami perubahan luasan penggunaan lahan sebesar 4.090,683 Hektar, sedangkan kurun dari tahun 2010 dan tahun 2018 Kabupaten Klaten mengalami perubahan luasan penggunaan lahan sebesar 1.352,928 Hektar.  Kecamatan yang selalu mengalami perkembangan permukiman pada rentang waktu tahun 2006, 2010, dan 2018 ada delapan kecamatan, yaitu Kecamatan Delanggu, Kecamatan Jatinom, Kecamatan Kalikotes, Kecamatan Karanganom, Kecamatan Karangdowo, Kecamatan Klaten Tengah, Kecamatan Manisrenggo, dan Kecamatan Tulung. Kesesuaian hasil prediksi CA-Markov terhadap RTRW Kabupaten Klaten tahun 2011-2031, kelas penggunaan lahan permukiman, industri, sawah, perdagangan dan jasa, lahan kosong, badan air, dan penggunaan lainnya dikatakan sesuai 86,245% dan tidak sesuai sebesar 13,756%. Kecamatan yang paling sesuai dengan RTRW adalah Kecamatan Ngawen dengan kesesuaian sebesar 7,701%, sedangkan kecamatan yang paling tidak sesuai adalah Kecamatan Jatinom dengan ketidaksesuaian sebesar 17,224%. Hasil analisis regresi logistik dapat dikatakan bahwa variabel independen yang paling berpengaruh terhadap perkembangan wilayah Kabupaten Klaten tahun 2025 adalah jarak ke permukiman dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,0033, sedangkan variabel independen yang paling tidak berpengaruh terhadap perkembangan wilayah Kabupaten Klaten tahun 2025 adalah jarak ke hutan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,00005953.Kata Kunci : Cellular Automata Markov, Global Moran’s I, Kabupaten Klaten, Penggunaan Lahan, Regresi Logistik.ABSTRACTLand conversion that continues to increase threatens the fulfillment of food needs. Controlling the rate of change in land use is needed so that environmental sustainability can be maintained. One effort to maintain sustainability is to study the direction of physical development that occurred several years before. This study aims to determine the area and development patterns of Klaten Regency in 2006-2018, predictions of the physical development of Klaten Regency in 2025 with the Cellular Automata Markov Model and their suitability for the Klaten Regency RTRW in 2011-2031, and factors affecting the physical development of the Regency area. Klaten is based on logistic regression. CA-Markov Model is used to predict conditions in the future spatially. Logistic Regression is used to analyze the effect of independent variables consisting of distance to the road, distance to the forest, distance to the center of activity, distance to settlements 2018, and population density per pixel. The development of Klaten Regency in 2025 is predicted to use CA-Markov. Klaten Regency in the period of 2006 and 2010 experienced changes in the area of land use of 4,090,683 hectares. Meanwhile, the period from 2010 and 2018 in Klaten District experienced a change in the area of land use of 1,352,928 hectares. Subdistricts that have always experienced the development of settlements in the time span of 2006, 2010 and 2018 there are eight districts, called Delanggu District, Jatinom District, Kalikotes District, Karanganom District, Karangdowo District, Klaten Tengah District, Manisrenggo District, and Tulung District. The suitability of CA-Markov's prediction results of the Klaten District RTRW in 2011-2031, the class of residential land use, industry, rice fields, trade and services, vacant land, water bodies, and other uses is said to be 86.245% and not suitable for 13.756%. The most suitable district with RTRW is Ngawen District with a suitability of 7.701%. Whereas the most inappropriate sub-district is Jatinom sub-district with a mismatch of 17.224%. The logistic regression analysis results can be said that the most influential independent variable on the development of the Klaten Regency in 2025 is the distance to the settlement with a regression coefficient value of 0.0033. Whereas the independent variable that at least influenced the development of the Klaten Regency area in 2025 was the distance to the forest with a regression coefficient of -0.00005953.
