Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : jurnal abdimas saintika

UPAYA MENGATASI INSOMNIA DENGAN AROMATERAPI BIJI PALA (MYRITICA FRAGRANSHOUTT) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) SABAI NAN ALUIH SICINCIN Emira Apriyeni; Helena Patricia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1064

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul pada lansia adalah insomnia.  Aroma terapi merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia, Salah satu jenis tanaman obat adalah tanaman pala (Myristica Fragrans). Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin pada tanggal 27 Meret 2021 sampai dengan tanggal 3 April 2021 pada 12 orang lansia yang mengalami gangguan tidur dari hasil studi awal. Kegiatan Pengabmas dilakukan dengan cara pengukuran derajat insomnia dengan Instrumen Insomnia Rating Scale sebelum diberikan perlakuan, lalu Lansia diberikan Penyuluhan tentang Pencegahan Insomnia, dilanjutkan dengan pemberian Aromaterapi tanaman pala (Myristica Fragrans) selama 7 hari berturut turut sebelum tidur, lalu dilakukan pengukuran akhir untuk mengetahui derajat insomnia lansia setelah tindakan. Hasil yang didapatkan adalah rata rata derajat Insomnia lansia sebelum diberi penkes dan perlakuan adalah 24,11 dan rata rata derajat Insomnia lansia setelah diberi penkes dan perlakuan dengan Aromaterapi tanaman pala (Myristica Fragrans) adalah 14,22, hasil uji statististik dengan Dependent T tes didapatkan p value 0,001 yang artinya ada pengaruh Aromaterapi tanaman pala (Myristica Fragrans) terhadap derajat Insomnia Lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin. Hasil pengabmas ini diharapkan menjadi acuan bagi perawat di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin untuk menerapkan penggunaan aromaterapi sebagai alternatif mengatasi masalah insomnia pada lansia.Kata Kunci: Insomnia, tanaman pala (Myristica Fragrans), lansiaOne of the health problems that often arise in the elderly is insomnia. Aromatherapy is a complementary therapy that can be used to treat insomnia. One type of medicinal plant is the nutmeg plant (Myristica Fragrans). This community service was carried out at the Tresna Werda Social Home (PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin on 27 Meret 2021 to 3 April 2021 on 12 elderly people who experienced sleep disorders from the results of the initial study. Community service activities are carried out by measuring the degree of insomnia with the Insomnia Rating Scale instrument before being given treatment, then the elderly are given counseling on the prevention of insomnia, followed by giving nutmeg Aromatherapy (Myristica Fragrans) for 7 consecutive days before going to bed, then the final measurement is done to determine the degree. elderly insomnia after action. The results obtained were the average degree of insomnia in the elderly before being given health and treatment was 24.11 and the average degree of insomnia in the elderly after being given the medicine and treatment with Nutmeg Aromatherapy (Myristica Fragrans) was 14.22, the results of statistical tests with Dependent T test p value 0.001 which means that there is an effect of nutmeg Aromatherapy (Myristica Fragrans) on the degree of elderly insomnia in PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin. The results of this community service are expected to be a reference for nurses at PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin to implement the use of aromatherapy as an alternative to overcome insomnia in the elderly.  Keywords: Insomnia, nutmeg (Myristica Fragrans), the elderly
SEHATWARGA (Sehat Jiwa Se-Keluarga) Helena Patricia; Emira Apriyeni
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.465

