Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Siklus Belajar PODS (Predict-Observe-Discuss-Synthesize) Reza Ruhbani Amarulloh
Jurnal Pendidikan UNIGA Vol 13, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan UNIGA
Publisher : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jp.v13i1.819

Abstract

Pembelajaran fisika yang cenderung dilakukan dengan cara guru memberikan berbagai informasi berupa fakta dan persamaan-persamaan matematis kepada siswa tidak memfasilitasi siswa untuk menemukan sendiri bagaimana hubungan-hubungan antara fakta-fakta yang ia peroleh. Hal ini tentu saja dapat mengakibatkan pembelajaran menjadi kurang menarik bagi siswa, pemahaman konsep yang kurang dan tingkat retensi siswa yang rendah. Dalam pembelajaran fisika, guru haruslah menghadirkan pembelajaran aktif. Salah satu pembelajaran aktif yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan pemahaman saintifik adalah siklus belajar PODS (Predict-Observe-Discuss-Synthesize) yang merupakan siklus pembelajaran sains yang menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran Pembelajaran dengan siklus belajar PODS (Predict-Observe-Discuss-Synthesize) dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa, dimana siswa dapat lebih aktif dalam mengkonstruk sendiri pemahamanya, guru tidak lagi menjadi sumber pengetahuan melatihkan siswa untuk dapat membangun pemahaman tersebut.
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran Asep Irvan Irvani; Resti Warliani; Reza Ruhbani Amarulloh
Jurnal PkM MIFTEK Vol 1 No 1 (2020): Jurnal PkM MIFTEK
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.431 KB) | DOI: 10.33364/miftek/v.1-1.35

Abstract

Belum semua guru di sekolah telah memanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) secara optimal. Hal tersebut terlihat dari hasil survei kepada guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama di kota Garut, di mana mayoritas guru menggunakan media pembelajaran berbasis TIK kurang dari empat kali dalam satu bulan, dan belum sepenuhnya menguasai perangkat lunak presentasi. Padahal perangkat TIK dapat mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Oleh karena itu perlu diselenggarakan pelatihan yang dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru tentang penggunaan perangkat TIK dalam proses pembelajaran. Metode pelatihan yang digunakan meliputi presentasi, demonstrasi, dan praktik. Materi yang disampaikan meliputi pembuatan media pembelajaran berbasis TIK dan teknik presentasi yang memanfaatkan TIK sebagai alat bantu. Berdasarkan hasil angket, mayoritas guru menganggap informasi yang diperolehnya dari pelatihan sangat bermanfaat, dan akan menerapkannya dalam proses pembelajaran di kelas.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR BERBASIS LITERASI SAINS DENGAN MENGGUNAKAN GOOGLE SITES Reza Ruhbani Amarulloh
JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA Vol 9, No 2 (2022): JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jipf.v9i2.19039

Abstract

The purpose of this study is to develop a learning media for fundamentals physics course based on scientific literacy using the Google Sites platform. This study was carried out using the Research and Development method with Borg and Gall's (1989) development design. The developed media was validated by nine science learning media experts and tested on 31 students of fundamentals physics course on temperature and heat topic to determine the user's response. The results shows that the developed media is valid and suitable for use with very good classification, which includes: content quality, learning objectives suitability, feedback and adaptation, motivation, presentation design, interaction usefulness, and accessibility. User response to the developed media is positive in aspects which include; Attractiveness, clarity, efficiency, reliability, stimulation and novelty. It can be concluded that the developed learning media is feasible to use in fundamentals physics course
TRAINING ON TRAINER KOMPETISI SAINS NASIONAL SMP/MTS BIDANG IPA FISIKA BAGI GURU DAN MAHASISWA CALON GURU FISIKA/IPA Reza Ruhbani Amarulloh; Resti Warliani; Asep Irvan Irvani; Isti Fuji Lestari; Siti Nurdianti Muhajir; Rahmadhani Mulvia
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i2.12783

