Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Rencana Teknis dan Ekonomis untuk Rencana Kegiatan Reklamasi Tambang Batubara di PT Banjarsari Pribumi Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan Willian Wijaya; Dudi Nasrudin Usman; Wahyu Budhikhorniawan
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.94 KB) | DOI: 10.29313/bcsme.v2i1.2163

Abstract

Abstract. PT Banjarsari Pribumi is a private mining company engaged in coal mining with an open mining system. The mining location is in East Merapi District, Lahat Regency, South Sumatra Province. With a total area of ​​± 519.84 Ha. One of the mining activities carried out has an impact, in the form of positive and negative impacts on the community around the location. The positive impacts that occur in the form of increasing the economy of the residents around the research location and for the negative impacts that occur around the location are quite complex so that changes in morphology, vegetation, air conditions, and the structure of the soil cover, cause environmental quality to decline. Reclamation activities aim to repair or reorganize disturbed land due to mining activities so that it can function again according to its designation and to know the technical plans for land management, revegetation and maintenance in a former coal mining area. In addition, this activity has the aim of knowing the total cost that will be required for the planned reclamation activity. In land use activities, mechanical equipment will be used in the form of the Sany SY500H Excavator, Sany SKT90S Dump Truck, and Komatsu D85ESS Bulldozer. Meanwhile, in the revegetation activities, the plants used include staple crops such as Johar (Senna Siamea), rubber trees (Hevea Brasiliensis) and cover crops such as legumes (Mucuna Bracteata). Reclamation activities will be carried out in 2022 - 2026 with a total area of ​​173.92 Ha. Technically, reclamation activities are carried out to the stage of plant care and maintenance so that plant growth can grow optimally. The reclamation activity will last for the next 5 years with a total cost that needs to be spent by PT Banjarsari Pribumi of Rp. 12,586.413.402,- Keyword : Reclamation, Land Use, Revegetation, Success Rate Against Technical Plan PT Banjarsari Pribumi merupakan perusahaan tambang swasta yang bergerak dibidang pertambangan batubara dengan sistem penambangan terbuka. Lokasi penambangan berada di Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Dengan luas wilayah keseluruhan ± 519,84 Ha. Salah satu kegiatan penambangan yang dilakukan menimbulkan dampak, berupa dampak positif maupun dampak negatif terhadap masyarakat disekitar lokasi. Dampak positif yang terjadi berupa meningkatnya perekonomian warga disekitar lokasi penelitan dan untuk dampak negatif yang terjadi di sekitar lokasi cukup komplek sehingga merubahan morfologi, vegetasi, kondisi udara, dan struktur tanah penutup, menyebabkan kualitas lingkungan menurun. Kegiatan reklamasi bertujuan untuk memperbaiki atau menata lahan kembali yang terganggu akibat dari aktifitas penambangan agar dapat berfungsi kembali sesuai dengan peruntukannya serta mengetahui rencana teknis penataan lahan, revegetasi dan pemeliharaan yang berada pada suatu area bekas penambangan batubara. Selain itu kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengetahui total biaya yang akan dibutuhkan untuk rencana kegiatan reklamasi. Dalam kegiatan penatagunaan lahan akan menggunakan peralatan mekanis berupa Excavator Sany SY500H, Dump Truck Sany SKT90S, dan Bulldozer Komatsu D85ESS. Sedangkan dalam kegiatan revegetasi tanaman yang digunakan antara lain tanaman pokok berupa tanaman Johar (Senna Siamea), tanaman sisipan berupa pohon karet ( Hevea Brasiliensis ) dan tanaman penutup berupa tanaman Kacang-kacangan (Mucuna Bracteata). Kegiatan reklamasi akan dilakukan pada tahun 2022 - 2026 dengan luas total 173,92 Ha. Secara teknis kegiatan reklamasi dilakukan hingga tahapan perawatan dan pemeliharaan tanaman agar pertumbuhan tanaman dapat tumbuh secara optimal. Kegiatan reklamasi akan berlangsung selama 5 tahun kedepan dengan total biaya yang perlu dikelurkan oleh PT Banjarsari Pribumi sebesar Rp12.586,413.402,- Kata Kunci : Reklamasi, Penatagunaan Lahan , Revegatasi, Tingkat Keberhasilan Terhadap Rencana Teknis
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat pada Keberlanjutan Program Bank Sampah dan Budidaya Maggot Dudi Nasrudin Usman; Linda Pulungan; Sri Widayati; Dadan Mukhsin; Himawan Nuryahya; Rully Nurhasan Ramadhani
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 10 No.2 (Juni, 2022) Ethos: Jurnal Penelitian Dan Pangabdian Kepada Masyarakat (Sains & Teknolog
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v10i2.8909

