Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Perikanan

PENGARUH DOSIS NATRIUM CHLORIDA (NaCI) YANG BERBEDA SEBAGAI MEDIA PENETASAN TELUR DAN SINTASAN LARVA BAWAL AIR TAWAR(Colossoma macropomum) Prawita Anggeni; Sadikin Amir; Nanda Diniarti
Jurnal Perikanan Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Perikanan Unram
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1217.141 KB) | DOI: 10.29303/jp.v3i2.39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis (NaCI) yang berbeda terhadap derajat penetasan telur dan sintasan larva bawal air tawar (Colossorna macropomum). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari satu faktor yaitu dosis NaCI dengan 6 perlakuan dan empat ulangan. Dosis yang digunakan adalah 0 ppt, 0,2 ppt, 0,4 ppl, 0,6 ppl 0,8 ppl dan 1 ppt. NaCI digunakan untuk menyeimbangkan tekanan osmotik media penetasan dengan tekanan osmotik dalam sel telur. Derajat penetasan dengan dosis larutan NaCI berbeda memberikan pengaruh yang nyata. Pemberian larutan NaCI pada media penetasan telur mempengaruhi lama waktu penetasannya. Perlakuan dengan dosis larutan NaCI 1 ppt menetas lebih cepat dibandingkan dengan yang lainnya, yaitu 24.5 jam setelah fertilisasi. Selain perbedaan waktu penetasan, dengan penambahan NaCI. Perbandingan diameter kuning telur dari perlakuan dosis NaCl 1 ppt juga lebih besar dibandingkan perlakuan 0 ppt. Hal ini terjadi karena pada dosis NaCI 1 ppt, energi yang digunakan untuk osmoregulasi lebih sedikit, sehingga energi untuk pembentukan sel embrionya lebih maksimal. Penambahan NaCI pada penetasan telur memberikan perbedaan yang nyata, namun tidak demikian dengan sintasannya. NaCI tidak memberikan pengaruh yang nyata. Penambahan NaCI pada proses penetasan dan pemeliharaan larva ini sangat bagus dijadikan lahan bisnis, karena keuntungan (laba) dengan menggunakan metode ini mencapai 59,98%.
PENGARUH MEDIA TANAM AKUAPONIK YANG BERBEDA TERHADAP PENURUNAN NITRAT DAN POSPAT PADA PEMELIHARAAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) Andika Gumilang Kushayadi; Saptono Waspodo; Nanda Diniarti
Jurnal Perikanan Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Perikanan
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.067 KB) | DOI: 10.29303/jp.v8i1.70

Abstract

This reasearch aimed to know the effect of various aquaponic media on decreasing of nitrate and phosphate level in common carp culture. This research was designed with Completely Randomize Design with four treatment and three replications. Treatments consist of one control (without aquaponic), aquaponic with pumice media, aquaponic with fern roots media, and aquaponic with coconut fiber media. Pumice media gave significant value in decreasing nitrate and phospate level. Nitrate and phospate level decreased of 65,55 % and 94,06 %, respectively. Aquaponic with pumice media result 69,3 % of survival rate and 2,3 % of spesific growth rate per day.
PEMANFAATAN LIMBAH BUDIDAYA IKAN UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN BIOMASSA CACING SUTRA (Tubifex sp.) Putu Pande Nico Ardana; Zaenal Abidin; Nanda Diniarti
Jurnal Perikanan Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Perikanan
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.973 KB) | DOI: 10.29303/jp.v8i1.75

