Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Standardization of Anthocyanin Compounds in Plants in Indonesia: Literature Review Annastya Eka Agustin; Vriezka Mierza; Bunga Nur Annisa; Cantika Nurul Sa’adah; Fajar Prasetyo; Christina Febiola Lubis
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal eduHealth, Periode Oktober - December, 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.134 KB)

Abstract

Anthocyanins are secondary metabolites belonging to the flavonoid group which act as pigments or coloring agents in plants that give red, blue and purple colors to flowers, fruits and vegetables. Anthocyanins have several pharmacological activities such as antioxidants, anti-carcinogenic, preventing impaired liver function, anti-hypertensive, and anti-diabetic. The anthocyanin structure consists of an aglycone form which is sterified by several sugar groups (glycones) and acyl groups in several anthocyanin compounds. In an effort to maintain the standard of a drug made from natural ingredients, the process of standardization of active compounds can be carried out to guarantee and maintain safety, quality uniformity and efficacy. This review was conducted to identify the anthocyanins contained in an extract by means of thin layer chromatography (TLC), UV-Vis spectrophotometer, thin layer chromatography-densitometry, and high performance liquid chromatography (HPLC). The research methodology used is in the form of literature review with reference sources related to the review topic obtained from various sources, such as Pubmed, Science Direct, and Google Scholar.
Isolasi Kandungan Senyawa Flavonoid Pada Tanaman Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Elvira Julia Ariyanto; Welly Windari; Alfina Oktavianti; Shafira Intan Anggraini; Aliya Azkia Zahra; Vriezka Mierza
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10283

Abstract

Senyawa kimia yang terkandung pada tumbuhan ada yang bersifat racun dan ada juga yang bersifat menyembuhkan penyakit pada manusia. kandungan cengkeh menunjukkan sifat antivirus, anti radang, antitrombotik, imunostimulasi, antibakteri. Cengkeh mengandung beberapa komponen fenol, yaitu eugenol, asetil eugenol, a dan b kariofilen, eugenia, vanillin, asam galotanin. Metode yang digunakan yaitu studi literatur ilmiah. Pengumpulan data dilakukan secara online melalui database Google Scholar dan PubMed dengan tahun terbit 2012 hingga 2022 menggunakan kata kunci cengkeh, isolasi cengkeh, aktivitas cengkeh, flavonoid. Flavonoid berperan sebagai antioksidan dengan cara mendonasikan atom hidrogennya atau melalui kemampuannya mengkelat logam dan berada dalam bentuk glikosida atau dalam bentuk bebas. Identifikasi terhadap isolate diperlukan untuk mengetahui jenis senyawa flavonoid. Isolasi flavonoid pada cengkeh (Syzygium aromaticum) yaitu, pembuatan serbuk simplisia, pembuatan ekstrak metanol, skrining fitokimia, dan pemeriksaan flavonoid secara kualitatif dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) noda yang berpendar kuning kehijauan semakin intensif menunjukkan adanya senyawa flavonoid.
Review Jurnal: Isolasi Senyawa Minyak Atsiri Dari Tanaman Lada Hitam ( Piper nigrum L.) dan Sereh Wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt) Arline Rahmadianti Kusumawardhani; Shinta Puspa Dwiyanti; Siti Nafisa; Sofianti Hidayat; Aliya Azkia Zahra; Vriezka Mierza
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10325

Abstract

Minyak atsiri adalah minyak yang bersifat mudah menguap (volatil), karena titik didihnya yang rendah, merupakan zat alami yang diketahui memiliki aktivitas antimikroba. Lada merupakan salah satu jenis rempah yang cukup penting di Indonesia karena peranannya. Sereh wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt) merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Dalam review jurnal ini metode yang digunakan merupakan studi literatur ilimiah dan meta analisis sebanyak 14 jurnal dengan tahun terbit 2012 hingga 2022 melalui mesin pencarian Google Scholar, PubMed, ScienceDirect dan Textbook Mikrobiologi. Isolasi minyak atsiri dari suatu bahan alam dapat dilakukan dengan berbagai cara yang meliputi ekstraksi dengan pelarut organik, ekstraksi dengan uap langsung, ekstraksi dengan pengepresan, ekstraksi dengan lemak padat, serta dengan cara destilasi atau penyulingan. Ekstraksi minyak atsiri dilakukan menggunakan metode destilasi uap dan komposisi kimianya diidentifikasi dengan KG-SM (Kromatografi Gas Spekrometer Massa).
Literatur Review: Standarisasi Teobromin Vriezka Mierza; Wildani Zakiyah; Galih Ibnu Mukti; Lestari Mahardika Urbaningrum; Alya Nafis; Hasna' Nisrina
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10336

