Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PERANCANGAN KODE KOMPUTASI UNTUK ANALISIS BURNUP 3 DIMENSI SATU SIKLUS PADA REAKTOR PEMBIAK CEPAT Fitriyani, Dian
Jurnal Ilmu Fisika Vol 2, No 1 (2010): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.712 KB) | DOI: 10.25077/jif.2.1.1-8.2010

Abstract

Telah dilakukan disain kode komputasi untuk Analisis Burnup pada Reaktor Pembiak Cepat menggunakan bahasa pemograman Delphi 7.0. Disain dirancang untuk geometri teras reaktor 3 dimensi XYZ yang berbentuk kubus (seimbang/balance, x = y = z) dengan menggunakan bahan bakar UN-PuN (Nitrida). Simulasi disain diawali dengan perhitungan densitas awal, dilanjutkan dengan penyelesaian persamaan difusi multigrup untuk mendapatkan faktor multiplikasi, distribusi fluks neutron, dan distribusi daya. Nilai fluks neutron digunakan untuk menghitung perubahan densitas nuklida dalam analisis burnup (susutan bahan bakar). Hasil perubahan densitas nuklida digunakan untuk menghitung nilai Breeding Ratio (BR) dan Burnup (B). Contoh dari hasil simulasi melalui kode komputasi yang didisain memperlihatkan perubahan densitas setiap interval waktu tertentu, selain itu nilai Breeding Ratio (BR) untuk 1 siklus (4 tahun) menurun, tetapi masih dalam rentang nilai BR > 1. Nilai Burnup untuk 1 siklus (4 tahun) meningkat seiring dengan banyaknya nuklida dalam bahan bakar yang berfisi (terjadi penambahan densitas nuklida dalam bahan bakar seperti 234U, 236U, 237Np, 238Np, 239Pu, 240Pu, 241Am, 243Am).
ANALISIS SISA RADIOFARMAKA TC99M MDP PADA PASIEN KANKER PAYUDARA Khairah, Hajjatun; Milvita, Dian; Fitriyani, Dian; Mulyadi, Sri
Jurnal Ilmu Fisika Vol 5, No 2 (2013): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.788 KB) | DOI: 10.25077/jif.5.2.65-71.2013

Abstract

Telah dilakukan analisis sisa radiofarmaka Tc99m MDP pada pasien kanker payudara di salah satu rumah sakit di Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan dua alat utama yaitu kamera gamma dan dose calibrator, dengan bahan utama Tc99m MDP yaitu unsur radioaktif yang telah dicampur dengan senyawa farmaka. Data diambil dari 32 pasien kanker payudara, 63% diantaranya sudah bermetastasis, kemudian data tersebut diolah menggunakan program statistik untuk melihat rerata dan korelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata sisa radiofarmaka Tc99m MDP yang tertinggal di tubuh pasien (130 – 265) menit pasca injeksi dengan dosis injeksi yang tidak sama, masih cukup tinggi yaitu 7,48 mCi. Pada hasil penelitian, terlihat bahwa meningkatnya dosis injeksi tidak selalu diikuti oleh meningkatnya sisa radiofarmaka sehingga antara sisa radiofarmaka dengan dosis injeksi memiliki korelasi yang sangat lemah, sedangkan sisa radiofarmaka dengan lama pemeriksaan (rentang waktu pengukuran aktivitas Tc99m MDP) memiliki korelasi kuat.
OPTIMASI UKURAN TERAS DAN DAYA TERMAL TERHADAP TINGKAT SIRKULASI ALAMIAH BAHAN PENDINGIN Pb-Bi PADA REAKTOR CEPAT Oktamuliani, Sri; Fitriyani, Dian
Jurnal Ilmu Fisika Vol 4, No 2 (2012): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.051 KB) | DOI: 10.25077/jif.4.2.53-61.2012

