Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan pengetahuan, sikap, perilaku dan karakteristik ibu tentang ASI eksklusif terhadap status gizi bayi Seni Rahayu; Henni Djuhaeni; Gaga Irawan Nugraha; Gurid Eko Mulyo
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 4, No 1 (2019): AcTion Vol 4 No 1 Tahun 2019
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.465 KB) | DOI: 10.30867/action.v4i1.149

Abstract

Exclusive breastfeeding is very beneficial for babies. The impact is not given exclusive breastfeeding could be increased morbidity and mortality, nutritional problems, impaired child growth, loss generation, increase the burden of family and state expenditures for the expenditure of formula milk and much more. The purpose of this study was to analyze the relationship of knowledge, attitudes, behaviors and characteristics of mothers towards exclusive breastfeeding with infant nutritional status. This study used a quantitative method with analytic observational design with a case control.. The study was conducted by 110 mothers who had babies aged 6-12 months in the Cibangkong Bandung village. It was consisting of 55 mothers who had babies with nutritional problems and 55 mothers who had babies with normal nutritional status. Data retrieval used a questionnaire. Assessment of nutritional status used the standard WHO child growth standards. The sample was taken by simple random sampling technique. Data analysis using logistic regression test. The results of the analysis showed that there was a relationship between knowledge (p= 0,006), and exclusive breastfeeding behavior (p= 0,013) with the nutritional status of the baby. In addition, maternal characteristics had an effect  of 4,3 times to age and parity in the nutritional status of infants. By knowing the relationship between knowledge factors, attitudes, behaviors and characteristics of mothers with infant nutritional status, it is expected to have leverage to improve the nutritional status of infants. ASI eksklusif sangat bermanfaat bagi bayi, dampak yang dapat terjadi apabila bayi tidak diberikan ASI eksklusif adalah meningkatnya angka kesakitan dan kematian bayi, masalah gizi, gangguan tumbuh kembang anak, terjadinya loss generation, meningkatkan beban pengeluaran keluarga serta negara untuk  pengeluaran susu formula dan masih banyak lagi.  Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, perilaku dan karakteristik Ibu terhadap pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain observasional secara kasus kontrol. Penelitian dilakukan 110  ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di kelurahan Cibangkong Bandung yang terdiri dari 55 ibu yang memiliki bayi dengan masalah gizi dan 55 ibu yang memiliki bayi dengan status gizi normal.  Pengambilan data menggunakan kuesioner. Penilaian status gizi menggunakan standar WHO child growth standards. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan Uji Regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (p= 0,006), dan  perilaku pemberian ASI eksklusif (p=0,013) dengan status gizi bayi.  Selain itu, karakteristik ibu yaitu umur dan paritas berpengaruh sebesar 4,3 kali dalam status gizi bayi. Dengan diketahuinya hubungan faktor pegetahuan, sikap, perilaku dan karakteristik ibu dengan status gizi bayi, diharapkan mempunyai daya ungkit terhadap peningkatan status gizi bayi.
Pengaruh Senam Kegel Terhadap Dispareunia pada Perempuan Menopause di Kelurahan Pamoyanan Wilayah Kerja Puskesmas Pasirkaliki Bandung Gurid mulyo; Iryanti .; Susy Hermaningsih
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4707.53 KB)