Abstract

Teobromin merupakan senyawa alkaloid purin yang banyak ditemukan pada biji kokoa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan dan menganalisa artikel isolasi dan karakterisasi teobromin. Penelitian ini menggunakan metode review article dengan sumber data penelitian berdasarkan publikasi jurnal yang terdapat diinternet. Berdasarkan hasil review article yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode ekstraksi teobromin menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 70% yang selanjutnya dilakukan proses pemisahan dan purifikasi serta skrining fitokimia dengan uji alkaloid, uji parry, dan uji murexide. Analisis senyawa kimia yang terkandung dalam teobromin menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan memisahkan komponen dalam campuran menggunakan HPLC dengan fase diam C18 non polar dan fase gerak campuran metanol:akuabides (40:60). Hasil rata-rata kadar teobromin pada sampel 1 (18,0443 ± 0,8298) mg, sampel 2 (21,1753 ± 0,8716) mg, dan pada sampel 3 (32,1292 ± 1,4765) mg. Nilai RSD pada masing-masing sampel berturut-turut adalah 4,5988%, 4,1161%, dan 4,5957%, ketiga sampel tersebut memiliki nilai RSD<5% yang menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari ketiga sampel tersebut dapat diterima.
Literature Review: Pengujian Antioksidan Dalam Senyawa Kafein Pada Tanaman Kopi Vriezka Mierza; Diva Afiah Hanifa Irawan; Mulidini Mulidini; Nolla Olipia Elva Megrian; Zuyyinna Alya Abbas; Aliya Azkiya Zahra
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10547

Abstract

Antioksidan merupakan suatu senyawa yang banyak berperan penting melindungi sel-sel yang ada di tubuh dari radikal bebas berlebih, dan pada perkembangan reaksi oksidasi diinaktivasi dengan pencegahan terbentuknya radikal bebas dan dampak negatifnya diredam. Antioksidan dapat diperoleh dari buah, sayuran, dan kacang-kacangan. Kafein merupakan senyawa yang termasuk dalam golongan alkaloid yang mana alkaloid adalah suatu golongan senyawa bahan alam yang didalamnya terkandung unsur N dan terdapat sifat yang sama seperti amina. Kafein merupakan zat psikoaktif yang dapat ditemui pada teh, coklat, soda, dan juga kopi. Selain kopi mengandung protein dan karbohidrat kopi juga mengandung kafein, magnesium dan bahan kimia yang berupa tumbuhan (seperti polifenol yang didalamnya terkandung asam klorogenat dan asam kuinat, juga diterpen yang didalamnya tergantung kahweol dan juga kafestol). Pada review ini akan melihat uji aktivitas antioksidan dalam senyawa kafein pada tanaman kopi. Umumnya pada pengujian aktivitas antioksidan menggunakan cara metode DPPH yaitu 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil.
Artikel Review: Analisis Ekstraksi dan Identifikasi Senyawa Saponin pada Tumbuhan Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Saarah Hamidah Asmara Indratno; Priscinya Christiana Debora; Nur Komala Fitri; Tiwi Ambarati; Aliya Azkia Zahra; Vriezka Mierza
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.10948

Abstract

Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) adalah salah satu tanaman obat yang sering digunakan secara empiris oleh masyarakat di Indonesia karena kandungan metabolit sekunder didalamnya, salah satu senyawa tersebut adalah saponin. Metode yang dilakukan untuk menyusun artikel ini yaitu dengan studi literatur dari beberapa jurnal terakreditasi yang terbit selama sepuluh tahun terakhir. Pengujian kandungan senyawa saponin pada mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dilakukan dengan uji busa, dimana hasil positifnya menunjukan adanya busa stabil dengan tinggi 1-10 cm, yang pada saat ditambahkan HCl 2 N sebanyak 1 tetes busa tersebut akan tetap bertahan, sedangkan pada pengujian dengan menggunakan UV-Vis akan memberikan bercak orange kecoklatan setelah disemprotkan reagen Lieberman-Bourchat dan akan ada bercak pada sinar UV 254 nm dan sinar UV 366 nm. Lalu pada saponin steroid akan memberikan cincin hijau pada pengujian warna.
Literature Review: Standardization of Rutin Compounds in Several Plant Types Vriezka Mierza; Febry Nola Odhia; Putri Setya Tyasna; Dila Qhoirul Nisa; Nadia Andriani
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal eduHealth, Periode Oktober - December, 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.87 KB)

