Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Uji Antibakteri Ekstrak Bawang Putih dan Bawang Lanang Terhadap Bakteri Pseudomonas aeuruginosa dan Staphylococcus aureus Rosvita, Silvia; Puradewa, Levi
Biospektrum Jurnal Biologi No. 01 Tahun 02 / April 2021
Publisher : Jurnal Ilmiah Online Biospektrum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang putih (Allium Sativum L) merupakan salah tanaman tradisional yang memiliki sifat antibakteri. Antibakteri dalam bawang putih didapatkan dari zat Allicin yang muncul pada saat bawang putih dihancurkan atau dipotong. Tujuan penilitian ini mengetahui perbedaan daya hambat bawang putih varietas tawangmangu baru dan bawang lanang terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan peneltian eksperimen dengan metode difusi sumuran Kirby Bauer. Ekstrak bawang putih varietas tawangmangu baru dan bawang lanang dibuat dalam konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukan bahwa esktrak bawang lanang lebih unggul daripada ekstrak bawang putih varietas tawangmangu baru pada semua konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
Uji Antibakteri Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Bawang Lanang Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Puradewa, Levi
Biospektrum Jurnal Biologi No. 02 Tahun 02 / Oktober 2021
Publisher : Jurnal Ilmiah Online Biospektrum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang putih lanang (Allium sativum L) sudah diujikan memiliki aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas antibakteri fraksi-fraksi ekstrak bawang putih lanang terhadap Staphylococcus aureus. Bawang putih lanang (Allium sativum L) diekstraksi menggunakan etanol 96% dengan metode maserasi selanjutnya di fraksinasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan air. Uji antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Hasil yang diperoleh memperlihatkan rata-rata daya hambat pada konsentrasi fraksi n-heksana, etil asetat dan air terhadap Staphylococcus aureus sebesar 7,70 mm, 7,74 mm, 6,29 mm. Dari pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat memiliki efektivitas antibakteri lebih baik terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Uji Antibakteri Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Bawang Lanang Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Levi Puradewa
Biospektrum Jurnal Biologi Vol 2, No 02 (2021): No. 02 Tahun 02 / Oktober 2021
Publisher : Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/bios.v2i02.1060

Abstract

Bawang putih lanang (Allium sativum L) sudah diujikan memiliki aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas antibakteri fraksi-fraksi ekstrak bawang putih lanang terhadap Staphylococcus aureus. Bawang putih lanang (Allium sativum L) diekstraksi menggunakan etanol 96% dengan metode maserasi selanjutnya di fraksinasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan air. Uji antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Hasil yang diperoleh memperlihatkan rata-rata daya hambat pada konsentrasi fraksi n-heksana, etil asetat dan air terhadap Staphylococcus aureus sebesar 7,70 mm, 7,74 mm, 6,29 mm. Dari pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat memiliki efektivitas antibakteri lebih baik terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Uji Antibakteri Ekstrak Bawang Putih dan Bawang Lanang Terhadap Bakteri Pseudomonas aeuruginosa dan Staphylococcus aureus Silvia Rosvita; Levi Puradewa
Biospektrum Jurnal Biologi No. 01 Tahun 02 / April 2021
Publisher : Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/bios.v1i02.984

Abstract

Bawang putih (Allium Sativum L) merupakan salah tanaman tradisional yang memiliki sifat antibakteri. Antibakteri dalam bawang putih didapatkan dari zat Allicin yang muncul pada saat bawang putih dihancurkan atau dipotong. Tujuan penilitian ini mengetahui perbedaan daya hambat bawang putih varietas tawangmangu baru dan bawang lanang terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan peneltian eksperimen dengan metode difusi sumuran Kirby Bauer. Ekstrak bawang putih varietas tawangmangu baru dan bawang lanang dibuat dalam konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukan bahwa esktrak bawang lanang lebih unggul daripada ekstrak bawang putih varietas tawangmangu baru pada semua konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
PEMANFAATAN TOGA SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN JAMU PENAMBAH IMUNITAS DALAM UPAYA MEMBANTU MENCEGAH KEPARAHAN COVID-19 Antonius Budiawan; Levi Puradewa
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Juni
Publisher : LPPM, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/peka.v5i1.3801