Abstract

Kegel exercise is an intervention which can be carried out by menopause women suffering dyspareunia in order to avoid the risk of depression. This research is aimed at identifying the impacts of Kegel exercise on menopause women with dyspareunia at Pamoyanan District in the Operational Area of Pasirkaliki Community Health Center in Bandung. The result of this research can be used to improve the service quality and model for the community so as to improve the life quality of menopause women. The type of this research is quasi experiment with pre - post test one group design. Independent variable in this research is Kegel exercise, while the dependent variable is dyspareunia. Based on the sampling technique, namely, consecutive sampling, there are 36 respondents. Dyspareunia scale is measured by using the instrument of numeric scale from 0-10. After the measurement of dyspareunia scale prior to the Kegel exercise (pre test), menopause women carry out Kegel exercise 3 times a day, namely in the morning, afternoon and evening, for 6 weeks which is monitored through a log book, and subsequently, dyspareunia scale is measured following the Kegel exercise (post test). The analysis of data in order to find out the average of dyspareunia scale before and after Kegel exercise is conducted by using univariate analysis, while in order to find out the impact of Kegel exercise on dyspareunia, T dependent test is carried out. The results of analysus indicate that the average dyspareunia scale before Kegel exercise (pre test) is 5.58 and the average dyspareunia scale after Kegel exercise (post test) is 2.69, which indicate the decreased dyspareunia scale in the amount of 2.89 points. The result of the statistic test indicates that t value = 12.665 with p-value = 0.000 < a (0.05), which means that Kegel exercise carried out for 6 weeks has decreased dyspareunia on menopause women. Therefore, menopause women with dyspareunia should carry out Kegel exercise as a therapy so that they can avoid the effects of the decrease in estrogen and estrogen therapy, thus their life quality will be improved
ES KRIM KEFIR LABU KUNING ANALYSIS OF ACCEPTANCE LEVEL , TOTAL PLATE COUNT, BETA-CAROTEN, AND ANTIOXIDANT IN PUMPKIN KEFIR ICE CREAM: ES KRIM:KEFIR:LABU KUNING Amanda Kania Diandini; mulus gumilar; gurid ekomulyo; fred agung; hanifa zakiah muslimah
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.127 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.628

Abstract

Es krim yang aman dikonsumsi oleh penderita Diabetes Melitus dibuat dengan cara mensubtitusi susu skim, krim dan gula dengan kefir, pure labu kuning, tepung maizena, minyak nabati, dan pemanis buatan khusus Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan, jumlah mikroba, kadar betakaroten dan antioksidan serta analisis biaya terhadap es krim kefir labu kuning. Desain penelitian yang digunakan yaitu experimental dengan rancangan acak lengkap. Metode penelitian yang digunakan uji hedonik untuk mengetahui tingkat kesukaan, metode total plate count untuk mengetahui jumlah mikroba, metode spektrofotometri UV-Vis untuk uji kadar betakaroten, dan metode DPPH untuk uji kadar antioksidan. Hasil uji Kruskall Wallis menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada tingkat kesukaan tekstur dan tidak ada perbedaan yang bermakna pada tingkat kesukaan rasa, warna, dan aroma. Imbangan F2 dengan perbandingan kefir dan pure labu kuning 70%:30% unggul dalam karakteristik warna, aroma, rasa, dan tekstur. Saran penelitian selanjutnya perlu adanya perubahan prosedur pembuatan es krim kefir labu kuning agar didapatkan jumlah mikroba sesuai standar produk probiotik, kadar betakaroten dan antioksidan yang lebih tinggi serta perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian es krim kefir labu kuning terhadap penderita Diabetes Melitus Tipe 2.
Media Kalender dan Leaflet dalam Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan dan Perilaku Makan Remaja Overweight Mita Andriani Usmaran; Gurid Pramintarto Eko Mulyo; Widi Hastuti; Agustina Indri Hapsari; Zidnie Silmi Kaffah
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.068 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.650

