Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PELATIHAN SKILL DIMENTION BAGI SISWA SD MELALUI PROGRAM EDUKASI LITERASI KONSERVASI MANGROVE BERBASIS ETNOSAINS DI SDN 3 AMBULU KABUPATEN CIREBON Nailah Tresnawati; Tarmidzi; Nurudin Siroj
Abdimas Awang Long Vol 4 No 1 (2021): Januari, Abdimas Awang Long
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Awang Long

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.069 KB) | DOI: 10.56301/awal.v4i1.124

Abstract

PELATIHAN SKILL DIMENTION BAGI SISWA SD MELALUI PROGRAM EDUKASI LITERASI KONSERVASI MANGROVE BERBASIS ETNOSAINS DI SDN 3 AMBULU KABUPATEN CIREBON
Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Manipulatif Bernuansa Budaya Lokal di SD Negeri II Kedungjaya Kabupaten Cirebon Setiyani Setiyani; Ferry Ferdianto; Tarmidzi Tarmidzi; Dina Pratiwi Dwi Santi; Jaufillaili Jaufillaili; Turini Erawati
KUAT : Keuangan Umum dan Akuntansi Terapan Vol 3 No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Polytechnic of State Finance STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.317 KB) | DOI: 10.31092/kuat.v3i2.1431

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di kelas dengan menggunakan media pembelajaran yaitu alat peraga manipulatif. Sumber daya lingkungan sekitar sekolah dapat dimanfaatkan untuk membuat alat peraga yang sederhana. Konsep matematika yang abstrak dapat dijembatani dengan keberadaan bahan manipulatif ini. Selain itu, siswa sekolah dasar yang pola perkembangan kognitifnya berada pada tahapan operasional konkrit, dapat lebih mudah memahami konsep matematika dan lebih termotivasi lagi untuk belajar. Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan di SDN II Kedungjaya Kabupaten Cirebon, diperoleh informasi bahwa guru memberikan materi dengan berpedoman pada buku paket saja, dan jarang menggunakan alat peraga. Guru sering kehabisan waktu jika menggunakan alat peraga. Adapun tujuan dari pengabdian ini yaitu memberikan pelatihan, keterampilan pada guru untuk mengembangkan dan membuat alat peraga manipulatif dengan bahan utama botol atau plastik. Metode pengabdian ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu analisis, desain dan pembuatan alat peraga manipulatif. Instrumen yang digunakan meliputi wawancara terstruktur, angket dan dokumentasi. Dari hasil pengabdian yang telah diselenggarakan, guru-guru sangat antusias dalam mengikuti kegiatan workshop. Hal ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan, dan sharing tentang pembelajaran yang telah dilakukan selama ini. Guru-guru pun mencoba membuat alat peraga dari bahan manipulatif yang akan diimplementasikan di kelas nya masing-masing.
Desain Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Aplikasi Powtoon untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Sains dan Konsep Diri Siswa Kelas V SD Tarmidzi Tarmidzi; Nailah Tresnawati; Kuspita Sari
Caruban: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Dasar Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.928 KB) | DOI: 10.33603/caruban.v5i1.6419

Abstract

Abstrak.  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya guru dalam mengembangkan teknologi pembelajaran seperti media pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan di sekolah sehingga siswa merasa bosan dan jenuh dengan media pembelajaran yang monoton.  Media pembelajaran yang diharapkan siswa adalah media pembelajaran yang interaktif dan inovatif sehingga membuat siswa menjadi aktif. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui validitas media pembelajaran interaktif berbasis aplikasi Powtoon, mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap penguasaan konsep sains siswa, dan mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap konsep diri siswa.  Metode penelitian ini menggunakan metode design research dengan sampel sebanyak 10 siswa, instrumen yang digunakan adalah angket validasi media, soal tes untuk mengukur penguasaan konsep siswa, serta angket konsep diri siswa setelah menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi powtoon.  Berdasarkan hasil penelitian, media pembelajaran interaktif berbasis aplikasi powtoon dinyatakan layak digunakan dengan revisi, hal ini berdasarkan hasil angket validasi ahli (media, materi dan bahasa). Selain itu, hasil pretes dan postes menunjukkan bahwa pretes siswa memperoleh nilai rerata 50,5 dan postes sebesar 86.  Hasil angket juga menunjukkan bahwa siswa sangat suka dan aktif belajar menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi powtoon untuk belajar di kelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis aplikasi powtoon dapat memengaruhi tingkat penguasaan konsep sains dan konsep diri siswa.Kata Kunci: Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Aplikasi Powtoon, Penguasaan Konsep Sains, Konsep Diri Siswa
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Psychological Self Concept Anak Dalam Kegiatan Pembelajaran di Sekolah Dasar Tarmidzi Tarmidzi
Caruban: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Dasar Vol 1, No 1 (2018): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.598 KB) | DOI: 10.33603/cjiipd.v1i1.1167

