Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PREDIKSI DAYA KELUARAN PV BERBASIS JARINGAN SARAF TIRUAN PADA PUSAT PERBELANJAAN TANGERANG Luki Mahendra; Jauharotul Maknunah; Bagiyo Herwono; Yussi Anggraini; Karimatun Nisa
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan energi yang dihasilkan oleh photovoltaic (PV) dapat diprediksikan. Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi kedepan tentang daya yang diproduksi oleh PV. Dengan mengetahui lebih awal maka pembebanan dapat disiapkan. Dari situ perlu adanya mechine learning untuk mempelajari data yang mempengaruhi kerja PV secara lebih lanjut. Sehingga perlu adanya kecerdasan buatan untuk mempelajari data tersebut. Kecerdasan buatan atau Artificial Intellegent (AI) salah satunya adalah Artificial Neural Network (ANN) yang dapat digunakan untuk prediksi atau forcast. Pada penelitian yang diajukan yaitu tentang memprediksikan daya produksi PV dengan ANN sebagai mechine learning pada pusat perbelanjaan di Tangerang. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kerja PV yaitu besarnya irradiance, suhu PV, suhu lingkungan dan waktu. Sehingga data yang digunakan sebagai input parameter ANN pada penelitian ini adalah irradiance, suhu PV, suhu ambient dan waktu. Sedangkan output atau targetnya adalah daya keluaran PV. Performa parameter ANN yang digunakan untuk mengukur ketepatan forcast adalah Mean Squere Error (MSE). Selanjutnya hasil prediksi akan dibandingkan dengan data pengukuran daya keluaran PV.
Desain Perbandingan MPPT P&O dan IC pada Solar Sel 1500 WP Menggunakan Konverter SEPIC Luki Septya Mahendra; Jauharotul Makmunah; Karimatun Nisa
Jurnal JE-UNISLA : Electronic Control, Telecomunication, Computer Information and Power System Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/je.v6i1.579

Abstract

Electricity is a very important requirement for life. The need for electrical energy has been dependent on fossil energy, while the availability of fossil energy is decreasing along with the increasing demand for electricity in the community, especially in Siman Village, Lamongan. To overcome this problem, many sources of energy substitutes for fossil energy have been developed and researched in the form of renewable energy sources, one of which is the source of solar energy. One of the applications of solar energy utilization is a solar cell. The proposed solar cell uses Photovoltaic (PV) 1500 WP as energy conversion. PV produces power that is volatile or erratic. So it requires Maximum Power Point Tracking (MPPT) so that PV works at its optimum point. MPPT can find the greatest power from PV using the Perturb and Observe (P&O) algorithm. The converter used is a SEPIC converter which functions to increase or decrease the voltage without changing the polarity of the resulting voltage. Furthermore, the MPPT P&O is compared the results with the MPPT Incremental Conductance (IC) as a comparison of the results of the average MPPT power.  
Alat Penstabil Kecepatan Motor BLDC Menggunakan Kontrol PID Bening Permata Putri; S Sutedjo; Ony Asrarul Qudsi; Luki Septya Mahendra
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 22, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v22i2.19384

Abstract

Kebutuhan manusia akan energi semakin hari semakin meningkat, namun seiring perkembangan zaman ketersediaan bahan bakar fosil seperti minyak, gas alam, dan batu bara semakin hari semakin menurun. Ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin menurun ini diakibat kan oleh penggunaan kendaraan sebagai alat transpotasi. Kendaraan listrik merupakan sebuah alternatif disaat ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin menurun. Terdapat berbagai jenis motor yang bisa digunakan pada kendaraan listrik, dan salah satunya yaitu motor Brushless Direct Current (BLDC) yang memiliki banyak kelebihan jika di bandingkan dengan motor lainnya. Pada Tugas Akhir kali ini kontrol kecepatan motor BLDC menggunakan six step communication dengan kontrol PID, yang mana rangkaian six step communication ini digunakan untuk merubah tegangan sumber DC ke AC 3 phasa. Dan digunakannya kontrol PID ini untuk mempercepat proses menuju steady state dari kecepatan motor BLDC, serta menstabilkan kecepatan putaran secara dengan set point menggunakan kecepatan standart dalam kota sebesar 30 km/jam atau sebesar 500 RPM. Namun, pada proyek akhir kali ini akan lebih terfokuskan pada respon motor BLDC terhadap kontrol PID yang diberikan dengan Kp = 4.9505, Ki = 0.266156, Kd = 18.4158. Dan hasil menunjukkan bahwa kecepatan motor BLDC bisa stabil di bawah nilai set point yaitu 498 RPM. Kemudian dilakukan juga sebuah pengereman untuk memperlihatkan kontrol PID sudah bekerja dengan baik, dan untuk pengereman bisa menurunkan kecepatan motor hingga 498 RPM.
Alat Uji MCB 1 Fasa Instalasi Milik Pelanggan (IML) Karunia Vio Nita Rusyatul Ummah; S Sutedjo; Moch. Machmud Rifadil; Luki Septya Mahendra
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 22, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v22i2.19352

