Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

FAKTOR BERAT BADAN LAHIR RENDAH, STATUS GIZI, PENGETAHUAN GIZI IBU, DAN PENYAKIT INFEKSI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS POLEANG UTARA TAHUN 2021 Widya Astuti; Harleli Harleli; Fithria Fithria
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.715 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v3i1.25720

Abstract

AbstrakPeriode penting tumbuh kembang anak adalah masa balita karena perkembangan kemampuan Bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan berikutnya dan menjadi dasar kualitas generasi penerus bangsa. World Health Organization pada tahun 2018 melaporkan prevalensi balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang adalah sebesar 28,7% dan Indonesia termasuk kedalam Negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara. Provinsi Sulawesi Tenggara, tahun 2019 terdapat 16,40% balita dengan gizi kurang, sedangkan terdapat 31,44% balita dengan proporsi stunting (TB/U) pada balita tahun 2019. Tujuan dari Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang balita di Puskesmas Poleang Utara Tahun 2021. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study. Populasi berjumlah 386 dan sampel 196 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental sampling, menggunakan analisis statistik uji Chi-square. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Berat Badan Lahir Balita dengan p-value p= 0,005, Status Gizi dengan p-value p= 0,000, Pengetahuan gizi ibu dengan p-value p= 0,001, dan penyakit infeksi dengan p-value p= 0,021 dengan tumbuh kembang pada balita di puskesmas Poleang Utara. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara faktor berat badan lahir rendah, status gizi, pengetahuan gizi ibu dan penyakit infeksi dengan tumbuh kembang balita di Puskesmas Poleang Utara Tahun 2021. Kata kunci: Tumbuh Kembang, BBLR, Status Gizi, Pengetahuan Ibu, Penyakit Infeksi.       AbstractAn important period of child development is the toddler period because the development of language skills, creativity, social awareness, emotional and intelligence runs very quickly and is the next foundation and becomes the basis for the quality of the nation's next generation. The World Health Organization in 2018 reported that the prevalence of children under five with growth and development disorders was 28.7% and Indonesia was included in the third country with the highest prevalence in the Southeast Asia region. Southeast Sulawesi Province, in 2019 there were 16.40% under-fives with malnutrition, while there were 31.44% under-fives with stunting proportions (TB/U) in under-fives in 2019. This study was conducted to determine the factors that influence the growth and development of toddlers at Poleang Health Center North in 2021. Research Method is a quantitative research, namely observational analytic with a cross sectional study approach. The population is 386 and the sample is 196 people with accidental sampling technique, using Chi-square test statistical analysis. The instrument used is a questionnaire. The results of the study showed that under-five birth weight with p-value p = 0.005, nutritional status with p-value p = 0.000, knowledge of maternal nutrition with p-value p = 0.001, and infectious diseases with p-value p = 0.021 with growing development of children under five at the Poleang Utara Public Health Center. The conclusion of this study is that there is a relationship between factors of low birth weight, nutritional status, knowledge of maternal nutrition and infectious diseases with growth and development of toddlers at Poleang Utara Health Center in 2021. Keywords: Growth and Development, LBW, Nutritional Status, Mother's Knowledge, Infectious Diseases.
PERAN IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGATURAN GIZI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAODE BURI KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2021 Yona Ariska; Ruwiah Ruwiah; Fithria Fithria
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.9 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v2i4.23682

Abstract

Menjaga pola makan yang baik dan sehat sangat penting selama pandemi covid-19. Panduan pola makan sehat bergizi dan seimbang selama pandemi Covid-19 adalah makan dengan kompisisi lengkap, makan lebih banyak buah dan sayur, penuhi kebutuhan cairan dan menjaga kebersihan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi, pola makan dan aktivitas fisik ibu rumah tangga terhadap pengetahuan pencegahan Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Waode Buri Kabupaten Buton Utara Tahun 2021. Metode penelitian kuantitatif dengan observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional study. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi terhadap upaya pencegahan Covid-19 (p-value=0.085), terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan terhadap upaya pencegahan Covid-19 (p-value=0.000) dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap upaya pencegahan Covid-19 (p-value=0.430) pada ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Waode Buri. dengan adanya penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pelayanan kesehatan khususnya puskesmas mengenai program kesehatan. Kata kunci: Pengetahuan gizi, pola makan, aktivitas fisik, pencegahan covid-19      Maintaining a good and healthy feeding patterns is very important during the COVID-19 pandemic. Guidelines for a healthy, nutritious, and balanced feeding patterns during the Covid-19 pandemic are eating with a complete composition, eating more fruits and vegetables, meeting fluid needs and maintaining food hygiene. This study aims to determine the relationship between knowledge of nutrition, feeding patterns and physical activity of housewives on knowledge of preventing Covid-19 in the working area of Waode Buri Health Center, North Buton Regency in 2021. The research method is quantitative with observation analyticalusing a cross sectional study approach. The results of this study indicate that there is no significant relationship between nutritional knowledge and efforts to prevent Covid-19 (p-value=0.085), there is a significant relationship between feeding patterns and efforts to prevent Covid-19 (p-value=0.000) and there is no There is a significant relationship between physical activity and efforts to prevent Covid 19 (p-value=0.430) among housewives in the working area of the Waode Buri Health Center. with this research can provide input to health services, especially health centers regarding health programs. Keywords: Nutrition Knowledge, Feeding Patterns, Physical Activity, Covid-19 Prevention
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENU-BENUA DAN PUSKESMAS MATA KOTA KENDARI TAHUN 2020 Rizky Armalia Anwar; Sartiah Yusran; Fithria Fithria
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.97 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v1i3.23399