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan pola asuh orang tua terhadap psychological self concept anak usia sekolah dasar serta menganalisis psychological self concept anak usia sekolah dasar sesuai tipe pola asuh orang tuanya.  Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Penelitian Ex Post Facto.Sampel pada penelitian ini adalah 30 orang tua dan siswa SD Negeri 2 Kemantren Kabupaten Cirebon.  Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Product Moment (rppm) didapatkan nilai korelasi r = 0,301 dengan interpretasi hubungan yang rendah antara pola asuh orang tua dengan psychological self concept siswa.  Sedangkan P-Value yang didapat = 0,106 (P-Value> 0,01)  sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan psychological self concept siswa.  Meskipun terdapat orang tua yang memiliki pola asuh otoriter, tetapi psychological self concept anaknya tetap dalam interpretasi baik. Kata kunci :     Pola Asuh Orang Tua;Psychological Self Concept
PENGARUH AKTIVITAS DALAM MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN CONCEPTUAL SELF CONCEPT MAHASISWA PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA 2 (STUDI PADA MAHASISWA TK. 1 PGSD FKIP UNSWAGATI) Tarmidzi Tarmidzi
Caruban: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Dasar Vol 2, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.047 KB) | DOI: 10.33603/cjiipd.v2i1.2503

Abstract

Rencana penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aktivitas dalam pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis dan conceptual self concept mahasiswa pada mata kuliah konsep dasar IPA 2.  Manfaat jangka panjang penelitian ini adalah dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan dorongan kepada guru ataupun calon guru untuk lebih mengembangkan proses pembelajaran ataupun bahan ajar dalam upaya mengembangkan aspek kognitif dan afektif mahasiswa PGSD, khususnya kemampuan berpikir kritis dan conceptual self concept.  Target luaran yang diharapkan tercapai setelah penelitian ini dilaksanakan adalah mempublikasikan hasil penelitian melalui publikasi ilmiah jurnal nasional, seminar nasional dan internasional (prosiding). Dengan demikian diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat secara luas.  Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen semu dengan sampel adalah mahasiswa PGSD peserta perkuliahan konsep dasar IPA 2. Data dikumpulkan melalui observasi, tes, angket, kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana dan secara deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran Konsep Dasar IPA 2 menggunakan  model inkuiri terbimbing berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis dan conceptual self concept mahasiswa.  Kata Kunci:  Inkuiri Terbimbing, Kemampuan Berpikiri Kritis dan Conceptual Self Concept
PENGARUH MENULIS SAINS TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA (STUDI EKSPERIMEN DI SD NEGERI BIMA KOTA CIREBON) Tarmidzi Tarmidzi
Caruban: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Dasar Vol 2, No 2 (2019): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.54 KB) | DOI: 10.33603/cjiipd.v2i2.2499

Abstract

Menurut teori belajar Konstruktivisme, pendidikan akan bermakna dan tersimpan dalam memori jangka panjang siswa jika mereka “membangun” sendiri pengetahuannya, dalam hal ini siswa menjadi subjek dalam pembelajaran yang aktif.  Salah satu aktivitas dalam kegiatan belajar adalah menulis.  Semakin terampil seseorang berbahasa, mencerminkan kecerahan dan kejelasan jalan pikirannya.  Tim pengembang Writing Across Curriculum dari Michigan Science Teacher Association (MSTA) and The Office School Improvement menyatakan bahwa menulis dapat membantu siswa menemukan pengetahuan baru, memilah-milah pengetahuan sebelumnya, membuat hubungan dan mengungkap ide-ide baru yang mereka tulis.  menulis dalam kelas sains dapat juga berarti “(1) mengingat pengetahuan lama untuk menyiapkan aktivitas baru; (2) mengembangkan pelajaran baru; (3) menggabungkan dan mengulas ide-ide; serta (4) merumuskan kembali dan memperluas pengetahuan”.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan tambahan pembahasan secara deskriptif kualitatif.  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, didapatkan bahwa menulis sains memengaruhi kemampuan keterampilan proses sains siswa secara signifikan sebesar 26,2%.
Pengaruh Kegiatan Literasi Terhadap Minat Baca Siswa di Sekolah Dasar Tarmidzi Tarmidzi; Widia Astuti
Caruban: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.683 KB) | DOI: 10.33603/cjiipd.v3i1.3361

