Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JURNAL KOULUTUS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI POKOK KOLOID Theresia Wariani; Alfons Bunga Naen; Yustina D. Lawung
JURNAL KOULUTUS Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Koulutus
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.825 KB)

Abstract

Masalah utama penelitian ini adalah bagaimana efektifitas pembelajaran kimia dengan menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada materi pokok Koloid? Secara terperinci dapat diuraikan sebagai berikut: a. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada materi pokok Koloid? b. Bagaimana ketuntasan tujuan pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada materi pokok Koloid? b.Bagaimana ketuntasan hasil belajar dengan menerapkan Model Pembelajaran. Berdasarkan Masalah pada materi pokok Koloid? Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa: (1) a. Kemampuan guru dalam mengelola pelaksanaan pembeajaran termasuk kategori baik dengan skor 3,75. b. Ketuntasan tujuan pembelajaran (KI-3) yang diukur dengan soal kuis sebesar 0,83, dengan tugas rumah 0,82, dan dengan THB berupa soal essay sebesar 0,82. Ketuntasan tujuan keterampilan (KI-4) yang meliputi kemampuan aspek presentasi sebesar 0,90, aspek psikomotor 0,805, dan aspek portofolio sebesar 0,85, aspek proses sebesar 0,79, aspek hasil karya 0,85. c. Ketuntasan hasil belajar meliputi: Ketuntasan hasil belajar KI-3 sebesar 83 %, ketuntasan hasil belajar KI-4 sebesar 83,66 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah efektif diterapkan pada Materi pokok Sistem Koloid. Kata kunci: Model Pembelajaran, Berdasarkan Masalah
KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA PADA BERBAGAI KEMAMPUAN PENALARAN FORMAL Theresia Wariani; Alfons Bunga Naen; Vinsensia H.B. Hayon
JURNAL KOULUTUS Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Koulutus
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7528.662 KB)

