Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN KNALPOT MOBIL PENAMPANG OVAL SECARA SIMULASI Nurdiana, Nurdiana; Wahyudi, M; Mahyunis, Mahyunis
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 1 No 2 (2015): November 2015
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.777 KB)

Abstract

Jumlah kendaraan di Indonesia pada setiap tahun terus meningkat. Pada tahun 2013 jumlah kendaraan meningkat pesat. Dari 94,299 juta unit kendaraan pada tahun 2012 meningkat menjadi 104,211 juta unit kendaraan pada tahun 2013. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996 tentang baku tingkat kebisingan menyatakan pembagian wilayah dalam beberapa zona antara lain perkantoran, pertokoan, perdagangan dan fasilitas umum dengan tingkat kebisingan sekitar 5060 dB . Pada zona ini khususnya di kota-kota besar penyebab utama kebisingan adalah dari knalpot kendaraan bermotor khususnya mobil. Salah satu pengendalian tingkat kebisingan secara teknis adalah dengan menggunakan material rendah bising pada knalpot kendaraan. Bentuk knalpot penampang oval adalah salah satu bentuk knalpot yang banyak digunakan. Dalam penelitian ini akan digunakan model knalpot penampang oval dan material komposit serat Rockwool dengan matrik epoxy adalah salah satu material rendah bising yang digunakan untuk bahan pembuatan knalpot rendah bising. Selain itu, kemampuan menurunkan tingkat kebisingan suara knalpot akan diuji secara simulasi dengan pendekatan Finite Elemen Method (FEM). Dari hasil simulasi diperoleh penggunaan bahan knalpot dari bahan komposit dapat menurunkan tingkat kebisingan knalpot mobil penampang oval sebesar 6,56 dB.
RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH UBI MODEL ROTARY UNTUK BAHAN BAKU PAKAN TERNAK KAPASITAS 100 KG/JAM Tambunan, Ari Perdana; Nurdiana, Nurdiana; Yulfitra, Yulfitra; sutrisno, Franky; Siagian, Tony
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 3 No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.71 KB)

Abstract

Cassava is one of the animal feeds, namely poultry and fish feed, etc. Its use is very beneficial for farmers easily to get this material. The processing of cassava is by chopping small cassava by chopping manul. This method is felt to be less efficient for a large amount because it will take a lot of time and energy, so by making the solution with a wake up design. in this design, it is devoted to the calculation of its components. In this design, the power used is 3.519 kw with a 2000 rpm engine speed, turning a 40 mm shaft using a 3 inch pulli 4 inch pulli with a 1500 rpm dish rotation using a V type A belt, with 9 blades in the tube.
PROSES PEMBUATAN MESIN PENCACAH DAN PEMERAS LIDAH BUAYA UNTUK BAHAN DASAR KOSMETIK DENGAN KAPASITAS 30KG/JAM Setiawan, Bagus; Sutrisno, Franky; NURDIANA, NURDIANA; Lubis, Zulkifli; Mahyunis, Mahyunis
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 3 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.761 KB)

Abstract

Traditional tools used in Aloe vera squeeze are classified as ineffective if used in medium and large scale processing. While the use of aloe vera as a raw material for a product is quite large, it is necessary to use an aloe vera squeezer that is able to overcome and handle the problem. So with the statement above, a machine that is capable of carrying out the process of curing and squeezing aloe vera for cosmetic ingredients is 30 kg / hour. In the process of making aloe vera machines and squeezing equipment used such as sawing machines, manual plate machines, lathes, welding machines, drilling machines, grinding machines. In the process of making this machine there is the main component workmanship and the processing time, namely the machine frame made of 37 "L" st time profile 9, 52 hours, screw press shaft made of 35 minutes S35 C material, the counter blade is made of material S 35 C 18 minutes, screw press made of 36 minutes plate material, screw press tube made of steel pipe material 2; 25 hours, inlet funnel from gallvanis plate material 2; 15 hours, outlet funnel made of gallvaniss plate material 1 25 hours, the aloe vera water filter is made from plate 1, 30 hours, a counter knife made of steel plate 2, 30 hours. From the time of the engine design, the total manufacturing schedule was obtained as the effective time was 26.7 hours, if the machining was estimated at 70% or (0.70), the machining time would be 26.7: 0.70 = 38.7 hours. so the reality time (reality in the field) is 38.7 hours.
MESIN PENUMBUK MELINJO SISTEM ALU VERTIKAL UNTUK PEMBUATAN EMPING KAPASITAS 30 KG/JAM Gultom, D; Oppusunggu, K; Nurdiana, Nurdiana; Mahyunis, Mahyunis; Supriadi, Supriadi
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 5 No 2 (2019): November 2019
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.636 KB)