Abstract

Tanaman obat keluarga atau yang lebih populer sebagai TOGA merupakan tanaman obat yang ditanam di lingkup lingkungan keluarga. Pada masa pandemi ini, terjadi tren peningkatan penggunaan obat tradisional untuk menjaga daya tahan tubuh. Berbagai pembuktian secara ilmiah tentang manfaat tanaman obat dalam hal menjaga daya tahan tubuh untuk mencegah Covid-19 merupakan peluang bagi masyarakat dalam hal pemanfaatan TOGA. PKK di Kelurahan Karangrejo memiliki tanaman TOGA yang belum dimanfaatkan dengan baik sehingga merupakan mitra yang potensial untuk dikembangkan potensinya. Tujuan dari program kegiatan kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pembuatan jamu instan berbahan dasar TOGA untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah keparahan Covid-19. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa mitra mampu menghasilkan jamu instan berbahan dasar TOGA. Pengetahuan mitra tentang pengetahuan umum dan pembuatan jamu meningkat sebesar 21,05 dari 75,19 menjadi 96,24 setelah mengikuti pelatihan pembuatan jamu instan.
Pengembangan Obat Tradisional Menjadi Produk Permen Bersama PKK Kelurahan/Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan Bida Cincin Kirana; Antonius Budiawan; Levi Puradewa; Vidya Kartikaningrum; Diah Nurcahyani; Erlien Dwi Cahyani; Maria Fatmadewi Imawati; Christina Indriasari; Andita Nur Wijayanti
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jompaabdi.v1i4.297

Abstract

Tahun 2021 telah dilaksanakan program pengabdian kepada masyarakat bekerjasama dengan PKK di lingkungan Kelurahan/Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan, melalui kegiatan edukasi dan pelatihan pemanfaatan tanaman obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta membuat produk jamu instan. Produk sediaan yang mudah untuk dibuat selain jamu instan adalah permen. Obat tradisional dalam bentuk permen memiliki keunggulan dalam bentuk yang menarik, dan bahan bakunya mudah diperoleh serta dapat dijadikan cemilan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mitra mengenai pemanfaatan tanaman krokot dan limbah kulit buah semangka sebagai obat tradisional serta meningkatkan keterampilan mitra dalam pengolahan obat tradisional menjadi produk permen yang memiliki nilai ekonomis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui edukasi pemanfaatan krokot dan kulit buah semangka sebagai obat tradisional dan pelatihan pembuatan permen obat tradisional. Hasil dari pengabdian ini adalah mitra dalam hal ini PKK Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan yang mengikuti pelatihan, sebagian besar dapat membuat permen obat tradisional berdasarkan formula yang telah diberikan. Pengetahuan mitra tentang obat tradisional, manfaat kulit buah semangka dan herba krokot sebagai obat tradisional meningkat sebesar 14,58 dari 84,38 menjadi 98,96 setelah mengikuti pelatihan.
UJI EFEKTIFITAS GEL KROKOT MAGENTA (Portulaca oleracea) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Levi Puradewa; Tania Amelia
Biospektrum Jurnal Biologi Vol 1, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Program Studi Biologi - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (kampus Kota Madiun)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/bios.v1i2.1121

Abstract

Acne vulgaris (acne) is a skin disease that arises due to chronic inflammation with complex pathogenesis, which involves the sebaceous glands, follicular hyperkeratinization, excessive bacterial colonization, immune reactions, and inflammation. Magenta purslane (Portulaca oleracea) contains secondary metabolites of phenolic acid, and anthocyanins which have the main role as a plant colorant, this compound is a flavonoid derivative that can kill bacteria. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the magenta purslane gel preparation against the bacteria Propionibacterium acne. The research method was carried out by planting Propionibacterium acnes bacteria and then tested with 3 treatments of clindamycin as a positive control, gel base as a negative control, and magenta purslane gel with a concentration of 10%. After 24 hours, the clear zone was measured using a caliper. The results of this study found that magenta purslane gel with a concentration of 10% could produce a clear zone of 9.46±0.68. This means that magenta purslane gel with a concentration of 10% has the potential to inhibit the growth of Propionibacterium acnes  bacteria
Penyuluhan Pemanfaatan Sereh (Cymbopogon nardus) Sebagai Tanaman Berkhasiat Obat yang Bernilai Ekonomi Maria Fatmadewi Imawati; Agus Purwanto; Erlien Dwi Cahyani; Bida Cincin Kirana; Christina Indriasari; Antonius Budiawan; Levi Puradewa
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Ngunut berada di wilayah Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dari bercocok tanam. Berdasarkan data dari segi ekonomi, sebanyak 27% warga Desa Ngunut, Kecamatan Kawedanan merupakan keluarga pra sejahtera, sehingga diperlukan upaya untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarga di wilayah mitra melalui pemberdayaan potensi warga. Salah satu upaya peningkatan perekonomian melalui pemanfaatan tanaman sereh yang berpotensi dikembangkan untuk mengembangkan usaha perekonomian dari hulu ke hilir akan tetapi belum menjadi komoditas di wilayah Desa Ngunut. Hal tersebut dikarenakan warga belum memahami manfaat dan potensi ekonomi dari tanaman sereh. Oleh karena itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui penyuluhan untuk memperkenalkan manfaat dan potensi ekonomi tanaman sereh (Cymbopogon nardus). Luaran yang dicapai adalah peningkatan pengetahuan warga Desa Ngunut, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan mengenai tanaman sereh (Cymbopogon nardus) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian warga.
Formulasi Dan Stabilitas Fisik Krim Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera Lamk) Dengan Perbedaan Humektan Tiara Hendry Yuliana; Levi Puradewa; Diah Nurcahyani
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 2 No. 3 (2023): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the medicinal plants used as traditional medicine is kelor (Moringa oleifera Lamk). Moringa leaves are rich in vitamin C and antioxidants which can increase collagen production to prevent and slow down premature aging. The effect of humectants on cream preparations is to obtain creams that have good physical characteristics during storage. This study aims to determine the formulation and physical stability of moringa leaf extract cream preparations (Moringa oliefera Lamk) that meet the requirements. The variations of humectants used in this study include propylenglycol-glycerin (FI), glycerin (FII) and propylenglycol (FIII). Stearic acid, cetyl alcohol (oil phase) were melted on a water bath, TEA, methylparaben, propylparaben, glycerol and distilled water (water phase) were heated. The two phases gradually and grind to form a creamy mass and add the extract. Test the physical quality of the cream for 1 week, namely organoleptic test, homogeneity test, pH test, spreadability test and viscosity test. The results of the cream spreadability test of Moringa leaf extract (Moringa oleifera Lamk) in formula I did not meet the requirements, formula II produced cream preparations that met the requirements with a spreadability range of 5-6 cm, formula III did not meet the requirements. The results of the viscosity test on the formula I, II, III are in the range of 22000-30000 cPs. Based on the results of research on formula II with the addition of the humectant glycerin, it produces a good cream preparation.
Potensi Fraksi Ekstrak Herba Krokot (Portulaca grandiflora) Varietas Bunga Magenta dalam Menyembuhkan Luka: The Magenta Flower Variety Purslane Herbs (Portulaca grandiflora) Extract Fraction Potency in Wound Healing Antonius Budiawan; Levi Puradewa; Bida Cincin Kirana
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i2.2025