Abstract

Media dalam pendidikan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sasaran. Selama ini penggunaan media visual hanya meningkatkan pengetahuan dan perilaku < 15%. Media kalender sebagai alternatif media pendidikan kesehatan diharapakan dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku > 15%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penggunaan media kalender dan leaflet dalam pendidikan gizi terhadap pengetahuan dan perilaku makan remaja gizi lebih. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari 2019 menggunakan desain penelitian quasi eksperiment dengan pre-post test two group design. Sampel berjumlah 54 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok pendidikan gizi dengan media kalender dan pendidikan gizi dengan media leaflet. Data dianalisis menggunakan uji dependent t-test dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada efek penggunaan media kalender dalam pendidikan gizi terhadap pengetahuan (p=0.000) dan perilaku makan (p=0.000) remaja gizi lebih. Ada efek penggunaan media leaflet dalam pendidikan gizi terhadap pengetahuan (p=0.000); tidak ada efek terhadap perilaku makan (p=0.903) remaja gizi lebih. Tidak ada perbedaan media kalender dan leaflet terhadap pengetahuan remaja gizi lebih (p=0.315). Ada perbedaan media kalender dan leaflet terhadap perilaku makan remaja gizi lebih (p=0.001). Disarankan agar sekolah menggunakan media kalender dalam pendidikan gizi sebagai upaya penanggulangan masalah gizi lebih pada remaja.
PURPLE BLACKSOY LAYERED PANCAKE SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SUMBER ANTOSIANIN DAN ISOFLAVON UNTUK MENCEGAH KANKER Tita Ratna Sari; Nadhifa Aisyah Amalia Rachmi; Osman Syarief; Gurid Pramintarto E.M; Pusparini Pusparini
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.152 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i2.663

Abstract

Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Salah satu cara pencegahan kanker adalah mengonsumsi makanan sumber antosianin dan isoflavon. Antosianin berfungsi sebagai antioksidan dan mencegah terjadinya kanker. Isoflavon juga merupakan senyawa fitoestrogen yang berfungsi sebagai pencegah kanker. Ubi jalar ungu merupakan sumber antosianin dengan kandungan antosianin 110 mg/100gram, sedangkan kedelai hitam merupakan sumber isoflavon dengan kadar isoflavon 154-440 mg/100gram. Tujuan penelitian ini adalah membuat produk sebagai pangan fungsional dan alternatif makanan tinggi antosianin dan isoflavon serta menganalisa aspek kualitas Purple Blacksoy Layered Pancake yang meliputi sifat organoleptik, kadar antosianin, dan kadar isoflavon. Desain penelitian ini adalah studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Metode penelitian menggunakan uji organoleptik, sprektofotometri UV—VIS untuk antosianin. Penelitian ini melibatkan 30 panelis agak terlatih yang merupakan mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Bandung. Formulasi produk ini terdiri dari 3 imbangan tepung ubi ungu dan tepung kedelai hitam, yaitu imbangan 1 (80%:20%), imbangan 2 (70%:30%), dan imbangan 3 (60%:40%). Hasil uji Kruskal wallis menunjukkan adanya perbedaan untuk aspek warna, sedangkan tidak ada perbedaan untuk aspek rasa, aroma, dan tekstur. Imbangan 1 unggul dalam aspek warna dan aroma, sedangkan imbangan 2 unggul dalam aspek rasa dan tekstur. Kandungan antosianin tertinggi terdapat pada imbangan 1 dengan kandungan antosianin 17.85 mg. Isoflavon tertinggi terdapat pada imbangan 3 dengan kandungan isoflavon 15,3 mg. Produk ini diharapkan dapat dikembangkan sebagai makanan sumber antosianin dan isoflavon.
Peranan Jus Jambu Biji Merah Terhadap Kadar Asam Urat pada Penderita Hiperurisemia Yuniarti Diana; Gurid Pramintarto Eko Mulyo; Osman Syarief; Mira Mutiyani; Syafitri Sukmawati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.612 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i2.669