Abstract

Abstrak. Siswa yang unggul dan mampu bersaing pada abad 21 dapat terwujud apabila memiliki sumber informasi yang sangat luas. Informasi bisa didapat dengan cara membaca. Sumber belajar yang digunakan guru sudah beragam. Namun, perkembangan teknologi informasi tidak menunjukkan siswa gemar membaca, karena kegiatan siswa bermain gadget tidak digunakan untuk belajar, melainkan lebih cenderung digunakan untuk bermain sosial media dan permainan digital. Tujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan literasi dalam upaya sekolah untuk meningkatkan minat baca siswa Sekolah Dasar (SD), karena dengan tingginya minat baca seseorang dapat berpengaruh terhadap wawasan dan tingkah lakunya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskripsi. Subjek penelitian ini adalah siswa  pada salah satu SD Negeri di Kota Cirebon. Objek penelitian adalah pengelolaan kegiatan literasi, yakni 1) tahapan program; 2) verifikasi dan teknik review; serta 3) akhir program. Data yang terkumpul kemudian dideskripsikan dan dianalisis secara kualitatif. Hasil yang diperoleh dari kegiatan literasi Cirebon Leader’s Reading Challenge (CLRC) ini  memperlihatkan minat baca siswa yang baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan literasi memengaruhi minat baca siswa di Sekolah Dasar. Kata kunci: Literasi, Minat Baca, Siswa Sekolah Dasar 
Desain Media Pembelajaran Berbentuk Permainan Ular Tangga Berbasis Penguasaan Konsep Siswa Tarmidzi Tarmidzi; Dian Permana Putri; Abyan Zahran
Caruban: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Dasar Vol 4, No 1 (2021): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.082 KB) | DOI: 10.33603/cjiipd.v4i1.4811

Abstract

Abstrak.  Pembelajaran yang terjadi di kelas merupakan kegiatan yang sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan.  Guru harus memiliki kemampuan dalam mengemas rancangan pembelajaran yang baik diawali dengan persiapan yang matang. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan kreativitas pada pelaksanaan pembelajaran, salah satunya dengan memanfaatkan media pembelajaran yang dapat merangsang siswa menjadi lebih aktif dan tidak gampang bosan saat pembelajaran berlangsung.  Media pembelajaran adalah komponen-komponen sumber belajar yang mengandung materi-materi instruksional pada lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.  Desain dan pengembangan media pembelajaran ini difokuskan pada materi sumber energi untuk siswa kelas IV sekolah dasar.  Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan  metode penelitian desain (Design Research) dengan langkah-langkah, diantaranya: 1) permasalahan; 2) analisis; 3) desain/perancangan; 4) evaluasi/validasi.  Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara sebagai analaisis kebutuhan dan angket untuk validasi media yang dikembangkan.   Hasil penelitian menunjukkan ahwa media pembelajaran berbentuk permainan ular tangga yang dikembangkan sudah menarik dan valid sehingga layak untuk digunakan dalam pembalajaran di kelas.   Kata kunci: Media Pembelajaran, Permainan Ular Tangga, Penguasaan Konsep 
BELAJAR BERMAKNA (MEANINGFUL LEARNING) AUSUBEL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DAN EVALUASI PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA CALON GURU SEKOLAH DASAR PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA Tarmidzi Tarmidzi
Caruban: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Dasar Vol 1, No 2 (2018): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.628 KB) | DOI: 10.33603/cjiipd.v1i2.2504

Abstract

Belajar bermakna (Meaningful Learning) yang dicetuskan oleh David Ausubel merupakan suatu proses dikaitkannya informasi-informasi baru dengan konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang (Dahar dalam Trianto, 2007: 25).  Peta konsep dimaksudkan untuk mewakili hubungan antar konsep  yang bermakna dalam bentuk proposisi (Novak & Gowin, 1984: 15).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan  model peta konsep.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai tambahan pengetahuan mengenai model-model pembelajaran agar dapat digunakan sendiri sebagai sarana belajar guna meningkatkan pengetahuan dan/atau sebagai tambahan referensi cara mengajar agar di kemudian hari dapat digunakan di sekolah dasar.  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen lemah yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali dengan subjek penelitian sebanyak 30 orang (33%) mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unswagati Cirebon dan desain penelitian yang digunakan adalah Pre-test and Post-test Group Design.  Hasil pengujian perbedaan menggunakan Uji T Sampel Berpasangan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep mahasiswa antara sebelum dan setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran peta konsep.   Kata Kunci:  Belajar Bermakna, Peta Konsep, dan Pemahaman Konsep
Sparkol Videoscribe: Interesting Learning Video Media for Thematic Learning of Kalijaga Permai Elementary School Teachers Siska Firmasari; Tarmidzi Tarmidzi; Mudopar Mudopar; Nurul Ikhsan Karimah
Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 2 (2022): November 2022
Publisher : Asosiasi Dosen Pengembang Masyarajat (ADPEMAS) Forum Komunikasi Dosen Peneliti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/engagement.v6i2.504

Abstract

Sparkol Videoscribe is a software for creating exciting learning videos by inserting images and sound, as one of the media uses technology. The lack of teacher knowledge in making technology-based learning media requires solutions, especially online learning modes that require teacher creativity in delivering subject matter. For this reason, the implementation of a workshop in the form of training and mentoring in the use of Sparkol Videoscribe software to make thematic learning videos. The activity results showed that the teachers enthusiastically accepted all the activities so that they could produce various thematic learning videos. The learning videos are made by themselves according to the creativity of the teachers. The quality and quantity of learning videos made from the training and mentoring activities are very encouraging. The teachers' enthusiasm for learning from the results of the post-activity evaluation shows indicators of success and a positive response from the training participants of 97.86%.