Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

INOVASI WIRAUSAHAWAN TOUR & TRAVEL PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MATARAM Supardi Supardi
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 12: Juli 2021
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i12.1158

Abstract

Kebijakan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona melalui berbagai asfek membuat wabah corona ini telah banyak membuat perubahan bagi masyarakat bumi baik dari asfek wisata, hiburan, social, pendidikan, ekonomi ataupun politik. Industri pariwisata sebagai industri yang melibatkan manusia sebagai komoditas utamanya. Secara sadar ataupun tidak, maskapai penerbangan, hotel, restoran, dan agen perjalanan yang mengandalkan pendapatan mereka dari turis mengalami krisis akibat penyebaran virus corona. Perusahaan tour & travel yang ada di Mataram diharapkan sebagai ujung tombak untuk mendatangkan wisatawan sesuai dengan target yang telah ditetapkan diharapkan mampu bertahan dan berinovasi di atas serangan badai virus corona, oleh karena itu inovasi dalam usaha harus dapat digerakkan dengan cepat dan penuh kreasi sehingga dapat bangkit dan membangun pariwisata dan perusahaannya dengan segera. Bagi pelakunya, inovasi bukan lagi pilihan di persimpangan. Inovasi adalah tentang kejelian melihat kemungkinan. Keberanian menjalani ketidakpastian. Untuk mewujudkan kemahakaryaan. Bagi pelakunya, inovasi bukan sekedar urusan keuntungan, apalagi sekedar perbaikan demi mengejar ketertinggalan. Inovasi berarti senantiasa menjadi relevan yang dibanggakan di segala zaman. Febransyah (2016. 11). Telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai inovasi wirausahawan, namun terkait dengan wabah Covid-19 dan travel baru ini dilakukan. Oleh karena itu Peneliti tertarik untuk menganalisa permasalahan tersebut dengan judul Inovasi Wirausahawan Tour & Travel Pada Masa Pandemi Covid-19 di Mataram. Permasalahan penelitian ini yaitu, Apa dampak  dan apa Inovasi wirusahawan Tour & Travel di Mataram pada masa Covid-19?. Manfaatnya yaitu: Manfaat teoritis yaitu untuk pengembangan ilmu pengetahuan tentang inovasi wirausahawan Tour & Travel dan manfaat kelembagaan yaitu dapat dijadikan rujukan dalam pembelajaran inovasi wirausahawan serta menjadi acuan perusahaan yang sejenis atau yang lainnya dalam berinovasi. Hasil penelitian ini yaitu dampak Covid-19 terhadap perusahaan Tour & Travel yaitu, hancurnya atau berantakan usaha travel, kerugian total secara finansial, merumahkan karyawan, menurunkan gaji karyawan, freezing moment, dan offering asset. Usaha-usaha yang dijalankan oleh pengusaha Tour & Travel terkait dengan bidang travel yaitu: membuat paket-paket baru seperti oneday tour, promosi menggunakan media social ataupun website, tetap promosi melalui media social kepada wisatawan local Lombok, melakukan promosi live video dengan mengujungi destinasi melalui media facebook ataupun instagram, menyewakan kendaraan kepada instansi pemerintah, dan kontrak kendaraan dengan supir. Kemudian usaha-usaha yang dijalankan selain usaha di bidang Tour & Travel sebagai upaya untuk menambah penghasilan lain yaitu: usaha kuliner, jualan buah apel ataupun jeruk, jualan kopi, usaha penitipan atau antar jemput barang seperti JNE, mengembangkan hotel, dan mengembankan vila. Inovasi Wirusahawan yang dijalankan oleh pengusaha Tour & Travel yaitu Bus kopi, Virtual Tour dan Marketplace travel
IMPLEMENTING A CANVAS BUSINESS MODEL IN DWH BILEBANTE AND DWH SESAOT'S TOURISM PACKAGE INNOVATION Endang Sri Wahyuni; Supardi; IAY Sari Dewi Utami Pidada
International Journal of Social Science Vol. 1 No. 4: December 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/ijss.v1i4.735

