Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Permasalahan Guru dan Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Belajar di Rumah Selama Masa Pandemic Covid -19 (Studi Multi Kasus di SD Kabupaten Sumbawa) Andriani, Nining; Suharli, Suharli; Amalia, Riska
widiyanto Vol 7, No 2 (2021): JPK, Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpk.v7i2.32933

Abstract

Pandemi covid-19 menyebabkan kegiatan belajar dari rumah (BDR) harus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dialami oleh guru dan orang tua dalam mendampingi anak selama diberlakukannya proses belajar dari rumah (BDR). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan multi kasus. Subyek penelitian dilakukan terhadap guru dan orang tua siswa kelas 3 yang ada di SDN 2, SDN 12 dan SDIT Insan Qurani Sumbawa-NTB. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan yang dialami oleh guru adalah kurang maksimalnya guru memantau secara langsung aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa dan kurangnya respon serta peran serta orang tua dalam mendapingi anak. Selanjutnya permasalahan yang dihadapi orang tua dalam mendampingi anak selama proses belajar dari rumah (BDR) adalah tidak meratanya ketersediaan fasilitas pendukung belajar siswa seperti handphone dan paket data, sulitnya orang tua dalam membagi waktu antara bekerja dan membimbing anak di rumah dan kesulitan orang tua membimbing anak dalam belajar karena keterbatasan wawasan dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, permasalahan tersebut menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan serta ditemukan solusinya oleh penyelinggara pendidikan demi suksesnya kebijakan belajar dari rumah (BDR) yang telah ditetapkan.The COVID-19 pandemic has forced study from home (BDR) activities to be carried out. This study aims to determine the problems experienced by teachers and parents in accompanying children during the learning process from home (BDR). The method used is a qualitative method with a multi-case approach. The subjects of the research were teachers and parents of grade 3 students at SDN 2, SDN 12 and SDIT Insan Qurani Sumbawa-NTB. The data collection technique used in this research is the technique of observation, interviews and documentation. The results of the study indicate that the problems experienced by teachers are that the teacher is less than optimal in directly integrating learning activities carried out by students and the lack of response and participation of parents in accompanying children. Furthermore, the problems faced by parents in assisting their children while studying from home (BDR) are the unequal availability of student learning support facilities such as mobile phones and data packages, the difficulty of parents in dividing their time between work and guiding their children at home and the difficulty of parents guiding their children in study because of limited insight and knowledge. Thus, these problems become a top priority that must be considered and solutions found by education providers for the success of the established learning from home (LFH) policy.
PENGUATAN GROWTH MINDSET GURU DALAM PERSIAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Sri Sugiarto; Adnan; Erma Suryani; Nining Andriani; Jhon Kenedi
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): KARYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya persiapan implementasi kurikulum merdeka belajar (KM) dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan memperkuat pola pikir berkembang (growth mindset) guru. Guru-guru perlu diberikan keyakinan bahwa KM sebagai kurikulum pilihan dapat diimplementasikan pada semua tingkat satuan pendidikan. Sasaran kegiatan ini adalah guru tingkat satuan SD di Kab. Sumbawa. Model yang digunakan dalam pelatihan ini adalah model pelatihan partisipatif. Dari hasil pengabdian ini menunjukkan pemahaman guru terhadap pentingnya growth mindset dalam mengimplementasi KM mengalami peningkatan. Nilai rata-rata post test pamahaman guru terhadap materi mindsed sebesar 69,62 sementara nilai rata-rata post test sebesar 87,85. Semua peserta setelah diberikan pelatihan mengalami peningkatan pemahaman terhadap growth mindset dintunjukkan dengan tidak adanya nilai post test peserta yang mengalami penurunan. Sementara dari hasil refeleksi kegiatan, menunjukkan peserta terlihat sangat antusias dan aktif mengikuti tiap sesi kegiatan. Guru merasa yakin mampu mempelajari serta mengimpelementasi pola bepikir growth mindset saat mengimplementasi KM.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII MTsN 1 SUMBAWA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Tanti Septiawati; Nining Andriani; Suharli Suharli
Jurnal Kependidikan Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Kependidikan
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII MTsN 1 Sumbawa Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian di fokuskan pada nilai disiplin dan nilai tanggung jawab siswa pada mata Pelajaran IPS Terpadu. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif Deskriptif, menggunakan pendekatan penelitian studi kasus. Untuk memperoleh data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan (1) Reduksi data (2) penyajian data (3) menarik kesimpulan. Selanjutnya untuk melakukan uji keabsahan data dilakukan triangulasi sumber dimaksudkan untuk membandingkan dan mengecek kebenaran data yang diperoleh dari informan dengan informan lain dan triangulasi metode, dimaksudkan mengecek kebenaran data yang diperoleh dari informan dengan mengunakan teknik pengumpulan data yang berbe da. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh hasil bahwa pelaksanaan pendidikan karakter disekolah melalui pemberian contoh dan tauladan yang baik dari guru, sekolah memiliki buku tentang pendidikan karakter. Guru sudah mencantumkan nilai karakter dalam silabus dan RPP dalam perencanaan pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran guru menerapkan nilai disiplin dan tanggung jawab sesuai dengan materi yang diajarkan, siswa dan guru sudah disiplin terlihat dari siswa dan guru masuk kelas tepat waktu, siswa mengumpulkan tugas tepat waktu, kemudian siswa dan guru memakai seragam sesuai tata tertib sekolah, sementara itu siswa dinilai masih kurang disiplin masih terdapat beberapa siswa yang tidak tertib saat mengikuti proses pembelajaran. Terkait nilai tanggung jawab, siswa sudah bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan oleh guru seperti, siswa mengembalikan peralatan pembelajaran, siswa dapat bekerjasama dengan satu kelompok, siswa mengerjakan tugas dengan baik, dan melaksanakan tugas piket sesuai dengan jadwal yang dibuat, sementara masih terdapat siswa yang kurang bertanggung jawabmemelihara lingkungan sekolah dengan membuang sampah pada tempatnya. Evaluasi pendidikan karakter yang dilakukan oleh guru ialah dengan cara mengamati perilaku siswa saat proses pembelajaran. Faktor pendukung terlaksananya pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS Terpadu ialah sekolah mempunyai komitmen kuat untuk melaksanakan pendidikan karakter serta siswa sudah lumayan memiliki perilaku yang baik. Sedangkan faktor penghambatnya ialah kurangnya kesadaran dari siswa itu sendiri, siswa kurang tertib dan ramai dalam proses pembelajaran.
PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK MASYARAKAT DESA LABUHAN BAJO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG BAHAYA STUNTING Fahmi Yahya; Dwi Mardhia; Dedy Syafikri; Nining Andriani
Jurnal Abdi Insani Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v7i2.331