Abstract

Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan keadaan dimana ibu menderita keadaan kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu hamil. Prevalensi KEK pada wanita hamil di Sulawesi Tenggara tahun 2018 sebesar 11,11%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi asupan energi, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu, dan usia kehamilan terhadap kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dan Puskesmas Mata Kota Kendari tahun 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Populasi adalah semua ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dan Puskesmas Mata yaitu sebanyak 55 ibu hamil sekaligus sebagai sampel penelitian ini. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil analisa menunjukkan bahwa hasil uji t parsial pada asupan energi dengan nilai signifikansi = 0.033> 0.05, pendapatan keluarga dengan nilai signifikansi = 0.036> 0.05, pengetahuan ibu dengan nilai signifikansi = 0.058< 0.05, dan usia kehamilan dengan nilai signifikansi = 0.868> 0.05. Kesimpulan: Asupan energi dan pendapatan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil. Sedangkan pengetahuan ibu dan usia kehamilan bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Benu-Benua dan Puskesmas Mata Kota Kendari Tahun 2020. Sebaiknya bagi puskesmas perlu lebih sering melakukan penyuluhan terkait KEK pada ibu hamil. Kata kunci: Kekurangan Energi Kronik (KEK), asupan energi, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu, usia kehamilan.      Chronic Energy Defiency (CED) is a condition that the mother suffers from a chronic shortage of calories and protein (malnutrition) which lasts for years (chronic) and causes health problem in pregnant women. The prevalence of CED in pregnant women in Southest Sulawesi, 2018 was 11,11%. This research aims to determine the factors that influence energy intake, family income, maternal knowledge and gestational age on the incidence of chronic energy deficiency toward pregnant women in Puskesmas Benu-Benua and Puskesmas Mata Kota Kendari area in 2020. This research using cross sectional method. The population was all pregnant women suffering from Chronic Energy Deficiency (CED) in Puskesmas Benu-Benua and Puskesmas Mata areas and there 55 pregnant women were become sample of this research. This research using total sampling technique. The analysis showed that the results of the the partial test on energy intake with a significance value= 0.033>0.05, family income  with a significance value= 0.036>0.05, maternal knowledge with a significance value= 0.058<0.05, and gestational age with a significance value= 0.868>0.05. Conclusion : energy intake and family incone is a factor affecting the incidence of CED in pregnant women. Meanwhile, maternal knowledge and gestational age are not factors that affect of chronic energy deficiency toward pregnant women in Puskesmas Benu-Benua and Puskesmas Mata Kota Kendari in 2020. Should the Puskesmas need to do counseling on Chronic Energy Deficiency or CED more often toward pregnant women. Keywords:  health Chronic Energy Deficiency (CED), energy intake, family income, maternal knowledge, gestational age.
HUBUNGAN SOSIO DEMOGRAFI DAN AKSES MEDIA SOSIAL DENGAN PENGETAHUAN PENCEGAHAN COVID-19 PADA MASYARAKAT PESISIR KECAMATAN WAWOLESEA TAHUN 2O2O Novita Indria Sari; Jumakil Jumakil; Fithria Fithria
Endemis Journal Vol 2, No 3 (2021): ENDEMIS JOURNAL
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/ej.v2i3.26946