Abstract

Bilebante Green Tourism Village Central Lombok and Sesaot Green Tourism Village are two tourist villages that have the same history in building and developing tourist villages. DWH Bilebante was first initiated for its development by the Putri Renjani cooperative. At the same time, DWH Sesaot was ideated and set for the first time by the Sugeh Engger Sesaot Cooperative. The cooperative has a business unit, DWH, which is tasked with developing tourism businesses to increase cooperative profits. The two DWHs were also facilitated in 2014 by GIZ (Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit), an institution from Germany whose primary focus is building the Government of Indonesia to develop Tourism Villages. These two villages were significantly impacted by the organization's assistance in developing the village into tourist spots.This study aims to find out how the tour packagesinnovationoccurred at DWH Bilebante and DWH Sesaot. This research describes how to tour package innovations and product designs are carried out using a business model BMC (business model canvas). This research is qualitative. The reference for innovation comes from Law No. 19. Innovation is a research, development, and/or engineering activity carried out to develop the practical application of new scientific values ​​and contexts or new ways to apply existing science and technology into products or production processes.This research was included in the research and development study, and the engineering carried out for the development.So, this study views the process in Research & Development developed by Sugiono (2008:40). It can be used to describe how the tour package innovations were carried out by the two DWHs, Bilebante and Sesaot. The stage starts from finding potential and problems, data collection, product design, design validation, redesign vision, product testing, product revision, product testing, potential and problems, mass production (marketing). The study results are DWH Bilebante, and DWH Sesaot have carried out various tour package innovations but have not implemented BMC (business model canvas) to innovate tour package products.They have stepped up the process without going through product designs made in BMC, so the resulting product has no desirability, feasibility, viability. Thus these two DWHs have not been able to sell tour packages optimally with maximum value.
Inovasi Sistem Digital Pemasaran Produk Travel Agents: Studi kasus pada Perusahaan Tour & Travel di Lombok dan Yogyakarta Supardi; Endang Sri Wahyuni; H. Lalu Ratmaja
Journal of Mandalika Review Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Mandalika Review
Publisher : Politeknik Pariwisata Lombok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.378 KB) | DOI: 10.55701/mandalika.v1i1.3

Abstract

Latar Belakang: Digitalisasi penjualan melalui media website memfasilitasi promosi juga memiliki peluang yang sangat signifikan dalam memperluas pangsa pasar (Bernadi, 2013). Secara strategis, website dapat dijadikan sebagai pembeda yang dapat membentuk daya saing suatu perusahaan (Turban, King, & Lang, 2010). Konsumen (pelanggan) seringkali kesulitan mengakses berbagai informasi mengenai produk, informasi harga terkini, media promosi yang terbatas dan cenderung tidak fleksibel, hambatan personalisasi, dan biaya operasional yang meningkat (Meyliana, 2010). Metode: Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah jenis data yang teratur atau mudah diukur, yang biasanya dinyatakan dalam satuan-satuan berupa angka. Sedangkan data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat, simbol, dan data lain yang bentuknya bukan dalam angka Hasil: Era digital dengan segala macam keunikan, kecanggihan dan kecepatanya memang sudah merasuki segala sisi kehidupan seseorang sehingga setiap orang tidak dapat menghindarinya, oleh karenanya setiap orang harus memahami apa maunya, manfaat dan tujuannya. Digital sebagai sebuah system yang teridiri dari hardware dan software dan tools memiliki berbagai kelebihan yang mendatangkan keberuntungan namun juga memiliki kekurangan yang dapat mendatangkan kerugian bagi pemakainya. Karena mendatangkan banyak manfaat, maka keberadaan system digital harus dapat diupdate dan upgrade karena kalau tidak seperti itu akan tertinggal. Kesimpulan: Efek Inovasi System digital di perusahaan tour & travel di Lombok dan di Yogyakarta. Adapun efek dari system digital ini yaitu semakin terbukanya lapangan pekerjaan, meningkatnya efisiensi dan efektivitas perusahaan. Namun juga dapat dengan cepat memviralkan informasi-informasi yang buruk yang terjadi pada perusahaan ataupun dunia pariwisata.
NILAI-NILAI EKONOMI ISLAM PARIWISATA HALAL NTB Supardi Supardi; Endang Sri Wahyuni; IAY Sari Dewi Utami Pidada
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 8: Maret 2023
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/mbi.v17i8.324

