Fatma Afrianty Gobel
Magister Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Perilaku Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional Untuk Peningkatan Imunitas Tubuh Di Masa Pandemi Covid-19 : The Behavior of Using Traditional Medicinal Plants to Increase Body Immunity During the Covid-19 Pandemic Lindawati Lindawati; Andi Rizki Amelia; Fatma Afrianty Gobel
Journal of Muslim Community Health Vol. 2 No. 4 (2021): OKTOBER- DECEMBER (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.379 KB) | DOI: 10.52103/jmch.v2i4.696

Abstract

Background: In an effort to maintain health to always maintain and increase body immunity, one way is by taking traditional medicines and health supplements to avoid disease attacks, including Covid-19. This study aims to analyze the behavior of using traditional medicinal plants to increase body immunity during the Covid-19 pandemic in ASN at the South Sulawesi Provincial Health Office. Methods: The type of research used in this research is cross sectional with total sampling technique. Data analysis used SPSS 20.0 statistical analysis. Results: it was found that there was an influence of knowledge on the behavior of using traditional medicinal plants to increase body immunity during the Covid-19 pandemic in ASN at the South Sulawesi Provincial Health Office with p value = 0.000 < value = 0.05. Conclusion: there is an influence of knowledge on the behavior of using traditional medicinal plants to increase body immunity during the Covid-19 pandemic in ASN at the South Sulawesi Provincial Health Office. So it is recommended to respondents to always maintain health by utilizing traditional medicinal plants with the aim of increasing body immunity.
Determinant Kejadian Stunting Pada Balita Berdasarkan Segitiga Epidemiologi : Determinant of Stunting Incidence in Toddlers Based on Epidemiological Triangle Nur Alifah Wulandari; Arman Arman; Fatma Afrianty Gobel
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 1 (2022): JANUARI-MARET (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v3i1.812

Abstract

Latar Belakang: Masalah stunting (anak pendek) adalah salah satu permasalahan gizi yang dihadapi dunia, terkhusus di negara miskin dan berkembang. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis faktor determinan kejadian stunting pada balita berdasarkan segitiga epidemiologi di wilayah kerja Puskesmas Taraweang kabupaten Pangkep tahun 2021. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan berjumlah 630 anak. Jumlah sampel adalah 86 responden, dengan Ibu dari balita sebagai responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu metode non probability sampling yaitu Purposive Sampling. Hasil: (1) Distribusi Spasial faktor determinan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Taraweang Kabupaten Pangkep yakni, Faktor Host (Pendidikan Ibu, Pengetahuan Ibu, Riwayat Penyakit Infeksi, dan Riwayat Pemberian ASI) dan faktor Environment (Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun dan Pengelolaan Air Minum). (2) hubungan faktor Host Pendidikan Ibu dengan kejadian stunting sebesar 0,015 (3) faktor Host Pengetahuan Ibu dengan kejadian stunting sebesar 1,00 (4) hubungan faktor Host Riwayat Penyakit Infeksi dengan kejadian stunting sebesar 0,001 (5) hubungan faktor Host Riwayat Pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting sebesar 0,001 (6) hubungan faktor lingkungan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan kejadian stunting sebesar 0,023 (7) hubungan faktor lingkungan Pengelolaan Air Minum dengan kejadian stunting sebesar 0,001, (8) pengaruh pemberian ASI Eksklusif merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi stunting dengan nilai 0,016. Kesimpulan: Faktor paling dominan mempengaruhi kejadian stunting adalah Riwayat pemberian ASI. Diharapkan pihak puskesmas khususnya bagian gizi dapat lebih meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat dan memaksimalkan pemantauan dan perbaikan gizi bersama dengan orang tua balita, khususnya di tiga desa yang termasuk lokasi khusus stunting yakni Desa Taraweang, Barabatu, dan Desa Batara.
Pengelolaan Limbah Infeksius Pada Masa Pandemi Covid-19 : Infectious Waste Management During the Covid-19 Pandemic Ferawati Ferawati; Muhammad Ikhtiar; Fatma Afrianty Gobel
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 1 (2022): JANUARI-MARET (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v3i1.814

