Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMAHAMAN HAKIKAT SAINS OLEH SISWA DAN GURU SD DI KOTA SURAKARTA Jumanto Jumanto; Ari Widodo
Jurnal Komunikasi Pendidikan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.756 KB) | DOI: 10.32585/jkp.v2i1.61

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman tentang hakikat sains (NOS) oleh siswa dan guru di kota Surakarta. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan metode survei. Sampel dari penelitian ini adalah 3 guru dan 20 siswa kelas 5 SD di daerah perbatasan Kota Surakarta, 3 guru dan 26 siswa kelas 5 SD di daerah pinggiran Kota Surakarta, serta 4 guru dan 36 siswa kelas 5 SD di daerah pusat Kota Surakarta. Instumen yang digunakan dalam penelitian berupa angket yang berisi 30 item pernyataan yang disusun oleh peneliti dengan berkonsultasi pada guru SD dan kepala sekolah serta dengan berdasarkan literatur yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman sains oleh siswa dan guru SD di Kota Surakarta keduanya pada kriteria cukup dengan skor 66,27  dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Tetapi dengan uji korelasi pada α = 0,05 pada setiap aspek tingkat pemahaman sains oleh siswa dan guru SD di Kota Surakarta tidak ditemukan korelasi. Implikasi dari penelitian ini adalah pengetahuan tentang aspek NOS seharusnya mulai diperhatikan dan dikaji oleh semua civitas pendidikan sehingga siswa dan guru memahami NOS dengan sangat baik.Kata kunci: hakikat sains, pemahaman siswa dan guru
Pengaruh Desain Pembelajaran berbasis Nature of Science terhadap Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Yudi Yanuar; Ari Widodo
Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol 11 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.361 KB) | DOI: 10.21067/jip.v11i1.5043

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of Nature of Science (NoS) -based learning design on elementary school students' understanding. The research method used a quantitative approach with pre-experimental design types of pre-test and post-test one group design and the sampling technique used was purposive sampling. The sample of the study was 28 students of grade VI, one of the elementary schools in the city of Bandung with learning materials about the earth and the universe. The data collection technique used a questionnaire with 24 questions using a linkert scale. The results showed that the NoS-based learning design was able to improve the understanding of elementary school students even though it was not too significant. The highest increased understanding was on the subjective aspect, while the lowest increased understanding was on the empiric based aspect. So it can be said that there is an effect of NoS-based learning design on student understanding, because this learning design is designed to make it easier for teachers and students to understand NoS.
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU BIOLOGI PADA PENDEKATAN KONKUREN Yenny Anwar; Nuryani Y. Rustaman; Ari Widodo; Sri Redjeki
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2016, TH. XXXV, NO. 3
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1702.093 KB) | DOI: 10.21831/cp.v35i3.8251

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tahap perkembangan kemampuan PCK calon guru biologi yang mengikuti program konkuren. Perkembangan PCK diteliti selama  satu tahun setelah melalui semester ganjil dan praktik mengajar, dengan menggunakan metode Cross-sectional study. Data dikumpulkan dari CoRe dan PaP-eRs yang dibuat calon guru dan hasil wawancara. Sebagai data tambahan pelaksanaan pembelajaran oleh calon guru juga diobservasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif dan kuantitatif  menggunakan desain konkuren triangulasi (concurrent triangulation design). Hasil penelitian menunjukkan   Kemampuan PCK calon guru biologi yang mengikuti program pendidikan guru pada pendekatan konkuren mengalami peningkatan secara bertahap dari waktu ke waktu, mulai dari pra PCK menjadi growing PCK.  Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan PCK calon guru ini bersifat kontinum, bertahap sesuai proses pada tiap tahapan.            Kata Kunci: Pendidikan Guru Biologi, Pedagogical Content Knowledge (PCK),      Pendidikan  Guru Konkuren, Calon Guru Biologi
PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM COACHING BERBASIS VIDEO UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU SAINS Ari Widodo; Riandi .; Bambang Supriatno
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 1 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Februari 2011, Th. XXX, No. 1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1322.187 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.4191

Abstract

Abstract: Developing a Video-Based Coaching Program Package to Improve Science Teachers’ Teaching Competencies. A number of programs have been launched by the government to improve teachers’ teaching competencies. It seems, however, there is no significant improvement in the practice. This paper presents results of a three-year research project employing the Research and Development (R D) design. In the first year, a needs assessment was conducted to identify teachers’ needs for their professional development. Based on the results of the first year, a video-based coaching package was developed in the second year. In the final year, an experimental study was conducted to assess the effectiveness of the coaching package. The study reveals that through the coaching package there is improvement in teachers’ ability to reflect on their own practice as well as their teaching competencies. Keywords: video-based coaching, teacher competencies, teacher professionalism, science
PENGGUNAAN AUGMENTED REALITY UNTUK MEMFASILITASI PERUBAHAN REPRESENTASI KONSEPTUAL SISWA TENTANG SISTEM PERNAPASAN Putri Syafigha Annisa; Ari Widodo; Diana Rochintaniawati
Jurnal Pelita Pendidikan Vol 8, No 4 (2020): Jurnal Pelita Pendidikan
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpp.v8i4.19626

