Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Akademika Biologi

Keanekaragaman Jenis Penyusun Vegetasi Riparian Bagian Hulu Sungai Panjang Kabupaten Semarang Moonica Dwi Ristawan; Murningsih Murningsih; Jumari Jumari
Jurnal Akademika Biologi Vol. 10 No. 1 Januari 2021
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.655 KB)

Abstract

Sungai Panjang merupakan salah satu sungai di Kabupaten Semarang dan bermuara ke danau Rawa Pening. Bagian hulu Sungai Panjang melewati Desa Duren di kecamatan Bandungan. Vegetasi riparian merupakan vegetasi yang berada di tepian sungai dan berfungsi dalam menjaga ekosistem riparian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis penyusun vegetasi riparian pada hulu Sungai Panjang dan mengetahui kondisi faktor lingkungan bagian hulu Sungai Panjang. Penelitian dilakukan di kecamatan Bandungan dan Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Biologi Undip. Penelitian dilakukan dengan melakukan sampling dengan metode plot dalam 3 stasiun pengamatan, masing-masing stasiun diamati dalam 6 plot. Plot ukuran 10 x 10 m untuk pohon, plot ukuran 5 x 5 m untuk perdu dan plot ukuran 1 x 1 m untuk herba. Pengamatan meliputi nama jenis dan jumlah individu tiap plot tiap stata tumbuhan Hasil yang didapatkan kemudian diidentifikasi dan dihitung keanekaragamannya dengan indeks Shannon-Wiener. Hasil yang didapatkan pada tingat pohon ditemukan 9 spesies dari 8 famili, pada tingkat semak ditemukan 10 spesies dari 9 famili, pada tingkat herba ditemukan 11 spesies dari 8 famili. Indeks keanekaragaman (H’) tertinggi untuk habitus pohon terdapat pada lokasi stasiun 3 yaitu 1,03, (H’) tertinggi untuk habitus semak perdu terdapat pada stasiun 3 yaitu 1,62, (H’) tertinggi untuk habitus herba terdapat pada stasiun 2 yaitu 1,84.
Struktur dan Komposisi Vegetasi Pohon pada Habitat Uwi-Uwian (Dioscorea spp.) di Kelurahan Jabungan dan Hutan Kampus Undip Tembalang, Semarang Dhita Gustiani; Jumari Jumari; Murningsih Murningsih
Jurnal Akademika Biologi Vol. 8 No. 1 Januari 2019
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.447 KB)

Abstract

Dioscorea merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang prospektif untuk dijadikan sebagai sumber bahan pangan lokal. Beberapa wilayah yang masih ditemukan Dioscorea diantaranya di Kelurahan Jabungan Banyumanik dan Hutan Kampus Undip Tembalang, Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan struktur dan komunitas vegetasi pohon serta faktor lingkungan pada kedua lokasi. Metode penelitian yang digunakan dalam sampling vegetasi pohon adalah metode systematic sampling. Jumlah jenis, jumlah individu, serta diameter batang setinggi dada atau diameter of breast high (DBH) pohon diukur untuk mengetahui Indeks Nilai Penting (INP) setiap jenis. Indeks keanekaragaman dan indeks kesamaan komunitas juga dihitung untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis pohon pada setiap lokasi. Faktor lingkungan meliputi suhu, kelembaban, intensitas cahaya, kemiringan, dan pH tanah diukur sebanyak 3 kali lalu dirata-ratakan. Hasil yang diperoleh, pada lokasi 1 (Kelurahan Jabungan) terdapat 8 jenis pohon dengan total individu 105. Pada lokasi 2 (Hutan Kampus Unip) terdapat 11 jenis pohon dengan total individu 104. Jenis dengan INP tertinggi pada lokasi 1 adalah jati, dan pada lokasi 2 adalah pisang. Indeks keanekaragaman pada stasiun 1 adalah 0,87 dan pada lokasi 2 adalah 1,54 yang mengindikasikan bahwa tingkat keanekaragaman pada kedua lokasi adalah rendah. Indeks kesamaan sebesar 0,3158 atau 31,58% yang mengindikasikan tingkat kesamaan jenis pada kedua lokasi berbeda nyata. Faktor geografis yakni titik koordinat pada 7o LS – 110o BT, ketinggian 142 – 197 mdpl, dan kemiringan 25 – 39o serta faktor lingkungan meliputi suhu sebesar 36oC, kelembaban 56%, intensitas cahaya 9200 - >20.000 lux, dan kondisi tanah mendukung untuk pertumbuhan Dioscorea.
KEANEKARAGAMAN ANGGREK (Orchidaceae) DI CAGAR ALAM GEBUGAN, JAWA TENGAH Tria Farokhah; Sri Utami; Jumari Jumari
Jurnal Akademika Biologi Vol. 7 No.2 April 2018
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anggrek  merupakan  tumbuhan  yang  mempunyai  nilai  estetika  tinggi.  Pengambilan anggrek secara langsung oleh masyarakat dari habitat aslinya, menyebabkan keberadaan aggrek di alam terancam. Potensi keanekaragaman   anggrek   yang   ada di   kawasan Cagar  Alam Gebugan perlu digali supaya kelestariannya tetap terjaga. Tujuan penelitian ini  adalah  untuk  mengetahui  keanekaragaman  serta kelimpahan  jenis  anggrek  serta mengetahui kondisi lingkungan di Cagar Alam Gebugan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan plot kuadrat dan penentuan letak plot secara sistematik pada 2 stasiun yang memiliki perbedaan ketinggian (900 m dpl dan 1045 m dpl). Dibuat 5 plot dengan ukuran 10 m x 10 m di masing-masing stasiun dengan jarak tiap plot 50 meter. Jenis anggrek  yang  ditemukan  di  Cagar  Alam  Gebugan  12  jenis  anggrek,  diantaranya 11 spesies anggrek epifit dan 1 spesies anggrek terestrial. Kelimpahan individu jenis anggrek relatif lebih tinggi pada tempat yang memiliki ketinggian yang lebih tinggi. Micropera sp merupakan jenis anggrek yang kelimpahannya paling tinggi dan Corymborkis veratrifolia merupakan jenis anggrek dengan kelimpahan terendah. Kondisi lingkungan Cagar Alam Gebugan sesuai untuk menjadi tempat hidup anggrek.
Keanekaragaman Vegetasi Riparian Sungai Panjang Bagian Hilir di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Famella Beatris Putri Nurika; Erry Wiryani; Jumari Jumari
Jurnal Akademika Biologi Vol. 8 No. 1 Januari 2019
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.73 KB)