Abstract

The aims of the research were to evaluate the biomass growth of sludge worms (Tubifex sp.) which were cultivated by using waste from fish rearing and to calculate the ability of sludge worm to reduce total organic matter (TOM). The worms were cultivated in private fish rearing facility in Sokong, District of Tanjung, North Lombok, West Nusa Tenggara. The experiment was conducted by using Completely Randomized Design. The wastes, which were tested, were feces of catfish, carp, and tilapia with three replications. The result showed that biomass of sludge worms cultivating in catfish waste media reached the peak on the 45th day, while in carp and tilapia waste media, the biomass peaks were resulted on the 60th day. The highest biomass of sludge worms was obtained from cultivation in catfish waste media by 712,7 g/m2. In addtion, the sludge worms had ability to reduce TOM and NH3 in water. It was proved by the reduction of TOM and NH3 concentration ­in the water used in rearing the worms.
PENGARUH KOMBINASI HASIL FERMENTASI AMPAS TAHU DAN DEDAK TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp. Fuji Zakiyah; Nanda Diniarti; Bagus Dwi Hari Setyono
Jurnal Perikanan Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Perikanan
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.274 KB) | DOI: 10.29303/jp.v9i1.138

Abstract

Daphnia magna adalah hewan Crustacea yang sering disebut dengan kutu air berukuran kecil yang hidup di perairan tawar dan merupakan salah satu pakan alami untuk larva ikan air yaitu mudah dicerna, ukurannya sesuai dengan bukaan mulut, memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, memiliki kandungan asam amino esensial yang tinggi dan dapat dibudidayakan secara massal. Bahan organik ampas tahu dan dedak yang difermentasi dengan bakteri probiotik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan Daphnia magna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi hasil fermentasi ampas tahu dan dedak terhadap populasi dan menentukan kombinasi pakan terbaik dengan hasil fermentasi ampas tahu dan dedak yang menghasilkan pertumbuhan Daphnia magna yang tinggi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga memperoleh 12 unit percobaan. Perlakuan A : kontrol (pemberian pakan komersil), perlakuan B (pemberian 0,15 g/l ampas tahu dan 0,3 gl dedak), perlakuan C (pemberian 0,3 g/l ampas tahu), dan perlakuan D (pemberian 0,6 g/l dedak). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian bahan organik ampas tahu dan dedak melalui proses fermentasi probiotik berpengaruh terhadap kepadatan populasi, laju pertumbuhan populasi, dan produksi biomassa Daphnia magna. Perlakuan B merupakan perlakuan paling baik yaitu dengan kepadatan populasi tertinggi sebesar 246,67 ind/l, laju pertumbuhan populasi sebesar 5,199 %/hari, dan produksi biomassa sebesar 340 mg/l.
PENGARUH PENAMBAHAN CACING SUTRA (Tubifex) SEBAGAI KOMBINASI PAKAN BUATAN TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) Atta Mullah; Nanda Diniarti; Baiq Hilda Astriana
Jurnal Perikanan Vol 9 No 2 (2019): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.479 KB) | DOI: 10.29303/jp.v9i2.163

Abstract

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan salah satu komoditas air tawar unggulan untuk dibudidayakan dan digemari di kalangan masyarakat. Hal ini dikarnakan nutrisi yang dimiliki ikan lele mengandung protein yang tinggi dan zat penguat tulang (kalsium) yang baik untuk makanan. Ikan lele termasuk dalam golongan ikan karnivora dan juga termasuk hewan pemakan bangkai, pada fase larva ikan lele sangat membutuhkan pakan alami seperti cacing sutra (Tubifex) yang memiliki nilai protein yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari dari Tanggal 31 Juli 2019 sampai Tanggal 29 Agustus 2019, tempat penelitian dilaksanakan di Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan yaitu perlakuan A: Pelet 100% (kontrol), B : Pelet 25% dan Cacing Sutra 75%, C : Pelet 50% dan Cacing Sutra 50% dan D : Pelet 75% dan Cacing Sutra 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup (SR) larva ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) tertinggi diperoleh pada perlakuan B yaitu mencapai 94,7% dan nilai kelangsungan hidup terendah pada perlakuan A yaitu sebesar 80%. Hasil ANOVA menunjukan ada perbedaan signifikan dari pengaruh penambahan cacing sutra sebagai kombinasi pakan buatan untuk pemeliharaan terhadap pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, tingkat kelangsungan hidup, efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) dan waktu pengosongan lambung. Perlakuan terbaik diperoleh perlakuan B (Pelet 25% dan Cacing Sutra 75%).
PENGARUH KONSENTRASI NIRA AREN (Arenga pinnata) TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN BANDENG (Chanos chanos Forskal) Diaz Asa Gusmi; Nanda Diniarti; Alis Mukhlis
Jurnal Perikanan Vol 10 No 1 (2020): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.994 KB) | DOI: 10.29303/jp.v10i1.177