Abstract

Abstract. The waste bank program and maggot cultivation have been implemented in RT 01 RW 02 Baleendah Village, Bandung Regency. This is because waste management in the area still uses a collection and disposal pattern. Waste management still causes environmental problems, namely the condition of dirty TPS, a strong smell of garbage and invites many flies to come. The purpose of the PKM program for assistance in waste management in the regions is to increase community participation in waste management, improve environmental cleanliness and maintain program sustainability. Improved waste management is realized by establishing a waste bank, making plant fertilizers and cultivating maggot. In order to increase community participation, waste management training was held for residents. The establishment of a waste bank is intended to increase the added value of inorganic waste. while the cultivation of maggot and the manufacture of plant fertilizers to increase the added value of organic waste. The maggots that are cultivated are used to feed the residents' livestock, namely catfish, birds and chickens, while plant fertilizers are needed for urban farming which has been done by the residents. To maintain the continuity and development of the program, it is necessary to maintain the spirit of the manager as the initiator and the participation of all citizens. With the participation and sincerity of all interested parties, all programs can be sustainable, the added value of waste increases and the environment becomes cleaner and more beautiful.Abstrak.  Program bank sampah dan budidaya maggot telah dilaksanakan di RT 01 RW 02  Kelurahan Baleendah, Kabupaten Bandung. Hal ini dikarenakan pengelolaan sampah di daerah tesebut masih menggunakan pola kumpul angkut buang.  Pengelolaan sampah tersebut masih menimbulkan masalah lingkungan yaitu  kondisi TPS kotor, bau sampah yang menyengat dan mengundang banyak lalat datang.   Tujuan program PKM pada pendampingan pengelolaan sampah  adalah untuk meningkatkan partisipasi warga dalam pengelolaan sampah, meningkatkan kebersihan lingkungan dan menjaga keberlangsungan program. Peningkatan pengelolaan sampah diwujudkan dengan pendirian bank sampah, pembuatan pupuk tanaman dan budidaya maggot. Guna meningkatkan partisipasi masyarakat maka dilakukan pelatihan pengelolaan sampah pada warga. Pendirian bank sampah dimaksudkan guna meningkatkan nilai tambah sampah anorganik. sedangkan Budidaya maggot   dan pembuatan pupuk tanaman guna meningkatkan nilai tambah sampah organik.  Maggot hasil budidaya  dimanfaatkan untuk pakan ternak warga yaitu lele, burung dan ayam sedangkan pupuk tanaman diperlukan untuk urban farming yang telah dilakukan warga. Untuk menjaga keberlangsungan dan pengembangan program perlu menjaga semangat pengurus sebagai inisiator dan partisipasi seluruh warga. Dengan partisipasi dan kesungguhan semua pihak  yang berkepentingan maka semua program dapat berkelanjutan, nilai tambah sampah meningkat dan lingkungan menjadi lehih bersih dan asri. 
Analisis Kebutuhan Kapur Tohor dalam Menetralkan Air Asam Tambang di PT ABC Kalimantan Timur Wahyu Guntoro; Sri Widayati; Dudi Nasrudin Usman
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5713