Abstract

Telah dilakukan analisis pengaruh ukuran teras geometri kubus terhadap tingkat sirkulasi alamiah bahan pendingin Pb-Bi pada reaktor cepat LMFBR dengan bahan bakar UN-PuN dan laju aliran massa pendingin total 4000 kg/s menggunakan program simulasi komputasi DTRIDI. Simulasi diawali oleh perhitungan neutronik yang memberikan hasil harga multiplikasi neutron dan fluks neutron yang dapat digunakan untuk perhitungan termal-hidrolik sehingga diketahui distribusi temperatur pada elemen bahan bakar dan pendingin. Tingkat sirkulasi alamiah dilakukan dengan pendekatan kuasistatik dari grafik yang ditunjukkan oleh perpotongan antara presure drop dan driving head sebagai fungsi dari laju alir total pendingin. Pada kondisi tersebut, adanya pengurangan daya pompa yang digunakan. Tingkat sirkulasi alamiah berdasarkan optimasi ukuran teras dan daya termal tercapai pada ukuran geometri teras yang lebih kecil dengan daya yang lebih besar. Tingkat sirkulasi alamiah pada daya 150 MWth tercapai pada ukuran geometri teras yang lebih kecil yaitu 50 cm bervolume 125 liter sebesar 12,5%. Sedangkan untuk reaktor dengan ukuran teras 80 cm tidak menunjukkan tingkat sirkulasi alamiah yang berarti reaktor dalam keadaan bahaya jika terjadi kecelakaan ULOF yaitu kecelakaan akibat hilangnya daya pompa.
PENGARUH GEOMETRI TERAS TERHADAP KINERJA NEUTRONIK PADA REAKTOR PEMBIAK CEPAT DENGAN SIKLUS BAHAN BAKAR TERTUTUP Fitriyani, Dian
Jurnal Ilmu Fisika Vol 2, No 2 (2010): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.63 KB) | DOI: 10.25077/jif.2.2.85-93.2010

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh geometri teras terhadap kinerja neutronik pada reaktor pembiak cepat dengan siklus bahan bakar tertutup. Penelitian dilakukan melalui simulasi komputasi dengan memvariasikan geometri teras untuk reaktor pembiak cepat berpendingin logam cair (Pb-Bi) dengan bahan bakar UN-PuN (Nitrida) yang beroperasi selama 20 tahun. Analisisdilakukan terhadap hasil pengamatan perubahan harga faktor multiplikasi neutron (keff), perubahan nilai Burnup, perubahan nilai Breeding Ratio, dan perubahan densitas bahan fertil dan fisil di dalam teras reaktor. Dari keseluruhan model teras reaktor yang diamati, model G5 (Z>>X) memberikan hasil yang terbaik dengan mempertahankan harga keff dalam batas toleransi reaktifitas ($) ± 0,05 selama 13 tahun. Nilai breeding ratio (BR) untuk seluruh model teras masih dalam rentang yang diharapkan (BR>1), namun nilai BR paling baik diberikan oleh model teras G1 (Z<<X). Nilai burnup untuk keseluruhan model meningkat seiring dengan banyaknya nuklida yang berfisi di dalam teras reaktor dan yang paling baik diberikan oleh model teras G1. Beberapa nuklida baru hasil transmutasi bahan bakar muncul di dalam teras reaktor, contohnya 241Am.
Pengaruh Penggunaan Teknik Blending Dan Kompaksi Terhadap Morfologi Komposit Polimer UHMWPE-Na2B4O7.5H2O Sebagai Bahan Perisai Radiasi Neutron Termal Bery, Winda Surya; Fitriyani, Dian; Elvaswer, Elvaswer; Zavianti, Enny; Mardiyanto, Mardiyanto; Rivai, Abu Khalid; Sukaryo, Sulistioso Giat
Jurnal Ilmu Fisika Vol 8, No 2 (2016): JURNAL ILMU FISIKA
Publisher : Jurnal Ilmu Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.009 KB) | DOI: 10.25077/jif.8.2.98-103.2016