Abstract

Penalaran formal adalah suatu proses berpikir untuk melakukan penarikan sebuah konklusi atau kesimpulan terhadap suatu masalah yang berupa pengetahuan.Tujuan dari penellitian ini yaitu untuk ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa pada berbagai kemampuan penalaran formal. Jenis penelitian yang digunakan adalah komparatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAK Sint Carolus Kupang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar pada pokok bahasan Termokimia dan Tes Kemampuan Penalaran Formal. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa (1) Siswa kelas XI IPA 1 dan 2 SMAK Sint Carolus Kupang yang memiliki 23 siswa dengan penalaran formal, 19 siswa dengan awal penalaran, 17 siswa dengan penalaran transisi, 2 siswa dengan penalaran konkrit. (2) Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa pada berbagai kemampuan penalaran formal pada materi Pokok Termokimia siswa kelas XI IPA SMAK Sint Carolus Kupang tahun pelajaran 2017/2018 Kata kunci: komparasi, hasil belajar, kemampuan penalaran formal
PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING Alfons Bunga Naen; Theresia Wariani; Vinsensia H.B. Hayon; Cornelis Bria
JURNAL KOULUTUS Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran yang menerapkan Pendekatan Inkuiri, dan mendeskripsikan pengaruh kemampuan berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan adalah Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Tes Berpikir Kritis dan Tes Hasil Belajar. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi 83,5, termasuk pada kategori sangat baik, rata-rata kemampuan berpikir kritis 82,4termasuk pada kategori sangat baik dan rata-rata hasil belajar 87,8 termasuk pada kategori tuntas. Dengan menerapkan pendekatan inkuiri, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir kritis siswa dapat dioptimalkan, dan pada akhirnya hasil belajar siswa juga dapat optimal. Ada hubungan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan hasil belajar dengan nilai koefisien korelasi r x1y = 0,796, ada hubungan antara berpikir kritis dengan hasil belajar, dengan nilai koefisien korelasi r x2y = 0,711, ada hubungan antara kemampuan berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis dengan hasil belajar, dengan nilai koefisien korelasi r x1x2y= 0,864. Ada pengaruh kemampuan berpikir tingkat tinggi terhadap hasil belajar, ditunjukkan dengan persamaan garis regressi Y = -17,85+1,267X, ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar, ditunjukkan dengan persamaan garis regressi Y = -13,704 = 1,232X, ada pengaruh kemampuan berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis terhadap hasil belajar, ditunjukkan dengan persamaan garis regressi Y = -20,524+1,136X1+0,165 X2 Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Kemampuan Berpikir Kritis, Hasil Belajar AbstractThis research is aimed to describe the high level of thinking and critical thinking on the students by applying the inquiry approach teaching method and to describe the implementation of inquiry teaching method and the influence it the method to the student studying result. The instruments used were the high level of thinking test, the critical thinking test, and studying result test. The result of the high level thinking test was 83.5 which was categorized into very good. The result of critical thinking test was 82,4 categorized into very good and the average score for the studying test was 87,8 categorized into complete. By applying the inquiry methods of high level of thinking and critical thinking, the result of the study was optimally gained. The correlation of the high level thinking and the studying result was found with the score of the correlation coefficient is r x1y = 0,796, the correlation of critical thinking and the studying result with the correlation coefficient is r x2y = 0,711. There is a correlation of the ability of high level thinking, the critical thinking and the studying result with score r x1x2y= 0,864. The correlation is of high level thinking and the critical thinking to the studying result is found. It is shown by the linearity on the regression line: Y = -17,85+1,267X, there is a influence of the high level of thinking with the critical thinking to the studying level to the result of the studying. It is shown by the linearity of the similarity of regression line: Y = - 20,524+1,136X1+0,165 X2.
KOMPARASI HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA BERBAGAI GAYA BELAJAR PADA MATA KULIAH KIMIA DASAR II MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA UNWIRA KUPANG TAHUN AJARAN 2017/2018 Theresia Wariani; Vinsensia H.B Hayon; Alfons Bunga Naen
JURNAL KOULUTUS Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui berbagai gaya belajar dan ada tidaknya perbedaan hasil belajar Kimia Dasar 2 dari berbagai gaya belajar pada mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Kimia Unwira Kupang Tahun Ajaran 2017/2018. Kesimpulan dari penelitian adalah : 1) Gaya belajar dari 54 mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Kimia tahun ajaran 2017/2018 terdiri dari 10 orang mahasiswa memiliki gaya belajar accomodator, 11 orang mahasiswa memiliki gaya belajar assimilator, 23 orang mahasiswa memiliki gaya belajar convergen, dan 10 orang mahasiswa memiliki gaya belajar divergen. 2) Tidak ada perbedaan hasil belajar antara gaya belajar accomodator dan gaya belajar assimilator, sedangkan ada perbedaan hasil belajar antara gaya belajar accomodator dan gaya belajar covergen, gaya belajar accomodator dan gaya belajar divergen, gaya belajar assimilator dan gaya belajar covergen, gaya belajar assimilator dan gaya belajar divergen, dan gaya belajar convergen dan gaya belajar divergen. Kata Kunci: gaya belajar, accomodator, assimilator, convergen, divergen, hasil belajar. ABSTRACTThe objective of the study is to find the various learning styles of the second semester students and the different result of them in learning basic chemistry 2. The research design is a descriptive comparative study with questionnaire and test as the research instruments. The research found that 1). the learning styles of 54 student are 10 students has 10 students with accommodator learning styles, 11 students with assimilators learning styles, 23 students with convergent learning styles, and 10 students with divergent learning styles. 2) There is no different studying result inbetween accommodators and convergent, assimilator and convergent, assimilator and divergent, and convergent and divergent. Key words: learning style, accommodator, assimilator, convergent, divergent, studying style
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN RANGKAIAN LISTRIK PADA SEKOLAH DASAR BERBASIS SIMULASI PHET Alfons Bunga Naen
JURNAL KOULUTUS Vol. 4 No. 1 (2021): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/koulutus.v4i1.564

Abstract

Perangkat pembelajaran harus dirancang berorientasi dan berpusat pada siswa (student oriented). Salah satu aplikasi laboratorium virtual adalah simulasi Physics Education Technology (PhET). Dalam penelitian ini, dikembangkan perangkat pembelajaran Rangkaian Listrik berbasis Simulasi PhET dan dianalisis validitas perangkat, dan hasil uji coba perangkat berupa peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah.1. Perangkat Pembelajaran Rangkaian Listrik Pada Sekolah Dasar Berbasis Simulasi PhET memiliki kelayakan yang baik dari segi validitasisi. Hasil analisis koefisien validasi untuk semua aspek adalah> 0,5, termasuk dalam kriteria valid. 2. Perangkat Pembelajaran Rangkaian Listrik Pada Sekolah Dasar Berbasis Simulasi PhET berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Peningkatan hasil belajar tergolong pada criteria sedang. 3. Perangkat Pembelajaran Rangkaian Listrik Pada Sekolah Dasar Berbasis Simulasi PhET berdampak pada peningkatan aktivitas peserta didik. Aktifitas belajar peserta didik pada aspek mengamati, menggambar dan merangkai dalam pembelajaran rangkaian Listrik termasuk dalam kategori sangat aktif.