Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Distribusi Famili Zingiberaceae Pada Ketinggian Yang Berbeda Di Kabupaten Semarang Sari, Hanif Maya; Utami, Sri; Wiryani, Erry; Murningsih, Murningsih; Perwati, Lilih Khotim
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 14, No.1, Tahun 2012
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.506 KB) | DOI: 10.14710/bioma.14.1.1-6

Abstract

Zingiberaceae merupakan tumbuhan obat yang menjadi komoditas unggulan. Kabupaten Semarang merupakan salah satu sentra distribusi Zingeberaceae. Faktor lingkungan yang mempengaruhi distribusi Zingiberaceae adalah ketinggian tempat, kelembaban, suhu udara, pH tanah, dan intensitas cahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji jenis-jenis tumbuhan anggota Zingeberaceae, distribusi Zingiberaceae, dan pengaruh ketinggian tempat terhadap distribusi Zingiberaceae di Kabupaten Semarang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai November 2010. Pengambilan sampel tumbuhan famili Zingiberaceae dilakukan di lima kecamatan Kabupaten yang memiliki ketinggian berbeda . Analisis data dilakukan dengan menggunakan indeks nilai penting, derajat konstansi, dan analisis korelasi pengaruh ketinggian tempat terhadap distribusi Zingiberaceae. Dari hasil penelitian didapatkan 12 jenis dan satu varietas tumbuhan anggota Zingeberaceae di Kabupaten Semarang. Jenis yang mempunyai nilai penting tinggi adalah Curcuma domestica (kunyit) dan Amomun cardomomum (kapulaga).  Jenis  yang mempunyai distribusi paling luas di Kabupaten Semarang adalah Amomum cardomomum, Curcuma xanthorrhiza, Curcuma domestica, Zingiber americans dan Zingiber officinale. Kata kunci : Distribusi, Zingiberaceae, Ketinggian Tempat, Kabupaten Semarang.
Talas-Talasan (Araceae) Sumber Pangan Lokal Di Kawasan Karst Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri Jayanti, Endah Dwi; Jumari, J; Wiryani, Erry
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 19, No. 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.898 KB) | DOI: 10.14710/bioma.19.2.119-124

Abstract

Taros (Araceae) is a group of bulbous plants which are commonly found in Indonesia. Araceae have a high carbohydrate content, so it is potential to be used as a local food source for the community. The purpose of this research was to assess the types and cultivars, cultivation status, and the utilization of Araceae found in the karst area of Pracimantoro District, Wonogiri. The research was held in January to May 2016. Plant sample was taken in six villages, Sumberagung, Gedong, Gebangharjo, Glinggang, Wonodadi and Gambirmanis. The data were analyzed descriptively. The results is, 9 variants of Araceae which belong to 4 species was found in the karst area of Pracimantoro. Cultivation status of Araceae is semi-wild, that is not planted and given specific treatment. The utilization of Araceae in Pracimantoro District generally as food additives, other uses is for medicinal and ornamental plants Key word: Araceae, Local food resources, Karst area, Pracimantoro.
Komunitas Diatom Epilitik pada Aliran Air Sekitar Sumber Air Panas dan Sumber Gas Belerang Kawasan Gedongsongo, Kabupaten Semarang Putra, Dhony F; Soeprobowati, Tri Retnaningsih; Wiryani, Erry
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 14, No.1, Tahun 2012
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.847 KB) | DOI: 10.14710/bioma.14.1.33-36

