Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Al Ashriyyah

Akhlak Pelajar Perspektif Al-Zarnuji: Telaah Isi Kitab Ta’lim al-Muta’allim dan Implementasinya di Pendidikan Kontemporer Mohamad Samsudin
Al Ashriyyah Vol. 1 No. 1 (2015): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v1i1.6

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akhlak pelajar yang terdapat dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim karya al-Zarnuji serta bagaimana implementasi akhlak tersebut dalam dunia pendidikan kontemporer. Penelitian ini bersifat library risearch dengan menggunakan bahan-bahan tertulis yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku. Dengan menggunakan pendekatan filosofis, historis, dan sosiologis. Hal ini dilakukan mengingat penelitian ini berkenaan dengan konsep akhlak dari seorang tokoh yang hidup dalam kurun waktu dan keadaan tertentu. Oleh karena itu, penulis menganalisis konsep akhlak perspektif Islam kemudian mengerucut kepada kajian internalisasi akhlak pelajar melalui pendidikan karakter. Kemudian dilanjutkan dengan menelaah konsep akhlak pelajar perspektif al-Zarnuji dengan akhlak pelajar dalam pendidikan masa kini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama: konsep akhlak pelajar yang terdapat dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim berparadigma moral spiritual. Karena di dalam kitab tersebut membicarakan segala aspek akhlak pelajar yang berhubungan dengan Tuhan dan tingkah laku yang baik, dan lain sebagainya dengan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits berdasarkan pada moral religius (akhlak). Tentang akhlak pelajar, al-Zarnuji menerangkan tentang berbagai akhlak, seperti: sabar dan tabah dalam menuntut ilmu, mengagungkan ilmu dan ulama, bersyukur, tawakal, dermawan, ikhlas, zuhud, kasih sayang, sabar, h}usnudhan, wara’, tawadhu’, menghadap kiblat, memegang teguh agama dan sunah, serta menjaga lisan. Kedua, konsep akhlak pelajar yang terdapat dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim masih dapat diimplementasikan dalam pendidikan masa kini mengingat masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius walaupun kendala dan hambatan terus menghadang. Hambatan tersebut datang dari kurangnya sikap selektif dalam menerima arus modernisasi dan globalisasi. Di sisi lain kurangnya kontrol orang tua dan berubahnya paradigma model pembelajaran yang student oriented, yaitu model pembelajaran yang menitikberatkan peserta didik aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran dengan guru sebagai fasilitator dan evaluator, menjadikan fungsi dan peran guru sebagai figur panutan dan suri tauladan semakin hilang. Namun demikian, aspek akhlak yang banyak dipaparkan oleh al-Zarnu>ji> dalam kitabnya merupakan terapi ampuh untuk menghalau demoralisasi remaja yang semakin hebat akibat modernisasi dan globalisasi.
Perspektif Islam Tentang Perkembangan Psikologi Manusia dan Tugas- Tugasnya Mohamad Samsudin; Muhammad Abdul Jalil; Mudiono Mudiono
Al Ashriyyah Vol. 2 No. 1 (2016): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v2i1.11

Abstract

Islam mengajarkan kepada umatnya agar menjaga dan memelihara proses perkembangan psikologi manusia tidak hanya pada tahap pranatal saja, melainkan jauh sebelum manusia menjadi janin di dalam kandungan ibunya. Di sisi lain, para pakar perkembangan psikologi mengakhiri penelitiannya pada tahap usia lanjut. Lain halnya dengan Islam yang membicarakan kebahagiaan masih dapat dirasakan oleh orang yang sudah mati sekalipun. Semua ini membuktikan bahwa Islam adalah agama yang komprehensif dalam membahas segala aspek kehidupan manusia, sejak manusia belum berwujud sampai ia lenyap dari perwujudan, baik yang bersifat lahiriah maupun batiniah, baik dengan instrumen akal maupun keimanan. Makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana Islam menjelaskan tentang tahap-tahap perkembangan psikologi manusia dari fase prakonsepsi hingga pascakematian.Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan penelitian yang bersifat library research dengan menggunakan bahan-bahan tertulis yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku dan jurnal internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan perkembangan psikologi manusia sepanjang rentang kehidupan yang digagas oleh Elisabeth B. Hurlock dan pendekatan teologis. Hasil penelitian dalam makalah ini menunjukkan bahwa seperti halnya pada ilmu psikologi modern, Islam juga membahas berbagai aspek perkembangan psikologi manusia yang meliputi aspek perkembangan fisik, kognitif, emosional, sosial, moral dan lain-lain. Bahkan hal ini telah lama tertulis dalam Al-Quran, sebelum banyak para ilmuan mengkajinya. Di sisi lain, Islam membahas perkembangan psikologi manusia lebih komprehensif, tidak hanya terbatas mulai dari fase pranatal hingga kematian manusia saja, melainkan dimulai dari fase sebelum pranatal hingga setelah kematian.
Disorientasi Pendidikan Pra-Sekolah: Literature Review Mohamad Samsudin
Al Ashriyyah Vol. 3 No. 2 (2017): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v3i2.28

