Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGGUNAAN METODE HPLC PADA ANALISIS JAMU DEPOT YANG MENGANDUNG ANTALGIN Rifda Husna Arifah; Desy Ayu Irma Permatasari; Kusumaningtyas Siwi Artini
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 3 No. 1 (2023): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v3i1.52

Abstract

Penyalahgunaan penambahan BKO ke dalam sediaan herbal sering diidentikkan untuk penanganan penyakit seperti rematik, pereda nyeri, dan afrodisiak. Salah satu herbal yang biasa digunakan untuk meredakan nyeri adalah herbal pegal linu untuk mengurangi nyeri,meredakan nyeri otot, kelelahan, nyeri otot dan tulang, memperlancar peredaran darah, memperkuat daya tahan tubuh, serta meredakan nyeri di seluruh tubuh Identifikasi penambahan BKO dapat dilakukan dengan HPLC (High Performance Liquid Chromatography)dengan teknik identifikasi, pemisahan, dan kuantifikasi komponen dalam suatu campuranyang sangat cocok digunakanuntuk senyawa yang tidak mudah menguap, tidak stabil secara termal danmempunyaiberat molekul yang besar. Pemisahan analit tersebut dilakukan berdasarkan kepolarannya, alatnya terdiri dari kolom sebagai fasediamdan larutan tertentu sebagai fasegeraknya.Analisis kadar antalgin dapat menggunakan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC), yaitu dengan menggunakan fase gerak berupa metanol p.a dan aquabides dengan perbandingan 75 : 25, fase diam dengan kolom C18 sertadengan volume injeksi sebanyak 20 μL pada konsentrasi 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, dan 100 ppm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keunggulan penggunaan metode HPLCdalam menganalisis kadar antalgin dalam suatu sediaan jamu. Hasil yang diperoleh yaitu adanya kandungan antalgin pada sediaan jamu dengan persentase 14,87 %. Kadar tersebut sangat tidak diperbolehkan terkandung dalam sediaan jamu dan telah melanggar pasal 196 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009.
Evaluasi Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Soeratno Gemolong Kabupaten Sragen Diana Putri Arfianingsih; Isna Nur K; Kusumaningtyas Siwi Artini
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2023): November : Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v3i3.2646

Abstract

Drug management is a cycle including selection, procurement, distribution and use which is supported by an appropriate organizational structure, finances and management information system. The aim of this research is to determine drug management in the Pharmacy Installation at RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen Regency.This research uses prospective and retrospective methods. Where retrospective data is taken from 2022 data. Prospective data is taken through direct observation. The results of this research are: the percentage of available funds and the required funds is 80%, the percentage of procurement and actual use is 98%, invoice errors are 0.47%, there are no delayed payments by hospitals, compatibility between drugs and stock cards is 100% , drug availability level of 16 months, warehouse management system with FIFO, FEFO and LASA marking systems, average time used to serve compounded prescriptions is 11 minutes and non-mixed prescriptions is 7 minutes, conformity of drug items with the National Formulary is 93%, frequency of procurement of each drug item 4-6x a year, turn over ratio 3 times, percentage of expired and damaged drug value 5.05%, dead stock percentage 3%, number of drug items per prescription sheet 3.5 items, percentage of prescriptions with generic names 88%. These results indicate that drug management in the Pharmacy Installation at RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen Regency is not yet good.
ANALISIS MINIMAL BIAYA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE JANUARI- MARET 2023 Annisa Kusuma Wardhani; Kusumaningtyas Siwi Artini; Tatiana Siska Wardani
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2821

Abstract

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia karena sekresi insulin yang rusak. Diabetes melitus tipe 2 ditandai dengan resistensi insulin perifer dan penurunan produksi insulin. Data RISKESDAS 2018 menjelaskan prevalensi diabetes melitus nasional adalah sebesar 8,5 % atau sekitar 20,4 juta orang Indonesia terdiagnosis diabetes melitus tipe 2. Analisis farmakoekonomi dalam peningkatan efisiensi atau penggunaan biaya secara lebih rasional sangat diperlukan. Pasien diabetes melitus tipe 2 juga memerlukan terapi seumur hidupnya sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar untuk terapi pengobatannya. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai minimal biaya terapi kepada pasien diabetes melitus tipe 2 di instalasi rawat jalan RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada periode Januari – Maret 2023. Metode yang digunakan dalam analisis biaya penelitian ini adalah Cost Minimization Analysis (CMA). Hasil penelitian ini diketahui distribusi pengobatan hiperglikemik yang paling banyak digunakan untuk pasien diabetes melitus tipe 2 di instalasi rawat jalan RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah terapi kombinasi insulin analog basal dan insulin analog prandial/premixed sebanyak 30 pasien (33%) serta monoterapi insulin analog basal/prandial/premixed sebanyak 11 pasien (12%). Hasil analisis biaya dengan metode Cost Minimization Analysis (CMA) didapatkan hasil Rp 1.282.626,- dan Rp 1.173.120,-
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PASIEN DEMAM TIFOID RAWAT INAP RSAU DR.SISWANTO LANUD ADI SOEMARMO TAHUN 2022 Angga Aulia Sahadatun; Kusumaningtyas Siwi Artini; Tatiana Siska Wardani
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2827

