ABSTRAK Di Desa Aek Nabara Tonga yang memiliki latar belakang beragama Islam, mereka memiliki sebuah tradisi mengonsumsi tuak pada acara margondang. Dalam artikel ini, terdapat dua faktor yang akan dibahas, yaitu (1) Apa yang menjadi latar belakang tuak menjadi minuman diacara margondang di desa Aek Nabara Tonga, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Kabupaten Padang Lawas. Dan (2) Bagaimana respon masyarakat terhadap tradisi mengonsumsi cuka pada acara margondang di desa Aek Nabara Tonga, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Kabupaten Padang Lawas. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dalam hal ini untuk memperoleh data yang dimaksud, peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, Triangulasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori behavioralisme BF Skinner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi meminum tuak pada acara margondang sudah ada sejak zaman dahulu sebelum para leluhur suku bangsa Batak memeluk Islam. Para pengonsumsiadalah pemeluk agama Islam. Mereka mengonsumsi tuak karena dirasa memberi manfaat bagi tubuh mereka, seperti mencegah masuk angin, membuat tubuh bugar dan kuat bergadang. Berbagai respon masyarakat di desa tersebut yang memiliki latar belakang beragama Islam ada yang menganggap hal tersebut tidak bermanfaat disamping hukum konsumsinya yang haram dalam Islam. Ada juga yang menganggap sah dan baik karena memberi manfaat baik kepada tubuh terlepas dari halal dan haramnya tuak tersebut. Kata kunci: Tradisi, Meminum Tuak, Acara Margondang.ABSTRACT In the village of Aek Nabara Tonga, which has a Muslim background, they have a tradition of drinking palm wine at margondang events. In this study, there are two factors that will be discussed, namely (1) What is the background of tuak being a drink at a margondang event in Aek Nabara Tonga village, Aek Nabara Barumun District, Padang Lawas Regency. And (2) How is the community's response to the tradition of consuming vinegar at the margondang event in Aek Nabara Tonga village, Aek Nabara Barumun District, Padang Lawas Regency. In this study the method used is a qualitative approach. In this case to obtain the data in question, the researchers conducted observations, interviews and documentation. The technique used in data analysis is data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The triangulation used in this research is source triangulation. The results of this study indicate that the tradition of drinking tuak at the margondang event has existed since ancient times before the ancestors of the Batak tribe had not embraced Islam. The consumers are followers of Islam. They consume palm wine because it is considered beneficial for their bodies, such as preventing colds, making the body fit and staying up strong. Various responses from the community in the village who have a Muslim background there are those who consider this to be useless in addition to the consumption law which is forbidden in Islam. There are also those who consider it legitimate and good because it gives good benefits to the body regardless of the halal and haram of the palm wine. Keywords: Tradition, Drink Palm Wine, Margondang Tradition