Abstract

The Corona virus disease (Covid-19) has been declared a global pandemic by WHO, with an alarming level of spread and severity. In order to break the chain of transmission of Covid-19, a good knowledge of the prevention of Covid-19 is needed in all elements of society so that people are able to make decisions in proper behavior to break the chain of Covid-19 transmission. This study aims to determine the Correlation between socio-demography and social media access with knowledge of Covid-19 prevention in coastal communities in Wawolesea sub-district in 2020. The research method used a cross sectional study approach with a sample of 272 people who were selected by using the Proportional Random Sampling technique. Statistical test using the Chi-square test. The results showed that the knowledge of the coastal community in the wawolesea sub-district about the prevention of Covid-19 was in the quite category of 228 (83.8%) and in the poor category of 44 (16.2%), it was found that there was no correlation between work (p value = 0.657> 0 , 05) with knowledge of Covid-19 prevention, on the other hand there is a correlation between age (p value = 0.000 <0.05), education level (p value = 0.000 <0.05) and access to social media (p value = 0.000 <0, 05 with knowledge of Covid-19 prevention. It is hoped that the local health center should provide more frequent counseling through existing media or making posters about Covid-19 prevention which can be used as information for the public to prevent the incidence of     Covid-19.
HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN KEJADIAN DIARE PADA MASYARAKAT DI DESA PORARA KECAMATAN MOROSI KABUPATEN KONAWE Iqrayati Kasrudin; Siti Rabbani Karimuna; Fithria Fithria
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v3i2.27447

Abstract

Kasus diare di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Ketersediaan sarana sanitasi dasar seperti air bersih, saluran pembuangan air limbah, ketersediaan tempat sampah, ketersediaan jamban merupakan upaya untuk mencegah meningkatnya kejadian penyakit diare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi dasar dengan kejadian diare pada masyarakat di Desa Porara Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah 105 KK yang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dan selanjutnya dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil  uji statistik pada tingkat signifikasi α = 0,05 diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara saluran pembuangan air limbah (ρ-value = 0,000), ketersediaan  tempat sampah (ρ-value = 0,000) dan ketersediaan jamban (ρ-value = 0,000). Tidak ada hubungan antara ketersediaan air bersih (ρ-value = 0,152). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan saluran pembuangan air limbah, ketersediaan tempat sampah dan ketersediaan jamban dengan kejadian diare pada masyarakat. Tidak ada hubungan antara ketersediaan air bersih dengan kejadian diare pada masyarakat
PERILAKU DALAM PENANGANAN SAMPAH PEMBALUT SEKALI PAKAI PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HALU OLEO Fausiah Ayuningsih; Fithria Fithria; Rastika Dwiyanti Liaran
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v3i2.27449

Abstract

Pembalut wanita adalah kebutuhan penting untuk siklus menstruasi yang terjadi setiap bulan. Pembalut wanita yang digunakan jika tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan masalah lingkungan, kesehatan maupun estetika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) dalam penanganan sampah pembalut sekali pakai pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling.  Hasil penelitian menunjukan dari 97 total bahwa mahasiswa FKM UHO yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 90 responden (92,8%) dan pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (7,2%) mengenai definisi dan komponen pembalut, pengelolaan sampah, cara penanganan sampah pembalut wanita, dampak pembalut wanita dan pemanfaatan pembalut wanita. Sikap mahasiswa FKM UHO tergolong kategori sikap positif sebanyak 83 responden (85,6%). Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu pengetahuan mahasiswa FKM UHO cukup dan sikap mahasiswa FKM UHO positif serta tindakan mahasiswa FKM UHO cukup dalam penanganan sampah pembalut sekali pakai tahun 2022.
HUBUNGAN POLA MAKAN, PENDAPATAN KELUARGA, JUMLAH ANGGOTA KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARIGI KABUPATEN MUNA TAHUN 2021 Sulfiyani Sulfiyani; Ruwiah Ruwiah; Fithria Fithria
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 4 (2023): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v3i4.30139