Abstract

In this design a melinjo pounding machine is made with a capacity of 30 kg / hour with a vertical pestle. The mechanism for melinjo collision is to put melinjo into the funnel provided, then the collector will pound the melinjo that has been inserted. 3 pulleys were used with nominal diameters of 7 inches, 8 inches and 8 inches, belts with 49 inches long belts, 2 gears with 6 inches diameter, 1 conveyor belt with 94 cm lengths and 3 inches wide, pulverizer rods with 25 cm length and diameter of 40 mm, with a frame height of 95 cm, width 42 cm. Shaft material is made of S35C with a tensile strength of 53 kg / mm2, shear stress clearance (τa) shaft material, (τa) = 4,417 (kg / mm2), twisting or torque occurring, T = 519 (kg.mm), diameter permitted shaft = 16 (mm), shaft diameter used in bearings = 20 (mm), Twisting angle that occurs, θ = 0.0471 (°), the shaft is declared safe because the shaft used for the defect is smaller than the provisions which have been set . (0.0471 °
PROSES TEKNOLOGI PEMBUATAN MESIN PENGGILING DAN PENGADUK BUMBU PECAL KAPASITAS 30 KG/JAM Sutrisno, Franky; Ahmadi, Doni; Barita, Barita; Nurdiana, Nurdiana; Nurdin, Jufrizal
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 6 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin penggiling dan pengaduk bumbu pecal adalah mesin yang berfungsi untuk membantu mempermudah dalam proses menggiling danmengaduk bumbu pecal. Tujuan dari pembahasan ini adalah melakukan identifikasi komponen-komponen mesin, menentukan tipe dan alat perkakas yang di gunakan. Kontruksi mesin terdiri dari komponen manufaktur dan komponen standart, komponen manufaktur di kerjakan dengan menggunakan mesin bubut, gerinda, las, gergaji besi, drill, frais, bending. Prosedur pembuatan di lakukan mulai dari identifikasi komponen berupa jenis bentuk dan ukuran, bahan atau tipe bahan yang keseluruhannya di kerjakan dengan metode konvensional. Jenis komponen manufaktur yang di kerjaka nada 4 jenis, sedangkan bahan standart sebanyak 8 jenis. Waktupengerjaanperakitanmesin 135 menitdan proses pengerjaan keseluruhan mesin memerlukan waktu 568 menit atau 9,47 jam, sedangkan biaya material manufaktur dan standart seluruhnya Rp.5.230.000. dengan upah pembuatan Rp.2.615.000. biaya pembuatan satu buah mesin Rp.7.845.000. dengan panjang mesin 100 cm, lebar 50 cm, tinggi 60 cm. Kata Kunci: MesinPenggiling,pengaduk Waktu Pembuatan, Jadwal, pecal.
PERANCANGAN ALAT PEMBELAH BUAH DURIAN DENGAN MODEL TUAS KAPASITAS 50 BUAH / JAM Tanjung, Hairul Bukti; Oppusunggu, K.; Nurdiana, Nurdiana; Mahyunis, Mahyunis