PEMBUATAN PETA ZONA NILAI EKONOMI KAWASAN (ZNEK) MENGGUNAKAN TCM (TRAVEL COST METHOD) DAN CVM (CONTINGENT VALUATION METHOD) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus : Candi Prambanan) Hisni Theresia Br Sinuraya; Sawitri Subiyanto; Bambang Sudarsono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.115 KB)

Abstract

ABSTRAK Candi Prambanan di Kota Klaten memiliki potensi sebagai obyek wisata. Lokasi yang strategis serta nilai sejarah yang dimiliki, membuat  Candi Prambanan menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Klaten. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu peta Zona Nilai Ekonomi Kawasan (ZNEK) pada Kawasan Candi Prambanan untuk menduga  nilai ekonomi dan manfaat berdasarkan keinginan untuk membayar (Willingness To Pay: WTP) wisatawan dan masyarakat yang memperoleh manfaat dari kawasan tersebut. Metode penarikan sampel (responden) yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah non probability sampling dengan teknik accidental sampling, dimana responden merupakan siapa saja yang secara kebetulan/accidental ditemui di lokasi penelitian dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan perhitungan WTP menggunakan perangkat lunak Maple 17.Hasil yang diperoleh dari penelitian Tugas Akhir ini adalah peta Zona Nilai Ekonomi Kawasan dengan nilai total ekonomi objek wisata sebesar Rp. 32.851.020.029.000,- dari area seluas ±85 Hektar. Peta yang dihasilkan dari integrasi antara aspek ekonomi dan spasial ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan obyektif terhadap proses pengambilan keputusan dalam bidang spasial dan ekonomi bagi pemerintah, sehingga mampu mengoptimalkan dan memudahkan proses managemen aset dan potensi sumberdaya. Selain dapat menjadi solusi atas kendala pengelolaan sumberdaya ekonomi kawasan di berbagai wilayah di Indonesia, peta zona nilai ekonomi kawasan juga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat umum agar memunculkan kesadaran akan pentingnya potensi kawasan yang dimiliki. Kata Kunci : Candi Prambanan, Maple 17, Regresi Linear Berganda, Willingness To Pay, Zona Nilai Ekonomi Kawasan. ABSTRACT Prambanan Temple has potential as a tourist attraction. The strategic location which have historical value, makes this Place became one tourist destination areas Klaten. Based on this, we need a  Zone Map Economic Value Areas (ZNEK) to the Prambanan area of the palace to estimate the economic value and benefits based on willingness to pay (WTP) tourists and the people who benefit from the region. Sampling method (respondents) were used in this research is non probability sampling with accidental sampling technique, where respondents are those who by chance / accidental encountered in the study area and can be used as a sample, if it is considered that the person who happened to be found suitable as a data source. Data processing method used is multiple linear regression analysis and calculation software WTP using Maple 17.Results obtained  from the study of this final project is the Economic Value Area Zone maps with the total value of economic attraction Prambanan Temple Rp.32.851.020.029.000,- Maps generated from the integration of economic and spatial aspects can be used as an objective consideration of the decision-making process in the spatial field and economic field for the government to optimize and simplify the process of the asset's management and monitoring the natural resources potential. Besides being able to provide a solution for the management of resource constraints of the economy in various regions in Indonesia, the map can be used too as a learning tool for the public society to bring awareness of the importance of potential belonging.Keywords: Economic Value Area Zone, Maple 17, Prambanan Temple, Multiple linear regression analysis, Willingness To Pay.