Abstract

Caregiver pasien skizofrenia biasanya mengalami permasalahan baik fisik, psikologis,dan financial yang akan berdampak pada kualitas hidupnya. Salah satu program untukmeningkatkan kualitas hidup caregiver dengan program SEHATWARGA (Sehat JiwaSe-Keluarga). Kegiatan ini di laksanakan di ruangan Poliklinik Rumah Sakit Jiwa ProfHB Saanin Padang pada bulan November 2018 pada caregiver pasien skizofrenia.Kegiatan di awali dengan pengukuran kulatitas hidup menggunakan kuesionerWHOQOL (Word Health Organisation Quality of LIfe dilanjutkan dengan pemberianpenyuluhan kesehatan tentang kualitas hidup dan tentang cara merawat anggotakeluarga dengan szikofrenia. Hasil kegiatan didapatkan bahwa dari 28 orang caregiversebanyak 68% (19 orang) memiliki kualitas hidup yang buruk, dan hanya 32 % (9 orang)caregiver yang memiliki kualitas hidup yang baik. Hasil pretest menunjukkan rata ratapengetahuan caregiver sebelum penyuluhan adalah 6,4 dan posttest adalah 8.9. Dapatdisimpulkan adanya peningkatan pengetahuan caregiver tentang kualitas hidup dantentang cara merawat anggota keluarga dengan szikofrenia yang akan meningkatkankualitas hidupnya. Di sarankan agar program SEHATWARGA (Sehat Jiwa Se-Keluarga)dilaksanakan rutin oleh perawat di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Prof HB Saanin Padangagar meningkatkan kualitas hidup Caregiver pasien skizofrenia.
PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA IMPROVEMENT OF ELDERLY SLEEP QUALITY Helena Patricia; Emira Apriyeni
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.807

Abstract

Lanjut usia mengalami perubahan–perubahan fisik, psikososial dan spiritual dan salah satunya adalah perubahan pola tidur. Gangguan tidur banyak terjadi pada lansia dan berpengaruh pada kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk akan berdampak pada gangguan memori, depresi, dan penurunan kualitas hidup. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan yaitu relaksasi otot progresif. Kegiatan dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin pada bulan Januari 2020. Kegiatan diawali dengan pengukuran kualitas tidur dengan kuesioner Pittsburg Quality of Sleep Index (PSQI), kemudian pemberian penyuluhan kesehatan dengan dua topik yaitu tentang gangguan tidur dan cara meningkatkan kualitas tidur lansia. Pelaksanaan terapi relaksasi otot progresif untuk meningkatkan kualitas tidur lansia dengan cara demontrasi, dan diakhiri dengan posttest yaitu dengan pengukuran kualitas tidur masing masing lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin dengan alat ukur kuesioner Pittsburg Quality of Sleep Index (PSQI). Hasil dari kegiatan dari 16 orang lansia yang sebelum dilakukan kegiatan terdapat 6 orang yang mengalami kualitas tidur yang sangat kurang, dan 10 orang lainnya mengalami kualitas tidur yang kurang, menjadi meningkat setelah dilakukan kegiatan menjadi 7 orang dengan kualitas tidur baik dan 9 orang lainnya mengalami kualitas tidur kurang. Dapat disimpulkan adanya peningkatan kualitas tidur lansia setelah diberikan penyuluhan dan terapi relaksasi otot progresif. Di sarankan kegiatan penyuluhan dan pelaksanaan terapi relaksasi otot progresif dapat terus berlanjut sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur lansia yang mengalami gangguan tidur.
TIPA LANSIA SEHAT, MANDIRI DAN BAHAGIA TANPA STRESS Veolina Irman; Helena Patricia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.569

Abstract

Bertambahnya usia, struktur dan fungsi sitem tubuh manusia berubah, baik itu fisik, mental, sosial dan emosional. Hal ini akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di usia lanjut. Psikologis penuaan yang berhasil dicerminkan pada kemampuan individu lansia beradaptasi terhadap kehidupan fisik, sosial dan emosional serta mencapai kebahagiaan, kedamaian dan kepuasan hidup. Karena perubahan dalam pola hidup tidak dapat dihindari sepanjang hidup, individu harus memperlihatkan kemampuan untuk kembali bersemangat.Lansia yang sakit akan mengancam kemandirian dan kualitas hidup dengan membebani kemampuan melakukan perawatan personal dan tugas sehari-hari. Oleh sebab itu perlu untuk diberikannya penyuluhan kesehatan dengan topik “Lansia sehat, mandiri dan bahagia tanpa stress” agar diharapkan lansia mampu mempertahankan kemandirian dan kualitas hidup untuk mencapai kesejahteraan lansia.