Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Item analysis: basic concepts of physics students in geometric optics Godelfridus Hadung Lamanepa; Rosenti Pasaribu; Claudia M.M. Maing
Gravity : Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/gravity.v6i2.8506

Abstract

The purpose of this study was to analyze students' items and abilities—the analysis for mapping test instruments and students' basic concepts regarding optics subjects before lectures are held. The test participants were 35 physics students. The analysis model of item response theory is a one-parameter logistic model or Rasch Model with the scope of analysis of the level of item difficulty, student ability, and statements that fit the item response model. Analysis of item responses and student responses carried out using Winstep version 3.73 software. The results of the qualitative analysis of the test items consisted of memory (C1) analysis (C4). The quantitative analysis using the Rasch model showed that 35% of the total items were difficult category items. For the suitability of test items in the instrument by 85% of items fit or generally function in measurement, more than 57% of students have the geometric optical ability in logit values of 0 to 1. The results of item analysis and student ability become information for teachers to design courses such as method selection, project implementation strategies, and assessments are undertaken. 
The Role of Visual Representation for High School Physics in Teaching of Classical Mechanics Godelfridus Hadung Lamanepa; Claudia M.M Maing; Maria Ursula Jawa Mukin; Alfons Bunga Naen
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 8 No 1 (2022): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 8 Issue 1, J
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/1.08110

Abstract

This study aims to highlight the importance of visual representation skills in classroom practice, especially in classical mechanics physics, by discussing (1) free-body diagram representation, (2) resultant force system, (3) types and directions of quantities, (4) representation of results and units. This research was conducted on 30 students in second grade at Beringin Kupang High School. The research method was carried out experimentally using a special image representation test tool for classical mechanical materials. The research data were analyzed by descriptive method. The results showed that (1) more than 50% of students did not draw FBD before solving the problem, (2) the success rate of students in representing the resultant force system was the highest at 33%, (3) determining the type and direction of motion the success rate was 67%, and (4) representation results and units with a success rate of 40%. The results of this study become a reference for increasing the role of visual representation in learning physics.
TUTORING AND PRACTICAL PHYSICS FOR MIDDLE SCHOOL STUDENTS IN THE PANDEMIC ERA Claudia Mariska Mardikawati Maing; Egidius Dewa; Godelfridus Hadung Lamanepa
Abdimas Galuh Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i1.7118

Abstract

Pembatasan sosial yang merupakan dampak dari merebaknya virus covid 19 yang melanda negeri ini selama kurang lebih dua tahun memberikan dampak di dunia pendidikan. Kegiatan pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara langsung, di mana siswa dan guru melakukan interaksi pembelajaran dalam kelas, saat ini diubah secara daring menggunakan berbagai macam aplikasi-aplikasi komunikasi. Perubahan kegiatan pembelajaran ini, berpengaruh besar terhadap daya serap siswa terhadap ilmu yang diberikan. Pada mata pelajaran IPA dalam hal ini Fisika, siswa cukup merasa kesulitan dalam memahami beberapa konsep fisis dari suatau topik materi serta menerapkan konsep tersebut dalam menyelesaikan soal-soal Fisika. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan bantuan belajar bagi siswa/siswi SMP yang mengalami kendala belajar Fisika selama pandemi. Pembelajaran Fisika di sekolah dilaksanakan secara daring melalui zoom maupun google meet. Para siswa mengalami kendala dalam memahami materi Fisika yang sifatnya abstrak yang memerlukan praktik langsung agar memahami konsep yang dipelajari. Bantuan belajar diberikan sebanyak 10 kali yang terdiri ataspenjelasan materi dan praktikum Fisika. Siswa yang mengikuti kegiatan ini berjumlah lima orang yang tempat tinggalnya saling berdekatan. Kegiatan ini diawali dengan pemberian kuesioner untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan materi Fisika dan kegiatan praktikum. Pada akhir kegiatan, siswa diberikan tes dalam bentuk uraian untuk melihat sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi dan praktikum Fisika yang diberikan.
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS SCAFFOLDING Claudia M. M. Maing; Egidius Dewa; Oktavianus Ama Ki`'I; Petrus Ola Begu; Frans Keraf
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.845 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2020.02.PF.09