Abstract

Abstract. Based on the Decree of the Minister of Environment and Forestry No. 5 of 2022 concerning Wastewater Treatment for Mining Businesses or Activities related to acid mine water treatment, the water must be handled so that the water quality becomes neutral and meets the specified quality standards. The research was conducted by taking some data in the form of quality and discharge of acid mine drainage to be tested in the laboratory in order to obtain the values ​​of pH, TSS, and chemical elements. Analysis of the calculation of the molarity of acid mine drainage and neutralizing agent (quicklime) was carried out to determine the mixing dose, which aims to neutralize acid mine water properly. Analysis results show that the actual neutralization of acid mine drainage requires 0.148 g/liter with an average daily requirement of 10.710,3535 gr or 16,551 kg. The most appropriate treatment is carried out with an active curative approach by direct sprinkling quicklime into the inlet channel so that it can be mixed more evenly when it enters the settling pond. Abstrak. Berdasarkan kepada Keputusan Menteri Lingungan Hidup dan Kehutanan No 5 Tahun 2022 tentang Pengolahan Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pertambangan dengan yang berkaitan dengan pengolahan air asam tambang, maka air tersebut harus dilakukan penanganan agar kualitas air menjadi netral dan memenuhi baku mutu yang telah ditentukan. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan beberapa data berupa kualitas dan debit air asam tambang untuk diuji laboratorium agar mendapatkan nilai pH, TSS, dan unsur kimiawi. Analisis perhitungan molaritas air asam tambang dan agen penetral (kapur tohor) dilakukan untuk mengetahui dosis pencampuran, yang bertujuan agar air asam tambang dapat dinetralkan dengan tepat. Hasil analisis menunjukan bahwa penetralan air asam tambang secara aktual membutuhkan 0,148 gr/liter dengan kebutuhan rata- rata perhari sebesar 169.551,242 gr atau 169,551 kg. Penanggulangan paling tepat dilakukan dengan pendekatan kuratif metode aktif, dengan cara menaburkan langsung kapur tohor ke dalam saluran inlet agar dapat tercampur lebih merata ketika masuk ke kolam pengendapan.
Studi Pendahuluan Efektivitas Penggunaan Fly Ash Dalam Pengolahan Air Asam Tambang Pada Tambang Batubara Di PT XYZ Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur Devi Ulfa Yunita; Sri Widayati; Dudi Nasrudin Usman
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5848

Abstract

Abstract. Based on the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number 5 of 2022 concerning Wastewater Treatment for Mining Businesses and Activities, the resulting coal wastewater must meet the established standard quality standards it is necessary to treat wastewater so that it does not pollute the environment environment and interfere with human health. Management of acid mine drainage can be done by adding chemicals to neutralize the pH of acid mine drainage, one of which is by using fly ash. This research was conducted to determine the effectiveness of the use of fly ash in neutralizing the pH of the water and reducing the levels of Fe and Mn metals in the settling pond using several measurement and testing parameters, namely measuring the degree of acidity and testing the levels of Fe and Mn metals. The test results for 31 days showed that the average incoming water discharge was 614,462 l/day, the average pH value before handling was 5.64, the moderate Fe metal content before handling was 8.58 mg/l, and the average Mn content before handling of 5.60 mg/l. From the test results, it was found that the required amount of fly ash was 16,066 g/day. The effectiveness of increasing the average pH was 20.52%, the effectiveness of reducing Fe metal levels was 46.37%, and the effectiveness of reducing Mn levels was 40.99%. Abstrak. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Pengolahan Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan bahwa air limbah batubara yang dihasilkan harus memenuhi nilai baku mutu standar yang sudah ditetapkan, maka perlu dilakukan pengolahan air limbah agar tidak mencemari lingkungan sekitar dan mengganggu kesehatan manusia. Pengolahan air asam tambang dapat dilakukan dengan menambahkan bahan kimia untuk menetralkan pH air asam tambang, salah satunya dengan menggunakan fly ash. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan fly ash dalam menetralkan pH air dan menurunkan kadar logam Fe dan Mn di settling pond dengan menggunakan beberapa parameter pengukuran dan pengujian, yaitu pengukuran derajat keasaman dan pengujian kadar logam Fe dan Mn. Hasil pengujian selama 31 hari didapatkan rata – rata debit air yang masuk sebesar 614.462 l/hari, rata – rata nilai pH sebelum penanganan sebesar 5,64, rata – rata kadar logam Fe sebelum penanganan sebesar 8,58 mg/l, dan rata – rata kadar logam Mn sebelum penanganan sebesar 5,60 mg/l. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan jumlah kebutuhan fly ash sebesar 16.066 g/hari. Efektivitas kenaikan pH rata – rata sebesar 20,52%, efektivitas penurunan kadar logam Fe rata – rata sebesar 46,37%, dan efektivitas penurunan kadar logam Mn rata – rata sebesar 40,99%.
Pemodelan Geologi Pasir Besi Menggunakan Metode Penampang Berdasarkan Data Seismik Refleksi di Daerah Kecamatan Loloda Utara, Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara Jivan Akbar; Noor Fauzi Isniarno; Dudi Nasrudin Usman
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.6149

