Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Kelautan : Indonesian Journal of Marine Science and Technology

PENGKAYAAN VITAMIN DAN MINYAK IKAN PADA RAGI ROTI SEBAGAI PAKAN Brachionus plicatilis YANG DIBERIKAN DENGAN METODE TETES S Sukiandi; Nanda Diniarti; Dewi Putri Lestari
Jurnal Kelautan Vol 14, No 1: April (2021)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v14i1.8974

Abstract

ABSTRACTThe Brachionus plicatilis is a type of zooplankton that plays a vital role in the animal feed of the various kinds of fish held in water. The advantages of Brachionus plicatilis are a very small feed, slow swimming, easy to be eaten by larvae and relatively short time cultures, high repruductive rates, high nutritional content, leaven in on alternative kind of food for the Brachionus plicatilis it is generally confused when phytoplankton in insufficient. Yeast is a culture food that can be enriched with a scoott emulsion, vitamins B12, Vitamins C is essential for  growth and survival. One of the leaven given cultivation of the Brachionus plicatilis is a leaven of bread. However, it is not known clearly about the proper concentration of yeast in the culture of Brachionus plicatilis,this study is aimed at deducing the effects of the leaven that Scoott emulsion, vitamin C and Vitamin B12 drip methods used on the density of Brachionus plicatilis. The study was cirried out in June 2020, located in the hydromining research Laboratory, the University of Mataram. Research USES a completely random design where that treatment is usedP1(without leaven), P2 (0.3 gram), P3 (0.6 gram), P4 (0.9 gram), P5 (1.2 gram). The best got at treatment P5 with a concentration of 1.2 gram is the best treatment to produce much density 524 cell/mL.Keywords: Brachionus plicatilis, Drop Method, baker yeast, Scoot emulsion,and VitaminABSTRAKBrachionus plicatilis merupakan jenis zooplankton yang berperan penting sebagai pakan hidup bagi berbagai jenis ikan yang dibudiayakan. Keunggulan Brachionus plicatilis sebagai pakan adalah ukuran sangat kecil, berenang lambat sehingga mudah untuk dimangsa oleh larva dan waktu kultur relatif singkat, laju reproduksi tinggi, kandungan gizi cukup tinggi. Ragi merupakan jenis pakan alternatif bagi Brachionus plicatilis yang umumnya digunakan apabila kultur fitoplankton tidak mencukupi. Ragi rotimerupakan jenis pakan kulturyang dapat diperkaya dengan scoott emulsion, Vitamin B12 dan vitamin C sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Akan tetapi, belum diketahui secara jelas mengenai konsentrasi ragi rotiyang tepat dalam kultur pada Brachionus plicatilis. Penelitian ini bertujuan untuk menyimpulkanpengaruh pemberian ragi roti yang diperkaya Scoott emulsion, vitamin C dan vitamin B12 metode tetes terhadap kepadatan Brachionus plicatilis.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 30 juni sampai 6 juli 2020, bertempat di Laboratorium  Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dimanaperlakuan yang digunakan yaitu  P1 (tanpa ragi), P2 (0.3 gram), P3 (0.6 gram), P4 (0.9 gram), P5 (1.2 gram).  Hasil yang terbaik didapatkanpada perlakuan P5 dengan konsentrasi ragi 1.2 grammerupakan perlakuan terbaik dengan menghasilkan kepadatan sebanyak 524sel/mL.Kata Kunci: Brachionus plicatilis, Metode Tetes, Ragi Roti, Scoot emulsion,dan Vitamin
PERTUMBUHAN YUWANA ABALON (Haliotis squamata) YANG DIBERI PAKAN Ulva sp. DENGAN PENGKAYAAN UREA Iin Farliani; Nanda Diniarti; Alis Mukhlis
Jurnal Kelautan Vol 13, No 2: Agustus (2020)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v13i2.6493