Abstract

Latar Belakang: Lingkungan merupakan faktor utama dalam penyebaran Covid-19, dimana meningkatnya jumlah pasien Covid-19 yang dirawat maka meningkat pula limbah infeksius yang dihasilkan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan pengelolaan limbah infeksius pada masa pandemi covid 19 di Puskesmas Kota Makassar. Metode: Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling dengan jumlah sampel 72 orang. Metode analisis data menggunakan analisis statistik SPSS 20.0. Hasil: Hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pengelolaan limbah infeksius pada masa pandemi covid 19 di Puskesmas Kota Makassar dengan nilai p value = 0,000 < nilai α = 0,05. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pengelolaan limbah infeksius pada masa pandemi covid 19 di Puskesmas Kota Makassar dengan nilai p value = 0,006 < nilai α = 0,05, ada hubungan yang signifikan antara sarana dan prasarana dengan pengelolaan limbah infeksius pada masa pandemi covid 19 di Puskesmas Kota Makassar dengan nilai p value = 0,003 < nilai α = 0,05 dan ada hubungan yang signifikan antara SDM dengan pengelolaan limbah infeksius pada masa pandemi covid 19 di Puskesmas Kota Makassar dengan nilai p value = 0,033 < nilai α = 0,05. Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, sarana dan prasarana dan SDM dengan pengelolaan limbah infeksius pada masa pandemi covid 19 di Puskesmas Kota Makassar. Sehingga disarankan agar pengetahuan dan sikap petugas tentang pengelolaan limbah infeksius lebih ditingkatkan lagi.
Pengaruh Pemberian Jus Alpukat Dan Jus Wortel Terhadap Penurunan Tingkat Dismenorhea Pada Remaja di SMK Negeri 1 Kasimbar : The Effect of Giving Avocado Juice and Carrot Juice to Reducing Dysmenorrhea Rates in Adolescents at SMK Negeri 1 Kasimbar Niken Ayu; Een Kurnesih; Fatma Afrianty Gobel
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 2 (2022): APRIL-JUNI (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v3i2.862

Abstract

Latar Belakang: Dismenorhea sangat berdampak remaja karena menyebabkan terganggunya aktivitas belajar mereka dan tidak jarang hal ini membuat mereka tidak masuk. Seorang remaja yan mengalami dismenorhea tidak dapat berkonsentrasi belajar, lemas, hilang semangat dan motivasi belajar akan menurun karena dismenorhea yang dirasakan pada saat proses belajar megajar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus alpukat dan jus wortel terhadap penurunan tingkat dismenorhea pada remaja di SMK Negeri 1 Kasimbar. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kasimbar. Metode: Dalam penelitian ini digunakan desain Two Group Pretest-Posttest Desain penelitian eksperimen yang digunakan. Sampel penelitian ini adalah siswi SMK Negeri 1 Kasimbar Tahun Ajaran 2021 sebanyak 40 orang dimana 20 orang yang diberi jus alpukat dan 20 orang yang diberi jus wortel. Analisis univariate, bivaraite dan uji Independent Sampel Test, serta uji Mann Whitney Test, dengan tingkat kemaknaan p=<0,05, dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 20.0. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa dari 20 responden sebelum diberikan jus alpukat, yang mengalami tingkat dismenorhea ringan sebanyak 4 orang (20,0%), sedang sebanyak 10 orang (50,0%) dan berat sebanyak 6 orang (30,0%) dan sesudah diberikan jus alpukat, yang mengalami tingkat dismenorhea ringan sebanyak 17 orang (85,0%) dan sedang sebanyak 3 orang (15,0%). Sebelum diberikan jus wortel, yang mengalami tingkat dismenorhea ringan sebanyak 2 orang (10,0%), sedang sebanyak 10 orang (50,0%) dan berat sebanyak 8 orang (40,0%) dan sesudah diberikan jus wortel, yang mengalami tingkat dismenorhea ringan sebanyak 15 orang (75,0%) dan sedang sebanyak 5 orang (25,0%). Dengan menggunakan uji Independent Sampel T Test didapatkan nilai t=7,181 dan nilai ρ=0,001 dan 0,003<dari α=0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: Pemberian jus alpukat dan jus wortel berpengaruh signifikan terhadap tingkat dismenorhea pada remaja siswi di SMK Negeri 1 Kasimbar. Disarankan kepada pihak sekolah agar rajin melakukan penyuluhan dan mendatangkan tenaga kesehatan untuk memberikan materi mengenai tingkat dismenorhea.
Hubungan Faktor Lingkungan dan Kejadian Stunting pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Taraweang Kabupaten Pangkep Adhe Sofyan Anas; Muhammad Ikhtiar; Fatma Afrianty Gobel
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 3 (2022): JULI- SEPTEMBER (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v3i3.981