Abstract

Augmented Reality (AR) merupakan teknologi tepat guna dalam pendidikan yang dapat memvisualisasikan objek maya menjadi seolah nyata. AR dapat mempermudah pemahaman siswa dalam memahami konsep yang abstrak. Materi sistem permapasan yang cukup abstrak perlu dibantu menggunakan AR karena penggunaan AR dapat memvisualisasikan objek yang bersifat mikroskopik dan submikroskopik. Visualisasi yang ditampilkan AR mampu membuat siswa melihat seolah secara nyata organ sistem pernapasan lengkap dengan proses yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi penggunaan AR dalam memfasilitasi perubahan representasi konseptual siswa tentang sistem pernapasan. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental dengan desain Non-Equivalent Control Group Design. Dalam pelaksanaannya pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan AR dengan memindai marker yang terdapat pada LKS sedangkan pada kelas kontrol melaksanakan pembelajaran menggunakan power point. Perubahan representasi konseptual siswa dianalisis berdasarkan pada penggunaan bentuk dan level representasi serta akurasi dan kedalaman konsep. Hasil penelitian menunjukkan AR dapat memfasilitasi perubahan bentuk dan level representasi. Kelas eksperimen menunjukkan akurasi dan kedalaman konsep yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Jawaban di kelas eksperimen sudah menunjukan pada proses yang merinci lengkap dengan proses difusi, sedangkan pada kelas kontrol tidak. Perubahan bentuk representasi didominasi oleh bentuk tulisan kemudian berubah menjadi tulisan & gambar. Sebelum menggunakan AR level representasi didominasi oleh level makroskopik. Sedangkan Setelah menggunakan AR level representasi siswa didominasi oleh level representasi mikroskopik.
Physics Teachers’ Ability in Planning and Implementing Cultural-Based Physics Learning Activities on Education and Training Imelda Paulina Soko; Agus Setiawan; Ari Widodo
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA Vol 5, No 2 (2019): Available Online in November 2019 (Web of Science Indexed)
Publisher : Department of Science Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jppi.v5i2.6754

Abstract

There is increasing appreciation of the importance of using indigenous (traditional) knowledge for contextualizing school science instruction because it forms part of students’ prior experiences and source of information that they carry to school learning. The purpose of this study is to describe the physics teachers’ ability in planning and implementing cultural-based physics learning activities, and the relationship between the teachers’ ability in planning and implementing cultural-based physics learning. The research was a quantitative descriptive study that included 20 physics teachers in one of the regencies of Nusa Tenggara Timur (NTT) as the subject of the study. The instruments used for this study were the assessment rubrics for the physics lesson plan and peer teaching. The data were collected by doing observation and documentation of participatory education and training activities with cultural approach, analysed descriptively quantitatively, and presented in categories, percentages and diagrams. The average ability of physics teachers in designing the lesson plans of cultural-based physics in the following categories was quite good: 17 teachers (85%) were in the good category while 3 teachers (15%) were in very good category. The average presentation of the peer teaching appraisal results was in fairly good category, only 1 teacher (5%) was in the less good category, then 14 teachers (70%) were in good enough category, and then 4 teachers (25%) were in good categories. In general, the physics teachers had presented good performances, which mean the training activities had a positive effect on the physics teachers’ content and pedagogical knowledge. In education and training activities by integrating culture in physics learning activities responded very well, thus in every group discussion cycle, the teacher was able to identify the culture which was suitable to the content of existing material and implementing it in the peer teaching activities.
DESAIN PROGRAM DIKLAT PARTISIPATIF UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU BIOLOGI SMA Haksan Darwangsa; Ari Widodo; Sri Redjeki
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Desain program diklat partisipatif ini bertujuan untuk mengembangkan program diklat yang telah ada dalam upaya mencapai hasil yang efektif. Dari hasil  identifikasi kebutuhan guru biologi SMA  maka program diklat didesain dengan melibatkan calon peserta diklat secara bersama-sama untuk merumuskan tujuan dan cara pencapaian tujuan program tersebut. Dengan mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh guru-guru dan melibatkan secara aktif sejak perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi program diklat guru-guru dalam mengikuti setiap tahapan kegiatan akan termotivasi dan memiliki keinginan yang kuat untuk lebih berpartifasi aktif dalam mencapai tujuan progaram diklat tersebut. Untuk mendesain program ini diperlukan data-data awal mengenai pola-pola pelaksanaan diklat yang telah dilakukan oleh instansi terkait, seperti LPMP atau Dinas Pendidikan serta mengidentifikasi secara akurat kebutuhan guru-guru di lapangan. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut melalui instrumen, wawacara, dan analisis program diklat yang telah dilaksanakan di LPMP. Hasil analisis program diklat yang ada di salah satu LPMP di Indonesia mulai dari tahun 2007 sampai 2011 menunjukkan bahwa pola pelaksanaan diklat masih bersifa top down. Beradasarkan hasil survei terhadap guru-guru yang pernah mengikuti diklat menunjukkan bahwa 70% guru tidak dilibatkan dalam perencanaan program diklat. Lebih lanjut hasil studi tersebut menunjukkan sekitar 94.7% menyatakan setuju dan sangat setuju kalau para peserta diklat terlibat/dikutsertakan sejak perencanaan program diklat. Hasil analisis data dari responden yang tersebar pada 3 lokasi yaitu Kota Samarinda, Kab Kuningan dan Kab Subang didapatkan bahwa subjek materi/materi akademik yang diperlukan berdasarkan urutan kebutuhannya yaitu; Bioteknologi, Metabolisme, Genetika Sel dan Sistem Regulasi Manusia sedangkan untuk materi pedagogi/kependidikan urutan kebutuhannya yaitu; Media pembelajaran, Pengelolaan Laboratorium Biologi dan Model-model pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut maka model diklat yang dapat diharapkan untuk dapat peningkatan profesionalisme guru yaitu melalui pendekatan partisipatif.
Pembelajaran Tari Batin Menggunakan Metode Demonstrasi Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Batu Brak Lampung Barat Ari Widodo; Dwiyana Hapsary; Hasyimkan Hasyimkan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 8, No 4 (2020): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.002 KB)

