Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Teknologi Tepat Guna

Pelatihan Pijat Oksitosin Pada Keluarga Ibu Post Partum Di Desa Gawanan Colomadu Ahmad Syamsul Bahri
JURNAL PENGABDIAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Pegabdian Teknologi Tepat Guna
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.759 KB) | DOI: 10.47942/jpttg.v2i1.719

Abstract

Pelatihan kesehatan adalah upaya perubahan yang dilakukan di bidang kesehatan melalui suatu Pelatihan dengan mempengaruhi lingkungannya terlebih dahulu agar perilaku dan kualitas kesehatan individu, kelompok, masyarakat dapat meningkat Pijat oksitosin adalah pijatan yang dilakukan di daerah sepanjang tulang belakang sebagai upaya untuk memperlancar pengeluaran ASI. Pijatan ini mampu memicu pengeluaran oksitosin, di mana oksitosin merupakan hormon yang diperlukan untuk mengeluarkan ASI. Pijat oksitosin merupakan salah satu teknik pijat yang banyak dilakukan pascapersalinan. Teknik pijat ini dapat memberi stimulasi pada puting dan diyakini mampu meningkatkan produksi ASI
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA DI SMK N 1 PEDAN KLATEN Ahmad Syamsul Bahri
JURNAL PENGABDIAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Teknologi TepatGuna
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.117 KB) | DOI: 10.47942/jpttg.v2i2.777

Abstract

Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan tertentu, sehingga seseorang dapat mandiri. Pendidikan juga mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Semakin banyak informasi yang diterima seseorang, maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Pendidikan kesehatan adalah segala upaya untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Perilaku seks bebas atau perilaku seksual pranikah menurut Soetjiningsih (2004: 135-136) adalah segala tingkah laku remaja yang didorong oleh hasrat baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan sebelum adanya hubungan resmi sebagai suami istri