ANALISIS KETELITIAN TITIK KONTROL HORIZONTAL PADA STUDI DEFORMASI JEMBATAN PENGGARON MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK GAMIT 10.6 Nur Rizal Adhi Nugroho; Bambang Sudarsono; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.258 KB)

Abstract

ABSTRAKJembatan merupakan bangunan yang berfungsi sebagai penghubung kedua tepi yang berguna untuk menunjang berbagai kegiatan manusia. Suatu jembatan jika mendapatkan tekanan maka akan mengalami perubahan dimensi ataupun bentuk. Akibat gaya tekanan ini maka jembatan kemungkinan besar akan mengalami deformasi. Deformasi dapat diartikan sebaai perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada suatu benda atau bangunan secara absolut maupun relatif.Berkaitan dengan deformasi pada jembatan tersebut, maka pada penelitian tugas akhir ini dilakukan pengamatan pada jembatan dengan menggunakan GPS Geodetik dengan metode statik yang akan menganalisis pergeseran titik kontrol yang dipasang di sekitar jembatan menggunakan titik ikat IGS dan CORS, yang kemudian diolah menggunakan GAMIT 10.6.Pengamatan dengan metode ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa besar pergeserannya dan menganalisis ketelitian titik ikat IGS dan CORS. Pada hasil pengolahannya dan telah dilakukan uji statistik titik kontrol mengalami pergeseran pada periode juli 2015-April, Mei, Juni 2016 terbesar N : 0.0450 m, E : 0.1433 m, U : 0.1243 m dan terkecil N : 0.0016 m, E : 0.0084 m, U : 0.0005 m. Serta pada periode April – Agustus 2016 terbesar N : 0.0927 m, E : 0.1290 m, U : 0.0621 m dan terkecil N : 0.0079 m, E : 0.0005 m, U : 0.0014 m. Dari simpangan baku menunjukan bahwa pengolahan menggunakan titik ikat IGS lebih teliti dalam menghasilkan koordinat apabila dibandingkan dengan CORS saat melakukan pengolahan. Kata Kunci :CORS, Deformasi, GAMIT 10.6, GPS, JembatanABSTRACTThe bridge is a building that serves as a liaison both edges which are useful to support various human activities. If the bridge got the pressures, it will experience changes in dimension or shape. As a result of this pressure force, the bridge is likely to be deformed. Deformation could be interpreted as a change of the position or movement of a point on an object or building in absolute and relative terms.In connection with that, then this thesis made to observe the deformation of the bridge by using geodetic GPS with static methods that will analyze the shift of control points which are installed around the bridge using the control point of IGS and CORS, and then processing with GAMIT 10.6.This observation method has the purpose to know how big the shift and analyze the accuracy of IGS and CORS control point. On the results of the processing and has been performed statistical tests of control points to experience a shift in the period July 2015-April, May, June 2016 The N: 0.0450 m, E: 0.1433 m, U: 0.1243 m and the smallest N: 0.0016 m, E: 0.0084 m, U: 0.0005 m. As well as the periods April - August 2016 The N: 0.0927 m, E: 0.1290 m, U: 0.0621 m and the smallest N: 0.0079 m, E: 0.0005 m, U: 0.0014 m.The results of the standard deviation indicates that processing using IGS control point is more thoroughly than processing with CORS control point to produce the coordinates. Keyword : Bridge,CORS, Deformation, GAMIT 10.6, GPS
PEMANFAATAN TERRESTRIAL LASER SCANNER METODE CLOUD TO CLOUD UNTUK EARTHMOVING TAMBANG (Studi Kasus : PT. Pamapersada Nusantara Distrik PT. Trubaindo Coal Mining) Aulia Rizky; Bambang Sudarsono; Andri Suprayogi
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.262 KB)

Abstract

ABSTRAKPerhitungan earthmoving tambang merupakan suatu kegiatan survei yang dilakukan di area penambangan untuk menghitung volume pemindahan tanah. Perhitungan earthmoving tambang harus dilakukan dengan cepat, akurat dan detail. Kebutuhan akan hal tersebut bisa diperoleh dengan menggunakan teknologi laser scanner. Kegiatan aplikatif ini untuk menghitung volume earthmoving tambang dan melakukan kajian pada tahapan akuisisi data, pengolahan dan hasil volumetriknya.Akuisisi data lapangan dilakukan pada April 2017 dan Mei 2017 menggunakan metode cloud to cloud. Perangkat lunak yang digunakan dalam registrasi data dan pengolahan point clouds ialah RiScan Pro yang merupakan perangkat lunak operasional alat TLS Riegl VZ 1000. Objek dari kegiatan aplikatif ini adalah area penambangan PT Pamapersada Nusantara distrik PT Trubaindo Coal Mining. Titik kontrol didapatkan dari pengukuran menggunakan GPS geodetik yang akan digunakan sebagai referensi titik berdiri alat TLS. Untuk perhitungan volume dilakukan dengan metode cut and fill terhadap DTM dari point clouds yang terbentuk. Hasil hitungan volume earthmoving dari software RiScan Pro dan AutoCad Civil 2015 dilakukan uji perbandingan dengan membandingkan volume earthmoving hasil hitungan ritasi alat angkut (truck count). Data truck count diasumsikan sebagai data yang benar.Rata-rata selisih perhitungan dengan RiScan Pro yaitu sebesar ± 2,25% dan dengan Autocad Civil yaitu sebesar ± 2,17%. Toleransi selisih yang disyaratkan untuk pengukuran berdasarkan dokumen ASTM adalah 2,78%, sehingga pengukuran TLS yang dilakukan masuk toleransi yang telah ditetapkan.