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik yang menyerang usus halus disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Terapi awal yang diberikan pada penderita yaitu antibiotik, pilihan antimikroba pilihan Kemenkes yaitu seftriakson, sefotaksim, thiamphenikol dan sefiksim. Ketidak tepatan terapi menyebabkan lama perawatan sehingga biaya pengobatan semakin mahal. Cost Effectiveness Analysis (CEA) merupakan salah satu langkah untuk memulai menilai perbandingan manfaat kesehatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik, besar biaya penggunaan antibiotik dan antibiotik mana yang paling efektif digunakan dilihat dari lama rawat inap dan penurunan suhu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Cost Effectiveness Analysis (CEA) dengan metode noneksperimental. Hasil dari penelitian ini yaitu antibiotik yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi antibiotik inj seftriakson + thiamphenikol 500mg, besar biaya penggunaan antibiotik Rp.924.800, dan antibiotik yang paling cost effectiveness yaitu kombinasi antibiotik inj seftriakson + sefiksim 100 mg.
EVALUASI RASIONALITAS ANTIDIABETIK PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSAU DR. SISWANTO TAHUN 2022 Amanda Anisawati; Kharisma Jayak Pratama; Kusumaningtyas Siwi Artini
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2835

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis akibat keabnormalan pada proses sekresi insulin, resistensi insulin ataupun akibat faktor pola hidup yang kurang sehat, sehingga perlu adanya terapi untuk menunjang kualitas hidup penderita. Terapi rasional antidiabetik menjadi salah satu parameter keberhasilan terapi optimal bagi pasien diabetes. Ketepatan terapi dapat dilihat berdasarkan kondisi pasien dan hasil tes gula darah HbA1c ≥6,5%. Penelitian ini dilaksanakan di RSAU dr. Siswanto terhadap pasien diabetes melitus tipe 2 di tahun 2022. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi profil pengobatan diabetik dan kerasionalitasan terapi antidiabetik yang meliputi 3 indikator ketepatan yaitu tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis. Penelitian ini termasuk non eksperimental dengan pendekatan deskriptif menggunakan resep dan data rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 114 sampel yang terdiri dari 73 perempuan dan 41 laki-laki dimana seluruhnya memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dan menunjukkan pravalensi umur yang mendominasi adalah sekitar 56-65 tahun (39,3%), tercatat memiliki ketepatan indikasi sebesar 81,74%, tepat obat 81,74%, dan tepat dosis 100% yang masing-masing diolah menggunakan Microsoft Excel.
Uji Efektivitas Sediaan Salep Ekstrak Daun Kenikir (Cosmos Caudatus Kunth) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci Jantan New Zealand White Annissha Azzahra Wurnasari; Kusumaningtyas Siwi Artini; Bangkit Riska Permata
Jurnal Medika Nusantara Vol. 1 No. 4 (2023): November : Jurnal Medika Nusantara,
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v1i4.635

Abstract

Kenikir Leaf Extract (Cosmos Caudatus Kunth) is a medicinal plant that can be used to heal cut wounds. This research aims to determine the compound content in kenikir leaves, determine the physical quality and stability of kenikir leaf extract ointment preparations, and determine the effective concentration for healing cuts on the backs of male New Zealand White rabbits. This type of research is experimental, making ointment formulations using kenikir leaf extract made in 3 concentrations, namely 10%, 15% and 20%. In ointment testing, organoleptic tests, homogeneity tests, spreadability tests, adhesion tests, pH and viscosity tests are carried out. Testing the effectiveness of wound healing using 5 groups, namely Betadine ointment (+), ointment base (-), kenikir leaf extract ointment 10%, 15% and 20% on 5 rabbits with a wound length of 1.5 cm was carried out until the 3rd day. 7. The data was processed statistically using One Way ANOVA (Analysis of Variant) and continued with the LSD (Least Significant Difference) test. The results of this research show that kenikir leaf extract ointment 10%, 15% and 20% produces an ointment that meets the requirements of the organoleptic test, homogeneity test, spreadability test, adhesiveness test and pH test, as well as providing healing effects on cuts and wounds in rabbits and The most effective healing power is 20% kenikir leaf extract ointment.
EFEKTIVITAS ANTIBIOTIK PASIEN DEMAM TIFOID RAWAT INAP DI RSAU dr. SISWANTO LANUD ADI SOEMARMO TAHUN 2022 Galuh Puspita Sari; Kusumaningtyas Siwi Artini; Tatiana Siska Wardani
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5379

