Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari

VARIASI PUKULAN DIDONG PADA GROUP ALIRAN MASA DI KABUPATEN BENER MERIAH Sultan Sahril; Ramdiana Ramdiana; Yuli Astuti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 7, No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Variasi Pukulan Didong Pada Grup Aliran Masa” Didong merupakan alat tubuh tradisional dengan carapukul yang berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh bagian Bener Meriah. Sedangkan variasi merupakan keunikan dan keistimewaan tersendiri yang berasal dari individualitas masing-masing. Mengangkat masalah variasi pukulan Didong tradisional Didong Gayo yang ada di bagian Delung. Yakni dengan mendeskripsikan variasi pukulan yang dihasilkan Didong serta memperkenalkan jenis dan bentuk variasi pukulan Didong Gayo. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah Didong Gayo, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah variasi Didong Gayo khususnya daerah Delung. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bener Meriah, di desa Delung. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Didong Gayo merupakan alat musik tubuh yang dimainkan dengan cara dipukul. Pada umumnya Didong Gayo saat ini sudah mengeikuti perkebangan zamanya yaitu variasi pukulan yang sudah bervariasi. Variasi yang dihasilkan dari daerah Delung. Variasi irama Didong Gayo bagian Delung sering disebut dengan kata Tepok Runcang yang berarti gembira karena karakter irama ini berasal dari suara gemuru tepukan yang tinggi. Sedangkan yang membedakan variasi pukulannya yaitu yang pertama tingkah 1, 2, dan 6. Yaitu tingkah yang dilakukan pada saat sehabis Sarik yang polanya pada saat tingkah 1, pukulan ditegaskan sekali. Pada saat tingkah 2, pukulan ditegaskan dua kali. Sedangkan yang terakhir tingkah 6, pukulan ditegaskan 6 kali secara keseluruhan. Yang kedua yaitu tingkah Guel, tingkah yang terinspirasi dari musik tari Guel yang ada pada daerah dataran tinggi tanoh Gayo. Sedangkan yang terakhir tingkah canang, merupakan tingkah yang terinspirasi dari suara canang yang sering dilakukan pada saat acara menikah (Mungerje).Kata kunci: variasi pukulan Didong, Aliran Massa
KONSEP PENCIPTAAN KREATIVITAS IRAMA SYAIR DIDONG PADA GRUB BIAK CACAK DI ALUR GELE OLEH M DAUD KALAEMPAN Rizkan Pahmi; Rida Safuan Selian; Yuli Astuti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 7, No 3 (2022): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Konsep Penciptaan Kreativitas Irama Syair Didong pada Grub Biak Cacak di Alur Gele oleh M Daud Kalaempan”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adalah bagaimana konsep penciptaan kreativitas irama syair didong pada grub Biak Cacak di Alur Gele oleh M Daud Kalaempan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan konsep penciptaan kreativitas irama syair didong pada grub Biak Cacak di Alur Gele oleh M Daud Kalaempan. Teori-teori yang digunakan dengan pendekatan konsep penciptaan karya seni, syair/lirik, nada/irama dan kreativitas serta teori didong. Subjek dalam penelitian ini adalah M Daud Kalaempan, sedangkan objek dalam penelitian ini yaitu kreativitas irama syair didong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi dengan metode analisis data yaitu reduksi data, penyajian data diverifikasikan dengan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwasannya dalam menciptakan irama syair didong M Daut Kalaempan mengggunakan dua cara yaitu karya yang lahir dari hati dan menggunakan teknik usih. Ide kreativitas irama syair yang diciptakan berasal dari alam, hewan dan manusia. Ide tersebut diantaranya tok ni imo (teriakan suara owa siamang/sejenis kera), tok ni korek (teriakan ayam), tok ni linieten (suara kayu yang berdempetan) dan tok ni solong (suara suling).