Abstract

Telah dilakukan pembuatan dan karakterisasi komposit polimer UHMWPE dengan filler Na2B4O7.5H2O sebagai bahan perisai radiasi neutron termal.  Pembuatan bahan dilakukan dengan menggabungkan UHMWPE dan Na2B4O7.5H2O menggunakan metode blending untuk menghasilkan komposit yang homogen, dan proses kompaksi untuk meminimalkan jarak antar partikel penyusun bahan.  Persentase penambahan Na2B4O7.5H2O yang digunakan bervariasi dari 0% hingga 52%. Bahan dasar dan filler di-blending pada suhu 165°C selama 15 menit, selanjutnya dikompaksi dengan pembebanan 10 ton.  Hasil analisis EDS menunjukkan persentase massa filler di permukaan bahan meningkat dengan penambahan Na2B4O7.5H2O hingga konsentrasi 40% dan menurun di 52%.  Hasil karakterisasi SEM menunjukkan persentase filler optimum pada 40%.  Dengan demikian metode blending dan kompaksi sesuai digunakan untuk mencampurkan UHMWPE dan Na2B4O7.5H2O menjadi bahan perisai neutron termal dengan perbandingan komposisi (60:40)%. Kata kunci :  Perisai radiasi, neutron termal, UHMWPE, Na2B4O7.5H2O, filler, blending, kompaksi 
Karakterisasi Bahan Perisai Radiasi Neutron Ultra High Molecular Weight Polyethyene Dengan Filler Gd2O3 Menggunakan Teknik Radiografi Neutron Zarvianti, Enny; Fitriyani, Dian; Elvaswer, Elvaswer; Bery, Winda Surya; Rivai, Abu Khalid; Mardiyanto, Mardiyanto; G.S, Sulistioso
Jurnal Ilmu Fisika Vol 9, No 1 (2017): Published in March 2017
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.949 KB) | DOI: 10.25077/jif.9.1.1-6.2017

Abstract

Radiasi merupakan pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk energi, panas, partikel atau gelombang yang dapat diserap oleh bahan lain. Beberapa radiasi dapat mengionisasi bahan yang dilaluinya salah satunya radiasi neutron karena memiliki daya tembus yang tinggi sehingga sangat diperlukan perisai radiasi. Adapun kriteria dari perisai radiasi neutron harus memiliki kandungan hidrogen yang tinggi, memiliki nilai tampang lintang yang baik dan tidak bersifat korosi. Bahan UHMWPE (Ultra High Molecular Weight Polyethyene) memiliki kandungan hidrogen yang tinggi dan tidak mudah korosi dan bahan Gadolinium oxide (Gd2O3) sangat baik menyerap neutron karena mempunyai tampang lintang serapan neutron yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka dibuat komposit UHMWPE-Gd2O3 dengan tujuan dapat meningkatkan nilai serapan neutron sehingga dalam aplikasinya bisa lebih efektif untuk memperlambat bahkan menahan radiasi neutron. Telah dilakukan karakterisasi bahan perisai radiasi neutron yang dibuat sendiri dengan teknik radiografi neutron. Bahan perisai radiasi dibuat dengan bahan utama UHMWPE dan penambahan filler Gadolinium Oxide (Gd2O3) dengan kompoisisi 70% : 30% massa menggunakan metode blending dan kompaksi. Bahan dibuat dengan ketebalan yang bervariasi dari 0,5 cm hingga 2 cm. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan tidak terbentuk senyawa kimia antara kedua bahan dan karakterisasi menggunakan SEM terlihat hasil distribusi unsur yang terkandung dalam filler Gd2O3 merata pada bahan dasar polimer. Pengujian serapan neutron menggunakan teknik radiografi neutron dengan metode film. Dengan penambahan variasi ketebalan meningkatkan daya serap bahan dari 58,78% menjadi 67,89% dan nilai koefisien atenuasi diperoleh sebesar 1,025.Kata kunci: perisai radiasi, UHMWPE,Gd2O3, radiografi neutron, daya serap dan koefisien  atenuasi.
Uji Daya Hasil Pendahuluan Lima Galur Jagung (Zea mays L.) Hibrida Silang Tunggal Rakitan Politeknik Negeri Lampung Fitriyani, Dian; Kartahadimaja, Jaenudin; Hakim, Nurman Abdul
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 19, No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.242 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v19i1.1402