VERIFIKASI PENARIKAN GARIS BATAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT, KALIMANTAN TENGAH, DAN KALIMANTAN TIMUR SESUAI DENGAN PERMENDAGRI NO. 76 TAHUN 2012 MENGGUNAKAN METODE KARTOMETRIK Aulia Imania Sukma; Bambang Sudarsono; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1231.913 KB)

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan pembagian wilayah terdiri dari 34 Provinsi, 397 Kabupaten dan 98 Kota, dengan total pembagian segmen batas daerah sebesar 966 segmen batas, yaitu terdiri dari 215 segmen definitive, 384 segmen yang sudah dilakukan pelacakan dan pengukuran, serta 367 segmen yang belum dilakukan pelacakan. Permasalahan batas daerah muncul salah satunya dikarenakan konflik yang dapat berujung menuju sengketa. Kesalahan dan tidak akuratnya gambar garis batas wilayah di peta berpotensi menimbukan sengketa posisional antar daerah yang berbatasan (Adler, 1995).Salah satu permasalahan terkait penegasan batas daerah adalah pada kasus perselisihan sengketa batas antara Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur, sengketa ini berada pada batas yang membatasi ketiga wilayah tersebut (simpul batas), yang membatasi 3 Kabupaten yang berbeda mewakili tiap provinsi yaitu Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat, dan Kabupaten Mahakam Ulu Provinsi Kalimantan Timur. Dalam penetapan simpul batas berpedoman pada Permendagri No. 76 tahun 2012. Peletakkan titik simpul batas dan penarikan garis batas dilakukan dari segi aspek teknis dengan menggunakan metode kartometrik. Data yang digunakan dalam penelitian berupa, peta RBI digital skala 1:50.000, dan DEM SRTM.Menurut hasil penelitian, terdapat dua titik simpul batas yang diletakkan sesuai dengan metode kartometrik yang pertama adalah pada Gunung Liang Tanjung, dan yang ke dua adalah dengan mengikuti garis batas sesuai peta lampiran UU No. 2 tahun 2013. Kata Kunci : Metode Kartometrik, Simpul Batas, Sengketa Wilayah, Aspek Teknis.   ABSTRACT                    Indonesia is the largest archipelagic country with a division of 34 Provinces, 397 Districts and 98 Cities, indeed the divisions insist of 966 border segments, consisting with 215 definitive segments, 384 tracked and measured segments, and 367 unidentified segments. Regional boundary issues caused conflict that could possibly take the lead into sort of disputess. According to an inacurate the delineation on map caused positional dispute between the borderline areas (Adler, 1995).                     One of the problems related to the affirmation of regional borders is in the case of a dispute over the boundary disputes between West Kalimantan, Central Kalimantan and East Kalimantan provinces, this dispute lies within the boundary limiting the three regions (boundary node), which are divide into 3 different districts that representing each provinces, Murung Raya District, Central Kalimantan Province; Kapuas Hulu District, West Kalimantan Province; and Mahakam Ulu District, East Kalimantan Province. Permendagri No. 76 tahun 2012 in charge on  precept of  boundary making. Boundary position of point and delineation, takes charge from the point of view off technical aspect which is used kartometrik method. The data that used in this study are RBI digital map with scale 1 :50.000, and DEM SRTM  and  kartometrik method.                    According to the study, there are two alternative boundaries based on kartometrik methods. First, take a place in Liang Tanjung Mountain, and the second is attached to UU No. 2 tahun 2013. Keywords: Kartometrik Method, Boundary Node, Territory’s Dispute, Technical Aspect.