Abstract

Sungai Panjang merupakan salah satu sungai yang berumuara ke Danau Rawa Pening. Salah satu wilayah yang dilalui Sungai Panjang bagian hilir adalah Desa Bejalen di Kecamatan Ambarawa kabupaten Semarang. Sejauh ini belum banyak didapatkan informasi mengenai komposisi vegetasi riparian di kawasan tersebut.Tujuan penelitian ini adalah mengkaji keanekaragaman vegetasi riparian yang ada di Sungai Panjang bagian hilir. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2018 di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang dan Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Departemen Biologi Undip. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode plot dengan jumlah plot sebanyak18 dan terbagi dalam 3 stasiun penelitian. Ukuran plot 10 m x 10 m untuk pohon, sub plot 5 m x 5m untuk perdu dan subplot 1 m x 1 m untuk herba. Hasil penelitian didapatkan 11 spesies tanaman pohon, 15 spesies tanaman perdu dan 23 spesies tanaman herba. 
Komposisi Struktur Vegetasi di Kawasan Wisata Alam Wono Lestari, Candi Gedong Songo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Fina Athaula Nurjanah Jatmiko; Jumari Jumari; Erry Wiryani
Jurnal Akademika Biologi Vol. 9 No. 1 Januari 2020
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.773 KB)

Abstract

Kawasan Wisata Alam Wono Lestari merupakan salah satu kawasan hutan wisata yang terletak di Candi Gedong Songo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kawasan Wono Lestari dibedakan menjadi dua stasiun yaitu hutan pinus dan hutan campuran sebagai objek penelitian. Tujuan penelitian adalah mengkaji komposisi vegetasi, struktur vegetasi, dan cadangan karbon pada kawasan area wisata alam Wono Lestari Candi Gedong Songo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pengambilan sampel menggunakan metode kuadrat dengan plot 10m x 10m untuk pohon, 5m x 5m untuk perdu, dan 1m x 1m untuk herba. Peletakan plot kuadrat dilakukan secara sistematis pada garis transek. Pengamatan tiap plot terdiri dari nama jenis, jumlah individu, DBA pada pohon, covering pada perdu dan herba. Analisis data meliputi kerapatan, dominansi, frekuensi, dan indeks nilai penting serta indeks keanekaragaman Shannon-Wienner. Penentuan potensi cadangan karbon setiap unit contoh diambil data pohon berdiri, necromass, serasah dan contoh tanah. Pada penelitian ini, ditemukan 21 famili terdiri dari 5 jenis pohon, 20 jenis perdu, dan 18 jenis herba. Jenis pinus secara konsisten mempunyai INP tertinggi pada tingkat pohon pada Hutan pinus (242,90%) dan hutan campuran (185%). Jenis kirinyuh mempunyai INP tertinggi pada tingkat perdu di hutan pinus (118%) dan jenis tanaman remujung mempunyai INP tertinggi pada tingkat perdu di hutan campuran (73%). Jenis rumput jariji mempunyai INP tertinggi pada tingkat herba di hutan pinus (86%) dan jenis remujung yang mempunyai INP tertinggi pada tingkat herba di hutan campuran (73%). Rata-rata simpanan karbon hutan pinus adalah 10,89 ton/ha, sedangkan simpanan karbon hutan campuran adalah 18,93 ton/ha.