Abstract

Pengendalian hiperurisemia dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C. Jus jambu biji merah merupakan salah satu produk yang mengandung vitamin C yang baik untuk penderita hiperurisemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji merah terhadap kadar asam urat pada penderita hiperurisemia di wilayah kerja puskesmas pasirkaliki kota cimahi. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan sampel purposive sampling. Sampel berjumlah 14 orang. Sampel diberikan jus jambu biji merah, dengan jumlah jambu biji merah yang diberikan sebanyak 200 gr selama 7 hari berturut-turut. Data yang dikumpulkan meliputi kadar asam urat dari hasil pengukuran sebelum intervensi dan sehari setelah intervensi. Hasil penelitian yang didapat, ada pengaruh pemberian jus jambu biji merah penurunan terhadap kadar asam urat sebanyak 0,31 mg/dl (p=0,021) pada penderita hiperurisemia. Berdasarkan hasil penelitian, mengonsumsi jus jambu biji merah dapat dijadikan alternatif untuk menurunkan kadar asam urat pada penderita hiperurisemia. Kata kunci: Hiperurisemia, Kadar Asam Urat, Jus Jambu Biji Merah, Vitamin C ABSTRACT Control of hyperuricemia can be done by consuming foods that contain vitamin C. Red guava juice is one product that contains vitamin C which is good for patients with hyperuricemia. The purpose of this study was to determine the effect of guava red juice on uric acid levels in patients with hyperuricemia in the work area of ​​Pasirkaliki health center in Cimahi City. The research design used was Quasi Experiment with a purposive sampling sample. The sample is 14 people. Samples were given red guava juice, with the amount of red guava given as much as 200 gr for 7 consecutive days. The data collected included uric acid levels from the measurement results before the intervention and the day after the intervention. The results of the study obtained, there was an effect of the administration of red guava juice decreased to uric acid levels as much as 0.31 mg / dl (p = 0.021) in patients with hyperuricemia. Based on the results of the study, consuming red guava juice can be used as an alternative to reduce uric acid levels in patients with hyperuricemia. Key words: Hyperuricemia, Uric acid levels, Guava Juice, Vitamin C
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI MENGGUNAKAN CERITA BERGAMBAR TERHADAP PENGETAHUAN DAN FREKUENSI KONSUMSI SAYUR BUAH PADA SISWA Dife Nur Tiara; Osman Syarief; Gurid Pramintarto Eko Mulyo; Mira Mutiyani; Sofi Siti Selviyanti
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.617 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.670

Abstract

Konsumsi buah dan sayur yang rendah masih merupakan masalah perilaku makan anak yang paling sering ditemukan. Salah satu faktor yang dominan dalam meningkatkan pengetahuan dan konsumsi sayur buah pada anak adalah adanya paparan yang berulang melalui pendidikan gizi salah satunya adalah menggunakan media cerita bergambar. Cerita bergambar merupakan buku yang berisi illustrasi gambar dan teks yang menceritakan kejadian sehari-hari yang biasanya dialami oleh anak-anak. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental, dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang baik pada kelompok intervensi dan kontrol yang ditentukan berdasarkan kriteria inklusi. Pengambilan data meliputi karakteristik sampel, pengetahuan dan frekuensi konsumsi didapatkan dari pengisian kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi (p) pada pengetahuan sebesar 0.013 dan frekuensi konsumsi sebesar 0.073 atau adanya pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan, namun tidak terdapat pengaruh pada frekuensi konsumsi. Disarankan terdapat peran ibu sebagai edukator dan inisiator untuk memotivasi anak dalam mengonsumsi sayur dan buah sesuai dengan anjuran dan adanya paparan berulang oleh pihak guru disela kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Penyuluhan Anemia Gizi dengan Media Motion Video terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Shafira Dwiana Fitriani; Rizza Umamah; Dadang Rosmana; Mamat Rahmat; Gurid Pramintarto Eko Mulyo
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.528 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.686