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the effect of different concentrations of urea as a source of nitrogen in Ulva sp. on absolute growth and daily specific growth rate of abalone juvenile (Haliotis squamata) as two main parameters in the experiment. Ulva sp. is one of the feed choices given when abalone enters the juvenile phase. This research was conducted on July 22-September 16 2019 at the Aquaculture Fisheries Center, Sekotong, West Lombok. The method used in this study is an experimental method with a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 4 treatments and 3 replications namely A (control), B (20 ppm), C (40 ppm), D (60 ppm). Results of analysis of variance (ANOVA) at 5% significance level showed (F hit F tab 5%), which means the difference in the concentration of urea in Ulva sp. provide a real influence on the growth of absolute body weight and the specific growth rate of daily body weight abalone juvenile.Keywords: Ulva sp., Haliotis squamata, growth, nitrogen.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan konsentrasi urea yang berbeda sebagai sumber nitrogen pada Ulva sp.  terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik harian yuwana abalon (Haliotis squamata) sebagai dua parameter utama dalam percobaan. Ulva sp. merupakan salah satu pilihan pakan yang diberikan saat abalon memasuki fase yuwana. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli-16 September 2019 bertempat di Balai Perikanan Budidaya Laut, Sekotong, Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu A (kontrol), B (20 ppm), C (40 ppm), D (60 ppm). Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) pada taraf nyata 5% menunjukkan (F hit F tab 5%) yang artinya perbedaan kandungan konsentrasi urea pada Ulva sp. memberikan pengaruh nyata bagi pertumbuhan mutlak bobot tubuh dan laju pertumbuhan spesifik harian bobot tubuh yuwana abalon.Kata Kunci: Ulva sp., Haliotis squamata, pertumbuhan, nitrogen.
PENGARUH PERUBAHAN SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer Bloch) Rizka Diniantari Rayes; I Wayan Sutresna; Nanda Diniarti; Apri Imam Supii
Jurnal Kelautan Vol 6, No 1: April (2013)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v6i1.832

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pertumbuhan dan sintasan ikan kakap putih (Lates calcarifer Bloch) pada perubahan salinitas media hidup. Penelitian dilaksanakan bulan April- Mei 2012 di BBPPBL Gondol. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu 40 ppt (A); 34 ppt (kontrol) (B); 16 ppt (C); 0 ppt (D). Penurunan salinitas dilakukan 2 tahap, yaitu hari 1 penurunan menjadi salinitas 16 ppt dan hari ke 2 menjadi 0 ppt, tiap jam terjadi penurunan dan penaikkan salinitas sebasar 3 ppt. Analisis data menggunakan Anova (P0,05) dan diuji lanjut dengan Uji Beda Nyata Terkecil 5 %.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan D (0±0,5 ppt) menghasilkan pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan harian, sintasan, konsumsi pakan, efisiensi pakan,dan rasio konversi pakan yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan A (40±0,5 ppt), B (34±0,5 ppt (k) dan C (16±0,5 ppt).  Kata kunci : salinitas, ikan kakap putih, pertumbuhan, sintasan
PENGARUH PERBEDAAN RENTANG SUHU TERHADAP KEBERHASILAN PEMIJAHAN DAN DAYA TETAS TELUR KERANG BULU (Anadara antiquata) Lalu Jaye Warse; Nanda Diniarti; Dewi Putri Lestari
Jurnal Kelautan Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v12i1.5031

Abstract

Kerang bulu merupakan komuditas laut yang bernilai ekonomis tinggi, karena dagingnya memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi, bahkan cangkangnya dimanfaatkan untuk berbagai  kerajinan. Kerang bulu memiliki pertumbuhan yang cukup lambat.Sementara,keberadaannya di alam semakin menurun akibat penangkapan yang berlebihan. Salah satu cara untuk mempertahankan populasinya yaitu melakukan penanganan di sektor pembenihan. Keberhasilan pemijahan, hatching rate dan survival rate kerang bulu sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah suhu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kejut suhu(penurunan dan penaikkan suhu) terhadap keberhasilan pemijahan, hatching rate dan survival ratekerang bulu (Anadara antiquata).Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas empat perlakuan dan tiga ulangan yaitu, P1 (28°C), P2 (30°C), P3 (32°C) dan P4 (34°C).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejut memberikan pengaruh yang nyata terhadap keberhasilan pemijahan, perkembangan embrio dan hatching rate(P0.05).Tingkat penetasan telur tertingi diperoleh pada perlakuan P2 (30°C) dengan nilai sebesar 83%, sedangkan nilai terendah didapatkan pada perlakuan P3 (32°C) dengan nilai sebesar 62.33%. Namun, tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadapat survival ratelarva dengan nilai masing-masing sebesar P1 (62,33%), P2 (69%), P3 (65,33%) dan P4 (63,33%).Kata kunci: Kerang bulu, kejut suhu, perkembangan telur, hatching rate dan survival rate ABSTRACT Shellfish is a marine commodity that has high economic value, because the meat has a high nutrient content, even the shell is used for various handicrafts. Fur shells have fairly slow growth. Meanwhile, its presence in nature has declined due to overfishing. One way to maintain the population is to take care in the hatchery sector. The success of spawning, hatching rate and survival rate of fur shellfish are strongly influenced by many factors, one of which is temperature. This study aims to determine the effect of temperature shock (decrease and increase in temperature) on the success of spawning, hatching rate and fur shellfish survival rate (Anadara antiquata). The method used is the experimental method using Completely Randomized Design (CRD) consisting of four treatments and three replications namely, P1 (28°C), P2 (30°C), P3 (32°C) and P4 (34°C). The results showed that shock gave a significant effect on the success of spawning, embryo development and hatching rate (P 0.05). The highest level of egg hatching was obtained at P2 (30 °C) treatment with a value of 83%, while the lowest value was obtained at treatment P3 (32°C) with a value of 62.33%. However, it did not have a significant effect on larval survival rates with values of P1 (62.33%), P2 (69%), P3 (65.33%) and P4 (63.33%), respectively. Keywords: Shellfish, temperature shock, egg development, hatching rate and survival rate
PENURUNAN NILAI PADATAN TERSUSPENSI PADA LIMBAH TAMBAK UDANG INTENSIF MENGGUNAKAN KERANG DARAH (Anadara granosa) W Wulandari; Nunik Cokrowati; Baiq Hilda Astriana; Nanda Diniarti
Jurnal Kelautan Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.258 KB) | DOI: 10.21107/jk.v12i2.6346