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistem pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid rawat inap di RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo pada tahun 2022. Penelitian menggunakan metode retrospektif dengan sampel sebanyak 52 pasien. Jenis antibiotik yang digunakan kombinasi antibiotik tiamfenikol dan inj seftriakson, tiamfenikol dan inj sefotaksim, sefiksim dan inj seftriakson, sefiksim dan inj sefotaksim, sefiksim dan inj sefoperazon. Efektivitas terapi dinilai dari besarnya penurunan suhu dan lama rawat inap. Pasien demam tifoid rawat inap didominasi pasien perempuan sebanyak 27 (51,9%). Sebagian besar pasien berusia 18-45 tahun 40 pasien (76,9%). Karakteristik klinis berdasarkan kadar leukosit didominasi pasien leukosit normal 42 pasien (80,8%), sedangkan  karakteristik klinis berdasarkan tes uji widal 52 pasien  positif (100%). Hasil penelitian menunjukkan antibiotik yang paling banyak digunakan kombinasi tiamfenikol dan inj seftriakson 33 pasien (63,5%). Lama rawat inap paling singkat pada pasien dengan terapi kombinasi sefiksim dan inj seftriakson (2,15 hari), diuji menggunakan One-way Anova (p=0,0240,05). Penurunan suhu yang paling besar dicapai pasien dengan terapi tiamfenikol dan inj seftriakson (2,24oC), diuji dengan Kruskal-Wallis (p=0,068 0,05).  Kata kunci -- Demam tifoid, Efektivitas antibiotik, Kombinasi antibiotik
Efektivitas Formulasi Ekstrak Krokot (Portulaca oleracea L) sebagai alternatif pembuatan handsanitizer Kusumaningtyas Siwi Artini
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v11i2.3224

Abstract

Penggunaan tanaman dalam bidang farmasi saat ini terus digalakkan. Penelitian terhadap beberapa tanaman telah dilakukan, salah satunya tanaman herba krokot (Portulaca oleracea L) yang telah terbukti berkhasiat antibakteri karena kandungan flavonoidnya. Handsanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas formulasi ekstrak krokot (Portulaca oleracea L) sebagai handsanitizer dan potensi daya hambat handsanitizer ekstrak krokot (Portulaca oleracea L) terhadap bakteri. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun dan batang herba krokot (Portulaca oleracea L) yang dimaserasi menggunakan etanol. Setelah didapatkan ekstrak herba krokot (Portulaca oleracea L), kemudian dibuat sediaan handsanitizer dengan beberapa konsentrasi yang berbeda dan dilakukan uji antibakteri terhadap sediaan handsanitzer ekstrak krokot (Portulaca oleracea L). Hasil dari penelitian ini diperoleh hasil pada formula I dengan konsentrasi ekstrak 6,25%  memili daya hambat sebesar 7,2mm, untuk formula dengan dengan konsentrasi ekstrak 12,5% memiliki daya hambat 8,7% dan untuk formula dengan konsentrasi 25% memiliki daya hambat 11mm. Dari hasil uji daya hambat tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin besar diameter daya hambatnya
PENGARUH SOSIODEMOGRAFI DAN JENIS ANTIDIABETES TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Kusumaningtyas Siwi Artini
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 13, No 1 (2024): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v13i1.6033

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan naiknya kadar gula darah. Saat ini prevalensi kejadian semakin meningkat terkait dengan perubahan gaya hidup masyarakat. Peningkatan kadar gula darah ini harus terkontrol untuk mencegah komplikasi atau perburukan kondisi pasien sehingga akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh pada kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2 yang menjalani rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, dan pengambilan data dilakukan secara purposive. Sample yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 90 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Diabetes Quality of Life Clinical Trial Quessionaire (DQLCTQ)  yang terdiri dari 36 pertanyaan. Kualitas hidup pasien pada domain Dari penelitian diketahui bahwa jenis obat yang diterima pasien diabetes mellitus tipe 2, jenis kelamin, usia, status pernikahan dan komplikasi mempengaruhi kualitas hidup pasien dengan sig 0,000 (ρ 0,005), sedangkan pada parameter pekerjaan dan pendidikan tidak mempengaruhi kualitas hidup pasien yang ditunjukkan dengan nilai sig pada parameter pekerjaan nilai sig 0,801 dan pendidikan nilai sig 0,890 (ρ 0,005).