Wulan Tri Wahyuni
Departemen Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam; Pusat Studi Biofarmaka Tropika, Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

FABRICATION AND ANALITICAL PERFORMANCE EVALUATION OF CARBON PASTE ELECTRODE USING CYCLIC VOLTAMMETRY Wulan Tri Wahyuni; Latifah K Darusman; Desi Herliani
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 2, No 2 (2017): Analit: Analytical and Environmental Chemistry
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.295 KB) | DOI: 10.23960/aec.v2i2.2017.p

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode pembuatan Elektrode Pasta Karbon (EPK) yang memberikan respon voltammetri yang optimum serta menguji kinerjanya menggunakan larutan K3[Fe(CN)6] secara voltammetri siklik. Parameter yang dioptimasi meliputi nisbah komposisi grafit dan parafin, pemanasan grafit, sonikasi campuran grafit dan parafin, waktu penggerusan, dan lama penyimpanan EPK sebelum digunakan. Respons terbaik diperoleh saat EPK dibuat dengan nisbah campuran grafit dan parafin sebesar 7 : 3 dan grafit yang dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 105 C selama 2 jam. Campuran grafit dan parafin terbaik diperoleh setelah sonikasi selama 30 menit dan waktu penggerusan selama 45 menit. EPK yang disimpan 2 hari sebelum digunakan menghasilkan respons terbaik. Pengukuran K3[Fe(CN)6] pada rentang konsentrasi 0,1 – 125 mM menunjukkan respon linear dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9998 dan 0,9991, masing-masing untuk arus puncak oksidasi dan reduksi dengan simpangan baku relatif (%SBR) sebesar 2,0% pada reaksi oksidasi dan 1,07% pada reaksi reduksi. EPK yang dihasilkan menunjukkan  stabilitas yang baik pada pemakaian selama 7 hari berturut-turut dan 96 kali pengukuran
ANALISIS KADAR FLAVONOID DAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus), RUMPUT MUTIARA (Oldenlandia corymbosa), DAN SIRSAK (Annona muricata) DENGAN TEKNIK SPEKTROMETRI Wulan Tri Wahyuni; Latifah K Darusman Pitria; Apriliani Rahmat
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 3, No 1 (2018): Analit: Analytical and Environmental Chemistry
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.473 KB) | DOI: 10.23960/aec.v3i1.2018.p

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan analisis kadar senyawa flavonoid dan penentuan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun kenikir (Cosmos caudatus), rumput mutiara (Oldenlandia corymbosa), dan sirsak (Annona muricata) dengan teknik spektrometri. Ekstrak masing-masing sampel diperoleh melalui ekstraksi dengan bantuan gelombang ultrasonik. Kadar flavonoid ditentukan dengan teknik spektrometri menggunakan kuersetin sebagai standar, sementara aktivitas antioksidan dievaluasi melalui penangkapan radikal bebas 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rendemen ekstraksi daun sirsak lebih tinggi dibandingkan rumput mutiara dan kenikir. Ekstrak etanol sirsak memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH terbaik dengan nilai IC50 sebesar 37.91 µg/mL. Kadar flavonoid total dari ekstrak etanol sirsak tersebut ialah sebesar 1.78 mg ekuivalen kuersetin/mg sampel, lebih rendah dibandingkan kadar flavonoid rumput mutiara dan kenikir. Hasil ini mengindikasikan bahwa aktivitas antioksidan pada ekstrak daun sirsak dimungkinkan tidak hanya berasal dari flavonoid, namun berasal dari gabungan senyawa flavonoid dengan senyawa aktif lain yang dikandungnya DOI: http://dx.doi.org/10.23960/aec.v3.i1.2018.p38-46
MODIFIKASI SCREEN PRINTED CARBON ELECTRODE DENGAN POLIMER TERCETAK MOLEKUL (MIP) DAN APLIKASINYA UNTUK DETEKSI GLUTATION Eti Rohaeti; Wulan Tri Wahyuni; Moh Arif Rohman Nur Hakim
Analit: Analytical and Environmental Chemistry Vol 3, No 1 (2018): Analit: Analytical and Environmental Chemistry
Publisher : Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.832 KB) | DOI: 10.23960/aec.v3i1.2018.p

Abstract

Penelitian ini bertujuan memodifikasi screen printed carbon electrode (SPCE)  dengan polimer tercetak molekul (MIP) dan mengaplikasikannya untuk deteksi glutation tereduksi (GSH) secara tidak langsung dengan mediator bromin menggunakan teknik voltammetri siklik. SPCE dimodifikasi dengan MIP polipirola (MIPpy) melalui teknik elektrodeposisi. Pengukuran GSH dilakukan dalam elektrolit NaClO4 0.2 M yang mengandung 1 mM NaBr. Hasil yang diperoleh menunjukkan SPCE-MIPpy telah berhasil diperoleh melalui teknik elektrodeposisi. Pada pengukuran diperoleh puncak oksidasi bromida pada potensial ±0.63 V vs. Ag/AgCl. Puncak ini berkorelasi linear dengan konsentrasi GSH dalam larutan sehingga dapat digunakan sebagai dasar penentuan GSH. Polipirola meningkatkan konduktivitas listrik elektrode sehingga dapat meningkatkan puncak arus oksidasi GSH. Pengukuran glutation dengan SPCE-MIPpy menunjukkan limit deteksi dan limit kuantitasi yang lebih baik dibandingkan SPCE, yaitu sebesar 7.6626 µM dan 25.4092 µM. Keberadaan interference glukosa tidak mengganggu pengukuran glutation. Kinerja SPCE-MIPpy dalam pengukuran GSH disimpulkan lebih optimum dibandingkan SPCE.  DOI: http://dx.doi.org/10.23960/aec.v3.i1.2018.p47-60 
Enhanced Ethanol Production by High Temperature-Tolerance Mutant Pichia kudriavzevii T-T2 in various Carbon and Nitrogen Sources Monica Ina Martha; Rika Indri Astuti; Wulan Tri Wahyuni
Microbiology Indonesia Vol. 14 No. 2 (2020): June 2020
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.767 KB) | DOI: 10.5454/mi.14.2.3

Abstract

Previously, we had constructed proline accumulating Pichia kudriavzevii yeast mutant (T-T2) that exhibited high temperature tolerance phenotype. In this study we then analyzed the ethanol production of the particular mutant isolate in various carbon (C) and nitrogen sources (N). Fermentation rate of T-T2 either in 4% glucose or substrate mixture (SM = 2%glucose : 2% xylose) was higher than WT strain. The highest CO2 evolving rate by T-T2 in glucose and SM was 57.0 ml/hour and 51.4 ml/hour, respectively, suggesting that T-T2 was capable of using xylose as C-source. T-T2 resulted significant increase of total evolved CO2 than WT strain in glucose as substrate. T-T2 isolate was capable of producing higher ethanol than its WT strains in various C-sources, including glucose, maltose, sucrose, xylose and SM. However, glucose was found as the most preferable C-source to produce ethanol (3.2%) whereas maltose was the least preferable one. T-T2 was found capable in using inorganic sources (NaNO3) to produce ethanol (2.4%) as compared to other N-sources (urea, (NH4)2SO4, NH4Cl). Ethanol production by T-T2 strain in NaNO3 was 16% higher than its WT strain. This data indicate, that NaNO3 is potentially applied as N source alternative to produce ethanol. Based on our study, mutant strain T-T2 shows higher fermentation rate than its WT strain in various sugar and N-sources. The fact that T-T2 could produce ethanol from SM in a similar fermentation rate to single glucose as substrate, suggesting its potential application in the 2nd generation of bioethanol productions.