Abstract

ABSTRACTThe objective of this research is to determine the optimal density of Anadara granosa in decreasing the value of suspended solids in intensive shrimp farm waste and comparing the ability of  filtration rate in decreasing the value of suspended solids in intensive shrimp farm waste. This research was conducted from May 15 to 25, 2019 in Bioecology Laboratory Aquaculture Study Program, University of Mataram. This study used a Completely Randomized Design with five treatments, namely P1 treatment (without Anadara granosa), P2 treatment (5 individu / 10 liters of water), P3 treatment (10 individu / 10 liters of water). P4 treatment (20 individu / 10 liters of water), P5 treatment (30 individu /10 liters of water) and each treatment had 3 replications. The results showed that there was an effect that was not significantly different (p 0.05) on Total Suspended Solid (TSS), but significantly different (p 0.05) on the rate of filtration so that further tests were conducted using Tukey to find out whether or not differences between each individual treatment. The density of P1, P2, P3, P4, and P5 gives results that are not significantly different or have the same effect in absorbing or reducing organic matter in intensive shrimp pond waste and the highest filtration rate obtained in treatment 2 is 46.83 ml / hour.Keyword: Suspended solids, cultivation, absorption, food, organic matter, bivalves.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan kerang darah yang optimal dalam penurunan nilai padatan tersuspensi pada limbah tambak udang intensif dan membandingkan kemampuan laju filtrasi kerang darah dalam penurunan nilai padatan tersuspensi pada limbah tambak udang intensif. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 15 sampai 25 mei 2019 di Laboratorium Bioekologi Perairan Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan, yaitu perlakuan P1 (tanpa kerang darah), perlakuan P2 (5 ekor/10 liter air), perlakuan P3 (10 ekor/10 liter air), perlakuan P4 (20 ekor/10 liter air), perlakuan P5 (30 ekor 10 liter air) dan setiap perlakuan memiliki 3 ulangan sehingga total percobaan sebanyak 15 unit. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang tidak berbeda nyata (p0,05) terhadap Total Suspended Solid (TSS), namun berbeda nyata (p0,05) terhadap laju filtrasi kerang darah sehingga dilakukan uji lanjut  menggunakan Tukey untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar tiap individu perlakuan. Kepadatan kerang darah pada P1, P2, P3, P4, dan P5 memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dalam mengurangi bahan organik pada limbah tambak udang intensif dan kecepatan filtrasi yang paling tinggi yaitu 46.83 ml/jam diperoleh pada perlakuan 2. Kata kunci: Padatan tersuspensi, budidaya, penyerapan, makanan, bahan organik, bivalvia.
BUDIDAYA LOBSTER (Panulirus homarus) DAN ABALON (Haliotis sp.) DENGAN SISTEM INTEGRASI DI PERAIRAN TELUK EKAS Dewi Nur’aeni Setyowati; Nanda Diniarti; Saptono Waspodo
Jurnal Kelautan Vol 6, No 2: Oktober (2013)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v6i2.787