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 6 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Durian adalah suatu tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis contohnya seperti di Indonesia. Untuk proses pembukaan pada awalnya alat yang digunakan untuk membelah durian hanya menggunakan cara manual yaitu hanya dengan menggunakan parang atau pisau.Alat pembelah buah durian dengan menggunakan tuas penekan adalah alat yang digunakan untuk membelah buah durian sehingga terkupas,alat pembelah buah durian dengan menggunakan tuas penekan,dirancang berkapasitas 50 buah / jam.yang memiliki kontruksi utama yang terdiri dari mekanisme tuas penekan dan pisau pembelah yang bekerja cara ditekan. Pada alat pembelah buah durian dengan menggunakan tuas penekan,dengan panjang tuas 450 mm yang terbuat dari bahan besi bulat.sedangkan ukuran rangka mesin 600 +400 +800 mm dengan berat beban yang dapat diterima pada rangka alat 82,425 kg.secara teoritis diperoleh daya pembelah buah durian 52,97 + 70.632 = 123.602 N.m.waktu yang dibutuhkan untuk membelah 1 buah durian adalah 0.03433detik. Kata kunci : durian, tuas penekan, mata pisau penusuk.
PROSES TEKNOLOGI PEMBUATAN MESIN PENGUPAS NANAS DENGAN MENGGUNAKAN ENGKOL PENEKAN KAPASITAS 200 BUAH/JAM Fuji, Fuji; Nurdiana, Nurdiana; Eswanto, Eswanto
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 6 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses teknologi pembuatan mesin pengupas nanas dengan menggunakan engkol penekan kapasitas 200 buah/jam ini tujuannya adalah mengidentifikasi bahan dan bentuk mesin yang akan dibuat, menentukan mesin perkakas dan tool yang sesuai dengan yang digunakan, membuat langkah kerja pembuatan setiap komponen mesin, menghitung jadwal total waktu pengerjaan mesin pengupas nanas, membuat jadwal total waktu pengerjaan mesin pengupas nanas. Jumlah mesin perkakas yang digunakan pada mesin ini adalah 5 mesin perkakas yaitu : mesin bubut, mesin gurdi/bor, mesin las listrik, mesin gerinda tangan,mesin bor tangan. Jumlah alat ukur yang digunakan adalah 4 alat ukur yaitu : mistar siku, jangka sorong, meteran,mistar baja. Jumlah komponen yang dikerjakan adalah 11 komponen yaitu : rangka, poros, bandul, engkol dan pendorong, pisau pengupas, pisau bonggol ,landasan nanas, relpendorong,plat pendorong,teflon dan plat penyangga. JumlahKomponen pendukung yang digunakan adalah 6 komponen yaitu : motor penggerak, gear,rantai, bantalan, reduser ,dan pegas. Perhitungan waktu kerja dapat dilakukan dengan menganalisa waktu pekerjaan disetiap langkah kerja, pengadaan bahan, pengukuran bahan, pemotongan bahan, pengelasan bahan, pengeboran bahan, serta interval waktu (waktu terbuang), dan finishing. sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan komponen mesin pengupas nanas adalah selama 768,85 menit (12,81jam), perakitan selama 166 menit (2,76 jam) sehingga waktu total pembutan mesin pengupas nanas adalah 15,58 jam Kata kunci: pembuatan, mesin pengupas nanas, model pisau, gerak rotari
Analisa Produktivitas Kerja Mesin Pemecah Buah Aren Sistem Translasi Vertikal Kapasitas 50 Kg/Jam Franky Sutrisno; Willy Pratama; Nurdiana Nurdiana; Toni Siagian; Yulfitra Yulfitra; Eswanto Eswanto
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 2, No 1: Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1014.315 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v2i1.3070