Abstract

On Research this do Test power the results of the introduction for knowing corn strain the have power the results of the do hight can do make as candidate variety corn hybrid commercial. Research this doing in land of lampung State Polytechnic on April until August 2016 with Randomize Complethy Block Design (RCBD) i.e. five strain corn hybrid A (PL 205 x Pl 401), B (PL 406 x PL 205), C (PL 302 x PL 205), D (PL 205 x PL 406), E (PL 401 x PL 205) and one variety hybrid P21 as comparison . Treatment repeated as much three times and data observations analyzed with us prints range if there are difference among the treatment then will continued with Least Significant Different (LSD) on stage 5%. The results of this study were (1). The E strain has a higher potential than the A, B, C, D, and Pioner 21 (P 21) strains. (2) A, B, and C strains have the same result as hybrid varieties of P21.
Analisis Variasi Diurnal Curah Hujan di Sumatera Barat Menggunakan Data Rain Gauge dan IMERG Suryanti, Krisna; Fitriyani, Dian; Muharsyah, Robi; Marzuki, Marzuki
POSITRON Vol 10, No 2 (2020): Vol. 10 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.482 KB) | DOI: 10.26418/positron.v10i2.38469

Abstract

Variasi diurnal adalah salah satu komponen utama variasi atmosfer di kawasan tropis yang menimbulkan dampak terhadap siklus hidrologi dan bidang terkait. Sebagai interaksi antara daratan dan lautan sekitarnya, fenomena ini dipengaruhi oleh kondisi topografi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi diurnal dari akumulasi, frekuensi dan intensitas curah hujan dalam kaitannya dengan topografi di Sumatera Barat menggunakan data rain gauge dari 17 stasiun selama 2014‒2019. Pola diurnal dan semidiurnal curah hujan dimodelkan melalui metode dekomposisi harmonik menggunakan discrete Fourier transform (DFT). Secara umum, akumulasi dan frekuensi curah hujan daerah pesisir pantai dan dataran tinggi, lebih besar daripada daerah dataran rendah. Namun sebaliknya, intensitas curah hujan lebih besar di dataran rendah daripada wilayah pesisir pantai dan dataran tinggi. Secara umum puncak intensitas curah hujan terjadi pada pukul 15.00‒16.00 WIB pada daerah pesisir pantai dan pada pukul 17.00‒18.00 WIB di dataran rendah. Hujan memiliki frekuensi kemunculan tertinggi pada pukul 16.00‒18.00 WIB di sebagian besar daerah pesisir pantai dan pada pukul 19.00‒21.00 WIB di dataran rendah. Puncak akumulasi hujan terjadi pada pukul 16.00‒19.00 WIB di sebagian besar daerah pesisir pantai dan pada pukul 20.00‒22.00 WIB di dataran rendah. Puncak curah hujan pada pagi hari juga ditemukan di pulau-pulau kecil pada kawasan Sumatera Barat. Selain puncak dominan pada sore hari, beberapa lokasi memiliki puncak kedua yang intensitasnya lebih rendah. Puncak dari akumulasi, frekuensi dan intensitas curah hujan dari rain gauge konsisten dengan data integrated multi-satellite retrievals for GPM (IMERG) tetapi puncak curah hujan dari data IMERG satu jam lebih lambat daripada data rain gauge, sebagaimana pernah ditemukan oleh peneliti sebelumnya. Akumulasi, frekuensi dan intensitas curah hujan diurnal sesuai dengan pola distribusi variasi diurnal temperatur dan kelembaban relatif.
PENGARUH VARIASI BAHAN PENDINGIN JENIS LOGAM CAIR TERHADAP KINERJA TERMOHIDROLIK PADA REAKTOR CEPAT Nevi Haryani; Dian Fitriyani
Jurnal Fisika Unand Vol 2, No 3: Juli 2013
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.563 KB) | DOI: 10.25077/jfu.2.3.%p.2013