Abstract

Desa Labuhan Bajo merupakan salah satu desa di wilayah pesisir kecamatan Utan kabupaten Sumbawa. Desa ini termasuk dalam zona merah (masalah berat) kasus stunting (anak kerdil). Pada tahun 2018, tercatat 28% balita di Desa ini atau sekitar 68 anak mengalami stunting. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terciptanya masyarakat yang sadar akan pentingnya perilaku hidup sehat dan bahaya stunting, sehingga dapat memperbaiki pola hidupnya guna pencegahan dampak buruk stunting. Selain itu, juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memproduksi dan mengkonsumsi garam beryodium. Kegiatan Penyuluhan kesehatan ini dilakukan pada bulan mei tahun 2019. Adapun langkah-langkah kegiatan adalah: (1) berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah desa Labuhan Bajo, pemerintah kecamatan Utan, dan Dikes kabupaten Sumbawa, (2) melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana kegiatan, (3) mempersiapkan tempat dan kelengkapan selama kegiatan, (4) melakukan penyuluhan kesehatan, dan (5) melakukan evaluasi. Kegiatan ini mendapat respon positif dari pemerintah kecamatan Utan, pemerintah desa Labuhan Bajo, dan juga masyarakat yang mengikuti acara penyuluhan.
Profile of Cultural Intelligence of Students in Sumbawa District Suharli Suharli; Nining Andriani; I Gusti Made Sulindra; I Made Sentaya
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 9, No 2: December 2021
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.832 KB) | DOI: 10.33394/j-ps.v9i2.4214

