Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Ascariasis Detection with IgG4 Using ELISA in Adults at Pasie Nan Tigo Village Padang City Anandila Maulina; Nuzulia Irawati; Fika Tri Anggraini
Journal of Agromedicine and Medical Sciences Vol 8 No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Medicine, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ams.v8i1.25235

Abstract

Ascariasis is still one of the most common STH infections found in school-age children, but adults may also suffer from this infection. This is due to the fact that the parasite is able to manipulate the host's immune response by increasing the IgG4 levels. The IgG4 technique is a new specific and sensitive method for detecting ascariasis. This study is aimed to determine the prevalence of ascariasis based on IgG4 levels using the ELISA method in adults at Pasie Nan Tigo Village, Padang City. This study is a descriptive study with a cross-sectional design that took place from July 2020 - May 2021 using a multistage random sampling technique where a total of 78 adult respondents in Pasie Nan Tigo Village. Blood samples were taken in order to check their IgG4 levels, using the ELISA at Prodia Laboratory. Data analysis was performed univariately with the purpose of finding the frequency distribution. The results of this study show that from the total of 78 respondents, the majority of age group found is 46-55 years old, namely 28 respondents, the majority of gender is female, namely 65 respondents, 57 respondents were positive for IgG4 where the most sufferers are 17-25 years old (88.9 %) and male (76.9%). The conclusion of this study is most of the respondents were in the age group of 46-55 years and women, there were more than half of the total respondents who detected ascariasis with the most sufferers being the age group of 17-25 years and men. Keywords: Ascaris lumbricoides, STH, T Cell Regulator
Relation Between Iron and Vitamin A Intake with Feritin Levels In Pregnant Women With Trimester III Iron Deficiency Anemia Ririn Ririn; Yusrawati Yusrawati; Fika Tri Anggraini
Science Midwifery Vol 10 No 1, October (2021): Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ferritin is an indicator that is frequently used to measure iron deficiency anemia, especially in the population of pregnant women. Ferritin functions as an iron storage protein that is non-toxic and will be mobilized when needed. Low ferritin levels can lead to iron deficiency anemia. This study aimed to determine the relation between iron and vitamin A intake with ferritin levels in pregnant women with iron deficiency anemia in trimester III. This research is an observational correlative analytic study with a cross sectional approach. The sample in this study was 37 pregnant women with iron deficiency anemia in trimester III with purposive sampling technique. Data on iron and vitamin A intake were taken by using a modified SQ-FFQ (Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire) designed by Lipoeto conducted at BMC General Hospital and dr. M.Djamil Padang Hospital from July 2019 to May 2021. The normality test of the data was carried out by Shapiro Wilk test and data were analyzed by using Pearson correlation test. The results showed that the average iron intake was 34.33±3.36 mg/day, vitamin A intake was 888.86±109.95 mcg/day, and ferritin levels were 8.68±2.82 ng/mL. There was a significant relation between iron intake (p= 0.009), vitamin A intake (p= 0.003), and ferritin levels. The conclusion is that there is a relation between iron and vitamin A intake with ferritin levels in pregnant women with iron deficiency anemia in trimester III.
Peran Lactobacillus pada Diabetes Melitus Tipe 2 M. Andhika Dwi Putra; Netti Suharti; Fika Tri Anggraini
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i1.351

Abstract

Latar Belakang: Peran Lactobacillus pada Diabetes Melitus tipe 2 telah banyak diteliti. Namun, hal-hal mengenai mekanisme dan efek dari Lactobacillus dalam mengontrol dan mencegah morbiditas DM tipe 2 belum diketahui sepenuhnya. Objektif: Studi literatur dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut efek dan mekanisme yang berperan dari Lactobacillus pada DM tipe 2 dalam mengontrol dan mencegah morbiditas DM tipe 2. Metode: Studi literatur naratif ini mendalami berbagai literatur studi in vitro, in vivo, dan Randomized Controlled Trial (RCT) mengenai peran Lactobacillus terhadap DM tipe 2. Pencarian literatur dilakukan melalui database elektronik Pubmed dan Google Scholar berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Hasil: Terdapat total 48 literatur yang ditinjau. Lactobacillus berperan dalam memodulasi mikrobiota di intestinal, menekan disfungsi sel β serta resistansi insulin pada hepar, otot, jaringan adiposa. Perbaikan profil glukosa, lipid, Homeostatic Model Assessment of Insulin Resistance (HOMA-IR) pada mencit dan pasien menjadi indikator adanya peran Lactobacillus. Peran ini didukung melalui sifanya dalam mengurangi status inflamasi dan stres oksidatif. Kesimpulan: Lactobacillus dapat mengontrol DM tipe 2. Diperlukan penelitian lebih lanjut hal-hal yang berhubungan dengan dosis, frekuensi, bentuk pemberian, metabolit, spesies, serta penelitian yang lebih luas pada pasien DM tipe 2.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kebugaran Jasmani Siswa SDN 13 Sungai Pisang Zul'afiyati Huwaida; Fika Tri Anggraini; Firdawati Firdawati
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v2i4.361