Abstract

Pesatnya perkembangan kegiatan budidaya laut di beberapa kawasan dapat mengakibatkan kerusakan habitat ataupun ekosistem laut, jika tidak dikelola dengan arif dan bijaksana. Kerusakan ini terjadi akibat dari limbah yang tidak termanfaatkan sehingga menyebabkan racun bagi organisme di sekitar budidaya. Oleh karena itu,  pengembangan budidaya laut harus dikelola secara berkelanjutan  dengan menerapkan sistem integrasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh  informasi  laju pertumbuhan dan sintasan lobster dan abalon dengan budidaya sistem integrasi dalam karamba jaring apung, menganalisis kualitas air dan sedimen pada budidaya sistem integrasi dalam karamba jaring apung, dan memperoleh informasi keuntungan usaha budidaya lobster dan abalon sistem integrasi dalam karamba jaring apung. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan panjang dan berat lobster serta abalon dan sintasan 100%. Parameter kualitas air juga menunjukkan kualitas yang optimal pada budidaya lobster dengan abalon secara terintegrasi dibandingkan area non budidaya.Kata Kunci: lobster, abalon, integrasi
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK KUNYIT PADA PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) Lora Santika; Nanda Diniarti; Baiq Hilda Astriana
Jurnal Kelautan Vol 14, No 1: April (2021)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v14i1.8988

Abstract

ABSTRACTThe White Barramundi (Lates calcarifer, Bloch) is a fish that has high economic value. The problem in the cultivation of white barramundi is the length of time for raising and feed utilization that is not optimal. Turmeric contains curcumin and essential oils that can stimulate the performance of digestive enzymes and have a function for the absorption process of food substances to increases. The research objective was to determine the effect of the addition of turmeric extract on the growth and efficiency of feed utilization of white barramundi. The research started from 13 June - 27 July 2020, at the Coastal Aquaculture Fisheries Center (BPBPP), Sekotong, West Lombok. The research designed by a completely randomized design (RAL) consisting of 4 treatments 3 repetitions. Treatment A with a dose of 0%, treatment B with a dose of 0,10%, treatment C with a dose of 0,15%, and treatment D with a dose of 0,20%. The data obtained were analyzed using ANOVA at the 95% confidence level, and further tested by Tukey. The parameters observed included absolute growth, SGR, EPP, FCR, and water quality. The results showed that the addition of turmeric extract had a significant effect on absolute growth, SGR, EPP, and FCR. The best dose is the addition of 20 ml of turmeric extract which can provide an optimum growth effect on white barramundi (Lates calcarifer, Bloch).Keywords: White barramundi, turmeric extract, growth, feed utilization efficiency  ABSTRAKKakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) merupakan ikan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Kendala yang dihadapi dalam budidaya ikan kakap putih adalah lamanya waktu pemeliharaan dan pemanfaatan pakan yang kurang maksimal. Kunyit mengandung kurkumin dan minyak atsiri yang mampu menstimulasi kinerja enzim pencernaan sehingga proses penyerapan zat makanan meningkat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kunyit terhadap pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan ikan kakap putih. Penelitian dilaksanakan tanggal 13 Juni – 27 Juli 2020, di Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai (BPBPP) Sekotong, Lombok Barat. Penelitian didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan, yaitu perlakuan A dosis 0%, perlakuan B dosis 0,10%, perlakuan C dosis 0,15%, dan perlakuan D dosis 0,20%. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf kepercayaan 95% dan diuji lanjut Tukey untuk mengetahui perlakuan terbaik. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan mutlak, SGR, EPP, FCR dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan penambahan ekstrak kunyit memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan mutlak, SGR, EPP dan FCR. Dosis terbaik yaitu penambahan ekstrak kunyit 20 ml yang dapat memberikan pengaruh pertumbuhan optimum terhadap ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch).Kata kunci: Ikan Kakap Putih, Ekstrak Kunyit, Pertumbuhan, Efisiensi Pemanfaatan Pakan
PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Sargassum sp. YANG DIBUDIDAYA PADA KEDALAMAN BERBEDA DI TELUK EKAS LOMBOK TIMUR Wila Lailatul Hulpa; Nunik Cokrowati; Nanda Diniarti
Jurnal Kelautan Vol 14, No 2: Agustus (2021)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v14i2.10934