Abstract

This study aims to examine the profile of cultural intelligence of junior high school students in Sumbawa district. The sample in this study amounted to 450 junior high school students in Sumbawa-NTB district. Descriptive statistics were used to determine the level of cultural intelligence of the students in this study. The level of cultural intelligence of students is reflected in the percentage of respondents' answers to each indicator of cultural intelligence. The research instrument used a questionnaire. Test the validity and reliability of the questionnaire using IMB SPSS 26 statistics. Meanwhile, data analysis to determine the level of cultural intelligence of students was analyzed manually using the percentage formula. The results showed that from the 20 questionnaire items there were 17 items that were declared valid with a reliability level of 0.86. Furthermore, the level of cultural intelligence of students on the metacognitive indicator obtained a score of 75.63%, on the cognitive indicator a score of 57.96%, on the motivation indicator a score of 64.80%, on the behavioral indicator a score of 66.83%, and the total average score of 66.31 %. Thus, it is hoped that teachers and school principals can use the cultural intelligence of students as a reference in designing and implementing the learning process in the classroom.
FUNGSI PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN Nining Andriani
Jurnal Kependidikan Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Kependidikan
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan fungsi pengawasan dalam meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, dan untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam menerapkan fungsi pengawasan dalam meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan Faperta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan kualitatif yaitu sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data adalah reduksi data, Display data, Kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pimpinan/Dekan bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap pelaksanaan pengawasan. Pimpinan/Dekan melakukan pengawasan terhadap para Kaprodi. Sedangkan Kaprodi mengawasi seluruh dosen yang berada dalam lingkup program studinya. Kaprodi-kaprodi tersebut bertanggung jawab kepada Dekan. Pengawasan yang diterapkan di Lingkungan Faperta: Pengawasan melekat, dan pengawasan fungsional. Pengawasan melekat adalah berupa tindakan atau usaha untuk mengawasi dan mengendalikan anak buah secara langsung, yang harus dilakukan sendiri oleh pimpinan. Kemudian peranan pengawasan dalam meningkatkan disiplin kerja pendidik/dosen dan tenaga kependidikan di Lingkungan Faperta adalah untuk mencegah terjadinya berbagai penyimpangan atau kesalahan, untuk menjamin atau mengusahakan pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan perencanaan, memperbaiki kesalahan atau penyimpangan yang terjadi, dan untuk mengetahui kedisiplinan kerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tanggung jawab yang dimilikinya. Sedangkan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pengawasan di lingkungan Faperta adalah; 1). Budaya Jelek rasa/sungkan dan perbedaan karakter pegawai/dosen
Analysis of Implementation of Academic Supervision of School Supervisors in Efforts to Improve Teacher Professionalism Anna Merdekawaty; Nining Andriani
International Research-Based Education Journal Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Education Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um043v5i1p%p