Abstract

This study aims to describe the process and results of learning Batin dance using the method of demonstration in extracurricular activities at senior high school 1 Batu Brak, West Lampung. This study uses qualitative descriptive methods. the theory used in the research is behavioristic theory. Sources of data in the study were artists and students who took part in extracurricular dance activities at Batu Brak 1 Public High School, totaling 11 students. Data collection techniques in this study are observation, interviews, and documentation. the learning activities of the artists provide material for the variety of movements in students, the variety of movements that are taught, namely lapah, kenui melayang, and sembah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran tari Batin menggunakan metode demonstrasi dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Batu Brak, Lampung Barat. Penelitian ini mengunakan metode deskriftif kualitatif. teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori behavioristik. Sumber data dalam penelitian adalah guru dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Batu Brak, yang berjumlah 11 siswa. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru memberikan materi ragam gerak pada siswa, ragam gerak yang di ajarkan yaitu lapah, kenui melayang, dan sembah.  Kata Kunci: Pembelajaran, Tari Batin, Metode Demonstrasi
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI SISTEM KEKEBALAN TUBUH MANUSIA BERBASIS PENGETAHUAN AWAL SISWA SMA Lutfia Nur Hadiyanti; Ari Widodo
Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fpbio.v2i1.4718

Abstract

Abstract: Human immunity system concept is close to student’s daily life. So that, there is a big opportunity to students to get prior knowlegde from their own or other person’s experience and other sources. Every science teacher should know students’ prior knowledge to plan approriate teaching materials and methods. This research is conducted to develop a student’s prior knowledge-based of human immune system concept learning material. The study is a research and development with model of educational reconstruction. Sample used is 33 senior high school students from Pemalang and Bandung which is taken by convenience sampling. Results show that the highest understanding are in 1st, 8th, and 9th proposition. The highest misconception is in 2nd proposition. Some propositions are revised based on judgement. Teaching material draft is arranged based on students prior knowledge and prepositions judgment. Keywords: human immunity system, prior knowledge, learning material
Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Metakognisi Siswa Melalui Bahan Ajar Berbasis Konstruktivis-Metakognitif Niken Dwi Hapsari; Ari Widodo
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.884 KB)

Abstract

Rendahnya level kecapakan sains kemampuan peserta didik Indonesia menurut PISA tahun 2015, memerlukan adanya suatu wahana yang dapat mendukung proses pembelajaran, salah satunya melalui bahan ajar. Bahan ajar yang menarik dan berpotensi memberdayakan pengetahuan dan keterampilan metakognisi siswa salah satunya adalah bahan ajar yang berorientasi pada pembelajaran konstruktivis-metakogitif. Dimana siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan siswa dapat melatih kemampuan metakognisi yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas bahan ajar berbasis konstruktivis-metakognitif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan metakognisi siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experimental design dengan pre-test and post-test control group design. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA, dengan sampel sebanyak 2 kelas, yaitu XI IPA 1 (Kelas Kontrol) dan XI IPA 2 (Kelas Eksperimen) yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Perlakuan pada kelompok eksperimen adalah pembelajaran yang menggunakan bahan ajar berbasis konstruktivis-metakognitif, sedangkan kelompok kontrol menggunakan buku sekolah elektronik (BSE) materi sistem reproduksi manusia. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes esay pengetahuan dan keterampilan metakognisi dan angket kesadaran metakognisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata pretest pada kelas kontrol adalah 42,60 sedangkan pada kelas eksperimen 54,61. Setelah diberikan perlakuan menggunakan bahan ajar berbasis konstruktivis-metakognitif pada kelas eksperimen diperoleh rerata posttest 79,38 sedangkan pada kelas kontrol 60,96. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari rerata NGain pada kelas kontrol 0.31 kategori rendah dan pada kelas eksperimen 0.57 kategori sedang. Pada kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki hasil belajar yang berbeda signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis konstruktivis-metakognitif efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan metakognisi siswa.