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi nira aren (Arenga pinnata) terhadap sintasan dan pertumbuhan larva ikan bandeng (Chanos chanos Forskal) dan mendapatkan konsentrasi nira terbaik untuk sintasan dan pertumbuhan larva ikan bandeng. Penelitian menggunakan metode eksperimen yang dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas empat perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu penambahan nira ke dalam media pemeliharaan larva dengan konsentrasi 2,4 ml/l, konsentrasi 4,8 ml/l, konsentrasi 7,2 ml/l dan tanpa penambahan nira (0 ml/l) sebagai kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Laut Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat selama 30 hari mulai dari tanggal 31 Agustus 2019 – 24 September 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan nira ke dalam media pemeliharaan larva ikan bandeng memberikan pengaruh yang nyata pada sintasan dan pertumbuhan larva ikan bandeng (Fhit> Ftab 5%). Sintasan larva, laju pertumbuhan spesifik harian bobot tubuh dan pertumbuhan mutlak panjang total larva tertinggi diperoleh pada perlakuan konsentrasi nira 7,2 ml/l dengan nilai masing-masing parameter yaitu 67,85%, 15,25% per hari dan 9,05 mm selama 18 hari pemeliharaan. Ketiga parameter pada perlakuan konsentrasi ini tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan konsentrasi nira 4,8 ml/l dan 2,4 ml/l namun berbeda nyata dengan perlakuan kontrol (0 ml/l). Disarankan untuk menerapkan penambahan nira dalam media pemeliharaan larva ikan bandeng dengan konsentrasi maksimum 7,2 ml/l. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang peningkatan konsentrasi nira di atas 7,2 ml/l pada media pemeliharaan larva ikan bandeng untuk mendapatkan konsentrasi yang optimum bagi sintasan dan pertumbuhan larva ikan bandeng.
PENGARUH WARNA WADAH PEMELIHARAAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) Putra Wirasakti Wirasakti; Nanda Diniarti; Baiq Hilda Astriana
Jurnal Perikanan Vol 11 No 1 (2021): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v11i1.178

Abstract

Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan jenis ikan yang tersebar luas di wilayah Hindia-pasifik Barat mulai dari Asia Tenggara sampai Papua Nugini dan Australia Utara. Ikan kakap putih lebih akrab dikenal dengan ikan barramundi. Pesatnya permintaan pasar nasional dan luar negeri, maka dibuat rekayasa wadah budidaya benih yang dilakukan di darat. Warna media menjadi pengaruh visual pada ikan untuk mendapatkan makanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian menggunakan desain warna wadah, diharapkan mampu meningkatkan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan kakap putih (Lates calcarifer).Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari. Dimulai pada Tanggal 22 Agustus hingga 20 September 2019. Bertempat di Balai Budidaya Laut Lombok, Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuandan empat kali ulangan yaitu, perlakuan A (transparan/kontrol), B (warna hitam), C (biru), dan D (hijau). Hasil ANOVA menunjukan penggunaan wadah pemeliharaan dengan warna yang berbeda memberi pengaruh nyata terhadap pertumbuhan, namun tidak berpengaruh nyata pada kelangsungaan hidup benih ikan kakap putih (Lates calcarifer).Wadah warna hijau (perlakuan D) adalah wadah terbaik yang berpengaruh nyata terhadap LPH berat 2.95 %, LPH panjang3.84 %, berat mutlak (BM) 1.35 g.
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA MEDIA BUDIDAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Imam Eka Apriyan; Nanda Diniarti; Bagus Dwi Hari Setyono
Jurnal Perikanan Vol 11 No 1 (2021): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v11i1.246