Abstract

ABSTRACTSargassum sp. is a brown algae that has economic value from its alginate content. Alginate is used as a raw material for the food processing industry, pharmaceuticals, cosmetics and laboratory materials. Sargassum sp. currently not cultivated and are still taken freely in marine waters. The purpose of this study was to determine the growth of Sargassum sp. cultivated at different planting depths using the longline method. The research method used is an experimental method with different depth treatments, namely P1 (100 cm), P2 (70 cm), P3 (50 cm), and P4 (25 cm), each treatment was repeated 4 times. The experimental design used was a Completely Randomized Design (CRD) with data analysis using ANOVA with further BNT testing. The research variables measured were absolute growth, specific growth rate, number of leaves and number of fruit. The results showed that the P2 treatment gave the best results on absolute growth, which was 430 g, daily growth rate was 5.56%, number of leaves was on average 5890 pieces, and the highest number of fruit was on average 6510 pieces. The conclusion of this research is the cultivation of Sargassum sp. at different depths had a significant effect on growth. The best growth in this study was obtained at a depth of 75 cm.Keywords: Brown algae, cultivation, weight, leaves, fruit.ABSTRAKSargassum sp. merupakan alga coklat yang memiliki nilai ekonomis dari kandungan alginat yang dimilikinya. Alginat digunakan sebagai bahan baku industri pengolahan makanan, farmasi, kosmetik dan bahan laboratorium. Sargassum sp. saat ini belum dibudidayakan dan masih diambil bebas di perairan laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan Sargassum sp. yang dibudidayakan pada kedalaman tanam yang berbeda dengan metode rawai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan perlakuan perbedaan kedalaman yaitu P1(100 cm), P2 (70 cm), P3 (50 cm), dan P4 (25 cm), setiap perlakuan diulang 4 kali. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan analisa data menggunakan ANOVA dengan uji lanjut BNT. Variabel penelitian yang diukur adalah pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik,  jumlah daun dan jumlah buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P2 memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan mutlak yaitu 430 g, laju pertumbuhan harian yaitu 5.56 %, jumlah daun yaitu rata-rata 5890 helai, dan jumlah buah tertinggi yaitu rata-rata 6510 buah. Kesimpulan penelitian ini adalah budidaya Sargassum sp. pada kedalaman yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan. Pertumbuhan terbaik pada penelitian ini  diperoleh pada kedalaman 75 cm. Kata Kunci: Alga coklat, budidaya,  berat, daun, buah.
Co-Authors Abidin, Z Amalia Febriani Ananda Rosalina Andika Gumilang Kushayadi Andre Rachmat Scabra Andre Rachmat Scrabra Apri Imam Supii Arbi Tarmizi Arziahningsih Arziahningsih Atta Mullah Ayu Adhita Damayanti Bagus Dwi Hari Setyono Bagus Dwi Hari Setyono Bagus Dwi Hari Setyono Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana Baiq Lizawati Baiq Retno Wulandari Bangun Bangun Damai Diniariwisan Dewi N. Setyowati Dewi Nu'Aeni Setyowati Dewi Nur'aeni Setyowati Dewi Nur'aeni Setyowati Dewi Nuraeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Nur’aeni Setyowati Dewi Putri Lestari Dewi Putri Lestari, Dewi Putri Diamahesa, Wastu Ayu Dian Ayu Candra Dewi Diaz Asa Gusmi Edi Sulman Edi Sulman Fajrianti Dwi Kurnia Fariq Azhar Fariq Azhar Fisma Josara Apriliyanti Fitriani Mulyani, Laily Fuji Zakiyah Hasyiati Aini Husnul Ayu Juniarti I Wayan Sutresna Ifla Afifilah Iin Farliani Imam Eka Apriyan Junaidi, Muhammad Laily Fitriani Mulyani Laily Fitriani Mulyani Lalu Jaye Warse Lalu Sepi Al-Muhatir R. Lalu Sofyan Satria Jaya Lora Santika Luh Putu Ratna Sundari Lumbessy, Salnida Yuniarti M. Marzuki Mega Selfiaty Mochammad Amiri Muhamad Junaidi Muhammad Ilham Fasya Muhammad Junaidi Muhammad Junaidi Muhammad Junaidi Muhammad Junaidi Muhammad Marzuki Muhammad Sumsanto Muhammad Supiandi Mukhlisatun Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Cokrowati Nunik Cokrowati, Ibadur Rahman, M. Junaidi, Nurliah, M.Marzuki, Nurhariati . Nuri Muahiddah nurul safitri Paryono Paryono Prawita Anggeni Putra Wirasakti Wirasakti Putu Pande Nico Ardana Raden Oki Suendi Rahmi Sri Ramadhani Rangga Idris Affandi Regina Burhani Rina Rosnawati Rinto Basuki Rizka Diniantari Rayes Rovi Ratna Sari S Sukiandi Sadikin Amir Safitri, Wiwin Sahrul Alim Saptono Waspodo Saptono Waspodo Saptono Waspodo, Saptono Septiana Dwiyanti Septiana Dwiyanti Septiya Nur Safitri Setyowati, Dewi Nur’aeni Sopiyan Hadi Sunaryo Sunaryo Thoy Batun Citra Rahmadani Thoy Batun Citra Rahmadani W Wulandari Wila Lailatul Hulpa Wilda Safitri Woro Kusumaningtyas Perwitasari Yeni Puji Lestari Lestari Yuliana Asri Yuliana Asri yunita ananda