Abstract

Latar Belakang: Kebugaran jasmani menempati peran penting dalam segala komponen tubuh manusia. Tingkat kebugaran jasmani dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya aktivitas fisik. Masih rendahnya aktivitas fisik pada anak akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia untuk pembangunan nasional di masa yang akan datang. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani siswa. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling dan jumlah sampel sebanyak 46 orang. Pengumpulan data menggunakan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI). Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil: Rerata skor aktivitas fisik dan kebugaran jasmani siswa berturut-turut adalah 4362,43 MET/minggu dan 12,83. Terdapat korelasi bermakna antara aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani siswa dengan nilai p=0,001 dan derajat korelasi Pearson sebesar 0,464. Kesimpulan: Terdapat hubungan aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani siswa SDN 13 Sungai Pisang.
Korelasi Kadar 25-Hidroksi Vitamin D dengan Trigliserida pada Penyandang Obesitas Ghina Zartin; Efrida Efrida; Fika Tri Anggraini
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i1.458

Abstract

Latar Belakang: Akumulasi lemak tubuh yang berlebih pada obesitas meningkatkan risiko terjadinya defisiensi vitamin D. Defisiensi vitamin D menyebabkan keadaan hipokalsemia dan terjadi peningkatan masuknya kalsium ke dalam adiposit sehingga meningkatkan adipositas dan terjadi peningkatan kadar trigliserida di sirkulasi. Objektif: Mengetahui korelasi kadar 25-hidroksi vitamin D dengan trigliserida pada penyandang obesitas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Penelitian berlangsung dari bulan Mei 2019 hingga Maret 2020. Sampel terdiri dari 22 perempuan obesitas berusia 18-50 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan adalah data Laboratorium Sentral RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil: Rerata usia subjek penelitian 36±6 tahun, rerata IMT 31,5±5,2 kg/m2, rerata kadar 25-hidroksi vitamin D 16,5±6,0 ng/mL, dan trigliserida 138±44 mg/dL. Analisis statistik uji korelasi Pearson menunjukkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara 25-hidroksi vitamin D dan trigliserida (r=-0,009; p=0,968). Simpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan tidak ditemukan korelasi antara kadar 25-hidroksi vitamin D dengan kadar trigliserida pada penyandang obesitas.
Hubungan IMT dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Kandis Hafiza Fauzia Nabillah; Eka Fithra Elfi; Fika Tri Anggraini
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 4 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v2i4.669

Abstract

Latar Belakang: Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan alat ukur yang digunakan untuk menentukan status gizi seseorang. Lansia dengan IMT overweight dan obesitas cenderung berisiko memiliki tingkat kebugaran jasmani yang buruk. Objektif: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani lansia di wilayah kerja Puskesmas Padang Kandis Kabupaten Lima Puluh Kota. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan consecutive sampling dan jumlah sampel sebanyak 38 lansia. Pengumpulan data menggunakan pengukuran berat badan dan tinggi badan serta tes jalan 6 menit. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas lansia memiliki indeks massa tubuh overweight (34,2%). Tingkat kebugaran jasmani buruk (76,3%) merupakan tingkat kebugaran yang banyak ditemukan pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Padang Kandis Kabupaten Lima Puluh Kota. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani lansia (p = 0,036). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran jasmani pada lansia.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kebugaran Kardiorespirasi Lansia Wanita di Puskesmas Padang Kandis Salma Aulia Zahirah; Fika Tri Anggraini; Lili Irawati
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i1.726