Abstract

Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) is one type of freshwater biota that has high economic value. This study aims to evaluate the effect of adding probiotic EM4 to Nile Tilapia culture media on tilapia's growth and survival and select the best dose of adding EM4 probiotic to culture media on the growth and survival of tilapia. The tilapia used in this study was 4-5 cm in size. And the research was carried out using a completely randomized design (CRD) method with 4 treatments and 3 replications so that 12 experimental units were obtained; the treatments were as follows: P1 = Without Addition of Probiotics (Control), P2 = Addition of Probiotics 0.5 ml/l of water, P3 = Addition of Probiotics 1.5 ml/l of water and P4 = Addition of Probiotics of 2.5 ml/l of water. The data obtained were then processed and calculated using analysis of variance (ANOVA) at a 95% confidence interval if a significant effect was found, then continued with Duncan's further test. This study indicates that the addition of probiotic EM4 to tilapia culture media can affect the growth of absolute weight, SGR, FCR, and survival rate of Nile Tilapia. The addition of probiotics in the P3 treatment (Addition of Probiotics 1.5 ml/l water) gave the best effect in increasing the growth and survival of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus).
Pengaruh Frekuensi Pergantian Air Media Pemeliharaan Terhadap Pertumbuhan Caulerpa Sp Septiya Nur Safitri; Nanda Diniarti; Dewi Putri Lestari
Jurnal Perikanan Vol 12 No 1 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i1.268

Abstract

Anggur laut (Caulerpa lentillifera) mengandung klorofil A dan B, karoten, xantofil, dan lutein yang merupakan golongan Pigmen Fotosintetik. Anggur laut (Caulerpa lentillifera) sudah mulai dikembangkan di Indonesia, misalnya di Pulau Jawa dan Bali, masyarakattmenggunakan anggurrlaut sebagaiipenetralisir kualitasiair di tambak udang. Pertukaran air dapat memberikan laju pertumbuhan yang baik pada rumput laut. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan, sehingga banyaknya satuan percobaan adalah 12 unit. Perlakuan..A : Kontrol.(Tanpa pergantian air), Perlakuan.B : Pergantian air 25 % (5 liter) 1 kali dalam 10 hari, Perlakuan C : Pergantian air 25 % (5 liter) 2 kali dalam 10 hari, Perlakuan D: Pergantian air 25 % (5 liter) 3 kali dalam 10 hari. Data yang diperoleh diuji menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% melalui program SPSS untuk mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan. Frekuensi pergantian air pada pertumbuhan Caulerpa yang terbaik ialah perlakuan D dengan pergantian air 25% (5 liter) 3 kali dalam 10 hari. Pergantian air pada anggur laut tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan anggur laut. penambahan pupuk NPK dengan konsenterasi 30 ppm menujukan berat mutlak tertinggi sebesa 41,74 grm dan laju pertumbuhan  spesifik tertinggi sebesar1,15%.
PEMANFATAN KERANG AIR TAWAR (Anadontawoodiana) SEBAGAI BIOFILTER PADA PEMELIHARAAN BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio) Raden Oki Suendi; Paryono Paryono; Nanda Diniarti
Jurnal Perikanan Vol 12 No 1 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i1.270