Abstract

Abstrak: Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatihkan kemampuan bagi guru fisika dan mahasiswa calon pendidik pelajaran IPA/fisika untuk dapat menjadi pelatih di bidang kompetisi sains nasional bidang IPA-fisika. Metode pelaksanaan Training on Trainer ini dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu (1) Pre-test untuk mengetahui kemampuan awal dari peserta, (2) Mentoring terkait dengan pelatihan dan penguatan pemahaman materi fisika Kompetisi Sains Nasional, dan (3) Post-test untuk mengetahui kemampuan peserta setelah diberikan pelatihan . Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari di SMPN 1 Cisurupan Kabupaten Garut. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test terdapat peningkatan pada kemampuan guru fisika dan mahasiswa calon pendidik pelajaran IPA/fisika dalam mengerjakan soal KSN setelah mengikuti training on trainer yang dilaksanakan.Abstract: The objective of this program is to train physics teachers and pre-services physics teacher to be trainers in national science competitions (KSN) in the field of science-physics (IPA-Fisika). This program's method is carried out in three stages: (1) pre-test to determine participants' initial abilities, (2) mentoring related to training and strengthening understanding of the physics material for the National Science Competition, and (3) post-test to determine participants' abilities after training. This training was held for two days at SMPN 1 Cisurupan, Garut Regency. Based on the results of the test, there was an increase in the ability of physics teachers and and pre-services physics teacher in working on KSN Problems after participating in the training on trainer. 
Pelatihan Perancangan Eksperimen Fisika berbasis Sensor Smartphone bagi Guru Fisika dan IPA di Kabupaten Garut Asep Irvan Irvani; Siti Nurdianti Muhajir; Reza Ruhbani Amarulloh; Resti Warliani; Isti Fuji Lestari; Rahmadhani Mulvia
JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jpm.v2i3.2830

Abstract

Guru yang adaptif dengan perkembangan teknologi merupakan tuntutan kompetensi di abad 21 ini. Pengabdian kepada masyarakat ini diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Garut. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan bagi Guru Fisika dan IPA di Kabupaten Garut dalam membuat perencanaan eksperimen fisika berbasis sensor smartphone. Pelatihan ini dilakukan selama 32 jam pelajaran meliputi pemaparan materi, praktik penggunaan sensor smartphone, dan workshop perancangan eksperimen. Peserta pelatihan sebanyak 24 guru yang berasal dari berbagai sekolah di Kabupaten Garut. Sensor smartphone yang diterapkan dalam pelatihan ini menggunakan aplikasi Phyphox. Sebagai penunjang rancangan eksperimen, dibuat lembar kerja peserta didik dengan liveworksheet.  Tahapan pelatihan meliputi: (1) pemaparan materi, (2) demonstrasi penggunaan sensor smartphone dan liveworksheet, (3) eksplorasi alat oleh peserta, dan (4) perancangan eksperimen. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa penggunaan sensor smartphone sebagai alat eksperimen diterima dengan baik oleh peserta. Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan relevansi profesi peserta pelatihan. Interaksi dengan instruktur dinilai positif, dengan instruktur yang membantu dan memotivasi peserta.
STRATEGI PENINGKATAN LITERASI SAINS DI MADRASAH PADA ERA DIGITAL Nur Luthfi Rizqa Herianingtyas; Reza Ruhbani Amarulloh; Azmil Hasan Lubis
Journal of Religious Policy Vol. 1 No. 2 (2022): Juli-Desember 2022
Publisher : The Ministry of Religious Affairs, The Republic of  Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/repo.v1i2.12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi peningkatan literasi sains di madrasah pada era digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka untuk menggali data terkait strategi peningkatan literasi sains di madrasah. Sumber data penelitian yang digunakan bersifat sekunder dengan menggunakan buku-buku dan artikel jurnal ilmiah sebagai sumber data dalam mendeskripsikan hasil dan pembahasan. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa strategi meningkatkan literasi sains madrasah di era digital dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan (1) meningkatkan penguasaan guru terhadap elemen literasi sains mencakup konten, konteks, dan kompetensi; (2) menghadirkan iklim pembelajaran berbasis saintifik dan penyelidikan ilmiah; (3) memanfaatkan multimedia berbasis digital; (4) menyusun bahan ajar berbasis literasi sains; (5) monitoring dan evaluasi literasi sains siswa madrasah secara berkala.
Evaluation of the lighting system in the science laboratory at school X in South Tangerang based on SNI 6197: 2020 Reza Ruhbani Amarulloh; Tiara Nurhuda
Sainteks: Jurnal Sain dan Teknik Vol 6 No 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Insan Cendekia Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37577/sainteks.v6i1.657

Abstract

This study aims to determine the feasibility of a laboratory lighting system in a school in South Tangerang based on SNI 6197: 2020. The methods used include direct observation and measurement of the actual condition of the laboratory and lighting simulations for various time conditions and room occupancy. The results showed that the actual condition of laboratory lighting has not met the minimum standards set, so it is necessary to redesign the lighting system, especially in increasing the utilization of natural lighting. With an actual WWR of 2.5%, daylighting is inadequate to achieve the desired illuminance level, making a redesign of the lighting system essential. Increasing the WWR to 10% resulted in an average illuminance that met and exceeded the minimum standards during operational hours, with average illuminance values in work areas consistently higher than 500 lx. This was done with the hope of optimizing laboratory functions and creating a conducive learning environment.