Abstract

Latar Belakang: Proses penuaan yang terjadi pada lansia berdampak terhadap penurunan berbagai fungsi organ tubuh yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kebugaran kardiorespirasi. Salah satu faktor yang memengaruhi hal tersebut adalah aktivitas fisik. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kebugaran kardiorespirasi pada lansia wanita di wilayah kerja Puskesmas Padang Kandis Kabupaten Lima Puluh Kota. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 34 sampel. Pengumpulan data menggunakan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dan pengukuran tes jalan 6 menit. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil: Rerata nilai aktivitas fisik lansia wanita sebesar 1162,94 MET/minggu dan kebugaran kardiorespirasi sebesar 16,07 ml/kgBB/menit. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara aktivitas fisik dengan kebugaran kardiorespirasi dengan nilai p=0,864. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kebugaran kardiorespirasi pada lansia wanita.
Differences in Levels of 25-hydroxyvitamin D, Human Chorionic Gonadotropin (hCG), and Progesterone in Normal Pregnancy and First Trimester Abortion Afkara Husna Firdanisa; Fika Tri Anggraini; Bobby Indra Utama
Majalah Kedokteran Andalas Vol 45, No 4 (2022): Online October 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v45.i4.p531-537.2022

Abstract

Early pregnancy failure was defined as the failure of an intrauterine pregnancy less than 12 weeks old.This research is a comparative analytic study with  a  cross   sectional    approach. the sampling technique was consecutively taken. The normality of data was tested with the Saphiro Wilk test and data analysis with the Independent T test.Vitamin D levels were significantly higher in normal pregnancies than in the abortion group, in line with vitamin D levels as well as hCG levels and progesterone levels were significantly higher in normal pregnancies than in the abortion group. This explains the theory that vitamin D in trophoblast plays a role in regulating the production of hCG and progesterone.The conclusion in this study was that the average level of 25-hydroxyvitamin D, Human Chorionic Gonadotropin(hCG), and Progesterone were significantly different between normal pregnancies and pregnancies that had abortions in the first trimester.
The proportion of postpartum depression and its association with mode of delivery and parity Novy Ratnasari Sinulingga; Amel Yanis; Fika Tri Anggraini
Science Midwifery Vol 10 No 6 (2023): February: Midwifery and Health Sciences
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i6.1093

Abstract

Postpartum depression is a severe mood problem that can harm postpartum women. Depression is three times more common in the postpartum period than at any other time in a woman's life. The prevalence of postpartum depression in the world ranges from 17.22% and 11.76% in Indonesia. Depression at the age of ≥15 years in West Sumatra (8.2%) and Padang (7.8%). Many factors can contribute to postpartum depression. This study aimed to determine the proportion of postpartum depression and its association with the mode of delivery and parity. This study was an Analytical survey with a Cross-sectional design at the Andalas Health Center from July to August 2022. The study population was all postpartum mothers (3-6 months), and the study sample was 134 with Proportional random sampling from each ward. Data had collected through interviews and assessment of postpartum depression using the Edinburgh Postnatal Depression Scale questionnaire by respondents. Data analysis used univariate and bivariate (Chi-square). The results describe that the proportion of postpartum depression at the Andalas Health Center was 36.6%. The results reported that the mode of delivery had no significant association with postpartum depression (p=0.812). Parity showed a statistically significant association with postpartum depression (p=0.016).
Differences in Levels of Vitamin D, Human Placenta Lactogen (hPL) and Estradiol in Normal Pregnancy and 1st Trimester Abortion Ismi Mulya Afti; Fika Tri Anggraini; Joserizal Serudji
Majalah Kedokteran Andalas Vol 45, No 4 (2022): Online October 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v45.i4.p524-530.2022

Abstract

Vitamin D deficiency is one of the common health problems in the world, around 20-40% occurs during pregnancy (Urrutia-Pereira & Solé, 2015). Abortion or early pregnancy loss in the first trimester has a close relationship with vitamin D deficiency (Hou et al., 2016). This study aims to prove the differences in levels of vitamin D, levels of human Placenta Lactogen (hPL) and levels of estradiol in normal pregnancy and first trimester abortion.This research is a comparative analytic study with a cross sectional approach. The normality test of the data was carried out using the sapiro wilk test and data analysis using the independent T test.The results of the research variables showed that the average levels of vitamin D, Estradiol, and hPL in normal pregnant women were significantly higher than pregnant women who had an abortion in the first trimester, namely (36.577 ng/mL vs 19.120 ng/mL; 626.596 pg/mL vs 246.604 pg/mL; 12.188 g/mL vs 6.786 g/mL) with a value of p<0.05 for the three variables.