Pendidikan karakter merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari dunia pendidikan. Pentingnya penguatan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan tentunya diharapkan mampu mengatasi kerusakan moral remaja yang sampai saat ini masih terjadi di beberapa daerah. Pentingnya pendidikan karakter juga telah menjadi filosofi pendidikan nasional yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Penguatan pendidikan karakter khususnya kepemimpinan, selain bisa dilakukan dalam lingkup pendidikan formal, juga bisa dilakukan dalam lingkup pendidikan non formal melalui outbound training. Outbound training ialah suatu program pelatihan di alam terbuka dengan menjalankan prinsip experiental learning atau belajar melalui pengalaman langsung yang disajikan dalam bentuk permainan, diskusi, simulasi dan petualangan sebagai media penyampaian materi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan model implementasi experiental learning untuk pengembangan kompetensi kepemimpinan peserta didik di provider outbound scarf, Pasuruan Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi partisipan dan wawaancara mendalam. Tahap analisis data dilakukan dengan koleksi data, reduksi data, display data, verifikasi data dan simpulan. Keabsahan data menggunakan kredibilitas. Member check, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferbilitas. Hasil penelitian menunjukan proses dalam melakukan implementasi experiental learning melalui outbound training yang dimulai dari proses perencanaan, pelaksaan dan evaluasi. Pada tahap pelaksanaan, terdapat empat sesi yang dilakukan, yaitu sesi pengenalan diri, sesi penguatan potensi diri, sesi pengukuhan pengalaman dan sesi tindak lanjut.