Abstract

Temperatur dan gas belerang di aliran air sekitar sumber air panas dan gas belerang kawasan Gedongsongo Kabupaten Semarang, diduga mempengaruhi struktur komunitas diatom epilitik. Proses keluarnya gas belerang adalah melalui celah celah bebatuan sehingga belerang akan menempel pada bebatuan yang merupakan substrat dari diatom epilitik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur komunitas diatom epilitik pada aliran air disekitar sumber belerang kawasan Gedongsongo. Pengambilan sample dilakukan dengan metoda “ Stratified Random Sampling “ berdasarkan temperatur, ditentukan empat titik sampling. Faktor fisik kimia diukur secara insitu kecuali analisis kandungan sulfat terlarut dalam air . Berdasarkan indeks keanekaragaman diatom epilitik maka stabilitas komunitas diatom pada aliran air sekitar air panas dan sumber gas belerang adalah sedang, indeks dominansi kecil dan indeks perataan hampir merata.   Kata Kunci : Struktur Komunitas, diatom epilitik, air panas dan belerang.
Identification of water conservative tree species with high economic value around “Sendang Kalimah Toyyibah” Wiryani, Erry; Anggoro, Sutrisno; Mulyani, Sri
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 19, No. 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.108 KB) | DOI: 10.14710/bioma.19.2.104-118

Abstract

Spring conservation require serious concern on the economic advantages for the society. Without economic advantages achieved from the conservation activities, the conservation programme should face intense conflict of land utilization. Plantation of economically valuable conservative plant species is one of the proposed solution to overcome the problem. This research aimed to identify the economic value of conservative plant species found in “Sendang Kalimah Toyyibah” surrounding. Research was conducted through field observation involving 4 line transects and 4 square transects at each line with transect size of 20 m x 20 m. Plant identification was conducted for tree strata. Data analysis was including diversity, evenness and importance index of respective plants. Economic valuation was conducted through literature study. The result showed there were 28 plants species availabile in “Sendang Kalimah Toyyibah” surrounding. Among the plant species 22 of the had been identified to provide conservative function, while 6 of them weren’t including Banana, Papaya, Melinjo, Pangi, Longan and Stink Bean. Instead of providing conservative function, most plants also provide economic advantages including wood, fruit, flower, bud, leaf, fibre, sugar, peel and bean products while only 3 of them were not identified including Banyan, Manila Tamarind and Amboyna Wood. Plantation of economically valuable conservative plant species is recommended to support the conservation of the spring as well as to provide economic advantage for the society. Keywords: conservation, economic, plant, “Sendang Kalimah Toyyibah”, spring
Keanekaragaman Marchantiophyta Epifit Zona Montana di Kawasan Gunung Ungaran, Jawa Tengah Aristria, Desy; Perwati, Lilih Khotim; Wiryani, Erry
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 16, No.1, Tahun 2014
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.807 KB) | DOI: 10.14710/bioma.16.1.26-32

Abstract

Bryophytes consisting of three division, there are Bryophyta (mosses), Marchantiophyta (liverworts) dan Anthocerotophyta (hornworts). Marchantiophyta are divided in two types, leafy liverworts and thallose liverworts. Mount Ungaran which has many diversity of Bryophytes but research about Bryophytes in this area are sparse. The aim of this research was to observe diversity of Marchantiophyta on tree trunks in montane zone (altitudes 1300 to 2050 meters above sea level). Sampling was conducted in April and May 2012 at three different altitudes ( 1355, 1660, and 2040 meters above sea level). Identification of Bryophytes was carried out at Laboratorium of Ecology and Biosistematics, Department Biology, Faculty of Science and Mathematics, Diponegoro University, Semarang, Indonesia. The results shown there are 9 families with 26 species belonging to the division Marchantiophyta.   Keywords: Epiphytic Marchantiophyta, Mount Ungaran, diversity, montana zone.
Karakterisasi Uwi-Uwian (Dioscorea spp) Dari Banjarnegara Berdasarkan Penanda Morfologi Pertiwa, Susy Ika; Jumari, J; Wiryani, Erry
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 20, No 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.803 KB) | DOI: 10.14710/bioma.20.2.92-99