Abstract

Abstract. The geological conditions in the area of North Loloda District, North Halmahera Regency, North Maluku Province, one of which is composed of gravel, gravel, sand, and mud rock units which are placer deposits from the Alluvium Formation (Qa) which are indicated to contain iron sand deposits. These deposits are formed due to the weathering process of andesitic to basaltic igneous rocks which experience erosion and are transported to rivers and then continue to be carried to the sea. From this distribution, a geological model of the iron sand layer can be described by carrying out the exploration stage first. iron of which the amount and shape of the geological model are known. To identify iron sand deposits, 2 methods of exploration were carried out, namely direct exploration by drilling to describe the depth of the layer and indirect exploration using a geophysical method based on wave propagation, namely reflection seismic which gets output in the form of seismic wave cross-sections, from seismic cross-sectional data it is interpreted based on drilling data with changes from seismic propagation to the subsurface layers. Geological modeling is obtained from the interpretation of seismic data with correlations from drilling data, the number of interpretations obtained is 315 points from the results of crossings between 2 different seismic paths, the modeling is carried out using the cross-sectional method which obtains the amount of iron sand as much as 245.009.121 Bcm in the second layer. 3, sample testing was also carried out using the magnetic separator method and obtained the value of the magnetic content, namely point 1 93.3% and point 2 94.1%, if the whole iron sand was multiplied by the percentage of magnetism to get the amount of 229.573.546,3 Bcm. Abstrak. Kondisi geologi pada daerah Kecamatan Loloda Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara salah satunya tersusun dari satuan batuan Kerakal, kerikil, pasir, dan lumpur yang merupakan endapan placer dari Formasi Aluvium (Qa) yang di indikasi terdapat adanya endapan pasir besi. Endapan tersebut terbentuk karena proses pelapukan batuan beku andesitik hingga basaltik yang mengalami erosi dan tertransportasi ke sungai lalu terus terbawa ke laut, dari penyebaran tersebut dapat digambarkan model geologi dari lapisan pasir besi dengan melakukan tahap ekslorasi terlebih dahulu, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebaran material pasir besi yang diketahui jumlah dan bentuk model geologinya. Untuk mengindentifikasi endapan pasir besi dilakukan 2 metode eksplorasi yaitu ekplorasi langsung dengan melakukan pengeboran untuk menggambarkan kedalam lapisan dan ekplorasi tidak langsung menggunakan metode geofisika berdarsarkan rambatan gelombang yaitu seismik refleksi yang mendapatkan output berupa penampang gelombang seismik, dari data penampang seismik di interpretasi berdasarkan data pengeboran dengan perubahan dari rambatan seismik terhadap lapisan dibawah permukaan. Pemodelan geologi didapatkan dari hasil interpretasi data seismik dengan korelasi dari data pengeboran, didapatkan jumlah interpretasi sebanyak 315 titik dari hasil persilangan antara 2 arah jalur seismik yang berbeda, pemodelan dilakukan menggunakan metode penampang yang mendapatkan jumlah pasir besi sebanyak 245.009.121 Bcm pada lapisan yang ke 3, pengujian sampel juga dilakukan menggunakan metode magnetik separator dan mendapatkan nilai kadar kemagnetan yaitu titik 1 93,3% dan titik 2 94,1%, apabila kesuluruhan pasir besi dikalikan dengan persen kemagnetan mendapatkan jumlah 229.573.546,3 Bcm.
Pengaruh Geometri Jalan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Penambangan Batubara PT Bima Nusa Internasional Site PT Kideco Jaya Agung di Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur Bagas Ghozi Adiwiyuga; Dudi Nasrudin Usman; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.6773