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat peningkatan pemahaman konsep. Kegiatan perkuliahan yang dilakukan guna meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa adalah pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan strategi scaffolding. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, di mana melalui penelitian dijabarkan terkait peningkatan pemahaman konsep mahasiswa setelah diberikan perlakukan berupa kegiatan perkuliahan yang menerapkan inkuiri terbimbing berbasis scaffolding. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dengan instrumen berupa soal uraian. Hasil jawaban siswa kemudian diperiksa disesuaikan dengan rubrik penilaian berupa skor tiap soal yang telah dibuat. Soal uraian yang diberikan berjumlah lima soal terkait materi Hukum Newton dan Aplikasinya. Tes dilakukan dua kali yakni pada awal untuk melihat sejauh mana pemahaman konsep mahasiswa dan pada akhir proses perkuliahan guna melihat peningkatan pemahaman konsep mahasiswa setelah mengikuti proses perkuliahan. Hasil tes awal dan tes akhir yang diperoleh, dianalisis menggunakan uji n-Gain guna melihat peningkatan pemahaman konsep. Hasil uji n-Gain menunjukkan bahwa secara rata-rata peningkatan pemahaman konsep mahasiswa pada materi Hukum Newton dan Aplikasinya adalah 0,55 berada pada kategori sedang. Kata-kata kunci: pemahaman konsep, inkuiri terbimbing, strategi scaffolding, n-gain Abstract This research was conducted with the aim to see an increase in understanding of concepts. The lecture activities undertaken to improve the understanding of student concepts are guided inquiry learning using scaffolding strategies. Guided inquiry learning is one of the learning models that emphasizes the active activities of students to find their own concepts or solve problems given by teachers or lecturers. The process of finding and solving problems carried out by students is certainly not entirely independent of the help of lecturers. Assistance provided by lecturers to students verbally and visually, these are some of the strategies in scaffolding assistance. Data collection in this study uses a test technique with the instrument in the form of question matter. The description given is five questions related to Newton's Law and Application. The test is carried out twice namely at the beginning to see the extent of understanding students 'concepts and at the end of the lecture process in order to see an increase in students' understanding of the concepts after attending the lecture process. The results of the initial test and the final test obtained were analyzed using the n-Gain test to see an increase in concept understanding. The n-Gain test results showed that on average the increase in students' understanding of the concept of Newton's Law and its Application was 0.55 in the medium category. Keywords: understanding concept, guided inquiry, scaffolding, n-gain
Pengembangan Bahan Ajar Materi Gelombang Berjalan Dan Stasioner Kelas XI SMA Berbasis Video Animasi Whiteboard Melania Assumpta Puang; Oktavianus Ama Ki`i; Claudia Mariska M. Maing
MAGNETON: Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika UNWIRA Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/magneton.v1i1.2041

Abstract

This study aims to 1) determine the feasibility of physics teaching materials based in the whiteboard animation video that was developed, 2) find out the reponses of teacher and students based on the developed whiteboard animation video, 3) find out the learning outcomes of students on whiteboard animation videos in moving waves and stasionary waves class XI SMA developed. The type of research used in Research and Development using the ADDIE development stage (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Data collection techniques use tests and questionnaires to obtain the feasibility of teaching materials media and studen learning outcomes in the test stage field trial. The results showed 1) the validation assessment of the material expert was 75,7% in the very good category and was in the average score of 3,035 in the very good category, 2) the validity assessment from media experts was 75% in the good and mean score 3 in the very good category, 3) the teacher’s response is 83,3% in the very good category and having an average score of 3,33 in the very good category,4) the learning outcomes obtained by students are on average 82 meeting the KKM.
Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Fisika Materi Tekanan Pada Siswa Kelas VIII C SMPN 3 Kupang Maria Angelina Sonia; Claudia Mariska M. Maing; Maria Ursula Jawa Mukin
MAGNETON: Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika UNWIRA Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/magneton.v1i1.2044