Abstract

Rutin is a compound derived from flavonoids. Rutin is a quercetin glycoside with a disaccharide consisting of glucose and rhamnose. Rutin is known to have activity as an antioxidant, anti-radical, estrogenic, anti-inflammatory, antiviral, antitumor, cytotoxic and protects against organ damage. The manufacture of herbal medicines must first go through a standardization process. This review was conducted to identify the rutin contained in an extract by means of Visible Light, KLT, HPLC, and LCMS. This research uses the literature review method by collecting and identifying relevant research data sources or articles published online, through the Google Scholar web database and Science Direct.  
REVIEW : Identifikasi Senyawa Tanin Pada Tumbuhan Rambutan Aliya Azkia Zahra; Deborah Chennia Lau; Najla Yusiana Wahyudi; Asri Yuniar Dwi Nanda; Salsabila Granadha Nibullah; Vriezka Mierza
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11620

Abstract

Rambutan (Nephelium lappaceum L.) adalah salah satu tanaman yang sering dijumpai di Indonesia, karena tanaman ini tumbuh pada daerah beriklim tropis. Banyak sekali manfaatnya khususnya untuk mengobati penyakit-penyakit dengan cara tradisional. Metabolit sekunder yang terkandung pada daun rambutan antara lain ada steroid, flavonoid, saponin dan tanin. Metabolit sekunder itu sendiri didefinisikan dengan senyawa yang dihasilkan dari sebuah tanaman yang memiliki peran biologis dan ekologi. Umumnya, tanaman yang terkandung metabolit sekunder di dalamnya biasanya memiliki fungsi yaitu sebagai obat, seperti pada tanaman rambutan ini memiliki beberapa manfaat untuk mengobati penyakit-penyakit secara tradisional. Metode yang dilakukan pada review jurnal ini dengan pencarian literatur, review jurnal ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder yang terkandung dalam tanaman rambutan, khususnya tanin. Tanin yang terkandung pada daun rambutan sendiri yaitu kelompok besar dari senyawa kompleks yang didistribusikan merata pada setiap tanaman, setiap famili tanaman hampir semua memiliki spesies yang mengandung tanin, tanin tak hanya terdapat di bagian daun tetapi ada juga di bagian tanaman yang spesifik lainnya yaitu pada buah, kulit, dahan, dan batang. Tanin memiliki fungsi mengikat dan mengendapkan protein, di dunia pengobatan, tanin memiliki fungsi untuk mengobati diare, menghentikan pendarahan, dan juga memiliki fungsi untuk mengobati ambeien serta berkhasiat sebagai antioksidan.
Standardization Methods for the Determination of Curcumin in Turmeric and Its Anticancer Activities : A Review Imel Ramelia Hudaya; Vina Luthfiana Hasna; Febi Febriani Hasanah; Khamairah Azzahrawaani Hermawan; Vriezka Mierza
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 01 (2023): Jurnal eduHealth, Periode Januari-Maret, 2023
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.465 KB)

Abstract

Cancer is one of the deadliest diseases in the world. Indonesia is a country with cancer rates that ranks 8th in Southeast Asia. Cancer that has the highest number of sufferers in Indonesian men is lung cancer, as much as 19.4 per 100,000 population, with an average death rate of 10.9 per 100,000. Meanwhile, for women, breast cancer is the highest cancer incidence rate, which is 42.1 per 100,000 population, with an average death rate of 17 per 100,000 population. Although chemotherapy remains a highly efficient way to treat cancer, it is the drawbacks related to its side effects that are often feared. Natural products such as plants are more beneficial for improving treatment results because they are safe and can minimize side effects on healthy cells. Herbal plants that are often associated with anticancer drugs are turmeric. Currently, several standardized methods have been developed to analyze curcumin in turmeric, and from these methods, there are advantages and disadvantages of each method. Therefore, selecting the analytical method is very important to get better results.
Isolasi Senyawa Limonen pada Minyak Atsiri Menggunakan Metode Uji Hidrodestilasi, Destilasi Uap dan Destilasi Air-Uap Vriezka Mierza; Andien Ravelliani; Bismar Al Bara; Marisah Marisah; Nur Sa’diyyah
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Farmasetis: Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.792 KB)

Abstract

Minyak atsiri merupakan suatu senyawa yang mudah menguap dan memiliki kelarutan yang rendah terhadap air, dapat diperoleh dari hasil ekstraksi daun, buah, kulit buah, kayu, bunga dan biji-bijian. Pada minyak atsiri terdapat salah satu senyawa monoterpen limonen yang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan aditif makanan, kosmetik, perasa hingga aroma tambahan. Metode review article dilakukan melalui penelusuran di Google cendekia dengan mensortir 15 artikel terkait dan dipilih 5 artikel yang dianggap sesuai dengan topik yang diinginkan. Hasil isolat yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan GC-MS (Gas Cromatography and Mass Spectroscopy) untuk mengetahui jenis senyawa kimia yang terkandung beserta kadarnya.