Abstract

Penurunan parameter kualitas air pada masa budidaya umumnya oleh bahan organik, dimana akan menyebabkan menurunnya system imun ikan terhadap penyakit. Untuk mengantisipasi penumpukan bahan organik di wadah budidaya maka diperlukan suatu system yang terintegrasi untuk mengurangi bahan organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan kerang air tawar untuk meningkatkan kualitas air  dilihat dari nilai Amonia dan TSS dan mengetahui dampak lanjutan dari kondisi kualitas air tersebut terhadap pertumbuhan panjang dan berat ikan mas. Penelitian ini dilaksanakan selama 60 hari. Bertempat di laboratorium budidaya perairan Universitas Mataram. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdiri atas 4 perlakuan 3 kali ulangan. Perlakuan yang di uji cobakanya itu penambahan kerang air tawar dengan jumlah yang berbeda yaitu K1 (Kontrol), K2 (15 Ekor kerang air tawar), K3 (20 Ekor kerang air tawar), K4 (25 Ekor kerang air tawar). Parameter penelitian yang diukur yaitu parameter kualitas air yaitu suhu (27,1-27,9), Ph (7,1-8,4), DO (4,8-6,6), ammoniak (0,15-0,25) dan TSS terendah (54,04). Parameter pertumbuhan seperti tingkat kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan K2 (98,33%), laju pertumbuhan panjang tertinggi pada K2 dan K4 yaitu (3,41), pertumbuhan bobot mutlak tertinggi pada perlakuan K4 (16,03) dan laju pertumbuhan bobot spesifik tertinggi pada perlakuan K4 (0,70). Data dianalisis menggunakan sidik ragam (Anova) dengan tingkat kepercayaan 95%, kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan kerang air tawar sebagai biofilter pada pemeliharaan benih ikan mas dapat mempengaruhi kualitas air pada parameter pH, DO, dan TSS serta berpengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan panjang, pertumbuhan bobot mutlak dan laju pertumbuhan bobot spesifik.  Dapat disimpulkan bahwa penambahan kerang air tawar dapat menghambat penurunan kualitas air karena penumpukan bahan organik.
Co-Authors Abidin, Z Amalia Febriani Ananda Rosalina Andika Gumilang Kushayadi Andre Rachmat Scabra Andre Rachmat Scrabra Apri Imam Supii Arbi Tarmizi Arziahningsih Arziahningsih Atta Mullah Ayu Adhita Damayanti Bagus Dwi Hari Setyono Bagus Dwi Hari Setyono Bagus Dwi Hari Setyono Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana Baiq Lizawati Baiq Retno Wulandari Bangun Bangun Damai Diniariwisan Dewi N. Setyowati Dewi Nu'Aeni Setyowati Dewi Nur'aeni Setyowati Dewi Nur'aeni Setyowati Dewi Nuraeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Putri Lestari Dewi Putri Lestari, Dewi Putri Diamahesa, Wastu Ayu Dian Ayu Candra Dewi Diaz Asa Gusmi Edi Sulman Edi Sulman Fajrianti Dwi Kurnia Fariq Azhar Fariq Azhar Fisma Josara Apriliyanti Fitriani Mulyani, Laily Fuji Zakiyah Hasyiati Aini Husnul Ayu Juniarti I Wayan Sutresna Ifla Afifilah Iin Farliani Imam Eka Apriyan Junaidi, Muhammad Laily Fitriani Mulyani Laily Fitriani Mulyani Lalu Jaye Warse Lalu Sepi Al-Muhatir R. Lalu Sofyan Satria Jaya Lora Santika Luh Putu Ratna Sundari Lumbessy, Salnida Yuniarti M. Marzuki Mega Selfiaty Mochammad Amiri Muhamad Junaidi Muhammad Ilham Fasya Muhammad Junaidi Muhammad Junaidi Muhammad Junaidi Muhammad Junaidi Muhammad Marzuki Muhammad Sumsanto Muhammad Supiandi Mukhlisatun Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Cokrowati Nunik Cokrowati, Ibadur Rahman, M. Junaidi, Nurliah, M.Marzuki, Nurhariati . Nuri Muahiddah nurul safitri Paryono Paryono Prawita Anggeni Putra Wirasakti Wirasakti Putu Pande Nico Ardana Raden Oki Suendi Rahmi Sri Ramadhani Rangga Idris Affandi Regina Burhani Rina Rosnawati Rinto Basuki Rizka Diniantari Rayes Rovi Ratna Sari S Sukiandi Sadikin Amir Safitri, Wiwin Sahrul Alim Saptono Waspodo Saptono Waspodo Saptono Waspodo, Saptono Septiana Dwiyanti Septiana Dwiyanti Septiya Nur Safitri Setyowati, Dewi Nur’aeni Sopiyan Hadi Sunaryo Sunaryo Thoy Batun Citra Rahmadani Thoy Batun Citra Rahmadani W Wulandari Wila Lailatul Hulpa Wilda Safitri Woro Kusumaningtyas Perwitasari Yeni Puji Lestari Lestari Yuliana Asri Yuliana Asri yunita ananda