Abstract

    The diversity of Dioscorea spp. both inter-species and intra-species are spreaded in several areas in Central Java, including Banjarnegara.  Dioscorea is a  plant that has the potentials to be developed and cultivated. The purposes of this reasearch are to identify the species, characterize the morphological characters (stem, leaf, and tuber) of eight varians Dioscorea spp from Banjarnegara. The sample used in this reasearch are the eight varians of Dioscorea spp from Banjarnegara.  The Identification was done by using a identification keys. Characterization of morphological characters was done by using the guidebook of Descriptor for Yam. The results showed that eight cultivars of Dioscorea spp are grouped into two types: Dioscorea alata and Dioscorea esculenta. Dioscorea alata has a stem which rotate the to the right, rectangular shaped of stem, it’s has wing and doesn’t have a spin, elongated heart-shaped leaves, oval-oblong and round shaped tuber. Dioscorea esculenta has a stem which rotate to the left, rounded shaped of stem, it has not wing but spiked, dilated heart-shaped leaf, and oval shape tuber.  Keywords: Dioscorea spp, identifikasi, characteristic, morphology,
Komunitas Plankton pada saat Pasang dan Surut di Perairan Muara Sungai Demaan Kabupaten Jepara Purwanti, Sri; Hariyati, Riche; Wiryani, Erry
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 19, No 2 (2011): Volume XIX, Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.443 KB) | DOI: 10.14710/baf.v19i2.3864

Abstract

This research was conducted  to study the plankton community at high tide and low tide of Demaan estuary, Jepara regency and to know the dynamics of abundance. The time of the research was done from April-June 2011. Sampling sites was determined by dividing the 3 stations in the estuary with Stratified Sampling Method, and two stations located on the river (station 4) and sea (station 5). The data determined are abundance index (N), diversity index (H '), evenness index (e), dominance index (C) and similarity index (IS). Physico-chemical factors were measured included water temperature, pH, salinity, DO, depth, turbidity, light penetration, and flow velocity. The plankton was found at high tide and low tide in April was Coelastrum sp. (Chlorophyta). Chaetoceros sp. (Chrysophyta) was found at high tide in May, whereas at low tide was Chlorella sp. (Chlorophyta). In June at high tide, there were found Chaetoceros sp. (Chrysophyta) and Arcella sp. (Protozoa), whereas at low tide were Bacteriastrum sp. (Chrysophyta), and Arcella sp. (Protozoa). The number of species at high tide was higher than at low tide, and the highest number of species present in June. Abundance index of  plankton in the estuary at high tide ranged from 6300-18572 ind/L, whereas at low tide ranged from 3807-17848 ind/L. Diversity index (H ') at high tide ranged from 1,74 to 2,83, whereas at low tide ranged from 1,39 to 3,16. Evenness index (e) at high tide ranged from 0,6 to 0,85, whereas at low tide ranged from 0,63 to 0,86. Dominance index (C) at high tide ranged from 0,08 to 0,33, whereas at low tide ranged from 0,06 to 0,34. Similarity index at station of estuary average are not similar, except at station 1 at high tide and station 2 at low tide in June.Keyword : estuary, high tide and low tide, plankton
Keanekaragaman Avifauna sebagai Potensi Ekowisata di Pantai Karangjahe, Kabupaten Rembang Fuad Muhammad; Jafron Wasiq Hidayat; Erry Wiryani
Jurnal Akademika Biologi Vol. 9 No. 1 Januari 2020
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.889 KB)

Abstract

Ekowisata Karangjahe adalah salah satu pengelolaan kawasan pesisir dengan mencegah kerusakan pantai dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Burung sebagai fauna yang eksotis merupakan potensi biotik sebagai atraksi ekowisata di Pantai Karangjahe. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keanekaragaman burung sebagai potensi ekowisata Pantai Karangjahe, Rembang. Metode penelitian adalah dengan mengidentifikasi keanekaragaman burung sebagai potensi biotik, parameter lain adalah kondisi abiotik kawasan pantai Karangjahe. Hasil penelitian menunjukkan di lahan tambak mempunyai indeks keanekaragaman tertinggi sebesar 2,19 dan jumlah spesies yang paling banyak yaitu 13 jenis. Spesies burung yang paling banyak ditemui adalah Collocalia linchi sebanyak 93 individu. Kondisi abiotik menunjukkan bahwa kawasan Pantai Karangjahe sesuai utnuk kegiatan ekowisata. Keanekaragaman burung di Pantai Karangjahe dapat dikembangkan dengan bentuk kegiatan bird watching
DISTRIBUSI DAN REGENERASI JAMUJU (Dacrycarpus imbricatus (Blume) de Laub) DI CAGAR ALAM GEBUGAN KABUPATEN SEMARANG Evananda Waskitaningtyas; Sri Utami; Erry Wiryani
Jurnal Akademika Biologi Vol. 7 No.3 Juli 2018
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.889 KB)