Abstract

Mesin pemecah buah aren adalah mesin yang digunakan untuk proses pemecahan buah aren.Mesin yang di uji berkapasitas 50 kg/jam menggunakan mekanisme poros,roda gigi,puli ,elektro motor dan reduser. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas produksi, kualitas, daya produksi dan effisiensi mesin, pelaksanaan uji dilakukan dari bahan baku yang digunakan adalah aren dengan density yaitu 0.70 kg/liter dengan ukuran rata-rata diameter 5 cm.Dari hasil pengujian ternyata diperoleh kapasitas maximum sebesar 23,74 kg/jam untuk aren density 0.70 kg/liter yang bekerja pada putaran 72 rpm, sedangkan density 0.70 kg/liter kapasitas maximum 19,047 kg/jam yang bekerja pada putaran 60 rpm, kapasitas maximum sebesar 15,78 kg/jam untuk aren density 0.70 kg/liter yang bekerja pada putaran 48 rpm, yang cenderung diakibatkan oleh gaya inersia yang dihasilkan dari putaran, effisiensi mesin dan daya produksi untuk density 0.70 kg/liter pada putaran 60 rpm besarnya effisiensi mesin 11,5% dengan daya produksi 16,43 watt/kg sedangkan untuk density 0,70 kg/liter pada putaran 72 rpm  effisiensi mesin 40,1 % dengan daya produksi 16,63watt/kg pada putaran 48 rpm  effisiensi mesin 15,7% dengan daya produksi 16,7watt/kg. 
Perancangan Mesin Penghancur Bonggol Jagung Untuk Pakan Ternak Sapi Dan Kambing Kapasitas 100 Kg/Jam Nehemia Ratur Tarigan; Nurdiana Nurdiana; Iswandi Iswandi; Eswanto Eswanto; Mahyunis Mahyunis; supriadi supriadi; M.Kamil M.Kamil
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 2, No 1: Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.033 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v2i1.3069

Abstract

Mesin penghancur bonggol jagung yang direncanakan adalah berfungsi untuk menghancurka bonggol jagung kering menjadi partikel-partikel kecil yang berukuran 2 mm atau lebih kecil mengunakan mekanisme poros, pisau, bantalan, puli, dan motor disel sebagai pengerak. Dalam perecanaan mesin penghancur bonggol jagung kapasitas yang direncanakan adalah 100 kg/jam. Dengan maksud memanfaatkan bonggol jagung menjadi pakan tambahan untuk pakan ternak sapi dan kambing dengan proses yang yang cepat.Pada rancangan penghancur bonggol jagung memiliki konstruksi utama yang terdiri dari mekanisme penghancuran bonggol jagung yang bekerja secara rotary dengan mengunakan poros yang terbuat dari bahan S35S-D dengan panjang 510 mm,diameter 50 mm dan pisau penghancur yang terbuat dari bahan S35C dengan ukuran panjang 100 mm, tebal pisau 5 mm, gaya pnghancur bonggol jagung 108 kg dan mekanisme pengerak digunakan motor disel dengan putaran poros pengerak sebesar 2000 rpm. Sedangkan daya motor yang direncanakan untuk mengerakkan prangkat mesin penghancur bonggol jagung sebesar 16 Pk. Dari hasil perhitungan didapat daya total untuk motor pengerak sebesar 10,2kw dan untuk keamanan digunakan motor disel direncanakan adalah 11,936 kw = 16 Pk dengan putaran 2000 rpm.Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa dalam merancang mesin perancang dapat menentukan komponen yang sesuai untuk digunakan dalam mesin penghancur bonggol jagung dan dapat melakukan perhitungan setiap komponen. 
Uji Kinerja Mesin Pengiris Bahan Baku Kerupuk Dengan Mekanisme Gerak Translasi Menggunakan Pisau Rotasi Vertikal Kapasitas 60 Kg/Jam Eko Daskiro; Franky Sutrisno; Nurdiana Nurdiana; Zulkifli Lubis; Mahyunis Mahyunis; Eswanto Eswanto
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 1, No 1: September 2018
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.633 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v1i1.2438

Abstract

On the slicing machine for raw material for crackers performance test to analyze the effect of speed rotation to the results of slicing crackers which aims to get slicing speed to get productivity and the quality of slicing good raw crackers, and maximum incision capacity. In the analysis of shaft rotation on the results of slicing the raw material of crackers the material used (machine for slicing crackers raw material). Then do the operation or slicing activity of the crackers raw material in three variations, namely at 40 rpm rotation), the results of the slicing of crackers as much as 90.9 kg / hr with 630.6 kw, and at 30 rpm rotation, and the material slicing results obtained. raw crackers were 72.2 kg / hr and power 613.3 kw and at 20 rpm rotation the results of slicing crackers as much as 55.8 kg / hr were obtained with a power of 68 kw. After three rounds of rotation at 40 rpm were carried out, the highest slicing capacity and the best quality were obtained, so the higher the speed, the more raw material for sliced crackers.