Abstract

AbstrakStatus gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Konsumsi makanan (pola makan) berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi terbagi ‎dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal‎.Alasan penelitian ini memilih pola makan karena pola makan merupakan upaya yang mudah dilakukan dalam mengatasi masalah gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan anatara pola makan, pendapatan keluarga, dan jumlah anggota keluarga dengan status gizi anak balita di Wilayah kerja Puskesmas Parigi Kabupaten Muna. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang dipilih 82 dengan melibatkan ibu yang memiliki anak usia 12-59 bulan di Puskesmas Parigi. Data diambil dengan menggunakan kuesioner, dengan tehnik wawancara dan observasi. Data dianalisis menggunakan uji chisquare dengan tingkat signifikan (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan status gizi anak balita dengan nilai (ρ=0,000 < 0,05), tidak terdapat hubungan antara pendapatan keluarga (ρ= 0.560 >0,05), dan jumlah anggota keluarga (ρ= 0.605 >0,05) dengan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Parigi Kabupaten Muna tahun 2021. Memperhatikan hasil penelitian ini, diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat melibatkan lebih banyak faktor untuk melihat konstribusi yang dominan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi anak balita.Kata Kunci: Pola Makan, Pendapatan Keluarga, Jumlah Keluarga, Status Gizi      AbstractNutritional status is the state of the body as a result of food consumptionand use of nutrients. Consumption of food pattern affects a person's nutritionalstatus. Factors that affect nutritional status are divided into two, namely external factors and internal factors. The reason this study chose the diet is because eating patterns are an easy effort to do in overcoming nutritional problems. The purpose of this study was to determine the relationship between diet, family income, and the number of family members with the nutritional status of children under five in the work area of the Parigi Health Center, Muna Regency. The research design used is descriptive analytic research with a cross sectional approach. The number of samples selected was 82 involving mothers with children aged 12-59 months at the Parigi Health Center. Collecting data using a questionnaire, with interview and observation techniques. Data analysis used the chi-square test with a significant level (α = 0.05). The results showed that there was a significant relationshipbetween diet and nutritional status of children under five with a value (ρ = 0.000< 0.05), there was no relationship between family income (ρ = 0.560 > 0.05), and the number of family members (ρ = 0.605 > 0.05) with the nutritional status oftoddlers in the work area of the Parigi Health Center, Muna Regency in 2021. By paying attention to the results of this study, it is hoped that further researcherscan involve more factors to see the dominant contribution to determine the relationship between diet and nutritional status of toddlers.Keywords:Dietary habit, Family Income, Number of Family, Nutritional Status.
KONDISI FISIK SUMUR GALI DAN KANDUNGAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DALAM AIR SUMUR GALI DI KELURAHAN ANGGALOMELAI KECAMATAN ABELI KOTA KENDARI Sitti Shomadyna Zayarti; Asnia Zainuddin; Fithria Fithria
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jkl-uho.v3i3.32581

Abstract

Air adalah salah satu sumber kebutuhan mahkluk hidup, baik manusia, hewan dan tumbuhan. Menurut laporan World Health Organization (WHO) dan UNICEF,  dari miliaran orang di seluruh dunia yang sering menderita dari buruknya akses ke air, sanitasi dan kebersihan, sekitar 2,2 miliar orang di seluruh dunia yang tidak memiliki layanan air minum yang di kelola dengan aman dan baik. Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air akan dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian kualitas air akan berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain. Mulai dari kandungan yang terdapat dalam air tersebut hingga sumber dari air itu sendiri. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik sumur gali dengan  kandungan bakteri Escherichia coli dalam air sumur gali  di Kelurahan Anggalomelai Kecamatan Abeli Kota Kendari Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua sumur gali yang aktif digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat di kelurahan anggalomelai kecamatan abeli yang berjumlah 45 buah sumur gali dan 10 sumur yang digunakan sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa dari ke-10 sampel air sumur gali yang berada di Kelurahan Anggalomelai, dimana 7 sumur gali  mengandung Escherichia Coli Sedangkan 3 sumur gali lainnya tidak mengandung bakteri Escherichi Coli dan masih memenuhi syarat yang sesuai dengan baku mutu Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010 yaitu sumur 8,9 dan 10. Ditemukan bakteri Escherichia. Coli pada 7 air sumur gali yang berada di Kelurahan Anggalomelai dapat disebabkan oleh sumber baku air yang tercemar karena keadaan lingkungan yang kurang bersih.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Konsumsi Fe Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja PUskesmas Kandai Icha Tritanti; Febriana Muchtar; Fithria Fithria
KOLONI Vol. 2 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v2i3.504

Abstract

Anemia refers to deficiency of hemoglobin in the body. Pregnant women are particularly vulnerable to anemia, which can lead to preterm birth, increased susceptibility to infections, and maternal and fetal mortality. Anemia in pregnancy is primarily caused by iron deficiency which causes inadequate hemoglobin production. This condition can be prevented by regular iron supplementation of at least 90 tablets throughout pregnancy. The government has appointed Community Health Centers, Integrated Health Posts and Village Midwives to regularly distribute iron supplement as a national program. The prevalence of anemia remained high which could be attributed to the low adherence of pregnant women in taking iron supplement. This study was conducted to identify the factors that relate the compliance in consuming iron supplement among pregnant women in the working area of Kandai Community Health Center. In this cross-sectional study, total sampling technique was employed to select 96 pregnant women who sought antenatal care at the Health Center from January to April 2023 as the population and samples. This study revealed that knowledge (P value = 0.000), education (P value = 0.005), and family support (P value = 0.000) significantly related the compliance of pregnant women in taking iron supplement. Whereas, the role of health workers was not found significant to the compliance.  Keywords: Anemia, Pregnant women, Compliance, Iron tablet
STUDI PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DI PUSKESMAS LOMBAKASIH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2022 Tessa Putri Atirah; Fithria Fithria; Rahman Rahman
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v4i1.39137