Abstract

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah bagian instalasi listrik yang berfungsi sebagai pengaman dalam instalasi listrik apabila terjadi beban berlebih atau arus hubung singkat. Untuk menghindari kegagalan fungsi MCB diperlukan pengecekan MCB terlebih dahulu sebelum dipasang pada pelanggan, selain itu juga untuk menghindari pencurian energi listrik oleh pelanggan yang tidak bertanggung jawab. Alat uji MCB ini menggunakan dimmer AC sebagai pengatur arus uji dan sebagai bebannya yaitu lampu halogen dan motor induksi 1 fasa. MCB akan diuji dengan arus uji sesuai dengan SPLN 108:1993. Dari pengujian MCB ini akan dibandingkan hasil waktu uji dengan SPLN, sehingga didapatkan MCB dalam kondisi baik atau tidak. Hasil pengujian MCB akan ditampilkan pada LCD untuk dijadikan sebagai Berita Acara sesuai dengan ketentuan perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibuatlah alat uji MCB yang ringkas dan mudah digunakan sehingga diharapkan dapat mempermudah dalam menguji kelayakan MCB 1 Phase. Hasil pengujian alat uji MCB ini mampu menghasilkan arus uji 1,05In; 1,2In; 1,5In; 4In; dan 6In sesuai dengan SPLN 108:1993. Alat uji ini juga mampu menguji MCB 2A tipe CL sesuai dengan kondisinya dan didapatkan hasil 2 merk MCB dalam keadaan baik dan 1 merk MCB dalam keadaan buruk sesuai dengan SPLN 108:1993.
Sistem Pengisian Baterai Konstan Tegangan Berbasis Fuzzy Logic Pada Aplikasi Off Grid Rumah DC Karimatun Nisa; Regina Salsabila; Moch Machmud Rifadil; Sutedjo Sutedjo; Luki Septya Mahendra
ELECTRA : Electrical Engineering Articles Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/electra.v3i2.15711

Abstract

Pada penelitian yang diusulkan dirancang Rumah DC dengan kapasitas daya 200 watt. Rumah DC berisikan beban – beban rumah tangga DC. Panel surya digunakan sebagai sumber dari Rumah DC. Konverter daya yaitu SEPIC terhubung dengan panel surya yang berfungsi sebagai pengisian baterai dengan tegangan keluaran sebesar 14,8 V . Luaran tegangan panel surya adalah 18 V, dari panel surya akan diturunkan tegangannya melalui SEPIC konverter sesuai dengan nilai duty cycle yang diatur pada mosfet untuk mengisi daya baterai sesuai dengan kebutuhan beban baterai lead acid 12V/140 Ah. Sistem pengisian baterai yang digunakan adalah  metode constant voltage (CV) dengan diberikan algoritma fuzzy logic. Simulasi yang akan disajikan yaitu SEPIC telah dikontrol menggunakan algoritma fuzzy dengan metode CV dengan set point 14,8 V , sehingga dengan algoritma fuzzy digunakan untuk control pengisian baterai. Sedangkan pada pengujian alat, tegangan pengisian baterai dapat dikontrol menggunakan logika fuzzy yaitu dengan rata – rata tegangan pengisian 14,8 V  dengan iradiasi yang bervariasi. Oleh karena itu desain ini dapat diaplikasikan pada Rumah DC 12 V/200 watt. 
Room Temperature Control using Voltage Controller for Miniature Powder Milk Storage SUTEDJO SUTEDJO; RACHMA PRILIAN EVININGSIH; LUKI SEPTYA MAHENDRA; ENJELS FATKHUR ROHMAN SUYADI
Jurnal Elkomika Vol 11, No 2 (2023): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektr
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v11i2.522