Abstract

Latar Belakang: Indonesia sebagai Negara berkembang yang berada di kawasan Asia Tenggara memiliki beban ganda masalah gizi yaitu stunting. Balita yang stunting merupakan hasil dari masalah gizi kronis sebagai akibat dari asupan makanan yang kurang, ditambah dengan penyakit infeksi, dan masalah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan Riwayat infeksi penyakit Diare terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Taraweang kabupaten Pangkep. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan dengan jumlah sampel adalah 96 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu metode non probability sampling yaitu Purposive Sampling. Univaraitem bivariate dan multivariate analisis dengan SPSS 20.0. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara sarana ketersediaan jamban (p=0,002), sarana tempat pembuangan sampah (p=0,000) terhadap kejadian stunting, tidak ada hubungan sarana pembuangan air limbah terhadap kejadian stunting (p=0,218). Kesimpulan: Sarana ketersedian jamban dan sarana pembuangan sampah memiliki hubungan dengan kejadian stunting. Serta, sarana pembunagan air limbah tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting.
Faktor Risiko Ketidakpatuhan Pengobatan Penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Rangas Kabupaten Mamuju Syafruddin Syafruddin; Fatma Afrianty Gobel; Arman Arman
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 3 (2022): JULI- SEPTEMBER (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v3i3.995

Abstract

Latar Belakang: Angka drop out (tidak patuh berobat) yang tinggi, pengobatan tidak adekuat, dan resistensi terhadap Obat Anti Tuberculosis (OAT) merupakan kendala utama yang sering terjadi dalam pengendalian TB dan merupakan tantangan terhadap program pengendalian TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor risiko ketidakpatuhan penderita TB Paru dalam pengobatan di Wilayah Kerja Puskesmas Rangas Kabupaten Mamuju. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penelitian observasional analitik dengan menggunakan studi kasus kontrol dengan besar sampel sebanyak 111 orang yang terdiri atas 37 orang untuk kelompok kasus dan 74 orang untuk kelompok kontrol dengan perbandingan kasus kontrol 1:2. teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat (Odds Ratio). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (OR=2,472; 95%CI=1,047-1,058), motivasi (OR=4,392; 95%CI=1,795-10,742), PMO (Dukungan Keluarga) (OR=2,781 ;95%CI=1,229–6,291) dukungan petugas kesehatan (OR=1,28; 95%CI=0,349-3,644 dan akses ke fasilitas kesehatan (OR=1,609); 95%CI=0,670-3,864) merupakan faktor risiko terhadap ketidakpatuhan pengobatan TB Paru di Puskesmas Rangas Kabupaten Mamuju. Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah faktor risiko yang bermakna terhadap kepatuhan pengobatan TB Paru adalah pengetahuan, motivasi, PMO (dukungan keluarga). Sedangkan dukungn petugas kesehatan dan akses ke fasilitas kesehatan merupakan faktor risiko yang tidak bermakna terhadap kepatuhan pengobatan TB Paru. Untuk meningkatkan motivasi pasien maka diperlukan peran serta dukungan keluarga dan petugas kesehatan agar motivasi pasien selalu terjaga dalam mematuhi pengobatan TB Paru yang sementara penderita jalani.
Diabetes Melitus dan Hiperkolesterol Sebagai Faktor Kematian Jemaah Haji Pada Embarkasi Sultan Hasanuddin Makassar Maryam Huda; Muhammad Nadjib Bustan; Fatma Afrianty Gobel
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 3 (2022): JULI- SEPTEMBER (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v3i3.997