Abstract

Cagar Alam Gebugan merupakan salah satu hutan lindung yang masih memiliki habitat alami Dacrycarpus imbricatus. D. imbricatus memiliki potensial penghasil kayu yang banyak digunakan oleh masyarakat, sehingga jamuju banyak dieksploitasi yang menyebabkan jenis pohon ini sulit ditemukan di habitat alaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan regenerasi D. imbricatus, vegetasi di sekitar jamuju serta mengkaji faktor lingkungan abiotik dari habitat D. imbricatus. Metode yang digunakan untuk pengambilan jamuju dengan metode sistematik. Jumlah plot yang digunakan yaitu sebanyak 15 dengan luas masing-masing plot 10 m x 10 m. Masing-masing plot dihitung jumlah individu jamuju pada tingkat pohon, tingkat tiang, tingkat pancang dan tingkat semai. Vegetasi di sekitar jamuju untuk pohon dengan plot  10 m x 10 m ,semak dengan plot 5 m x 5 m dan herba dengan plot 1 m x 1 m. Data mengenai distribusi D. imbricatus diolah dengan menggunakan analisis distribusi poisson. Vegetasi sekitar jamuju dianalisis dengan metode Analisis Vegetasi. Hasil penelitian bahwa distribusi D. imbricatus adalah mengelompok. Regenerasi jamuju di Cagar Alam Gebugan berjalan kurang baik, hal ini ditunjukkan oleh kerapatan individu tingkat pohon (5 individu/0,15 ha= 33,3 ind/ha), tingkat tiang (tidak ditemukan), pancang (4 individu/ 0,15 ha= 26,6 ind/ha), dan semai (21 individu/ 0,15 ha= 140 ind/ha). Vegetasi di sekitar jamuju terdapat 11 jenis pohon dengan INP tertinggi adalah Castanopsis argentea, terdapat 5 jenis semak dengan INP tertinggi adalah Calliandra. sp dan terdapat 6 jenis herba dengan INP tertinggi adalah Orthosiphon aristatus. Faktor lingkungan jamuju ditemukan tumbuh pada ketinggian 1.050 m dpl, suhu 26,70C sampai 270C, kelembaban 53% sampai 61%, pH tanah 6,3 sampai 7.
Keanekaragaman Vegetasi Riparian Sungai Panjang Bagian Hilir di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Famella Beatris Putri Nurika; Erry Wiryani; Jumari Jumari
Jurnal Akademika Biologi Vol. 8 No. 1 Januari 2019
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.73 KB)

Abstract

Sungai Panjang merupakan salah satu sungai yang berumuara ke Danau Rawa Pening. Salah satu wilayah yang dilalui Sungai Panjang bagian hilir adalah Desa Bejalen di Kecamatan Ambarawa kabupaten Semarang. Sejauh ini belum banyak didapatkan informasi mengenai komposisi vegetasi riparian di kawasan tersebut.Tujuan penelitian ini adalah mengkaji keanekaragaman vegetasi riparian yang ada di Sungai Panjang bagian hilir. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2018 di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang dan Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Departemen Biologi Undip. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode plot dengan jumlah plot sebanyak18 dan terbagi dalam 3 stasiun penelitian. Ukuran plot 10 m x 10 m untuk pohon, sub plot 5 m x 5m untuk perdu dan subplot 1 m x 1 m untuk herba. Hasil penelitian didapatkan 11 spesies tanaman pohon, 15 spesies tanaman perdu dan 23 spesies tanaman herba.