Abstract

ABSTRAKSuhu ruang penyimpanan Susu Bubuk akan mempengaruhi kualitasnya, dengan kemungkinan bakteri dan virus yang dapat mengkontaminasi produk, suhu yang direkomendasikan pada ruangan penyimpanan berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu 20-25oC, dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri asam laktat. Berdasarkan permasalahan tersebut, dirancang ruang penyimpanan Susu Bubuk dengan kapasitas volume 220 liter dengan tidak menggunakan ventilasi melainkan ruang kedap udara, dengan menggunakan empat buah Peltier melalui pengaturan tegangan yang akan mempengaruhi temperatur. Pada saat menggunakan Peltier diperlukan tegangan yang sesuai dan konstan dari keluaran Buck Converter untuk mencapai suhu yang ditargetkan, sehingga digunakan kontrol Proportional Integral untuk mempercepat sistem ke tegangan yang diharapkan untuk suhu target 23oC. Pada hasil penerapan kontrol dengan Kp= 5 dan Ki= 22.32 pada tegangan 12 Volt didapatkan temperatur 23.2oC lebih mendekati suhu target dibandingkan dengan tegangan 11 volt dan 10 volt dengan suhu yang dihasilkan 23.5oC dan 23.8oC.Kata kunci: Buck Converter, Peltier, Proportional Integral, Susu Bubuk ABSTRACTThe temperature of the Milk Powder storage room will affect its quality, with the possibility of bacteria and viruses that can contaminate the product, the recommended temperature for storage rooms based on previous research is 20-25oC, to inhibit the growth of lactic acid bacteria. Based on these problems, a powder milk storage room was designed with a volume capacity of 220 liters without using ventilation but in an airtight chamber, using four Peltiers through a voltage regulation that would affect the temperature. When using Peltier, an appropriate and constant voltage is required from the output of the Buck Converter to reach the target temperature, so that the Proportional Integral control is used to accelerate the system to the expected voltage for the target temperature of 23oC. In the results of applying control with Kp = 5 and Ki = 22.32 at 12 Volts, a temperature of 23.2oC is closer to the target temperature than the 11 volts and 10 volts with the resulting temperature being 23.5oC and 23.8oC.Keywords: Buck Converter, Peltier, Proportional Integral, Powder Milk
Alat Pemutus kWh Meter 1 Phasa Pelanggan Yang Terlambat Pembayaran Dengan Fitur Android Luki Mahendra; Sutedjo Sutedjo; Rizqa Arvioneta; Rachma Prilian E
Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET) Vol. 5 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inajet.v5n2.p48-53

Abstract

Energi listrik adalah sumber tenaga yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari terutama pada saat ini. Hampir semua peralatan yang digunakan menggunakan listrik sehingga energi listrik berubah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Sebagai pengguna energi listrik yang disediakan oleh PLN, maka terdapat kewajiban yang harus dilakukan yaitu pembayaran. Pembayaran untuk pelanggan tegangan rendah 1 phasa dilakukan setiap tanggal 1 hingga 20 setiap bulannya. Pada umunya pemutusan aliran listrik ini dilakukan langsung oleh petugas di lapangan. Pada saat pelaksanaan didapatkan beberapa kendala yang menyebabkan aliran listrik tidak bisa diputus salah satunya adalah pintu pagar yang terkunci. Pada penelitian ini dirancang sebuah alat pemutus aliran listrik yang mampu dikontrol jarak jauh menggunakan smartphone petugas. Alat pemutus ini menggunakan relay sebagai pemutus arus listrik pada sisi pelanggan serta dilengkapi oleh buzzer yang akan menyala beberapa detik yang berfungsi warning Ketika pelanggan belum melakukan pembayaran hingga h-1 dan LCD yang berfungsi untuk menampilkan perameter penggunaan pelanggan. Dengan adanya alat ini mampu menekan angka tunggakan pembayaran tagihan listrik pelanggan ke PLN.
PEMULIHAN GANGGUAN SHORT CIRCUIT KE TANAH PADA ROTOR GENERATOR PLTU SUGE UNIT 2 2×16.5 MW DENGAN METODE BRAZING PADA LEADBUS ROTOR Luki Septya Mahendra; Afnan Arif Suryanto; Bagiyo Herwono; Yussi Anggraini; Evi Nafiatus Solikhah; Jauharotul Maknunah
JURNAL REKAYASA ENERGI Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Rekayasa Energi
Publisher : Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.396 KB) | DOI: 10.31884/jre.v1i1.3

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suge Unit 2 Kabupaten Belitung pada tanggal 21 Juli 2020 mengalami gangguan pada generator yang berakibat tidak dapat beroperasi. Akibatnya berdampak pada defisit pasokan listrik pada daerah Kepulauan Bangka Belitung. Sehingga pada penelitian ini dilakukan inspeksi ke lapangan dan pengukuran tahanan isolasi rotor dan tahanan belitan rotor untuk analisa gangguan. Dari hasil inspeksi terdapat pengaman ground fault yang trip dan dari hasil pengukuran nilai isolasi dan tahanan belitan rotor adalah dibawah standar IEEE sehingga dapat dianalisa terjadi short cicuit ke tanah. Short circuit mengakibatkan kerusakan pada leadbus rotor. Sehingga perlu dilakukan pemulihan gangguan berupa penyambungan dengan menggunakan metode brazing. Metode ini yaitu dengan menyambungkan leadbus dengan cara Torch Heating. Cara ini dipilih karena yang paling umum untuk keperluan penyambungan bahan metal dan sesuai dengan kondisi PLTU. Setelah dilakukan penyambungan diukur kembali tahanan isolasi rotor dan tahanan belitan rotor. Dari hasil pengukuran pasca pemulihan sudah sesuai dengan standar IEEE. Secara garis besar kondisi rotor generator masih bisa dioperasikan namun perlu dilakukan perawatan rotor generator secara menyeluruh dalam waktu dekat.
Analisis Kondisi Belitan Stator Generator Melalui Pengujian Indeks Polarisasi dan Tan Delta (Dissipation Factor) Luki Septya Mahendra; Zulkifli Zulkifli; Bagiyo Herwono; Yussi Anggraini; Evi Nafiatus Sholikha; Karimatun Nisa
Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) Vol 5, No 2 (2023): ELKOM
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/elkom.v5i2.12716