Abstract

Latar Belakang : Ibadah haji termasuk salah satu kegiatan pertemuan massal yang memiliki hubungan dengan tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas, sehingga menjadi kekhawatiran dan tantangan baik secara lokal, nasional maupun international. Berdasarkan data dari Siskohatkes kemenkes RI Embarkasi prevalensi kematian jamaah Haji selama 3 tahun terakhir Hasanuddin Makassar tahun 2017 sebanyak 44, tahun 2018 sebanyak 30 dan 2019 sebanyak 35 orang. Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik observasional. Peneliti berupaya menganalisis faktor risiko terhadap variabel lainnya. Desain yang digunakan adalah kasus dan kontrol menggunakan data sekunder dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes). Sampel dalama penelitian ini adalah sebanyak 142 jemaah haji yang terbagi masing-masing 71 pada dua kelompok yaitu kelompok kasus dan kontrol. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat berupa uji Odds Ratio. Hasil penelitian : Pada variabel diebetes miletus dipeoleh nilai OR=3,84 (95% IK: 1,512-9,752) dengan nilai p value 0,003. Variabel hiperkolestrol diperoleh nilai OR=0,34 (95% IK: 0,173-0,688) dengan nilai p value 0,002. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh signifikan diabetes melitus dan hiperkolestrol antara kejadian kematian pada Jemaah haji embarkasi Sultan Hasanuddin Makkassar.
Pengaruh Media Edukasi Terhadap Perilaku Pengasuh Bayi Ibu Bekerja Dalam Upaya Pemberian ASI Perah (ASIP) Muhd Firmansyah; Fairus Prihatin Idris; Andi Asrina; Yusriani Yusriani; Fatma Afrianty Gobel
Journal of Muslim Community Health Vol. 4 No. 3 (2023): JULI- SEPTEMBER (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v4i3.1121

Abstract

Latar Belakang: Ibu bekerja memberikan kepercaanya kepada pengasuh bayi, dari ASI menyusui menjadi ASI perah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh media edukasi terhadap pengasuh bayi dalam upaya pemberian ASI Eksklusif dan ASI perah. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian quasi experiment rancangan pre and post-test without control. Jumlah populasi 59 pengasuh bayi dan sampel yang digunakan yaitu 59 responden yang mempunyai bayi pada ibu bekerja. Masing-masing kelompok berjumlah 28 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik puposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariabel dan analisis bivariabel menggunakan Paried t-test dan Independent t-test dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Instrumen penelitian ini ialah menggunakan kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penggunaan media edukasi leaflet dan media video dengan p-value 0,000 (<0,05). Terdapat perbedaan sikap pada media leaflet dan video dengan nilai p-value 0,000 (<0,05). Tindakan pada media leaflet dan video juga terdapat perbedaan dengan p-value 0,000 (<0,05) sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Sedangkan berdasarkan hasil uji independent t-test diperoleh pada tingkat pengetahuan didapatkan nilai t-test= 0,102 dengan nilai p-value= 0,535 (p>0,05), pada sikap didapatkan nilai t-test= 7,911dengan nilai p-value= 0,782 (p>0,05) dan pada tindakan didapatkan nilai t-test= 0,863 dengan nilai p-value=0,733. Kesimpulan: Terdapat pengaruh media leaflet dan video terhadap pengetahuan,sikap dan tindakan pengasuh bayi tentang ASI Eksklusif dan ASIP, Saran pada penelitian ini ialah pengasuh bayi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ,sikap positif dan tindakan yang peduli terhadap status gizi pada bayi 0-6 bulan dengan tetap melakukan pemberian cukup ASI perah.
Faktor Risiko Kejadian Skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Malangke Barat Kec. Malangke Barat kab. Luwu Utara tahun 2022 Muhammad Sarwin; Arman Arman; Fatma Afrianty Gobel
Journal of Muslim Community Health Vol. 4 No. 2 (2023): APRIL-JUNI (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v4i2.1146

