Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Iktiologi Indonesia (Indonesian Journal of Ichthyology)

Revitalisasi pengelolaan budi daya perikanan karamba di Sungai Riam Kanan [Revitalization of fish cage aquaculture management in Riam Kanan Stream] Mijani Rahman
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 13 No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v13i2.106

Abstract

Fish farming systems and floating net (KJA) at Riam Kanan Stream in South Kalimantan Province has cultivated by public since the 1980s. The main problem of fish cage aquaculture in the Riam Kanan Stream is the high cost production and high mortality. Late in 2012 there was a massive fish dying in floating nets. Conditions of hypoxia and hyper ammonification is a major cause of fish dying as a result that accumulation of uneaten artificial feed and fish feces that fused to the bottom waters. Feeding arrangement and space allocation for the number of fish cage placement is the right solution for the management of sustainable fish cage aquaculture. The addition of the frequency and length of feeding time will increase the effectiveness of the artificial feed used so that to reduce the load of organic waste. The number of units that can be operated at 100 m of stream length based of Riam Kanan Stream carrying capacity as 63-64 units. Abstrak Usaha budi daya ikan sistem karamba dan karamba jaring apung (KJA) di Sungai Riam Kanan Provinsi Kalimantan Se-latan telah diusahakan masyarakat sejak tahun 1980an. Permasalahan utama yang dihadapi pembudidaya ikan karamba adalah biaya produksi dan mortalitas ikan peliharaan yang tinggi. Akhir tahun 2012 terjadi kematian massal ikan budi daya dalam karamba/KJA. Kondisi hipoksia dan hiperamonifikasi merupakan penyebab utama kematian massal ikan sebagai akibat akumulasi pakan buatan yang tidak termakan oleh ikan mengendap di dasar perairan menyatu dengan kotoran ikan. Pengaturan pemberian pakan dan alokasi jumlah dan ruang untuk penempatan karamba merupakan solusi yang tepat untuk pengelolaan budi daya perikanan karamba berkelanjutan. Penambahan frekuensi dan lama waktu pemberian pakan akan meningkatkan efektifitas pemanfaatan pakan buatan sehingga dapat mengurangi beban limbah organik. Jumlah unit karamba yang dapat diusahakan pada panjang sungai 100 m sesuai dengan daya dukung perairan Sungai Riam Kanan yang ditetapkan dari kapasitas daya dukung sebanyak 63-64 unit.
Tingkat kematangan gonad dan fekunditas ikan di kolam rawa Danau Bangkau pada musim kemarau [Gonadal development stage and fecundity of fishes in swamp pond of Danau Bangkau at dry season] Herliwati Herliwati; Mijani Rahman
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 13 No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v13i1.114

Abstract

The aims of this research were to determine gonadal development stage and fecundity of fish inhabited the swamp pond of Bangkau Lake. Fish sampling was conducted in October 2012 (the peak dry season) in the three units of swamp pond. The number of fish that analyzed was by 30 specimens from each species. The range of gonadal development stage of female fish that found in swamp ponds was II-V; where the most specimens were mature (stage IV-V). Fecundity of fish ranged from 8,994-17,988 eggs (striped snakehead); 8,667-17,104 eggs (snakehead); 2,648-14,566 eggs (climbing perch); 4,635-10,594 eggs (snakeskin gourami); and 1,324-2,648 eggs (three spot gourami). Abstrak Penelitian bertujuan menentukan tingkat kematangan gonad dan fekunditas ikan penghuni kolam rawa di rawa Danau Bangkau. Pengambilan sampel ikan dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 (puncak musim kemarau) di tiga unit kolam dengan metode sampling. Jumlah ikan contoh yang dianalisis sebanyak 30 ekor setiap jenis. Tingkat kematangan gonad ikan betina yang tertangkap di kolam rawa berkisar pada tingkat II-V. Sebagian besar ikan yang tertangkap di kolam rawa berada pada kondisi matang gonad (TKG IV-V). Fekunditas ikan yang matang gonad menunjukkan kisaran 8.99417.988 telur (gabus), 8.667-17.104 telur (toman), 2.648-14.566 telur (betok), 4.635-10.594 telur (sepat siam), dan 1.3242.648 telur (sepat rawa).