Abstract

Anemia merupakan salah satu dari lima masalah gizi utama di Indonesia. Salah satu usaha untuk menanggulangi masalah anemia yaitu melakukan penyuluhan dengan media motion video sehingga pesan akan lebih baik dalam ingatan karena melibatkan lebih banyak panca indra serta kesan yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan anemia gizi dengan media motion video terhadap pengetahuan dan sikap sebelum dan setelah intervensi pada remaja putri. Design penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan one group pre-post test. Sampel penelitian adalah siswi Sma Bina Muda Cicalengka sebanyak 21 orang. Pengukuran pengetahuan dan sikap dilakukan sebanyak dua kali yaitu pre test dan post test. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata pengetahuan dan sikap anemia sebelum diberikan penyuluhan anemia gizi adalah 5.10 dan 23.19, setelah diberikan penyuluhan meningkat menjadi 8.71 dan 25.51. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan anemia gizi dengan media motion video terhadap pengetahuan (p=0.000) dan sikap (p=0.001) remaja putri di SMA Bina Muda Cicalengka. Disarankan media motion video dapat digunakan lebih lanjut sebagai media untuk pendidikan gizi mengenai anemia pada remaja putri. Kata Kunci: Anemia, Motion video, Pengetahuan, Penyuluhan, Remaja Putri Sikap.
PENDIDIKAN GIZI MENGGUNAKAN MEDIA EXPLODING BOX TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR Osman Syarief; Futri Handayani; Widartika Widartika; Judiono Judiono; Gurid Mulyo
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.916 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v13i1.1868

Abstract

Vegetables and fruits are very important for daily consumption, including school-age children, the consumption of vegetables and fruit in school-age children can be influenced by several factors, one of which is knowledge of the frequency of consumption of vegetables and fruit. Knowledge and behavior of the frequency of consumption of vegetables and fruits can be influenced one of them by the existence of nutritional education using exploding boxes as a medium of nutrition education. The purpose of this study is to determine the Effect of Nutrition Education Using Media Exploding Box Against Knowledge and Behavior Frequency of Consumption of Vegetables and Fruits in Children Citamiang 1 Primary School, Purwakarta Regency. The research design used was a quasi experimental study with a pre-test and post-test control group design with a sample size of 38 people, taken using systematic random sampling technique. Data collection includes general data on age, sex, pre and post knowledge related to vegetables and fruits before and after nutrition education for intervention and control groups and interviews with FFQ (Food Frequency Quantitative) consumption of vegetables and fruits. The results showed there was an influence of nutrition education using media exploding boxes on student knowledge with the results of p value 0.003 <α (0.05). The increase in the mean score of the intervention group was greater than the control group. There is an influence of nutrition education using the media exploding box on knowledge related to vegetables and fruits in the intervention group with a p value of 0,000 <α (0.05) Conclusion: Nutrition education or nutrition education for school children can use the media exploding box as a media for nutrition education
EFEKTIVITAS PEMBERIAN SNACK BAR TAPE KETAN HITAM TERHADAP FREKUENSI DEFEKASI PADA REMAJA PUTRI Seni Rahayu; Sri Wisnu Wardani; Gurid PE Mulyo
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.701 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v13i1.1908

Abstract

It is important to pay attention to the health of the reproductive tract of adolescents because it also determines the reproductive health of adolescents in the future. Teenagers tend to consume foods high in energy but low in fibre. That will trigger various problems and diseases related to the digestive organs, one of which is constipation. Fermented Black Glutinous Rice contains higher fibre content and better antioxidant activity because it has been fermented. Fermented Black Glutinous Rice has a high anthocyanin content that functions for health, such as preventing colon cancer. This study aims to determine the effectiveness of giving Fermented Black Glutinous Rice snack bars to the frequency of defecation in adolescent girls. This study used a pure experimental research design. The intervention group was given a Snack Bar much as one piece weighing 30 grams, while the control group was given education. The number of samples in this study was 38 people. Bivariable analysis was performed using the Independent T-Test and Wilcoxon Test Statistically. There was no significant difference in the frequency of defecation after giving the black sticky rice bar tape snack between the intervention and control groups with a p-value = 0.732 (p>0.05). This research needs to be carried out more deeply so that the effectiveness of giving Fermented Black Glutinous Rice snack bars on the frequency of defecation can be more visible.