Abstract

Academic Supervision activities are activities planned to assist teachers in the learning process as an effort to improve teacher competence in order to improve student learning outcomes. This study aims to find out about the implementation of school supervisor supervision in increasing teacher professionalism and improving the quality of education at SMP Negeri 1 Unter Iwes Sumbawa. The approach in this study is a qualitative approach and data obtained by observation, documentation and interviews. The results of the study show (1) the supervision carried out by applying the official, partnership and familial approach, as well as the techniques developed by supervisors in carrying out academic supervision are quite varied; (2) the constraints of supervisors/supervisors in carrying out academic supervision are the large number of teachers, but limited time; (3) the implementation of general academic supervision is quite good, and is able to carry out its duties and functions properly; (4) the aspects that are the target of supervision by school supervisors/supervisors are still limited, not all aspects of academic supervision have been carried out; (5) the frequency of visits by school supervisors/supervisors in conducting academic supervision is considered insufficient because it is not evenly distributed; teachers receive class visits by supervisors; and (6) the efforts made by supervisors/supervisors in carrying out academic supervision, have not been optimal in providing guidance to teachers at SMP Negeri 1 Unter Iwes Sumbawa.
WORKSHOP PEMANFAATAN QUIZIZZ SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI GURU DI PASRAMAN WIDYA DHARMA SUMBAWA I Gusti Made Sulindra; Andi Haris; Hermansyah Hermansyah; Ade Safitri; Nining Andriani
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): KARYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi dewasa ini sangat berdampak pada berbagai bidang, tidak terkecuali pada bidang Pendidikan khususnya terkait pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Kemajuan teknologi ini juga menuntut guru-guru di sekolah formal maupun non-formal untuk memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi untuk diadopsi dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan kompetensi guru dibidang tersebut, maka kegiatan workshop pemanfaatan media bantu pembelajaran perlu diadakan di pasraman widya dharma sumbawa. Salah satu media bantu yang dapat dimanfaatkan yaitu penggunaan Quizizz untuk membuat ice-breaking dan soal evaluasi. Tujuan kegiatan ini untuk membantu guru-guru dalam melakukan meningkatkan kompetensi yang dapat berdampak pada kualitas pembelajaran dan pengalaman yang diperoleh oleh siswa. Kegiatan ini diadakan oleh Pasraman Widya Dharma Sumbawa bekerjasama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samawa. Teknik ceramah, praktik, dan tanya jawab yang digunakan untuk menyampaikan materi pada saat kegiatan berlangsung. Terdapat 3 tahap pelaksanaan kegiatan ini yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Kegiatan ini memiliki dampak positif yang dirasakan oleh guru-guru sebagai peserta workshop terlihat dari antusias dan luaran dari kegiatan yang sudah sesuai dengan target yang diinginkan.
IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION AT SCHOOL Nining Andriani; Suharli Suharli; Erma Suryani; Fatmawati Fatmawati
PROGRES PENDIDIKAN Vol. 4 No. 1 (2023): January 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/prospek.v4i1.326

Abstract

The purpose of this study was to determine the implementation of character education in schools. It is said that character education is not new, scientific studies on its effectiveness have only been applied sporadically for the last thirty-five years. Therefore, most of the application of character education is not motivated by a scientific basis. This article introduces a scientific perspective on character education and summarizes the basic research examining the student impact of school-based character education. This article uses the literature study method. Sources from previous articles related to the purpose of this study. There are 5 sources of journal articles that are used as literature reviews. Research results explaining the relationship between character education and academic achievement should include a greater representation of schools in the average and below-average achievement categories. In particular analysis, a study of the extent to which character education is implemented in schools that may have test scores under the spectrum, but never less than expected by their socio-economic characteristics, would be an important contribution to our understanding of the relationship between character education and academic achievement. Researchers recommend the need for more in-depth research on character education in early childhood education, before entering elementary school so that moral values are instilled from an early age. So that in the future character education will be presented starting from education at the PAUD level.
Analisis tentang pelaksanaan supervisi akademik pengawas sekolah dalam upaya peningkatan profesionalisme guru Ana Merdekawaty; Nining Andriani
Cendikia : Media Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 13 No 3 (2023): Januari: Education Science
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Supervisi akademik merupakan kegiatan yang direncanakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru guna meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pelaksanaan supervisi pengawas sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru dan meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Unter Iwes Sumbawa. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan data diperoleh dengan observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan (1) supervisi yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kedinasan, kemitraaan, dan kekeluargaan, serta teknik yang dikembangkan oleh supervisor dalam melaksanakan supervisi akademik cukup bervariasi; (2) kendala pengawas/supervisor dalam melaksanakan supervisi akademik adalah jumlah guru yang cukup banyak, namun waktu yang terbatas; (3) pelaksanaan supervisi akademik umum cukup baik, dan mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik; (4) aspek yang menjadi sasaran supervisi pengawas/supervisor sekolah masih terbatas, belum semua aspek supervisi akademik dilakukan; (5) frekuensi kunjungan pengawas/supervisor sekolah dalam melakukan supervisi akademik dinilai masih kurang karena tidak merata; guru menerima kunjungan kelas oleh pengawas; dan (6) upaya yang dilakukan pengawas/supervisor dalam melaksanakan supervisi akademik,belum optimal dalam memberikan bimbingan kepada guru di SMP Negeri 1 Unter Iwes Sumbawa.