ANALISIS KERAWANAN BANJIR PADA KAWASAN TERBANGUN BERDASARKAN KLASIFIKASI INDEKS EBBI (ENHANCED BUILT-UP AND BARENESS INDEX) MENGGUNAKAN SIG (Studi Kasus di Kabupaten Demak) David Beta Putra; Andri Suprayogi; Bambang Sudarsono
Jurnal Geodesi UNDIP Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.11 KB)

Abstract

Kabupaten Demak merupakan salah satu daerah yang sering mengalami banjir. Hal ini terjadi karena topografi Demak yang lebih rendah dari daerah di sekitarnya sehingga sering mendapatkan banjir kiriman akibat luapan sungai ataupun karena intensitas hujan yang tinggi. Data BPBD Kabupaten Demak tahun 2017-2018 mencatat terdapat 30 kejadian banjir terjadi di wilayah Demak dalam waktu 1,5 tahun. Salah satu dampak kerugian dari banjir tersebut adalah kawasan terbangun yang dapat terendam banjir sehingga perlu dilakukan identifikasi untuk mengetahui luasan kawasan terbangun yang rawan banjir. Metode yang digunakan yaitu metode EBBI dan SIG. Metode Enhanced Built-Up and Bareness Index (EBBI) digunakan untuk mendapatkan hasil kawasan terbangun sedangkan metode SIG digunakan untuk mendapatkan hasil kerawanan banjir. Adapun parameter penentuan kerawanan banjir terdiri dari enam parameter yaitu kelerengan, jenis tanah, curah hujan, tata guna lahan, kerapatan sungai, dan jarak dari sungai. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah peta kawasan terbangun rawan banjir di Kabupaten Demak. Tingkat kerawanan banjir di Kabupaten Demak dibagi menjadi tiga kelas, yaitu kerawanan banjir rendah sebesar 5,10%, kerawanan banjir sedang sebesar 32,37%, dan kerawanan banjir tinggi sebesar 62,64%. Adapun jumlah luasan kawasan terbangun yang masuk kedalam kelas kerawanan rendah sebesar 628,113 ha, masuk kedalam kelas kerawann sedang sebesar 5.108,351 ha dan masuk kedalam kelas kerawanan tinggi sebesar 9.158,762 ha. Validasi dilakukan dengan cara melihat kesesuaian pengolahan kerawanan banjir dengan data banjir BPBD serta dengan validasi lapangan. Kesesuaian pengolahan kerawanan banjir dengan data banjir BPBD sebesar 71,42%. Adapun kesesuaian hasil validasi kawasan terbangun dengan hasil pengolahan sebesar 85,71% sedangkan kesesuaian hasil validasi kawasan terbangun rawan banjir dengan hasil pengolahan sebesar 72,86%.