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementrian Kesehatan dan merupakan bantuan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang disalurkan melalui mekanisme tugas pembantuan untuk percepatan pencapaian target program kesehatan prioritas nasional melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya, serta UKBM khususnya Poskedes/Polindes, Posyandu, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.  Pada pengelolaan dana BOK di Puskesmas Lombakasih masih terdapat beberapa kendala sehingga dalam pelaksanaannya belum optimal.Tujuan: Untuk mendapatkan informasi mengenai pengelolaan dana BOK di Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2022.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang, yang terdiri dari 2 informan kunci dan 5 informan biasa.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan dilakukan pada awal tahun dalam mini lokakarya yang terdiri atas kegiatan, tujuan, waktu serta sasaran yang akan dilakukan. Pelaksanaan melibatkan Kepala Puskesmas, Bendahara BOK, KTU, dan para Programmer.  Pengawasan dilakukan secara internal meliputi pengawasan Kepala Puskesmas, PPK, PPTK dan eksternal yang dilakukan oleh inspektorat dan BPK. Pencatatan dan pelaporan meliputi hasil pencapaian target kegiatan yang dilakukan,  waktu pelaksanaan serta dilengkapi bukti penggunaan dana. Namun dalam pelaksanaannya masih ada keterlambatan Programmer dalam pembuatan pertanggungjawaban yang mengakibatkan dana BOK terlambat cair.Kesimpulan: Dalam perencanaan yang dilakukan masih terdapat kurangnya pemahaman tim pengelola BOK yaitu Programmer terhadap juknis. Adapun pelaksanaan, jalannya program yang kadang tidak sesuai jadwal dikarenakan faktor cuaca. Untuk Pengawasan yang dilakukan di Puskesmas Lombakasih sudah baik yang melibatkan Kepala Puskesmas, PPK, PPTK, serta Inspektorat dan BPK. Sedangkan, pencatatan dan pelaporan sering tidak tepat waktu dalam melakukan pertanggungjawaban pelaporan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Sehingga Pihak Puskesmas diharapkan untuk memberikan pemahaman yang merata tentang mekanisme pelaksanaan dalam mengelola dana Bantuan Operasional Kesehatan agar lebih optimal.AbstractBackground:Health Operational Assistance (BOK) is the Ministry of Health's State Revenue and Expenditure Budget (APBN) funds and is central government assistance to local governments channeled through the co-administration mechanism to accelerate the achievement of national priority health program targets through improving the performance of the Puskesmas and its network, as well as UKBM in particular Poskesdes/Polindes, Posyandu, School Health Enterprises (UKS) in providing promotive and preventive health services. In the management of BOK funds at the Lombakasih Health Center there are still several obstacles so that the implementation is not optimal.Objectives: this study aims to obtain information about the management of BOK funds at the Lombakasih Health Center in Bombana Regency in 2022. Method:The type of research used is qualitative research with an approach case studies through in-depth interviews. There were 7 informants in this study, consisting of 2 key informants and 5 casual informants.Results:. The results showed that planning was carried out at the beginning of the year in a mini workshop consisting of activities, goals, time and objectives to be carried out. The implementation involved the Head of the Health Center, BOK Treasurer, KTU, and Programmers.  Supervision is carried out internally including supervision of the Head of the Puskesmas, PPK, PPTK and externally which is carried out by the inspectorate and BPK. Recording and reporting includes the results of achieving the target of the activities carried out, the time of implementation and is accompanied by evidence of the use of funds. However, in practice there are still programmer delays in making accountability which results in late disbursement of BOK funds.Conclusion:In the planning that was carried out there was still a lack of understanding of the BOK management team, namely Programmers, towards technical guidelines. As for the implementation, the program sometimes does not go according to schedule due to weather factors. The supervision carried out at the Lombakasih Health Center has been good, involving the Head of the Health Center, PPK, PPTK, as well as the Inspectorate and BPK. Meanwhile, recording and reportingoften not timely in carrying out accountability reporting on the implementation of health services as a whole. So that the Puskesmas is expected to provide an even understanding of the implementation mechanism in managing Health Operational Assistance funds so that it is more optimal.