Abstract

Telah dilakukan simulasi perhitungan untuk analisis pengaruh berbagai bahan pendingin jenis logam cair terhadap kinerja termalhidrolik pada reaktor cepat dengan bahan bakar UN-PuN.  Perhitungan dilakukan terhadap desain reaktor dengan geometri teras berbentuk kubus 3D dengan ukuran 80 x 80 x 80 cm. Optimasi desain reaktor dilakukan untuk variasi empat jenis bahan pendingin logam cair yaitu, Na, NaK, Pb dan PbBi. Tinjauan dilakukan terhadap parameter-parameter termalhidrolik yang meliputi distribusi temperatur teras dan penurunan tekanan sistem. Simulasi diawali dengan perhitungan difusi multigrup yang menghasilkan distribusi fluks neutron, faktor multiplikasi neutron dan distribusi densitas daya. Perhitungan termalhidrolik dilakukan terhadap  masing-masing bahan pendingin pada laju alir awal 3000 kg/s.  Kemudian dilakukan pengaturan hingga diperoleh kondisi laju alir yang sesuai untuk masing-masing performa pendingin. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pendingin Pb dan PbBi memberikan kinerja termalhidrolik yang baik pada laju alir 3000 kg/s, sedangkan pendingin Na dan NaK menunjukkan kinerja termalhidrolik baik pada rentang laju alir massa pendingin dari 500 sampai 1500 kg/s.
Analisis Neutronik dan Temperatur Bahan Bakar Setelah Depressurized Loss of Forced Cooled (DLOFC) pada Pebble Bed Reactor (PBR) dengan Upgrade Daya Amalia Rosyidah; Dian Fitriyani; Topan Setiadipura
Jurnal Fisika Unand Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.875 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.2.231-237.2020

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan analisis neutronik dan temperatur bahan bakar setelah DLOFC pada Pebble Bed Reactor (PBR) dengan upgrade daya. Reaktor acuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu HTR-PM. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh desain reaktor dengan daya 300 MWt. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan software PEBBED6 code. Pada tahap awal dilakukan upgrade daya pada desain default HTR-PM. Parameter neutronik yang diperhatikan dalam penelitian ini yaitu nilai burnup yang tinggi dan temperatur puncak bahan bakar setelah DLOFC tidak melebihi 1620 oC. Berdasarkan capaian kedua parameter tersebut, daya pada desain default HTR-PM hanya dapat ditingkatkan hingga 260 MWt. Selanjutnya perhitungan pada daya yang di-upgrade disertai dengan pengaturan pada enrichment dan HM loading. Dari hasil pengamatan disimpulkan bahwa dengan enrichment dan HM loading yang tinggi maka semakin tinggi densitas bahan fisil sehingga dapat memperbesar nilai burnup dan juga temperatur puncak setelah DLOFC. Selanjutnya dilakukan optimasi ketinggian dan diameter teras reaktor dengan volume teras default (77,44 m3). Diameter teras yang diperkecil dapat menghantarkan panas hasil reaksi fisi keluar teras lebih maksimal. Kemudian dilakukan pengaturan enrichment dan HM loading bahan bakar kembali untuk mendapatkan daya maksimal. Desain optimal pada penelitian ini diperoleh untuk daya 300 MWt dengan HM loading 6 gU/pebble, enrichment 8,5% dan tinggi teras 14,64 m yang dapat menghasilkan nilai burnup 77,11 MWd/Kg.HM. In this research neutron and fuel temperature analysis is done after DLOFC on the Pebble Bed Reactor (PBR) with a power upgrade. The reference reactor used in this study is HTR-PM. This study aims to obtain a reactor design with 300 MWt of power. The calculation in this study use the PEBBED6 code software. In the initial stage, a power upgrade is performed on the default HTR-PM design. The neutronic parameters considered in this study are high burnup values and peak temperature after DLOFC do not exceeding 1620 oC. Based on the achievement of the two parameters, the power in the default HTR-PM design can only be increased up to 260 MWt. Furthermore, calculation on the upgraded power are accompanied by setting on the enrichment and HM loading. The next step is optimizing the height and diameter of the reactor core by maintaining the default core volume (77.44 m3). The reduced diameter of the terrace can deliver maximum heat from the fission reaction outside the terrace. Then the enrichment and HM loading of the fuel are regulated to get maximum power. The optimal design in this study was obtained for 300 MWt power with HM loading of 6 gU/pebble, 8.5% enrichment and a terrace height of 14.64 m which can produce a burnup value of 77.11 MWd/Kg.HM.