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep fisika pada materi tekanan pada siswa kelas VIII C SMPN 3 Kupang dan mengetahui persentase pemahaman konsep setiap indikator. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes dalam bentuk essay yang berjumlah 15 nomor. Data secara statistik dianalisis, diperoleh persentase pemahaman konsep setiap indikator secara berurutan adalah menafsirkan 81%, mencontohkan 66%, mengklasifikasikan 72%, menyimpulkan 48%, merangkum 50% dan menjelaskan 61%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep fisika yang paling dominan adalah indikator menafsirkan dan berada pada kategori sangat tinggi, sedangkan indikator yang sanagt tidak dominan adalah indikator menyimpulkan dan berada pada kategori cukup. Urutan penguasaaan berdasarkan indikator mulai dari yang terbesar adalah indicator menafsirkan, mengklasifikasikan, mencontohkan, menjelaskan, merangkum, dan menyimpulkan
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Simulasi PhET Terhadap Minat Belajar Dan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Materi Gerak Harmonik Sederhana Stefania Wilfrida Novianty Oke; Claudia Mariska M. Maing; Rosenti Pasaribu
MAGNETON: Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika UNWIRA Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/magneton.v1i1.2056

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis simulasi PhET berpengaruh terhadap minat belajar 2) Mengetahui model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis simulasi PhET berpengaruh terhadap pemahaman konsep peserta didik. Desain penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest Design. Pengambil sampling yang digunakan sampling jenuh. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA SMA Swasta Santa Familia Sikumana yang berjumlah 24 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja peserta didik, bahan ajar peserta didik, angket minat belajar dan soal tes pemahaman konsep. Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis simulasi PhET terhadap minat belajar peserta didik dengan nilai signifikan 0,014 lebih kecil dari 0,05 (0,014<0,05). Dan terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis simulasi PhET terhadap pemahaman konsep peserta didik dengan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05)
PENGUATAN LITERASI SAINS MELALUI EKSPERIMEN IPA SEDERHANA Maria Aloisia Uron Leba; Claudia M. M. Maing; Maria Benedikta Tukan; Faderina Komisia
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.10505

Abstract

Literasi merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Ada enam aspek literasi dasar yakni literasi bahasa, literasi angka, literasi sains, literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi keuangan, literasi budaya, dan kewarganegaraan. Literasi sains lebih tinggi dari literasi bahasa dan numerasi. Literasi sains berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan berpikir dan proses ilmiah. Literasi ini dapat dilakukan melalui kegiatan pengamatan, pengukuran, klasifikasi, penentuan, prediksi dan inferensi yang identik dengan ilmu IPA. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan literasi sains IPA yang berkaitan dengan konsep kimia melalui eksperimen sederhana. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan analisis data diketahui rata-rata ketercapaian literasi bahasa dan literasi sains yang diperoleh melalui kegiatan eksperimen sederhana berturut-turut adalah 72,2 % dan 81,0%.
Pemetaan Kemampuan Menyelesaikan Soal Gelombang Bunyi Berdasarkan Teori Polya Pada Peserta Didik Di SMA Katolik Sint Carolus Ingki Adetrisna Lumu Kadja; Claudia M. M. Maing; Maria Ursula Jawa Mukin
MAGNETON: Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika UNWIRA Vol 1 No 2 (2023): MAGNETON: Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika | July 2023 - December 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/magneton.v1i2.2576

Abstract

The purpose of this study was to determine the ability of participants in the process of solving problems of sound wave material based on Polya's theory. Polya's theory describes four stages that are carried out in the process of solving a problem, namely understanding the problem, planning the problem solving, carrying out the problem solving and checking the results. In order to obtain data on the students' ability to solve a problem, the research used the testing technique. Tests were given to 19 students in the form of questions in the form of descriptions with a total of five question numbers. The results of the data analysis show data on the percentage of students' abilities for four aspects based on Polya's theory, which are classified based on high, medium and low criteria. The results of the percentage of students' abilities at the stage of understanding the problem obtained the results that 15.79% were in the high category, 68.42% were in the medium category and 15.79% were in the low category. The stage of planning problem solving obtained results 36.84% were in the high category and the medium category and 26.32% were in the low category. The stage of implementing problem solving obtained 100% results in the low category and the last stage, which was checking the results, obtained 5.26% results in the high category, 5.26% were in the medium category and 89.47% were in the low category. From the results of the data analysis obtained, it can be seen that the percentage of students' abilities from very low to high is successively in the stage of carrying out problem solving, in the stage of re-examining the results, in the stage of planning problem solving and in the stage of understanding the problem.