Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Medika Saintika

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN PELAKSANAAN SENAM KAKI DIABETES MELITUS harmawati harmawati; Helena Patricia
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i2.770

Abstract

Data rekam Medik di Puskesmas Kumun Kota Sungai Penuh tercatat pada tahun  2019 terjadi peningkatan kasus dengan jumlah sebanyak 143 orang. DM memiliki dampak sangat berbahaya karena dapat menimbulkan komplikasi, seperti  kematian, kecacatan, dan amputasi tungkai kaki. Oleh karena itu diperlukan usaha pengendalian seperti Perawatan kaki yang baik mampu menurunkan kasus kecacatan.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan senam kaki melalui media audio visual terhadap pengetahuan pelaksanaan senam kaki pada pasien diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas kumun kota sungai penuh tahun 2020. Jenis Penelitian ini adalah Pre Experimental dengan rancangan one group prestest and posttest design. Sampel berjumlah 16 responden  diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan melalui media audio visual adalah  4, 175, rata-rata pengetahuan  responden sesudah pendidikan kesehatan melalui audio visual adalah 11,00. Hasil uji bivariat menunjukkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audio visual sebesar 0,000 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui media audio visual terhadap pengetahuan pelaksanaan senam kaki di wilayah kerja Puskesmas Kumun Kota Sungai Penuh  tahun 2020. Diharapkan petugas kesehatan  dapat meningkatkan pengetahuan pasien dengan media audio visual tentang pelaksanaan senam kaki sehingga meningkatkan pengetahuan pasien dalam melaksanakan senam kaki secara mandiri.
HUBUNGAN BEBAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN CAREGIVER DALAM MERAWAT KLIEN SKIZOFRENIA Helena Patricia; Dwi Christina Rahayuningrum; Vino Rika Nofia
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 10, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.592 KB) | DOI: 10.30633/jkms.v10i2.449

Abstract

ABSTRAK Puskesmas Naras merupakan angka tertinggi untuk gangguan jiwa dibandingkan dengan gangguan jiwa yang ada di Puskesmas yang ada di kota Pariaman. Banyaknya keluarga yang tidak mampu merawat anggota keluarganya dengan skizofrenia disebabkan karena beban keluarga yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban keluarga dengan kemampuan caregiver dalam merawat pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Naras Kota Pariaman tahun 2018.Penelitian ini  merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan metode cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Naras kota Pariaman pada bulan Agustus 2018. Populasi adalah seluruh keluarga pasien skizofrenia sebanyak 66 orang dengan sampel penelitian diambil secara totalsampling. Hasil analisis menunjukkan 54,5% mengalami beban sedang, 56,1%memiliki kemampuan yang kurang baik dalam merawat klien skizofrenia. Terdapat hubungan beban keluarga dengan kemampuan caregiver dalam merawat pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Naras Kota Pariaman, dengan p value 0,016.Dari hasil penelitian ini dapat simpulkan bahwa terdapat hubungan beban keluarga dengan kemampuan caregiver dalam merawat pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Naras Kota Pariaman tahun 2018. Untuk itu kepada tenaga kesehatan agar memberikan informasi dan penyuluhan yang lebih banyak tentang gangguan jiwa khususnya pada keluargayang anggota keluarganya menderita gangguan jiwa. Kata kunci                  : Beban Keluarga; Kemampuan Caregiver; Skizofrenia ABSTRACTNaras Health Center is the highest number for mental disorders compared to mental disorders in Puskesmas in the city of Pariaman. The number of families who are unable to care for their family members with schizophrenia is caused by a high family burden. The purpose of this study was to determine the relationship of family burden with the caregiver's ability to treat schizophrenic patients in the working area of Naras Health Center Pariaman City in 2018. This research is a descriptive analytic study using cross sectional method. This research has been carried out at Naras Public Health Center in Pariaman City and the time of the research was carried on August 2018. The population in this study was the whole family of schizophrenic patients, as many as 66 people with the study sample taken in total population.The results of this study showed that 54.5% had a moderate burden, 56.1% have poor skills in treating schizophrenia clients. There is a family burden relationship with the caregiver's ability to treat schizophrenic patients in the Naras Community Health Center in Pariaman City), with a p value of 0.016. From the results of this study it can be concluded that there is a family burden relationship with the caregiver's ability to care for schizophrenic patients in the Naras Health Center working area Pariaman City in 2018. For that to the health workers to provide more information and counseling about mental disorders, especially in families family members suffer from mental disorders.Keywords         : Family Expenses, Caregiver Ability,schizophrenic
Karakteristik, Beban, dan Kualitas Hidup pada Caregiver Klien Skizofrenia Helena Patricia
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 9, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v9i1.124

Abstract

Proses merawat klien skizofrenia menciptakan situasi yang penuh stress, ketidaksiapan caregiver dalam menghadapi masalah ini berdampak pada penurunan kualitas hidup. Penurunan kualitas hidup caregiver dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya beban caregiver. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik (jenis kelamin, usia, status marital, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan hubungan klien - caregiver), beban dengan kualitas hidup pada caregiver. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study pada 186 caregiver dengan convenient technique sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner The Zarit Burden Interview dan World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF). Hasil uji chi-square menunjukkan ada hubungan semua karakteristik responden dengan beban dan kualitas hidup, ada hubungan antara beban dan kualitas hidup, ada hubungan beban dengan semua dimensi kualitas hidup (kualitas kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial, dan hubungan dengan lingkungan), serta ada hubungan antara dimensi benban ( beban mental dan sosial) dengan kualitas hidup. Hasil uji multivariat dengan Regresi Logistik Ganda menunjukkan bahwa status marital paling besar pengaruhnya dalam hubungan antara beban dengan kualitas hidup caregiver klien skizofrenia. Saran untuk Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru untuk meningkatkan pelayanan keperawatan jiwa secara komprehensif terhadap klien dan keluarga, berupa program pendidikan kesehatan.
HUBUNGAN RELIGIOSITAS DAN EFIKASI DIRI DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER Helena Patricia; Emira Apriyeni; Dwi Christina Rahayuningrum
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 13, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v13i1.1381