Abstract

Purslane rose-like flower variety (Portulaca grandiflora) is a popular decorative plant in society. Purslane utilization for health in Indonesia is still limited. Rose-like magenta flower variety purslane (P. grandiflora) is already known for its wound healing activity. This wound healing activity may occur from its secondary metabolites such as flavonoids, saponins, tannins, and terpenoids. Flavonoids extracted in a suitable solvent have the potency to increase the purslane wound healing activity. This research aimed to determine the magenta flower variety purslane herbs extract fraction potency in wound healing. This experimental research was conducted using wound-induced rabbits. The wounds were divided into negative and positive control groups, water, ethyl acetate, and n-hexane treatment groups. The wounds treated with aqua destilata re-epithelization was 12.33 ± 0.94 days, meanwhile, the wounds treated with betadine solution, water, ethyl acetate, and n-hexane fraction were 9.33 ± 0.47, 9.33 ± 0.47, 9.67 ± 0.47, dan 10.00 ± 0.00 days respectively. The water, ethyl acetate, and n-hexane fraction of magenta flower variety purslane herbs (P. grandiflora) have potency in wound healing. The water fraction showed the fastest re-epithelization pace compared to ethyl acetate and n-hexane fraction.   Keywords:          fraction, purslane, Portulaca grandiflora, magenta, wound healing   Abstrak Krokot varietas berbunga seperti mawar (Portulaca grandiflora) merupakan tanaman hias yang cukup populer di masyarakat. Di Indonesia pemanfaatan krokot untuk kesehatan masih sangat terbatas. Krokot mawar (P. grandiflora) varietas bunga magenta diketahui memiliki aktivitas penyembuhan luka. Aktivitas penyembuhan luka tersebut kemungkinan diperoleh karena kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Flavonoid yang tertarik dalam pelarut yang sesuai tersebut berpotensi meningkatkan kemampuan krokot dalam menyembuhkan luka. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi dari fraksi ekstrak herba krokot (P. grandiflora) varietas bunga magenta dalam menyembuhkan luka. Penelitian eksperimental ini dilakukan menggunakan kelinci yang diinduksi luka pada bagian punggung. Luka dibagi menjadi kelompok kontrol negatif dan positif serta kelompok perlakuan fraksi air, etil asetat, dan n-heksana. Kelompok luka yang diberi aqua destilata menunjukkan re-epitelisasi 12.33 ± 0.94 hari, sedangkan kelompok luka yang diberi betadine solution, fraksi air, etil asetat, dan n-heksana berturut-turut 9.33 ± 0.47, 9.33 ± 0.47, 9.67 ± 0.47, dan 10.00 ± 0.00 hari. Fraksi air, etil asetat, dan n-heksana herba krokot (P. grandiflora) memiliki potensi menyembuhkan luka dengan mempercepat laju re-epitelisasi. Fraksi air menunjukkan laju re-epitelisasi yang paling baik dibandingkan fraksi etil asetat dan n-heksana.   Kata Kunci:         fraksi, krokot, Portulaca grandiflora, magenta, penyembuhan luka