Abstract

Ekonomi Islam diperkenalkan dengan gencar pada kurun 2 dekade terakhir ini dikarenakan banyaknya ketimpangan ekonomi pada masyarakat bumi, yang kaya semakin kaya, yang miskin tidak dapat bergerak secara signifikan untuk keluar dari kekangan ekonomi yang terus melilit, praktek ribawi terus berkembang, makanan dan minuman yang berlabel halal masih sangat kurang, begitu juga kurangnya keberpihakan terhadap wisatawan muslim yang mengunjungi destinasi-destinasi yang dimana masyarakatnya mayoritas non Muslim. Oleh karena itu Ekonomi Islam hadir dengan nilai-nilai rububiyah (Tauhid), ‘adl (keadilan), Nubuwwah (kenabian), Khilafah (Pemerintahan), dan Ma’ad (hasil) selama ini Pariwisata halal. Penerapan pariwisata halal secara umum di Nusa Tenggara Barat terdiri dari halal fasilitas, makanan, minuman dan tersedianya fasilitas ibadah untuk wisatawan Muslim termasuk pemandu yang memahami Syariah dan berpenampilan sopan secara alami. Disamping itu juga sudah terdapat akomodasi, destenasi ataupun restoran yang bersertifikasi halal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pariwisata halal di NTB diterapkan oleh praktisi Muslim dan non-Muslim. Orang Muslim menjalankan pariwisata halal semata-mata untuk mendapatkan Ridha Allah SWT selain itu juga untuk mendapatkan kesejahteraan duniwiyyah. Ridha Allah merupakan nilai-nilai ekonomi Islam yaitu Rububiyyah atau Tauhid, dimana orang muslim menjalankan usahanya tetap berlandasakan kepada ketentuan Tuhan Allah SWT. Sementara praktisi yang non-Muslim menerapkan pariwisata halal semata-mata untuk memenuhi keinginan pasar yang tentunya akan mendatangkan benefit.
Mengoptimalkan Pengembangan Pariwisata: Model Implementasi Kegiatan Layanan Berbasis Integrasi Program Studi Politeknik Pariwisata Lombok di Desa Wisata Jeruk Manis Sirajuddin; Rumba Rumba; Supardi; Komang Mahawira; Endang Sri Wahyuni; Muhammad Ihdal Karomi; Mandra; Jujuk Ferdianto; Yoyok Antoni; Abdul Hanan
PENTAHELIX: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pariwisata Vol 1 No 2 (2023): Pentahelix: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pariwisata
Publisher : Pusat Kajian Pariwisata dan Publikasi Jurnal Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.712 KB) | DOI: 10.47492/pentahelix.v1i2.3

Abstract

Community Service Activities in Jeruk Manis Village aim to integrate various tourism potentials, both natural and human resources, in Jeruk Manis Tourism Village so that they can become one unified tourism product. This Community Service is carried out through workshop methods such as lectures, discussions, demonstrations, and practice. PKM activities get output in the form of integration of tourism products in accordance with the potential of Jeruk Manis Tourism Village. This service contributes to providing new understanding and skills to village communities about tourism, especially how to make tour packages, communicate in English, fruit carving, HSK/K3, homestay management, and service ethics.
Sosialisasi Pariwisata Halal dan Pendampingan Sertifikasi Halal Bagi Pelaku UMKM di Desa Sintung Peringgarata Lombok Tengah Moh. Syarihudin; Supardi Supardi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 1 (2024): Februari-Juli 2024
Publisher : Lembaga Otonom Lembaga Informasi dan Riset Indonesia (KITA INFO dan RISET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpmn.v4i1.2665