Abstract

Abstract. PT Bima Nusa Internasional is a contractor company engaged in the coal mining business which is located at the PT Kideco Jaya Agung site. Mining activities are carried out with an open pit mining system using a strip mining type. The use of diesel as a fuel has a significant effect on mining operational costs. There are several factors that can affect the use of fuel in mechanical devices, one of which is the road geometry. Therefore this research was conducted to increase the productivity of the dig-load and transport equipment with more efficient fuel consumption. Based on actual conditions in the field, there are still several road segments whose grade are not in accordance with the AASHTO standard is above 12%, so that the rimpull that must be overcome by the mechanical device is getting bigger, with the use of greater rimpull will make fuel consumption even greater which will have an impact on mining operational costs, so the company must evaluate the use of fuel in each work unit to reduce operational costs. Based on the results of observations and calculations in field observations, the actual production of conveyances equipment is 220,33 BCM/hour with an average fuel consumption conveyances equipment 14,82 liters/hour. The actual value of the fuel ratio in research activities for conveyances equipment means is 0,27 liters/BCM, and the fuel cost is Rp. 51.766.012 /month/tool. After conducting a study on road geometry, the production value increased to 257,64 BCM/hour/tool with a fuel ratio of 0,23 liter/BCM, and fuel cost to Rp. 44.273.822 /month/tool, so that after repairs decreased costs of Rp. 7.492.190 /month/tool. Improvements in road conditions greatly affect equipment production, fuel consumption, fuel ratio, and fuel cost so as to reduce operational costs in mining. Abstrak. PT Bima Nusa Internasional merupakan perusahaan kontraktor bergerak di bidang usaha pertambangan batubara yang berlokasi di site PT Kideco Jaya Agung. Penambangan dilakukan dengan Sistem Tambang Terbuka menggunakan jenis Strip Mining. Penggunaan solar sebagai bahan bakar memberikan pengaruh biaya operasional penambangan yang cukup besar. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan bahan bakar pada alat mekanis, diantaranya kondisi geometri jalan. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas alat gali-muat dan angkut dengan penggunaan bahan bakar yang lebih efisien. Berdasarkan keadaan aktual di lapangan masih terdapat beberapa segmen jalan yang kemiringannya tidak sesuai dengan standar AASHTO yaitu di atas 12%, sehingga Rimpull yang harus diatasi oleh alat mekanis tersebut semakin besar, dengan penggunaan rimpull yang besar akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi semakin besar yang akan berdampak pada biaya operasional penambangan, sehingga perusahaan harus mengevaluasi penggunaan bahan bakar di setiap unit kerja untuk menekan biaya operasional. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan pada kegiatan lapangan, produksi alat angkut aktual adalah 220,33 BCM/jam dengan rata-rata konsumsi bahan bakar alat 14,82 liter/jam. Nilai Fuel Ratio secara aktual pada kegiatan penelitian untuk alat angkut adalah 0,27 liter/BCM, serta Fuel Cost sebesar Rp. 51.766.012 /bulan/alat. Setelah dilakukan kajian pada geometri jalan, nilai produktivitas naik menjadi 257,64 BCM/jam dengan Fuel Ratio 0,23 liter/BCM, serta Fuel Cost menjadi Rp. 44.273.822 /bulan/alat, sehingga setelah perbaikan mengalami penurunan biaya sebesar Rp. 7.492.190 /bulan/alat. Perbaikan pada kondisi jalan berpengaruh terhadap produksi, konsumsi bahan bakar, Fuel Ratio, dan Fuel Cost sehingga dapat mengurangi biaya operasional pada penambangan.