Abstract

Skizofrenia merupakan salah satu jenis penyakit atau gangguan kejiwaan yang serius atau gagguan mental kronis yang dapat menurunkan kualitas hidup manusia. Penderita Skizofrenia   mengalami halusinasi, pikiran tidak logis, waham yang menyebabkan  mereka  berperilaku  agresif,  dan  sering  berteriak-teriak histeris. Walaupun gejala  pada  setiap  penderita  bisa berbeda,  tetapi  secara kasat mata perilaku penderita Skizofrenia berlainan dengan orang normal. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Skizofrenia antara lain faktor internal (riwayat pekerjaan); faktor eksternal (penyakit penyerta, Riwayat konsumsi obat); faktor psikososial (riwayat Trauma dan gagal mencapai cita–cita). Tujuan penelitian Untuk  menganalisis faktor risiko kejadian Skizofrenia   di Wilayah kerja Puskesmas Malangke Barat Kec. Malangke Barat Kab. Luwu Utara. Rancangan penelitian yang digunakan Case Control Study, dengan total sampel sebanyak 50 responden kasus dan 50 respondenkontrol. Teknik Sampling yang digunakan pada penelitian kuantitatif ini ialah Total Sampling. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat menggunakan uji Chi Square, dan multivariat  menggunakan  regresi  logistik.  Penelitian  dilaksanakan  pada  01-30 September 2022. Hasil  Penelitian menunjukan  bahwa  Faktor  risiko  yang  hubungan  dengan kejadian skizofrenia di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara yaitu riwayat konsumsi NAPZA (p value=0,002 nilai OR=2,220, 95% CI =1,769–2,785), riwayat Kegagalan mencapai cita-cita (p value=0,041 nilai OR=2,007,95% CI = 1,694–2,571) dan riwayat trauma (p value=0,000 nilai OR=51,000, 95% CI= 10,997– 238,523) Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian skizofrenia yaitu riwayat pekerjaan (p value=0,145 nilai OR=2,020, 95% CI = 0,879– 4,645) dan riwayat penyakit (p value=0,308 nilai OR=1,490, 95% CI = 0,184–1,433). Hasil uji Multivariat dengan metode regresi logistik menunjukkan faktor risiko yang paling berpengaruh adalah riwayat trauma. Kesimpulan (1) riwayat pekerjaan tidak berpengaruh terhadap kejadian Skizofrenia (2) riwayat penyakit tidak berpengaruh terhadap kejadian Skizofrenia (3) riwayat konsumsi NAPZA berpengaruh terhadap kejadian Skizofrenia (4) riwayat Kegagalan mencapai cita-cita berpengaruh terhadap kejadian Skizofrenia (5) riwayat trauma paling berpengaruh terhadap kejadian Skizofrenia.
Faktor Risiko Kejadian Skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Malangke Barat Kec. Malangke Barat kab. Luwu Utara tahun 2022 Anas Dwi Yulinar Buhar; Arman Arman; Fatma Afrianty Gobel
Journal of Muslim Community Health Vol. 4 No. 3 (2023): JULI- SEPTEMBER (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v4i3.1150

Abstract

Latar Belakang: Skizofrenia merupakan salah satu jenis penyakit atau gangguan kejiwaan yang serius atau gagguan mental kronis yang dapat menurunkan kualitas hidup manusia. Penderita Skizofrenia mengalami halusinasi, pikiran tidak logis, waham yang menyebabkan mereka berperilaku agresif, dan sering berteriak-teriak histeris. Walaupun gejala pada setiap penderita bisa berbeda, tetapi secara kasat mata perilaku penderita Skizofrenia berlainan dengan orang normal. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Skizofrenia antara lain faktor internal (jenis kelamin, Umur, Riwayat Keluarga dan riwayat pekerjaan); faktor eksternal (penyakit penyerta, Riwayat konsumsi obat); faktor psikososial (riwayat Trauma dan gagal mencapai cita–cita). Tujuan penelitian Untuk menganalisis faktor risiko kejadian Skizofrenia di Wilayah kerja Puskesmas Malangke Barat Kec. Malangke Barat Kab. Luwu Utara. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan Case Control Study, dengan total sampel sebanyak 50 responden kasus dan 50 respondenkontrol. Teknik Sampling yang digunakan pada penelitian kuantitatif ini ialah Total Sampling. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat menggunakan uji Chi Square, dan multivariat menggunakan regresi logistik. Penelitian dilaksanakan pada 01-30 September 2022. Hasil: Penelitian menunjukan bahwa Faktor risiko yang hubungan dengan kejadian skizofrenia di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara yaitu Umur (p value=0,000 nilai OR 79,947, 95% CI = 10,184 – 627,623), dan riwayat status perkawinan (p value=0,002 nilai OR=4,472, 95% CI = 1,749-11,423), Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian skizofrenia yaitu riwayat pekerjaan (p value=0,145 nilai OR=2,020, 95% CI = 0,879– 4,645), jenis kelamin (p value=0,162) nilai OR=1,097, 95% CI = 0,862–4,220) dan Riwayat keluarga (p value=0,504 nilai OR=1,490, 95% CI=0,618-3,592) Hasil uji Multivariat dengan metode regresi logistik menunjukkan faktor risiko yang paling berpengaruh adalah varible umur. Kesimpulan: (1) riwayat pekerjaan tidak berpengaruh terhadap kejadian Skizofrenia (2) jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap kejadian Skizofrenia (3) Riwayat keluarga tidak berpengaruh terhadap kejadian Skizofrenia (4) Status Perkawinan berpengaruh terhadap kejadian Skizofrenia (5) Umur paling berpengaruh terhadap kejadian Skizofrenia.