Abstract

One of the most important aspects of the halal tourism ecosystem is halal food and beverages. For a Muslim, halal is not only a trend but also a necessity, a religious commandment, and a legal mandate. The state guarantees the freedom of its citizens to embrace and carry out religious orders according to their respective beliefs. For this reason, the state guarantees halal products for the Muslim community. The implementation of this is the obligation of halal certification of food and beverage products and goods in circulation both from large companies and MSMEs. Therefore, it is necessary to hold a seminar and mentoring activities to educate and assist business actors regarding the halal product process to halal certification, especially in tourist villages. This seminar activity used lectures, interactive dialogue, and mentoring methods related to halal tourism and certification. This activity took place in Sintung village, Peringgaarata sub-district, Central Lombok district. The participants are the community, business actors, and government elements. This activity was carried out using lectures, question-and-answer discussions, and mentoring. The results of this activity are; first, increasing public understanding of halal tourism. Second, increasing awareness to take care of halal certification by MSME players. Third, there is less difficulty in taking care of halal certification.
Metode Interpretasi di Desa Wisata Ende Anggi Ananda; Supardi; Surayyal Hizmi
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 1: April (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i1.392

Abstract

Interpretasi guide merupakan hal yang krusial untuk tetap diterapkan dalam menarik jumlah wisatawan menuju ke destinasi pariwisata. Akan tetapi hal ini tidak dapat ditentukan secara merata dikarenakan perbedaan cara interpretasi dari guide tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana metode interpretasi guide di Desa Wisata Ende. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti literasi digital dan sumber referensi jurnal penelitian. Data primer diperoleh dengan wawancara terstruktur kepada tiga informan local guide desa wisata ende yaitu Bapak Kadir, Bapak Yoga, Bapak Abdurrohim untuk menggali pendapat dan pengetahuan informan tentang interpretasi personal dan nonpersonal. Hasil penelitian disimpulkan bahwa komunikasi personal dan nonpersonal memegang peranan penting dalam membimbing dan melayani wisatawan di Kawasan Desa Wisata Ende. Para pemandu lokal sangat memperhatikan komunikasi personal, seperti menggunakan bahasa yang sopan, menciptakan suasana nyaman, serta memberikan pengalaman menyenangkan melalui dokumentasi foto/video. Sedangkan untuk komunikasi non-personal seperti penandaan lokasi, mereka lebih mengoptimalkan peran pemandu sebagai pembimbing utama dibandingkan memasang banyak petunjuk arah. Keamanan dan kenyamanan wisatawan menjadi prioritas dengan memberdayakan kemampuan pemandu lokal secara maksimal. Adapun beberapa saran yang dapat diberikan antara lain mengadakan program pelatihan rutin untuk meningkatkan kemampuan komunikasi personal para pemandu wisata, mengikutsertakan pemandu lokal dalam proses perencanaan dan pengembangan pariwisata di Desa Ende, serta diperlukan peningkatan kerjasama antara pemerintah desa, pengelola wisata, dan masyarakat setempat untuk mempromosikan dan mempertahankan keunikan budaya lokal sebagai daya tarik wisata.
PENGEMBANGAN PAKET WISATA OUTBOUND DI DESA WISATA HIJAU BILEBANTE LOMBOK TENGAH Ela Ardiana Safitri; Supardi Supardi; Rumba Rumba
Juremi: Jurnal Riset Ekonomi Vol. 3 No. 6: Mei 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Outbound Tour Packages are packages that provide tourist facilities for tourists to visit a destination and carry out all kindsof fun activitiesin the form of outbound activities. This research was motivated by the author’s desire to see innovation in outbound tourism packages in the Bilebante Green Tourism Village, Pringgarata District, Central Lombok Regency. The aim of this research is to find out how to develop outbound tourism packages in the Bilebante Green Tourism Village. The empowerment of women and high solidarity from the community was the beginning of the development of the Bilebante Green Tourism Village. The research method used in this research is a desciptive qualitative method. The data collection stages were carried out throught observation, interviews and documentation stages and the result of this research were the discovery of the advantages and disadvantages of the Outbound Tour Package in the Bilebante Green Tourism Village which the researchers innovated into an Outbound Tour Package in the form of a Flyer Tour Packages