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan relokasi dari unit PLTG Tello ke PLTU Punagaya. Sebelum melakukan relokasi perlu mengetahui kondisi dari peralatan yang ingin direlokasi diantaranya belitan stator generator sehingga dilakukan pengujian tan delta (dissipation factor). Pengumpulan data penelitian melalui pendekatan kuantitatif dengan melakukan pengujian, hasil dari pengujian tersebut kemudian di analisa dengan metode perbandingan dengan standar yang berlaku. Pengujian yang pertama adalah uji tahanan isolasi beserta indeks polarisasi dari belitan stator. Keduanya harus dilakukan sebagai syarat uji tan delta, jika hasil tahanan isolasi beserta indeks polarisasi masuk dalam standar yang di ijinkan maka pengujian tan delta dapat di lanjutkan. Begitupun sebaliknya, jika kurang dari standar maka dilakukan pemanasan pada belitan stator agar memperbaiki tahanan isolasi stator. Uji indeks polarisasi adalah dengan melakukan perbandingan antara tahanan isolasi menit ke-1 dengan tahanan isolasi menit ke-10. Hasilnya sesuai standar dan lanjut ke uji tan delta.  Hasil pengujian menunjukan tan delta tiap fasa memiliki kemiripan baik pada nilai awal 0.2 Un sampai 0.6 Un. Nilai awal tan delta (saat 0,2 Un) digunakan untuk menentukan kondisi dari sistem isolasi. Perubahan nilai tan delta dari belitan selama operasi merupakan hasil dari proses deterioration. Hal ini bisa disebabkan oleh kombinasi dari faktor electrical, mechanical, thermal, dan lingkungan dapat mempengaruhi sistem isolasi. Dari hasil pengujian yang dilakukan, nilai tan delta pada generator Alshtom unit 1 dikategorikan baik dan masih dibawah batas standar yang diijinkan. Sehingga masih sesuai standar ANSI C 57.12.90, selanjutnya dilakukan relokasi sebagaimana tujuan dilakukan pengujian.
Rancang Bangun Prototipe Sistem Pemadam Kebakaran pada Main Distribution Panel (MDP) Berbasis Sensor Api dan Sensor Asap MQ-2 dengan Notifikasi SMS Luki Septya Mahendra; Hendik Eko H Suharyanto; Akbar Putra Daryanto
ELECTRA : Electrical Engineering Articles Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/electra.v4i1.17592

Abstract

Panel Main Distribution Panel (MDP) adalah sebuah alat atau perangkat yang memiliki fungsi untuk membagi, menyalurkan dan kemudian mendistribusikan energi listrik dari sumbernya (pusat) kepada konsumen (pemakai). Panel ini juga digunakan sebagai wadah untuk menampung komponen dan peralatan kelistrikan supaya lebih ringkas dan rapi. Biasanya didalam panel ini dilengkapi sebuah relay proteksi untuk melindungi peralatan dan komponen listrik yang dilengkapi dengan selang yang mengelilingi komponen didalam panel dan juga tabung gas untuk mensuplay kedalam panel melalui selang dengan menggunakan gas supaya tidak merusak komponen yang ada dalam panel. Jika benar terjadi kebakaran maka selang yang mengelilingi komponen dalam panel akan pecah akibat api yang menyala dan mulai naik, selang akan mengeluarkan gas yang di suplay dari tabung gas uutuk memadamkan api yang ada didalam panel tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuat sebuah prototipe panel MDP dengan sistem pemadam kebakaran menggunakan flame sensor, smoke sensor dan kontaktor pengganti Moulded Case Circuit Breaker (MCCB), serta selang yang akan pecah untuk sistem pemadam pada panel. Kedua sensor akan mengirim data ke mikrokontroler stm32f1, untuk memberikan perintah relay kontaktor Normaly Open (NO) untuk trip. Selain itu juga akan mengirim informasi lewat pesan notifikasi Short Message Service (SMS) ke opertator bahwa “system telah trip”.