Abstract

Ketidakselarasan antara materi belajar di lembaga prasekolah dengan tingkat perkembangan psikologi anak semakin nyata. Kenyataan ini ditunjukkan dengan banyaknya muatan materi ajar seperti membaca, menulis, dan berhitung (calistung) yang hingga kini masih kontroversial untuk diajarkan dalam pendidikan prasekolah; seakan menjadi pelajaran wajib bagi anak prasekolah. Kenyataan ini diasumsikan karena kurang pahamnya stakeholder pendidikan prasekolah akan hakikat anak sebagai individu yang sedang berkembang psikologinya menuju kedewasaan. Sehingga banyak orangtua beranggapan bahwa anak-anak selagi masih kecil dapat dicetak menjadi apapun sekehendak hatinya. Kesalahpahaman tentang ajaran prasekolah dapat menyebabkan orangtua memberikan tekanan kepada guru dan lembaga prasekolah untuk menggunakan kemampuan akademik sebagai orientasinya. Berawal dari sinilah terjadi perubahan orientasi pendidikan prasekolah yang tadinya berprinsip “Bermain Sambil Belajar” berubah menjadi “Belajar Sambil Bermain”.
Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar-Rasyid Dan Al-Makmun: Pendidikan Islam Mohamad Samsudin; Mahbub Zuhri
Al Ashriyyah Vol. 4 No. 1 (2018): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v4i1.35

Abstract

Kegemilangan peradaban Islam ditandai dengan kemajuan dunia pendidikan. Pendidikan Islam menciptakan produk-produk budaya tinggi, seperti ilmu pengetahuan, karakteristik pendidik dan pelajar, sistem dan manajemen pendidikan serta perkembangan di bidang materi pembahasannya. Untuk mewujudkan pendidikan Islam yang efektif tentu dibutuhkan campur tangan pemegang kekuasaan sebagaimana yang telah dilakukan oleh para khalifah di zaman keemasan Islam. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana khalifah Harun AL Rasyid dan Al Makmun pada zaman Bani Abbasiyah ikut mewarnai dunia pendidikan Islam sehingga menjadikan zaman tersebut menjadi The Golden Ages of Islam (Masa Keemasan Islam). Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan penelitian yang bersifat library research dengan menggunakan bahan-bahan tertulis yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku melalui pendekatan historis sosiologis. Hasil penelitian dalam makalah ini menunjukkan bahwa kemajuan dunia pendidikan Islam pada zaman keemasan Islam tidak dapat terlepas dari campur tangan sang penguasa kala itu yang memang di samping menjadi penguasa pemerintahan (Umara) juga menjadi ahli ilmu (Ulama). Integrasi kedua sifat mulia ini terdapat pada diri Harun Ar-Rasyid dan putranya, Al-Makmun. Hal ini dapat dilihat dari sejarahnya yang sejak kecil sudah mencintai ilmu dan rela mengorbankan kesenangan duniawi demi ilmu
Analisis Terhadap Arah Dan Tujuan Pendidikan Nasional Pada Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2005 – 2025 Mohamad Samsudin
Al Ashriyyah Vol. 5 No. 1 (2019): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v5i1.47

Abstract

Indonesian development runs on the foundation of Indonesia's long-term vision, namely the realization of nation-states, modern Indonesia that is safe and peaceful, fair and democratic, and prosperous by upholding human values, independence and unity based on Pancasila and The 1945 Constitution. To realize this, education as a subsystem is one of the important aspects to be considered in its direction and purpose so that education is not merely an aspect of supporting Indonesia's development, but as a locomotive of development itself. Because in reality, education is one aspect of life that is run by being influenced by various external aspects that are interrelated with each other such as political, economic, socio-cultural, defense-security aspects, even ideology has a very strong influence on the continuity of education, and vice versa. This paper aims to find out how the Long Term Development Plan (RPJP) is specifically regarding national education between 2005-2010 and 2010-2025. To achieve this goal, the author uses content analysis research using written documents that have been used as guidelines to determine the direction of the Indonesian government's policy in realizing national development. The results of the research in this paper show that the development of national education in the future is based on the paradigm of developing Indonesian people as a whole. The humanitarian dimension includes the three most basic things, namely: cognitive, affective, and psychomotor. This is based on the desire to realize the education system as a strong and authoritative social institution to empower all citizens of Indonesia to develop into quality human beings so that they are able and proactively respond to the challenges of an ever-changing era.
Pendidik Dalam Perspektif Islam Mohamad Samsudin
Al Ashriyyah Vol. 5 No. 2 (2019): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v5i2.94

Abstract

The purpose of this study is first: to analyze the verses of the Qur'an and the hadith of the Prophet about the existence of educators; second, to find out how the Rasulullah saw. has been implementing his role as an ideal educator in delivering his treatise. To achieve this goal, the author uses research that is library research using written materials, both the Koran, Hadith and other scientific books. This research uses the maudlū'i interpretation method approach. This is done considering that this research is related to a concept in Islam, so the author analyzes the concept based on valid nasal arguments, namely the verses of the Koran and authentic hadiths. Then these verses and hadiths are interpreted based on the opinion of the mufasir and muhaddits by connecting the diverse problems in the argument between one another so that all problems can be interrelated with one another like one problem. The results showed that there are many Qur'anic verses that explain the role and function of educators in various terms. The term variability has different meanings. The different terms and meanings are all played by Rasulullah saw. as a plenary educator figure in presenting his treatise to friends
Tinjauan Praktik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam Kerangka Pendidikan Islam Mohamad Samsudin; Nur Afiyah
Al Ashriyyah Vol. 8 No. 2 (2022): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v8i2.152

Abstract

Review of Practice of Early Childhood Education in the Framework of Islamic Education. This paper aims to explain whether the concept of Islamic education inspires the practice of early childhood education or not. Because conceptually, Islam has explained how to educate children early on with a good and true. But in reality, early childhood education is still far from the concept of Islamic education. This is due to many factors that develop in the world of education itself, including parents' ignorance of the importance of children's education, in addition to the wrong paradigm in seeing children as students. Therefore, efforts to reorient the education of early childhood on the basis of Islam needs to be done.