Co-Authors Abdi Sukmono, Abdi Adi Nur Ikhsan Adnan Khairi Adri Panjaitan Agree Isnasatrianto Ajeng Dwi Maturinsih Aji Apri Setiawan Alfin Nandaru Amalia Permata Dewi, Amalia Permata Amalia Tyo, Almaas Zain Andika Malik Andri Suprayogi Annisa Usolikhah Archita Permata Santynawan Arga Fondra Oksaping Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arliandy Pratama Arliandy Pratama Aruma Hartri Arwan Putra Wijaya Atriyon Julzarika Aulia Imania Sukma Aulia Rizky Awwaluddin, Moehammad Ayu Nur Safi&#039;i Aziz Anjar Santoso Bagas S, Naldius Bambang Darmo Yuwono Bambang Darmo Yuwono Bandi Sasmito Bashit, Nurhadi Benita Roseana Bledug Kusuma Budi Prayitno David Beta Putra DEDI SETYAWAN Dina Wahyuningsih Dinda Anisa Anggraini Dini Ramanda Putri Dwi Yulinanda Pratiwi Dyah Widyaningrum Ega Siva Bellamy Elsa Regina Rizkitasari Enersia Ihda K. U Fadlil Zen, Alif Ahmad Faidal, Faidal Faizal Hafidz Muslim Fajar Rudi Purwoko Fajri Ramadhan Fanani Arif Ghozali Fathul Qodir, Fathul Fauzi Janu Amarrohman, Fauzi Janu Fetra Kristina Harianja Galih Rakapuri Gita Amalia Sindhu P. Guntur Bagus Pamungkas Hadi Winoto Hamid Nasrullah Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus, Hana Sugiastu Handoko Dwi Julian HARDIAN ASTIANINGRUM Hasbie Rachmat Bachtiar Hisni Theresia Br Sinuraya Imam Mudita Indriyanto, Ignatius Wahyu Ita Asriani JACKIE SUPRAWITO NABABAN Jamal Jamal Jiyah Jiyah Jolangga Agung Budiman Kartiko Ardhi Widananto Khoirul Isnaini Aulia Laode M Sabri Lisa Nur Nur Istiqomah Lukman Jundi Fakhri Islam Maschoer, Maschoer Ma’ruf, Anang Mega Dwijayanti Meita Arddinatarta Michel Christiansen Sipayung Miftakhul ‘Ulya Rimadhani Moehammad Awaluddin Moehammad Awwaluddin MOHAMMAD YUSUP LUTFI Mualif Marbawi Muhammad Annis Wichi Luthfina Muhammad Arizar Hidayat Muhammad Asadullah Al Fathin Muhammad Fadhli Auliarahman Muhammad Haris Febriansya Nizma Humaidah Nur Aris Adi Nugroho Nur Rizal Adhi Nugroho Nur Wahidah Sudarsono, Nur Wahidah Nurhadi Bashit Nurul Huda Oki Samuel Damanik Panusunan Nauli Siregar Patriot Ginanjar Satriya Pratiwi Purba, Eleven Eleven Putri Ardianti Kinasih Putri, Erni Dwi Hapsari Raka Angga Prawira Rama Aditya Wiwaha Restu Fadilla Ridho Alfirdaus Rika Enjelina Pidu Riski Kadriansari Rizki Fadillah Rizki Widya Rasyid Rudi Cahyono Putro S Anugrahini Irawati, S Anugrahini Sanches Budhi Waluyo Sasongko Adhi Sawitri Subiyanto Sendy Brammadi Shindy Mariska Zulkarnain Siti Fathimah Siti Haeriah Sonny Mawardi Surbakti, Christman Sutomo Kahar Sutomo Kahar Syafiri Krisna Murti Sylvia Tri Yuliani Theodorus Satriyo Singgih Tika Christy Novianty Tito Wisnu Pramono Aji Tjiong Susilo Dinoto Togi Pardo Siagian Tri Rahmawati Winda Kusuma Tristika Putri Tristika Putri Try Jokosantoso Tsana’a Alifia Nauthika Ummi Athiyyah Yuniarti Vinsensia Hutagaol Virgus - Arisondang Virgus Arisondang Virgus Arisondang Wahyuddin, Yasser Wicke Widyanti Santosa Wijayanti Hutomo Putri Yasser Wahyuddin Yogi Wahyu Aji Yovi Adyuta Isdiantoro Yudo Prasetyo