Abstract

 Penyakit jantung koroner mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi penderita dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologis atau Psychological well-being. Psychological well-being dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama religiusitas dan efikasi diri  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dan efikasi diri  dengan  Psychological well-being. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik, dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat di ruangan Instalasi Rawat Intensive (IRI) RSUD Sawahlunto, penelitian dilakukan pada bulan November 2021. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling, dengan jumlah sampel 35 orang. Pengolahan data menggunakan komputerisasi dengan untuk menganalisa secara univariat yaitu dengan distribusi frekuensi dan univariat dengan melakukan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh responden 19 (54,3%) memiliki Psychological Well Being yang rendah, lebih dari separuh responden 21 (60%) memiliki religiusitas yang rendah, dan lebih dari separuh responden yaitu 23 (65,7%) memiliki efikasi diri yang rendah. Hasil Bivariat ditemukan terdapat hubungan yang signifikan antara religiusitas (0,002), dan efikasi diri (0,000) dengan Psychological well being pada pasien penyakit jantung koroner. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada perawat agar dapat memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien tentang religiusitas dan  efikasi diri agar dapat lebih meningkatkan religiusitas dan efikasi diri pasien demi terciptanya Psychological well being yang tinggi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) Dwi Christina Rahayuningrum; Helena Patricia; Emira Apriyeni; Pamela Yulandari
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 14, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v14i1.1883

Abstract

ABSTRAK Anak usia prasekolah (3-5 tahun) belum mandiri dalam melakukan toilet training perlu bantuan orang tuanya dalam toilet training sehingga kejadian menahan saat ingin BAK sering terjadi yang dapat menyebabkan dampak fisik seperti infeksi saluran kemih (ISK), enuresis (mengompol). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian toilet training pada anak usia pra sekolah (3-5 tahun). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik, dengan metode cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak pra sekolah berusia 3-5 tahun di Tk Pembangunan Laboratorium UNP sebanyak 39 murid, teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Pengolahan data menggunakan komputerisasi dengan untuk menganalisa secara univariat yaitu dengan distribusi frekuensi dan univariat dengan melakukan uji chi square. Hasil penelitian lebih dari separuh (61,5%) kemandiran toilet training yang kurang, lebih dari separuh (56,4%) pengetahuan ibu rendah, lebih dari separuh (51,3%) sikap ibu kurang, lebih dari separuh (56,4%) pendidikan ibu rendah, lebih dari separuh (59%) peran ibu kurang. Ada hubungan pengetahan ibu dengan kemandirian toilet training dengan p-value 0,000, ada hubungan sikap ibu dengan kemandirian toilet training dengan p-value 0,006, ada hubungan pendiidkan ibu dengan kemandirian toilet training dengan p-value 0,000, ada hubungan peran ibu dengan kemandirian toilet training dengan p-value 0,000. Diharapkan kepada semua guru agar dapat meningkatkan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai kemandirian toilet training pada ibun anak agar anak menjadi kebiasaan meakukan toilet training seperti melakukan pertemuan sekali sebulan khusus membahas toilet training anak kepada ibu, atau juga bisa seperti melakukan sosialisasi tentang toilet training.Kata Kunci : pengetahuan; sikap; pendidikan; peran; kemandirian toilet training ABSTRACTPreschool-aged children (3-5 years) who are not yet independent in toilet training need the help of their parents in toilet training so that events of holding back when they want to urinate often occur which can cause physical effects such as urinary tract infections (UTI), enuresis (wetting the bed). The purpose of this study was to determine the factors that influence the independence of toilet training in pre-school children (3-5 years). This research is a type of descriptive analytic research, with cross sectional method. The population in this study were all pre-school children aged 3-5 years at UNP Laboratory Development Kindergarten, totaling 39 students. The sampling technique was total sampling. Data processing uses computerization to analyze it univariately, namely by frequency distribution and univariately by conducting a chi square test. The results of the study were more than half (61.5%) lack of independence in toilet training, more than half (56.4%) mothers had low knowledge, more than half (51.3%) mothers attitudes were lacking, more than half (56.4%) %) mother's education is low, more than half (59%) mother's role is less. There is a relationship between mother's knowledge and toilet training independence with a p-value of 0.000, there is a relationship between mother's attitude and toilet training independence with a p-value of 0.006, there is a relationship between mother's education and toilet training independence with a p-value of 0.000, there is a relationship between mother's role and toilet training independence. with a p-value of 0.000. It is hoped that all teachers will be able to increase the level of knowledge and attitudes regarding the independence of toilet training for mothers of children so that children will become in the habit of doing toilet training, such as holding meetings once a month specifically to discuss toilet training for children to mothers, or also by conducting socialization about toilet training.Keywords: knowledge; attitude; education; role; independent toilet training