Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Almufi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (AJPKM)

Pelatihan Pengembangan Instrumen Tes Baku Menggunakan Model Rasch Bagi Guru-Guru Sekolah Dasar Ahmad Rustam; Sasmin Sasmin; Kasmawati Kasmawati
Almufi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2: Desember (2021)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.729 KB)

Abstract

Instrumen Tes yang digunakan oleh guru untuk ulangan harian maupun yang digunakan oleh sekolah untuk ulangan secara umum belum memenuhi standar sebagai tes yang baik. Tes yang dikembangkan perlu melalui analisis butir soal yang baik. Analisis butir soal dilakukan untuk menggali sejauh mana kualitas suatu butir soal. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yakni: (1) perancangan tes, (2) uji coba tes, (3) penentuan validitas, (4) penentuan reliabilitas, dan (5) interpretasi skor tes. Adapun metode yang akan dilaksanakan dalam pengabdian ini terdiri atas 3 tahapan, yaitu pra-pelatihan, pelatihan, dan pasca-pelatihan. Pra-pelatihan, sebelumnya melakukan persiapan yakni 1) kajian literatur pelatihan Pengembangan Instrumen Tes Baku, serta 2) kajian literatur penggunaan Model Rasch, dan 3) MoU antara peneliti dengan mitra. Untuk tahap pelatihan, akan dilaksanakan dengan tahapan, 1) pelatihan mengembangkan Instrumen, 2) pelatihan analisis butir tes dengan menggunakan model Rasch, dan 3) pelatihan Proses Pembakuan Instrumen. Selanjutnya, tahap pasca-pelatihan yang dilaksanakan dengan tahapan, 1) Pembuatan kelompok peserta pengembangan instrument tes, 2) Praktik riil pembuatan instrumen tes di kelas, dan 3) Evaluasi hasil produk instrument guru. Berdasarkan tahapan tersebut peserta telah mampu: memahami konsep pengembangan soal, memahami konsep pembakuan instrumen dengan menggunakan konsep analisis Model Rasch, menggunakan aplikasi WInsteps dalam melakukan analisis butir.
Pelatihan Penggunaan Aplikasi Wondershare Quiz Creator untuk Evaluasi Pembelajaran bagi Guru-Guru SMP Negeri 5 Kendari Ahmad Rustam; Nikolaus Pasassung; Fernandes Arung; Sasmin; Waode Ekadayanti
Almufi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2: Desember (2022)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pengabdian meningkatkan kemampuan guru menyusun soal yang lebih interaktif dalam berbagai macam bentuk test dengan menambahkan berbagai media seperti suara, foto, dan video agar memudahkan Guru dalam evaluasi, membekali guru dengan pengetahuan dan keterampilan membuat soal berbasis TIK, membantu Guru melakukan evaluasi yang efektif dan efisien, tanpa perlu melakukan koreksi sehingga langsung diperoleh skor akhir dari masing-masing siswa, dan membantu sekolah mitra untuk melaksanakan pelatihan dengan menggunakan dana hibah dari pengabdian pada masyarakat. Langkah-langkah kegiatan terbagi menjadi tiga yakni pra-pelatihan, pelatihan, dan pasca-pelatihan. Hasil pengabdian ini sangat berdampak pada peningkatan kemampuan guru menyusun soal yang lebih interaktif dalam berbagai macam bentuk test dengan menambahkan berbagai media seperti suara, foto, dan video agar memudahkan Guru dalam evaluasi. Selain itu guru memiliki pengetahuan dan keterampilan membuat soal berbasis TIK utnuk melakukan evaluasi yang efektif dan efisien, tanpa perlu melakukan koreksi sehingga langsung diperoleh skor akhir dari masing-masing siswa. Terakhir sekolah mitra sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini.
Pembinaan Moderasi Beragama pada Santri Deni Iriyadi; Ahmad Rustam
Almufi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1: Juni (2023)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Moderasi beragama merupakan pada keseimbangan dalam semua aspek keberadaan duniawi dan spiritual seseorang. Pesantren di Indonesia merupakan lembaga pendidikan Islam tertua, dan metode pengajarannya sudah ada sejak awal masuknya Islam ke bangsa ini. Kita tahu bahwa sepanjang sejarah berdirinya pesantren di Indonesia, pesantren selalu mendorong para santrinya untuk mengenyam pendidikan moderat (tausuth) dalam bidang agama, khususnya agama Islam. Untuk itu perlu dilakukan pembinaan moderasi beragama kepada santri yang dilakukan melalui beberapa langkah yaitu penyampaian materi, melakukan prkatek (role model) tentang moderasi beragama, hingga melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Dari kegiatan tersebut para santri telah mampu untuk memahami konsep moderasi beragama, memahami prilaku moderasi beragama dari skala yang kecil hingga skala besar, dan mampu mempraktekkan prilaku moderasi beragama dilingkungan pondok maupun lingkungan tempat tinggal.